PENDAHULUAN
kesehatan, oleh karena itu baik laboratorium pemerintah maupun swasta perlu
dan teknik pemeriksaannya. Test rumple leed atau yang biasa dikenal dengan
dinding kapiler. Jika dinding kapiler kurang kuat, maka darah dari kapiler
petechiae. Ketika manset tekanan darah dipacu ke titik antara tekanan darah
sistolik dan diastolik selama 5-10 menit maka tes ini akan dinilai. Tes positif
jika ada 10 atau lebih petechiae per inci persegi. Pada pasien DBD tes ini
memberikan hasil positif yang pasti dengan adanya 20 atau lebih petechiae.
Faktor pengganggu pada tes ini adalah pada perempuan pramenstruasi atau
1
postmenstruasi yang juga mengalami kerapuhan kapiler. Oleh karena itu
leed.
1.5
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
melekat pada bagian pembuluh darah yang terluka untuk membentuk sumbat
tersebut diatas ada pula faktor lain yang juga ikut mempengaruhi hemostasis
adalah faktor ekstravaskuler, yaitu jaringan ikat sekitar pembuluh daeah dan
keadaan otot. Perdarahan bisa terjadi karena beberapa hal yaitu, kelainan
2012).
3
faktor local seperti 5-hidroksitriptamin (5-HT, serotonin) dan epinefrin.
(Rahajuningsih, 2012)
daerah yang luka. Pada pembulu darah kecil hal ini mungkin dapat
Pembuluh darah dilapisi oleh sel enofel. Apabila lapisan endofel rusak maka
jaringan ikat dibawah endofel seperti serat kolagen, serat elastin, membrana
factor.
trombosit melepaskan isi yang terdiri atas ADP, ATP, serotin disusul
4
dengan pelepasan enzim lisozom dan factor trombosit yang bersifat
anti heparin.
5. Retraksi bekun terjadi karena trombo protein yang dapat mengerut dan
disebut an trombositein.
seperti nutrisi dari darah ke sel jaringan. Secara fisiologis, darah tidak selalu
Fenomena ini terjadi akibat adanya vasomotion yaitu kontraksi yang terjadi
lapisan metarteriol berupa sel otot polos yang berfungsi untuk mengatur
defisit oksigen di dalam jaringan, maka periode intermitten terjadi lebih lama
5
yang akan membuat aliran darah berlangsung lebih lama sehingga, kebutuhan
dibanding aliran pada aorta. Hal ini terjadi karena luas penampang total
penampang aorta. Aliran yang lambat ini membuat tersedianya waktu yang
cukup untuk pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara darah dan sel
yang larut dengan air akan masuk melalui pori yang terdapat pada kapiler.
Sementara itu, untuk bahan yang larut dengan lemak seperti O2 dan CO2 akan
dengan mudah menembus sel endotel itu sendiri. Pertukaran zat di kapiler
terjadi melalui dua cara yaitu difusi pasif menuruni gradien konsentrasi, bulk
Dengan kata lain, tekanan darah menjadi salah satu indikator untuk menilai
Tekanan darah dinyatakan dalam mmHg dan terdiri dari tekanan darah
atas (sistolik) dan tekanan darah bawah (diastolik). Rata-rata tekanan darah
normal pada orang dewasa berada pada angka 120/80 mmHg. Sementara itu,
6
tekanan darah yang berada pada angka 140/90 atau lebih dianggap hipertensi
Kondisi ini normal, selama angkanya tidak konsisten tinggi atau rendah
yang disebut sebagai tekanan darah sistolik atau tekanan tertinggi yang
antara 90-120 mmHg. Jika berada pada kisaran angka 120-139 mmHg
sistoliknya berada pada angka 140 atau lebih, (Guyton dan Hall. 2006).
Ketika kontraksi otot jantung telah berakhir, maka otot jantung pun
akan menjadi rileks sehingga suplai darah ke aorta (arteri terbesar dalam
tubuh) akan berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada saat inilah aorta akan
kembali ke posisi semula dan tekanan darah pun menurun, (Guyton dan
Hall. 2006).
(antar detak) inilah yang kemudian disebut dengan tekanan darah diastolik.
