Anda di halaman 1dari 39

 

Cara pemeriksaan pembekuan darah dan terapi pembekuan darah

PRESEPTOR :
OLEH :
Rosa Mulni Salfitri dr. Adji Mustiadji, Sp.An
1610070100089
Hemostasis ialah suatu fungsi tubuh yang bertujuan
untuk mempertahankan keenceran darah sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan
menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga
mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya
kerusakan pembuluh darah. Hemostasis melibatkan
sistem vaskuler, sistem trombosit, sistem koagulasi, dan
sistem fibrinolysis.

Pemeriksaan hemostasis meliputi pemeriksaan khusus


dan penyaring. Yang termasuk pemeriksaan penyaring
yaitu masa pembekuan, masa perdarahan, hitung
trombosit, PT, dan aPTT
pemeriksaan pembekuan darah (clotting time)
Pemeriksaan Masa pembekuan atau clotting time (CT)
adalah lamanya waktu yang diperlukan darah untuk
membeku. Dalam tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas
faktor-faktor pembekuan darah, terutama faktor-faktor
yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal
dari trombosit
Prinsip pemeriksaan masa pembekuan darah

a) Metode Lee-white
Metode tabung menggunakan 4 tabung masing-masing terisi 1 mL
darah lengkap, kemudian tabung perlahan-lahan dimiringkan setiap
30 detik supaya darah bersentuhan dengan dinding tabung sekaligus
melihat sudah terjadinya gumpalan padat.
b) Metode Slide
Masa pembekuan dihitung mulai keluarnya darah pada ujung jari
setelah dilakukan penusukan sampai terjadi benang-benang fibrin
pada tetesan darah kedua objek glass.

Tujuan pemeriksaan masa pembekuan darah


Untuk melihat lama waktu yang diperlukan
oleh darah untuk membeku pada setiap orang.
Alat pemeriksaan masa pembekuan darah

Metode Lee-White Metode Slide

1. tabung reaksi 1. Objek glass


2. Stopwatch 2. Stopwatch
3. Kapas 3. Kapas
4. Spuit 4. Spuit
5. Alkohol 70% 5. Alkohol 70%
6. Ose jarum 6. Ose jarum

Bahan pemeriksaan masa pembekuan darah


Darah vena yang segar tanpa antikoagulan
Prosedur pemeriksaan masa pembekuan darah

Metode Lee and White:


1. Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan.
2. Waterbath dinyalakan dengan suhu 37°C
3. Darah vena diambil sebanyak 3-4 cc, stopwatch dinyalakan ketika
tetes darah pertama terlihat didalam ujung spuit.
4. Darah dimasukkan ke dalam 4 buah tabung reaksi masing-masing 1cc
5. Darah dalam tabung reaksi tersebut disimpan dalam waterbath
dengan suhu 37°C.
6. Setiap 30 detik dilihat terjadinya bekuan pada tabung 1 dengan cara
dimiringkan(tabung 2,3 dan 4 jangan sampai tergoyang).
7. Jika darah pada tabung 1 sudah membeku, dilakukan hal yang sama
pada tabung2,3 dan 4.
8. Stopwatch dihentikan ketika darah pada tabung 4 telah membeku.
9. Hitung waktu bekuan rata-rata dari tabung ke-2, ke-3 dan ke-4, dan
dilaporkansebagai masa pembekuan darah.
Prosedur pemeriksaan masa pembekuan darah
Metode Slide:
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan.
2. Darah vena diambil sebanyak 0,5-1,0 cc, stopwatch dinyalakan ketika
tetes darah pertama terlihat didalam ujung spuit.
3. Darah diteteskan pada gelas objek.
4. Tetes darah dikail setiap 30 detik, sampai terbentuk gumpalan.
5. Stopwatch dihentikan ketika sudah terbentuk benang fibrin.
6. Waktu yang diperlukan darah membentuk benang fibrin dicatat untuk
dilaporkan.
Intrepretasi hasil pemeriksaan masa pembekuan darah
Metode lee and white : 9-15 menit
Metode slide/objek glass : 2-6 menit

