PENDAHULUAN
Darah merupakan salah satu cairan yang sangat penting yang juga sebagai cairan
terbesar yang dalam tubuh. Darah yang diedarkan melalui pembuluh darah, yang
banyknya padsa orang dewasa kurang lebih 5 liter ini, dapat mengalir karena
kinerja pompa jantung. Darah dialirkan keseleuruh tubuh karena fungsinya yang
khusu yaitu sebagai sistem transportasi. Darahlah yang berjasa membawa oksigen
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain fungsi utamanya sebagai pembawa
dan pengendar oksigen dan nutrisi tubuh, darah juga berperan penting dalam
dan sebagai sebagaian sistem perlindungan tubuh karena didalam darah juga
terdapat leukosit atau sel darah putih yang berperan dalam sistem imun tubuh
pembuluh darah luka, kemudian trombosit berkumpul dan melekat pada pembuluh
darah yang luka membentuk sumbat trombosit. Faktor koagulasi akan diaktifkan
sehingga membentuk benang fibrin yang membuat sumbat trombosit menjadi stabil
maka dari itu pendarahan dapat dihentikan. Gangguan hemostasis terdiri dari BT,
koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama
mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan
metode duke.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah cairan yang mengisi pembuluh darah dan merupakan cairan
organ tersebut. Darah tersusun atas cairan darah yang disebut plasma dan sel-sel
darah (corpuscle) yang teridir atas sel darah merah (CDM), sel darah putih (CDP),
dan trombosit. Sel-sel darah merah yang paling banyak jumlahnya. Wanita normal
mempunyai kira-kira 4,5 juta sel-sel dalam setiap milimeter kubik darah. Laki-laki
normal rata-rata jumlahnya agak tinggi kira-kira 5 juta. Namun demikian, nilai-nilai
ini dapat naik turun dalam kisaran yang luas sekali tergantung faktor-faktor seperti
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku.
menjadi fibrin. Fibrin menjaring agregat trombosit pada tempat luka vaskular dan
pembekuan yang beredar pada tempat luka.Reaksi melalui permukaan terjadi pada
kolagen yang telah terpapar, faktor III dan faktor jaringan. Dengan pengecualian
tergantung pada asam amino serin pada inti aktifnya (Smeltzer, S.C. 2001).
Menurut Frandson, R.D. 1992. Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui
arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka
disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa
darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas
jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena
yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava
posterior. Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan,
karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang
mengandung CO2).
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui
sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan
diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya
darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke
jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan keunikan yang kedua
Pembuluh Limfe Kanan : Dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan
selangka kanan. Pembuluh Limfe Dada :Dari bagian lain, bermuara dalam vena
<100.000/mm3 ada yang mengatakan < 75.000 mm3), penyakit Von Willbrand,
sebagian besar kelainan fungsi trombosit dan setelah minum obat aspirin
(Tjokronegoro, 1992).
Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah sampai luka itu
tersumbat oleh trombosit yang menggumpal. Bila darah keluar dan menutupi luka ,
terjadilah pembekuan dan fibrin yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang
lebih lanjut . Pada tes ini darah yang keluar harus dihapus secara perlahan-lahan
pada luka, perdarahan berkurang dan tetesan darah makin lama makin kecil
(Tjokronegoro, 1992).
kelainan von willebrand. Pemeriksaan ini secara langsung dipengaruhi oleh jumlah
penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau anti nyeri aspirin, karena dapat
hari atau jika memungkinkan pasien diberitahu agar tidak mengkonsumsi aspirin
atau obat penghilang rasa nyeri tanpa resep selama 5 hari sebelum pemeriksaan
(Riswanto, 2013)
Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang ditusuk untuk
menyebabkan perdarahan. Seperti dalam metode Ivy, tes ini waktunya dari awal
Duke adalah bahwa tekanan pada vena darah di daerah menusuk tidak konstan dan
hasil yang dicapai kurang dapat diandalkan. Keuntungan dengan metode Duke
adalah bahwa bekas luka tidak tetap setelah ujian. Metode lain dapat menyebabkan
bekas luka, garis rambut kecil di mana luka tersebut dibuat. Namun, ini adalah
sebagian besar perhatian kosmetik. Daerah yang akan ditusuk harus dibersihkan
dengan alkohol. Alkohol harus ditinggalkan dikulit cukup lama untuk membunuh
bakteri pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengan
karena alkohol akan berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat. Nilai
1. Faktor I
Fibrinogen: sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma
dan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. Kekurangan faktor ini
hypofibrinogenemia.
