I. Judul Praktikum
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN KOAGULASI
III. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum Praktikum :
Mampu melakukan pemeriksaan Koagulasi.
Tujuan Instruksional Khusus Praktikum :
A. Mampu melakukan pemeriksaan Rumple Leed.
B. Mampu menghitung waktu pendarahan.
C. Mampu menghitung waktu pembekuan.
Pemeriksaan Rumple Leed bertujuan untuk mendeteksi kelainan system vaskuler dan trombosit.
Metode yang biasa digunakan adalah DUKE atau metode IVY, dan metode yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah metode DUKE. Sedangkan tujuan pemeriksaan waktu pendarahan
adalah untuk menilai factor-faktor hemostasis yang letaknya ekstravaskuler, tetapi keadaan
dinding vaskuler dan trombosit juga berpengaruh. Praktikum terakhir yaitu pemeriksaan waktu
pembekuan, akan diperoleh hasil yang dijadikan ukuran aktivitas factor-faktor koagulasi.
V. Alat dan Bahan :
Alat dan bahan yang digunakan pada Pemeriksaan Rumple Leed adalah:
1.Tensimeter
2.Stetoskop
Alat yang digunakan pada Pemeriksaan Waktu Pendarahan (Metode DUKE) adalah:
1. Lancet
2. Kapas alcohol
3. Gelas obyek
4. Kertas saring
5. Stopwatch, penggaris
Alat yang digunakan pada Pemeriksaan Waktu Pembekuan
(Metode Lee and White) adalah:
1. Tabung Reaksi
2. Alat pengambilan darah vena
3. Stopwatch
4. Rak Tabung
5. Inkubator (kalau ada)
VIII. Pembahasan :
Proses Koagulasi diawali dengan pembentukan trombosiplastin, substansia yang cepat bertindak
terhadap mekanisme pembekuan darah, misalnya jari tangan, luka kena pisau. Selama darah
mengalir dari pembuluh yang tersayat, permukaan dimana platelet cenderung untuk berkumpul
dan dihancurkan dengan meninggalkan substansi yang dikenal sebagai faktor platelet atau
pembeku darah. Dengan adanya ion kalium dan substansi tambahan faktor platelet bereaksi
dengan faktor anti hemofilik membentuk tromboplastin. Sel-sel jaringan tetangganya yang luka
kena pisau juga akan melepaskan substansi tromboplastin.
Fase ke dua dari pembekuan darah melibatkan perubahan protrombin menjadi trombin.
Protrombin ialah salah satu protein plasma biasa, dibentuk di dalam hati membentuk vitamin K,
kekurangan vitamin K ini dapat mengakibatkan pendarahan, suatu kecenderungan tidak cukup
membentuk protrombin. Protrombin dibentuk di dalam fase untuk membantu memulai merubah
protrombin. Tetapi dengan adanya ion kalsium dan faktor penghambat tertentu cukup untuk
memperlengkap reaksi tersebut.
Fase ketiga proses pembekuan darah melibatkan aksi trombin di dalam merubah Fibrinogen yang
dapat larut menjadi fibrin yang tidak dapat larut. Fibrinogen adalah plasma lain yang dihasilkan
oleh hati dan ditemukan di dalam sirkulasi plasma. Mula-mula fibrin keluar sebagai jaringan-
jaringan dari benang yang cepat menjadi padat, membentuk bekuan eritrosit. Eritrosit
terperangkap di dalam perangkap fibrin, tetapi sel-sel darah ini tidak tahu apa yang dilakukannya
dengan pembekuan itu. Selama bekuan menyusut, tampak cairan berwarna kuning bening keluar,
cairan ini disebut serum, sama dengan plasma kecuali tanpa fibrinogen dan unsur pembeku
2. Pemeriksaan koagulasi dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : pemeriksaan Rumple
Leed, Pemeriksaan waktu pendarahan,dan Pemeriksaan waktu pembekuan.
3. Pemeriksaan Rumple Ledd yang dilakukan kelompok kami dinyatakan normal atau negatif,
karena dalam waktu 10 menit timbul 1 petechiae. Sesuai hasil Intrepetasi bahwa bila tidak timbul
atau timbul kurang dari 5 buah petechiae, maka pemeriksaan dinyatakan negatif.
4. Waktu pendarahan yang didapat oleh kelompok kami adalah 1,6 menit. Ini dinyatakan nornal,
karena hasil intrepetasi menunjukkan waktu pendarahan normal antara 1-3 menit.
5. Hasil pemeriksaan kelompok kami adalah 9,75 menit Ini dinyatakan nornal, karena hasil
intrepetasi menunjukkan waktu pendarahan normal antara 9-15 menit. Kelainan mungkin terjadi,
bila didapat waktu pembekuan yang memanjang (diatas 15 menit).
DAFTAR PUSTAKA