Anda di halaman 1dari 3

Penentuan Waktu Pembekuan Darah

Waktu pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh

darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian

pembuluh darah ini disebabkan terbentuknya agregat yang menutupi celah pembuluh darah yang

rusak.
Proses koagulasi terjadi segera setelah terjadinya luka pada pembuluh darah dengan

rusaknya endotelium. Koagulasi adalah suatu proses yang rumit di dalam sistem koloid darah 

yang memicu partikel koloidal terdispersi untuk memulai proses pembekuan dan membentuk

trombus.

Pembekuan darah disebut juga koagulasi darah. Faktor yang diperlukan dalam

penggumpalan darah adalah garam kalsium sel yang luka yang membebaskan trompokinase,

trombin dari protombin dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen. Mekanisme pembekuan darah

adalah sebagai berikut setelah trombosit meninggalkan pembuluh darah dan pecah, maka

trombosit akan mengeluarkan tromboplastin. Bersama-sama dengan ion

Ca tromboplastin mengaktifkan protrombin menjadi trombin (Evelyn, 1989).

Trombin adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin inilah yang

berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau menggumpal (Poedjiadi, 1994).

Kisaran waktu terjadinya koagulasi darah adalah 15 detik sampai 2 menit dan umumnya akan

berakhir dalam waktu 5 menit. Gumpalan darah normal akan mengkerlit menjadi sekitar 40%

dari volume semula dalam waktu 24 jam (Frandson, 1992). Koagulasi dapat dicegah dengan

penambahan kalium sitrat atau natrium sitrat yang menghilangkan garam kalsium (Schmidt,

1997).
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil bahwa darah sudah terkoagulasi dalam

waktu 5 menit, hal ini sesuai dengan degan pendapat Schmidt 1997, artinya pembekuan darah

disini dapat dikategorikan normal. Ciri-cirinya yaitu saat pipet mikro kapiler dipatahkan darah

tidak jatuh begitu saja, tetapi sudah mengental dan pengentalan tersebut terjadi karena

terbentuknya benang-benang fibrin. Seperti halnya saat berada dalam tubuh, ketika terjadi luka

atau pendarahan, maka darah akan membeku sebagai bentuk perlindungan agar terhindar dari

kontaminasi dari luar.

Penentuan Waktu Pendarahan

Pembuluh darah yang terpotong atau rusak, maka akan terjadi penyempitan bagian yang

terluka. Hal ini terjadi karena kontraksi miogenik otot polos sebagai suatu plasma lokal dan

karena refleks simpatik yang merangsang serabut adrogenik yang menginversi otot polos dinding

pembuluh lokal. Kontraksi ini membuat darah yang keluar dari pembuluh darah akan berkurang

(Frandson, 1992).

Pendarahan dapat berhenti sendiri misalnya dengan kontraksi vasa ditempat pendarahan

yang terjadi beberapa menit sampai beberapa jam. Apabila pembuluh darah mengalami dilatasi,

darah tidak keluar lagi karena sudah dicegah oleh mekanisme trombosit. Vasa kontraksi timbul

melalui beberapa jalan kontraksi langsung otot pembuluh darah kemudian anoksia dan reflek lalu

adanya serotonis yang keluar dari trombosit yang menyebabkan vasa kontraksi (Schmid, 1997).

Kisaran waktu pendarahan yang normal untuk manusia adalah 15 hingga 120 detik (Guyton,

1983). Trombosit melekat pada endotel pada tepi-tepi pembuluh yang rusak. Hal ini terjadi

sampai elemen-elemen pembuluh darah yang putus menyempit. Penjedalan darah sangat penting

dalam mekanisme penghentian darah (Guyton,1989).

Berdasarkan hasil praktikum waktu pendarahan hanya berlangsung sekitar 18,03 detik,

pendarahan tersebut dapat dikategorikan normal dan relative cepat. Lamanya waktu pendarahan

juga berhubungan dengan waktu pembekuan atau koagulasi. Apabila pembekuan darah
memerlukan waktu yang tidak terlalu lama maka pendarahanya juga tidak akan berlangsung

lama karena darah akan membentuk benang-benang fibrin saat terjadi luka.

Anda mungkin juga menyukai