Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan rahmat-Nya makalah
ini dapat diselesaikan. Makalah ini berisi tentang Aterosklerosis dan beberapa penyakit yang
disebabkan oleh Gangguan Kardiovaskuler Aterosklerosis. Makalah ini kami buat guna
memenuhi tugas Biokimia dab sebagai bahan belajar. Kami menyadari makalah ini jauh dari
kata sempurna maka dari itu kritik saran yang membangun dari pembaca sangat kami
butuhkan guna memperbaiki dalam pembuatan makalh selanjutnya. Dan kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan makalah tentang
Gangguan Kardiovaskuler Aterosklerosis ini, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Surakarta, 12 April 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI........................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Aterosklerosis ................................................................................................... 4

2.2 Kolesterol ......................................................................................................... 9

2.3 Pembuluh Darah ............................................................................................... 12

2.4 Stroke ............................................................................................................... 17

2.5 Hubungan Protein dan Kolesterol .................................................................... 20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 22

3.2 Saran ................................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembuluh darah sangat banyak dan
merupakan penyakit yang mematikan untuk manusia. Timbulnya "bercak-bercak lemak"
di dinding arteria koronaria merupakan fenomena alamiah bahkan sejak masa kanak-kanak
dan tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik; terdapat banyak faktor saling berkaitan
yang dapat mempercepat proses aterogenik. Telah dikenal beberapa faktor yang
meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis koroner pada individu tertentu.

Aterosklerosis adalah perubahan dinding arteri yang ditandai akumulasi lipid


ekstrasel, recruitment dan akumulasi lekosit, pembentukan sel busa, migrasi dan
proliferasi miosit, deposit matriks ekstrasel, akibat pemicuan patomekanisme multifaktor
yang bersifat kronik progresif, fokal atau difus, bermanifestasi akut maupun kronis, serta
menimbulkan penebalan dan kekakuan arteri.Aterosklerosis disebabkan faktor genetik
serta intensitas dan lama paparan faktor lingkungan (hemodinamik, metabolik, kimiawi
eksogen, infeksi virus dan bakteri, faktor imunitas dan faktor mekanis), dan atau interaksi
berbagai faktor tersebut.
Dalam makalah akan dibahas tentang penyakit yang disebabkan oleh terganggunya
Saluran Pembuluh Darah atau yang bisa kita sebut dengan Aterosklerosis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kolestrol?
2. Apa yang dimaksud dengan pembuluh darah?
3. Apa yang dimaksud dengan stroke?
4. Apa yang dimaksud dengan protein dan kolestrol?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui tentang kolesterol
Menegtahu tentang pembuluh darah dan beberapa penyakit yang dapat terjadi pada
pembuluh darah
Mengetahui tentang stroke dan peneybabnya
Menegtahui tentang hubungan antara protein dan kolesterol

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Aterosklerosis

A. Pengertian Aterosklerosis

Aterosklerosis juga dikenal sebagai penyakit Vaskuler arteriosclerotic atau ASVD


berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta) dan sklerosis (indurasi
dan pengerasan). Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu keadaan arteri besar
dan kecil yang ditandai oleh deposit substansi berupa endapan lemak, trombosit, makrofag,
leukosit, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya yang
terbentuk di dalam lapisan arteri di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika
media.(www.medicastore.com) Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda. yang
menyerang intima arteri besar dan medium. Perubahan tersebut meliputi penimbunan
lemak, kalsium. komponen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada lapisan intima
arteri. Penimbunan tersebut dikenal sebagai aleroma atau plak. Karena aterosklerosis
merupakan pe¬nyakit arteri umum, maka bila kita menjumpainya di ekstremitas, maka
penyakit tersebut juga terdapat di bagian tubuh yang lain. (Brunner & Suddarth, 2002).
Pertumbuhan ini disebut dengan plak. Plak tersebut berwarna kuning karena mengandung
lipid dan kolesterol. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah suatu proses
berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil dan fase tidak stabil yang
silih berganti.

Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tidak terduga berkaitan dengan rupture plak,
meskipun rupture tidak selalu diikuti gejala klinik. Seringkali rupture plak segera pulih,
dengan cara inilah proses plak berlangsung. (Hanafi, Muin R, & Harun, 1997)
Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah akibat timbunan
lemak yang meningkat dalam dinding pembuluh darah yang akan menghambat aliran darah.

Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya
serta pada lengan dan tungkai. Jika aterosklerosis terjadi didalam arteri yang menuju ke
otak (arteri karoid) maka bisa terjadi stroke. Namun jika terjadi didalam arteri yang menuju
kejantung (arteri koroner), maka bisa terjadi serangan jantung. Biasanya arteri yang paling
sering terkena adalah arteri koroner, aorta, dan arteri-arteri serbrum.

4
B. Penyebab Aterosklerosis

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran
darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan
lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak
penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak
aterosklerotik atau ateroma, terisi dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung
sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan juga arteri besar, tetapi biasanya mereka
terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan
cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma. Arteri yang
terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh,
maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium,
sehingga ateroma menjadi rapuh dan bisa pecah. Dan kemudian darah bisa masuk ke dalam
ateroma yang telah pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih besar dan lebih
mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya
dan memicu pembentukan bekuan darah atau trombus. Selanjutnya bekuan ini akan
mempersempit bahkan menyumbat arteri, dan bekuan darah tersebut akan terlepas dan
mengalir bersama aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).
Ada 7 resiko terjadinya peningkatan aterosklerosis yaitu:

1.kadar kolesterol darah - ini termasuk kolesterol LDL tinggi (kadang-kadang disebut
kolesterol jahat) dan kolesterol HDL rendah (kadang-kadang disebut kolesterol baik).

2.Tekanan darah tinggi - tekanan darah dianggap tinggi jika tetap pada atau di atas 140/90
mmHg selama periode waktu.

3.Merokok - ini bisa merusak dan mengencangkan pembuluh darah, meningkatkan kadar
kolesterol, dan meningkatkan tekanan darah - merokok juga tidak memungkinkan oksigen
yang cukup untuk mencapai jaringan tubuh.

4.Resistensi insulin - Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan darah gula ke
dalam sel di mana itu digunakan dan resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat
menggunakan insulin sendiri dengan benar.

5.Diabetes - ini adalah penyakit di mana tingkat gula darah tubuh tinggi karena tubuh tidak
membuat cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar.

5
C. Patofisiologi Aterosklerosis

Sistem kardiovaskuler bekerja secara terus-menerus dan pada kebanyakan kasus, secara
efisien. Tapi masalah dapat muncul ketika aliran darah berkurang atau tersumbat. Bila
pembuluh darah ke jantung tersumbat total, jantung tidak mendapatkan oksigen secara
cukup dan suatu serangan jantung dapat terjadi. Hal ini dapat berakibat fatal, dan pada
kenyataannya, menghasilkan jumlah jutaan kematian setiap tahun, membuat penyakit
kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Penyakit jantung
dapat bersiklus fatal, karena pembuluh darah terbatas, tidak hanya dapat merusak jantung,
tapi juga membuatnya bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui sistem sirkulasi.
Lagipula, kerusakan jantung menjadikan jantung kurang efisien dan harus bekerja walaupun
dengan keras untuk tetap melanjutkan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Dari waktu ke
waktu, penyakit jantung memimpin masalah utama penglibatan jantung, paru-paru, ginjal,
dan segera keseluruhan sistem, sebab setiap organ dalam tubuh mempercayakan kecukupan
oksigen dan nutrisinya pada jantung. Secara khusus, sumbatan yang menyebabkan masalah
dibentuk oleh suatu pertumbuhan lekatan yang dikenal sebagai plak aterosklerotik.
Arterosklerosismerupakan suatu proses yang kompleks.

Secara tepat bagaimana arterosklerosis dimulai atau apa penyebabnya tidaklah


diketahui, tetapi beberapa teori telah dikemukakan. Kebanyakan peneliti berpendapat
aterosklerosis dimulai karena lapisan paling dalam arteri, endotel, menjadi rusak. Sepanjang
waktu, lemak, kolesterol, fibrin, platelet, sampah seluler dan kalsium terdeposit pada
dinding arteri. Timbul berbagai pendapat yang saling berlawanan sehubungan dengan
patogenesis aterosklerosis pembuluh koroner. Namun perubahan patologis yang terjadi pada
pembuluh yang mengalami kerusakan dapat diringkaskan sebagai berikut:

1. Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak
bagaikan garis lemak.
2. Penimbunan lemak, terutama betalipoprotein yang mengandung banyak kolesterol
pada tunika intima dan tunika media bagian dalam.
3. Lesi yang diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak fibrosis.
4. Timbul ateroma atau kompleks plak aterosklerotik yang terdiri dari lemak, jaringan
fibrosa, kolagen, kalsium, debris seluler dan kapiler.
5. Perubahan degeneratif dinding arteria.

