TROMBOSIT DAN
MEKANISME PEMBEKUAN
DARAH
Anggota kelompok:
Adila Ramadhani
Amelda Hartini
Jaenal mutusin
M. Waldi Saputra
TROMBOSIT
Trombosit adalah sel tak berinti dari darah yang berperan dalam
proses pembekuan. Sel ini bekerja dengan membekukan diri guna
menghentikan perdarahan sehingga seseorang tidak kehilangan
banyak darah.”
FUNGSI DAN PROSES
PEMBENTUKAN TROMBOSIT
Proses pembekuan darah berperan penting dalam memperbaiki pembuluh darah yang
rusak, sehingga pendarahan bisa berhenti. Prosesnya sendiri melibatkan penyempitan
pembuluh darah untuk membatasi aliran darah. Kemudian, trombosit akan membentuk
sumbatan pada pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan. Selanjutnya, fibrin
akan menempel dan membentuk gumpalan yang akan menutup luka, kemudian larut
ketika luka sudah sembuh.”
Apa Itu Pembekuan
Darah?
Jantung memompa darah ke seluruh tubuh dengan bantuan arteri, dan pada gilirannya,
darah kembali ke jantung melalui vena. Darah mengalir melalui pembuluh darah untuk
mengantarkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan ke berbagai sel dalam tubuh. Namun,
bila pembuluh darah rusak atau robek, maka proses pembekuan darah akan terjadi.
Pembekuan darah atau koagulasi berperan penting dalam memperbaiki pembuluh darah.
Dengan cara tersebut, tubuh bisa memperbaiki kerusakan untuk menghentikan perdarahan
yang terjadi. Misalnya, ketika kamu terluka dan terjadi kerusakan pada lapisan pembuluh
darah, trombosit akan membentuk sumbatan awal di area yang terkena. Sel darah tersebut
kemudian akan memulai proses pembekuan darah dengan bantuan faktor pembekuan
tertentu yang diproduksi di dalam tubuh.
Apa Saja Faktor Pembekuan
Darah?
Faktor pembekuan adalah komponen yang ditemukan dalam plasma
yang terkait dengan proses pembekuan darah.
Faktor I (fibrinogen)
Faktor II (protrombin)
Faktor III (tromboplastin jaringan atau faktor jaringan)
Faktor IV (kalsium terionisasi)
Faktor V (faktor labil atau proakselerin)
Faktor VII (faktor stabil atau prokonvertin), dan Faktor VIII (faktor
antihemofilik).
Bagaimana prosesnya?
pembekuan darah adalah bagian dari hemostasis sebagai cara tubuh untuk menghentikan
pendarahan dari pembuluh darah yang terluka. Setelah proses pembekuan darah selesai, tubuh
memiliki mekanisme kendali untuk mengontrol dan membatasi pembekuan. Hal itu termasuk
melarutkan kelebihan gumpalan darah yang tidak diperlukan lagi.