7
Pada orang dewasa, tekanan darah diastolik normalnya berada pada
kisaran angka 60-80 mmHg. Apabila berkisar pada angka 80-89 masih
termasuk normal namun kurang ideal. Sedangkan jika berada pada angka
Test rumple leed atau yang biasa dikenal dengan tes kerapuhan kapiler
perdarahan pada pasien. Tes ini menilai kerapuhan dinding kapiler dan
didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat yang diperlukan untuk
titik antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama 5-10 menit maka tes
ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau lebih petechiae per inci persegi.
Pada pasien DBD tes ini memberikan hasil positif yang pasti dengan adanya
20 atau lebih petechiae. Faktor pengganggu pada tes ini adalah pada
Prinsip dari tes rumple leed ini adalah diciptakan suasana anoksia pada
suatu sebab kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh
8
pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler akan keluar dan merembes
Lauralee. 2012)
Pada kedua keadaan ini, fungsi trombosit dan faktor koagulasi adalah
tidak terdapat alergi sejati tetapi terjadi berbagai bentuk vaskulitis. Yang
2.9 Patechiae
umumnya muncul pada kaki bagian bawah tetapi bisa muncul diseluruh
9
tubuh. Petechiae mungkin terlihat pada pasien-pasien dengan jumlah platelet
10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Gorontalo.
3.2 Metode
aliran darah vena. Terhadap anoksia dan penambahan tekanan internal akan
rample leede:
1. Persiapan pasien.
3.5 Analitik
1. Pasang manset tensimeter pada lengan atas. Carilah tekanan sistolis (TS)
11
2. Buatlah lingkaran pada bagian volar lengan bawah radius 3 cm dan titik
b. 10 – 20 : Dubia (ragu-ragu)
12
BAB IV
4.1 Hasil
Tekanan
Nilai
Pasein Sistolik dan Hasil Keterangan
Rujukan
Distolik
4.2 Pembahasan
Pemeriksaan ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan cepat
dinding kapiler. Dinding kapiler yang kurang kuat akan rusak oleh
pembendungan itu, sehingga darah dari dalam kapiler itu akan keluar dari
13
merah kecil pada permukaan kulit, bercak merah itulah yang disebut
Pada praktikum ini dilakukan test uji rumple leede pada seorang wanita
atas nama Nn. FP. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan
tungkai bawah. Kemudian catat nilai tekanan sistole dan diastolenya yang
mana tekanan sistolnya 100 mmHg dan tekanan dastol 80 mmHg . Setelah
darah sistole dengan nilai pada diastolenya, nilai hasil penjumlahan kemudian
dibagi dua dan catat hasilnya. Sehingga pada pemeriksaan rumple leed ini
lebih 2 menit sebelum melakukan rumple leed test, lakukan rumple leed test
menggunakan tensimeter sampai dengan nilai yang dicatat tadi. Seteleh itu
diberi lingkaran dengan menggunakan pena pada kulit lengan bawah bagian
volar, dengan garis tengah kurang lebih 3 cm, kira-kira 3 jari dari lipatan siku,
pertahankan tekanan itu selama 10 menit. Setelah itu, lepaskan lilitan bladder
cuff dan tunggulah sampai tanda-tanda statis darah lenyap. Statis darah telah
berhenti jika warna kulit pada lengan yang dibendung tadi kembali seperti
semula, carilah adanya bercak bintik merah yang timbul pada lingkaran pada
kulit lengan bawah bagian volar kemudian hitung jumlah petekie yang timbul.
Jika ditemukan lebih dari 10 buah bintik merah didalam lingkaran, maka uji
14
Namun pada praktikum ini setelah dilakukannya test tidak terdapat bintik-
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sehingga darah akan menekan dinding kapiler. Jika dinding kapiler kurang
kuat, maka darah dari kapiler keluar dan merembes dalam jaringan sekiternya
5.2 Saran
hingga 5 menit agar hasil yang didaptkan juga akurat, karena waktu
16
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2012. Pemeriksaan Rumple Leede Test. Tersedia di (Online): http://
nonasandha.blogspot.co.id/2012/02/pemeriksaan-rumple-leede-test.html
Guyton dan Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku EGC.
Jakarta.
Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
17