6
Meskipun penyempitan lumen berlangsung progresif dan kemampuan vascular untuk
memberikan respon juga berkurang, manifestasi klinis penyakit belum nampak sampai
proses aterogenik sudah mencapai tingkat lanjut. Fase preklinis ini dapat berlangsung 20-40
tahun. Lesi yang bermakna secara klinis, yang dapat mengakibatkan iskemia dan disfungsi
miokardium biasanya menyumbat lebih dari 75% lumen pembuluh darah. Banyak
penelitian yang logis dan konklusif baru-baru ini menunjukkan bahwa kerusakan radikal
bebas terhadap dinding arteri memulai suatu urutan perbaikan alami yang mengakibatkan
penebalan tersebut dan pengendapan zat kapur deposit dan kolesterol. Sel endotel pembuluh
darah mampu melepaskan. endothelial derived relaxing factor (EDRF) yang menyebabkan
relaksasi pembuluh darah, dan

endothelial derived constricting factor (EDCF) yang menyebabkan kontraksi pembuluh


darah. Pada keadaan normal, pelepasan ADRF terutama diatur oleh asetilkolin melalui
perangsangan reseptor muskarinik yang mungkin terletak di sel endotel. Berbagai substansi
lain seperti trombin, adenosine difosfat (ADP), adrenalin, serotonin, vasopressin, histamine
dan noradrenalin juga mampu merangsang pelepasan EDRF, selain memiliki efek tersendiri
terhadap pembuluh darah. Pada keadaan patologis seperti adanya lesi aterosklerotik, maka
serotonin, ADP dan asetil kolin justru merangsang pelepasan EDCF. Hipoksia akibat
aterosklerotik pembuluh darah juga merangsang pelepasan EDCF. Langkah akhir proses
patologis yang menimbulkan gangguan klinis dapat terjadi dengan cara berikut:

1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plaque


2. Perdarahan pada plak ateroma
3. pembentukan thrombus yang diawali agregasi trombosit
4. Embolisasi thrombus atau fragmen plak
5. Spasme arteria koronaria
6. Aterosklerotik dimulai dengan adanya kerusakan endotel, adapun penyebabnya antara
lain adalah:
7. Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah
8. Tekanan darah yang tinggi
9. Tembakau
10. Diabetes
Dikarenakan kerusakan pada endothelium, lemak, kolesterol, platelet, sampah produk
selular, kalsium dan berbagai substansi lainnya terdeposit pada dinding pembuluh darah.

7
Hal itu dapat menstimulasi sel dinding arteri untuk memproduksi substansi lainnya yang
menghasilkan pembentukannya dari sel.

D. Pencegahan

Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah
(contohnya Kolestiramin, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin).
Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi
resiko terbentuknya bekuan darah.

Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang
melalui endapan lemak. Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat
endapan. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau
vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari
arteri yang tersumbat.

E. Pengobatan

Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktor-faktor


resikonya. Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang hendaknya:

1. Menurunkan kadar kolesterol darah


2. Menurunkan tekanan darah
3. Berhenti merokok
4. Menurunkan berat badan
5. Berolah raga secara teratur.

F. Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya aterosklerosis yaitu
dengan cara:

1. ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki


dan lengan.
2. pemeriksaan doppler di daerah yang terkena
3. skening ultrasonik duplex
4. CT scan di daerah yang terkena
5. arteriografi resonansi magnetik, arteriografi di daerah yang terkena
6. IVUS (intravascular ultrasound).

8
2.2. Kolesterol
A. Pengertian Kolesterol

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen
lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan
oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar
pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara
normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat
jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang
disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan
akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang
disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini
merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

B. Jenis Kolesterol

Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui.

 Kolesterol LDL (low density lipoprotein)


Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol di
dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi
akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan
faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan merupakan target utama dalam
pengobatan

 Kolesterol HDL (high density lipoprotein)


Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol
baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali
ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah kolesterol mengendap di
arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding
pembuluh darah).