2. Faktor II
diubah menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan dengan
menyebabkan hypoprothrombinemia.
3. Faktor III
yang berbeda dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru; Jaringan Tromboplastin
4. Faktor IV
darah.
5. Faktor V
panas, yang hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan fungsi baik di
6. Faktor VI
Sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor V, tetapi
7. Faktor VII
dan berpartisipasi dalam Jalur koagulasi ekstrinsik. Hal ini diaktifkan oleh
kontak dengan kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor
atau diperoleh (yang berhubungan dengan kekurangan vitamin K), hasil dalam
8. Faktor VIII
dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak (dalam konser
9. Faktor IX
relatif stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah 9 aktivasi,
10. Faktor X
Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan
sistemik. Disebut juga Prower Stuart-faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut juga
thrombokinase.
11. Faktor XI
dalam jalur intrinsik dari koagulasi; sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor
IX. Lihat juga kekurangan faktor XI. Disebut juga faktor antihemophilic C.
Hageman faktor: faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak
dengan kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari
koagulasi dengan mengaktifkan faktor XI. Kekurangan faktor ini menghasilkan
kecenderungan trombosis.
monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam
disebut transglutaminase.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Gorontalo.
3.2 Metode
3.3 Prinsip
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu lancet,
3.5 Analitik
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Bleeding time (BT) menilai kemampuan darah untuk membeku setelah adanya
luka atau trauma, dimana trombosit berinteraksi dengan dinding pembuluh darah
mekanisme pembekuan, dan hal tersebut diprakarsai oleh trombosit. Uji waktu
perdarahan atau bleeding time biasanya digunakan pada pasien yang memiliki
mungkin terjadi selama dan setelah operasi. Namun, pasien yang tidak memiliki
riwayat masalah perdarahan, atau yang tidak memakai obat antiinflamasi, uji waktu
hemostatik, pasien dengan perdarahan yang memanjang setelah luka, pasien dengan
pada anak daun telinga. Tujuannya untuk mensterilkan bakteri yang ada pada daun
telinga. Tusuk daun telinga menggunakan lanset pada bagian tepi. Pada darah
pertama yang keluar dibersihkan menggunakan kapas. Setelah itu biarkan secara
bersamaan stopwatch dijalankan waktu darah keluar. Setiap 30 detik darah dapat
dibersihkan dengan kapas. Hentikan stopwatch pada saat darah tidak keluar. Nilai
suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas kadar hemoglobin dalam
darah.
Adapun faktor dari obat-obatan akan mempengaruhi hasil tes waktu perdarahan
yakni antikoagulan, 15iuretic, obat anti kanker, sulfonamide, thiazide, aspirin, dan
obat anti inflamasi. Tes ini juga dapat dipengaruhi oleh anemia (kekurangan sel
darah merah).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
waktu pendarahan yakni 30 detik, yang mana waktu pendarahan tersebut tidak
normal karena waktu yang normal kisaran 1-3 menit. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhinya yaitu besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur,
besarnya tubuh dan aktivitas kadar hemoglobin dalam darah dan obat-obatan.
5.2 Saran
maupun arah yang akan ditusuk sehingga bisa di dapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Astiawati, Prima. (2008). Perbedaan Pola Gangguan Hemostasis Antara Penyakit Ginjal
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4. Gadjah Mada
Pontianak, 22 September
Kanal Media
Smeltzer, S.C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah: Brunner & Suddarth.