9
Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai
organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan
kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah
seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar trigliserida
yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas.
C. Penyebab Kolesterol

Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan
berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan.

Penyebab Kolesterol Tinggi. Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada
yang pernah mengalami kolesterol tinggi ? Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau
pegal di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan
gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab
Kolesterol Tinggi.

Sebelum kita bahas mengenai Penyebab Kolesterol Tinggi, perlu diperhatikan dan
dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan lemak bisa menyumbat
aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan jantung atau stroke...
mengerikan!! Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di seluruh dunia.

Penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan


ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.

Makanan sehari-hari

Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak
sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Beberapa
makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung
kolesterol.

Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi,
sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih.

Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur, mentega dan
keju karena mengandung lemak jenuh.

10
Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga
memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan
yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue.

Berat badan

Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek
buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).

Kurang bergerak (baca: 5 tanda tubuh perlu olah raga)

Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk
banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk atau tidur
dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).

Umur dan jenis kelamin

Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada
pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada
wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya
cenderung tinggi seperti pada pria.

Penyakit tertentu

Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata kolesterol
masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat
menyebabkan kolesterol tinggi.

Sejarah keluarga

Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-
hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi.

Merokok

Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.

11
Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada
setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika
ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg
karena bisa menyebabkan stroke.

2.3. Pembuluh Darah


A. Pengertian pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah
ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vena, juga disebut demikian
karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke jantung. Kerja pembuluh darah
membantu jantung tuk mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan
mengedarkan sarimakanan, oksigen dan membawa keluar karbon dioksida.

B. Macam – macam Pembuluh Darah

1.Pembuluh Darah Nadi (Arteri)

Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh
tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pada
jantung dibedakan menjadi aorta dan arteri pulmonalis. Aorta adalah arteri besar yg
mengalirkan darah kaya oksigen keluar dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh.
Adapun arteri pulmonalis adalah arteri yang mengalirkan darah yang kaya karbon
dioksida keluar dari bilik kanan jantung menuju paru-paru. Fungsi pembuluh arteri
adalah mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut elastik sehingga
dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol.

12
Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai
respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.

Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah khusus yang disebut vasa
vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang disebut vasomotor.

Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda, mulai yang besar yaitu aorta kemudian
bercabang menjadi arteri dan arteriola.

dinding arteri tebal karena membawa darah dengan tekanan yang tinggi

di tubuh tidak berada di permukaan tetapi agak kedalam dibawah permukaan.

Berwarna cenderung merah karena cenderung membawa darah yang mengandung


oksigen kecuali arteri pulmonalis.

2.Pembuluh Balik (Vena)

Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke
jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.fungsi pembuluh darah vena adalah
mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.

Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang
lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps).

Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke
bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.

Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu
lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.

13
Aorta Asendens Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih
dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab
dengan organ tubuh bagian atas.

Aorta Desendens Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan
bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah. Ada beberapa jenis vena yang penting
untuk materi

Vena porta : vena yang port (mampir) terlebih dahulu di organ sebelum ke jantung

Vena porta hepatica : vena dari usus ke hati : vena ini kaya makanan hasil penyerapan dari
usus ( di tubuh kita dijumpai)

Vena porta renalis : vena dari tungkai belakang kaki pada katak mampir ke ginjal , baru ke
jantung

3.Pembuluh Rambut (Kapiler)

Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika
intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel
atau jaringan.

14
Pembuluh darah kapiler berasal dari bahasa Latin capillaris

Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari arteri, yang
bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler.
Setelah terjadinya difusi jaringan, kapiler bergabung membentuk venule dan melebar menjadi
vena, yang mengembalikan darah ke jantung.

Dinding kapiler berupa epithel pipih selapis yang tipis sehingga gas dan molekul seperti
oksigen , carbon dioksida bisa berdifusi serta air,zat zat terlarut berupa protein, glukosa dan
lemak dapat mengalir melewatinya secara osmosis dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik
dan hidrostatik.

Fungsi kapiler adalah :

1. Penghubung arteri dan vena


2. Tempat terjadinya pertukaran zat
3. Absorbsi nutrisi pada usus
4. Filtrasi pada ginjal
5. Absorbsi sekret kelenjar

C. Cara Mengalirkan Darah Ke Vena Agar Kembali Ke Jantung

Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :

Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh
darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.

15
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui
kapiler tersebut akan berkurang.

Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat
pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir
hanya menuju ke jantung.

Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu :

Vena Cava Superior Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor
dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.

Vena Cava Inferior Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor
dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.

Sinus Conaria Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor
dari jantung sendiri.Trunkus Pulmonalis Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar
yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis
dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk
ke kedua paru-paru.Vena Pulmonalis Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan
kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri

D. Penyakit - Penyakit Pembuluh Darah

Arteri : cenderung terjadi penyempitan karena ada sumbatan : sklerosis ( atreosklerosis :


lemak dan Arterio sklerosis : oleh kapur )

Vena : cenderung melebar karena aliran ditentukan pula oleh tekanan otot , pelebaran vena di
betis : varises , pelebaran di sekitar anus : hemoroid/wasir)
16
Kapiler : cenderung penyempitan karena ada sumbatan : Thrombus : sumbatan padat ,
Embolus sumbatan berupa udara (gas) , lemak : struk /hipertensi

2.4. Stroke
A. Pengertian Stroke

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit
serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan
suplai darah ke bagian otak (Brunner & Suddart:2002).

Menurut ( Marilyn E, Doenges : 2000) stroke / penyakit serebrovaskuler menunjukkan


adanya beberapa kelainan otak ba secara fungsional maupun structural yang disebabkan
oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh system pembuluh
darah otak.

Menurut WHO (1965) dan Karya (1988) dalam Harsono (1993) stroke adalah
manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik local maupun menyeluruh (global),
yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan
kematian, tanpa di temukan penyebab selain daripada gangguan vaskular. Gangguan
peredaran darah otak dapat mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila gangguan
yang terjadi cukup besar dapat mengakibatkan kematian sebagian otak (infark), gejala-
gejala yang terjadi tergantung pada daerah otak yang di pengaruhi.

B. Etiologi Stroke

Penyebab-penyebabnya antara lain:

1. Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak).

Merupakan penyebab stroke yang paling sering di temui yaitu 40% dari semua kasus
stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologis. Biasanya berkaitan erat dengan
kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis.

2. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain).

17
Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu flowess dalam jantung sehingga masalah
yang dihadapi sesungguhnya merupakan perwujudan dari penyakit jantung.

3. Iskemia (Penurunan aliran darah ke area otak). (Smeltzer C. Suzanne, 2002)

4. Hemoragi

Perdarahan intracranial atau intra serebral termasuk perdarahan dalam ruang subaracnoid
atau kedalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena aterosklerosis dan
hipertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke
dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan
jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan,
sehingga terjadi infark otak, odema dan mungkin herniasi otak.

C. Faktor – faktor Resiko Akibat Stroke

1. Hipertensi

2. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif, fibrilasi atrium,


penyakit jantung kongestif)

3. Kolesterol tinggi

4. Obesitas

5. Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)

6. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)

7. Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen
tinggi)

8. Penyalahgunaan obat ( kokain)

9. Konsumsi alkohol (Smeltzer C. Suzanne, 2002)

D. Tanda Dan Gejala Penyakit Stroke

Menurut Pujianto (2008), stroke dapat menyebabkan berbagai defisit


neurologik,bergantung pada lokasi lesi(pembuluh darah mana yang tersumbat),ukuran
18
area yang perfusinya tidak adekuat , dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau
aksesori). Tanda dan gejala ini muncul pada penderita stroke antara lain :

1. Kehilangan motorik : hemipelgi (paralisys pada suatu sisi) karena lesi pada sesi otak
yang berlawanan, hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh.

2. kehilangan komunikasi:disartria (kesulitan bicara),disfasia atau afasia (bicara deektif


atau kehilangan bicara), apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang
dipelajari sebelumnya).

3. Gangguan perse psi : disfungsi persepsi visual,gangguan hubungan visual


spasial,kehilangan sensori.

4. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis.

5. Disfungsi kandung kemih.

E. Patofisiologi Stroke

Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau
embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding
pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus
menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia
akhirnya terjadi infark pada jaringan otak.

Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri
karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba
berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat
disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.

Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau
ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang
seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat
dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan
menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian.

Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat
menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut

19
menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan
otak

F. Klasifikasi Stroke

Klasifikasi dari stroke ada dua macam, menurut Lanny Sustiani, Syamsir Alam dan Iwan
Hadibroto (2003), adalah :

1. Stroke Non Haemorragic

Stroke disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Menumpuknya lemak pada pembuluh darah yang menyebabkan mulai terjadinya


pembekuan darah.

b. Benda asing dalam pembuluh darah jantung

c. Adanya lubang pada pembuluh darah sehingga darah bocor yang mengakibatkan
aliran darah ke otak berkurang.

2. Stroke Haemorragic

Stroke ini disebabkan karena salah satu pembuluh darah di otak bocor atau pecah
sehingga darah mengisi ruang sel-sel otak.

a. Darah tinggi yang dapat menyebabkan pembuluh darah pecah

b. Peleburan pada pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah pecah.

c. Tumor pada pembuluh darah

2.5. Hubungan antara Protein dan Kolesterol

Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan
lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah
(LDL) yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi
(HDL) yang biasa disebut dengan kolesterol baik.

LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan.
Namun jika jumlah kolesterol tersebut melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada

20
dinding-dinding arteri dan menyebabkan penyakit. Di lain sisi, HDL, sebagai kebalikan
dari LDL, bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di dalam hati,
kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.

Kadar kolesterol dalam darah yang disarankan bisa bervariasi, tergantung apakah
orang tersebut memiliki risiko lebih tinggi atau lebih rendah untuk terkena penyakit
pembuluh arteri. Jumlah kolesterol dalam darah bisa diukur dengan melakukan tes darah.

Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah jika kelebihan
berat badan, memiliki tekanan darah tinggi, berpenyakit diabetes, atau memiliki penyakit
lainnya yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Diagnosis kadar kolesterol juga dianjurkan jika seseorang memiliki keluarga dekat
yang menderita penyakit akibat kolesterol, atau keluarga dekat yang memiliki riwayat
penyakit kardiovaskular pada usia dini.

Bagi mereka yang pernah terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner, stroke
ringan, atau penyakit arteri perifer, disarankan melakukan pemeriksaan ini juga

21
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang
ditandai oleh deposit substansi berupa endapan lemak, trombosit, makrofag, leukosit,
kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya yang terbentuk di
dalam lapisan arteri di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media.

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke
seluruh tubuh.

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler
selama beberapa tahun.

Di dalam darah, kolesterol dibawa oleh protein. Gabungan keduanya disebut dengan
lipoprotein. Dua jenis utama lipoprotein adalah lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL)
yang biasa disebut dengan kolesterol jahat dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL)
yang biasa disebut dengan kolesterol baik.

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar akan banyak hal yang belum sempurna, makad
ari itu saran dan masukan dari pembaca sangat kami butuhkan untuk dapat membuat makalah
dengan lebih baik lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Guyton dan Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Hanafi, Muin Rahman, Harun. 1997. Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: FKUI

Lars Heslet. 1991. Kolesterol (judul asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc. Jakarta

Adi, Muhammad. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan
Stoke. Yogyakarta: Rineka Cipta

23
LAMPIRAN

1. Apa dampak apabila atherosklerosis terjadi dan bagaimana cara mencegahnya? (Annisa
Maula Fadila)
Jawab : Bisa terjadi penyakit seperti hipertensi, jantung koroner, stoke dan lain-lain
karena terdapat penumpukan paa pembuluh darah sehingga mengganggu aliran darah.
Cara mencegahnya yaitu dengan pemberian obat, menerapkan pola hidup sehat dan
mengkonsumsi makanan gizi seimbang.
2. Apa saja tanda dan gejala atherosklerosis? (Wahyu Wiji Astuti)
Jawab : Terjadinya sesak nafas karena suplai oksigen dalam darah yang terhambat,
hipertensi, pusing, lemas.
3. Apakah penyakit atherosklerosis bisa disebabkan karena faktor gen/keturunan? (Linda
Tri Nurcahyani)
Jawab : Tidak, karena penyakit atherosklerosis disebabkan adanya penumpukan dalam
pembuluh darah yang terjai akibat pola hidup yang tidak sehat, mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi lemak.

24

Anda mungkin juga menyukai