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan masa


pembekuan darah.
a. Percampuran darah dengan tromboplastin jaringan
b. Pungsi vena yang tidak segera berhasil baik
c. Adanyabusa atau gelembung dalam spuit
pada metode tabung, diameter tabung yang digunakan dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan, dimana semakin lebar diameter
tabung maka waktu pembekuan darah akan semakin lama. Tabung
yang tidak sedang diperiksa tidak boleh tergoyang karena jika
tergoyang akan mempercepat proses pembekuan darah. Tabung
yang digunakan juga harus bersih dan kering, tabung kotor dapat
mempercepat pembentukan pembekuan darah, sedangkan tabung
basah dapat menyebabkan sampel darah lisis. Tabung yang
digunakan sebaiknya dilapisi silikon agar tidak mempengaruhi
aktivitas trombosit
Waktu pembekuan pada metode slide lebih cepat karena
darah akan lebih cepat membeku daripada metode lee and
white, hal ini dikarenakan darah akan kontak seluruhnya
pada permukaan gelas objek, selain itu gelas objek pun
memiliki permukaan yang lebih besar sehingga
mempercepat waktu pembekuan darah. Perlu diperhatikan
juga kebersihan objek glass yang dipakai karena akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan
Jika terdapat kelainan atau pemanjangan waktu pembekuan,
maka hasil itu menjadi indikasi untuk lebih jauh menyelidiki
faktor pembekuan mana yang aktifitasnya berkurang, serta
dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti jumlah dan
fungsi trombosit.
Hasil pemeriksaan pembekuan darah yang memanjang dapat
terjadi pada :
 Penderita hemofilia (kelainan pada darah berupa darah yang
sukar membeku)
 Anemia
 Penderita sclerosis (mengerasnya pembuluh nadi akibat
endapan lemak/kapur)
Pemeriksaan Bleeding time (BT)
Alat yang digunakan pada pemeriksaan BT cara Duke:
1. Stopwach
2. Kapas alkohol 70%
3. Kertas saring
4. Lancet steril
 
Langkah pemeriksaan BT cara Duke:
5. Letakkan handuk pada pundak, untuk antisipasi darah tiba-tiba mengucur
mengenai pundak pasien
6. Disinfeksi cuping telinga dengan kapas alkohol 70% dan tunggu kering
7. Pegang cuping telinga antara ibu jari dan telunjuk.
8. Tusuk pinggir cuping telinga dengan lancet sedalam 2 mm.
9. Ketika titik darah terlihat, hidupkan stopwatch
10. Darah yg keluar dihisap dengan kertas saring setiap 30 detik, tapi tidak boleh
menyentuh lukanya.
11. Tampung lagi tetesan-tetesan darah berikutnya setiap 30 detik. Normalnya,
ukuran tetesan makin lama makin kecil
12. Kalau darah tidak keluar, stopwatch dihentikan. Catat waktu yang ditunjukkan
pada stopwatch, atau hitung banyaknya tetesan darah pada kertas saring, lalu
kali 30 detik.
Interpretasi hasil masa perdarahan
1-3 menit : normal
3-5 menit : meragukan
>5 menit : patologis
PEMERIKSAAN aPTT
a. prinsip pemeriksaan aPTT
Tes aPTT dilakukan dengan menambahkan reagensia aPTT yang mengandung
activator plasma dan phospolipid ke dalam sampel. Phospholipid berfungsi
sebagai pengganti trombosit. Campuran larutan kemudian diinkubasi, lalu
dikalsifikasi dengan calcium chloride. Waktu terbentuknya bekuan dicatat
sebagai aPTT.
 
b. tujuan pemeriksaan aPTT
Tes aPTT merupakan tes sederhana untuk mendeteksi defisiensi factor
pembekuan pada plasma, kecuali faktor VII. aPTT dapat digunakan untuk
mendeteksi defisiensi faktor XII, XI, X, IX,VII, V, II, I dan prekalikrein.
c. bahan pemeriksaan aptt
1. Plasma sitrat miskin trombosit
2. Reagensia 1 aPTT Human (berisi rabbit brain cephalin, allegic acid, buffer dan
sodium acide)
3. Reagensia 2 aPTT Human (berisi CaCl2 0,02 mol/L)

d. Prosedur pemeriksaan kontrol dan sampel aptt


1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Reagensia 2 dihangatkan pada suhu 37OC.
3. Bahan kontrol/plasma dimasukkan kedalam kuvet sebanyak 100 μL.
4. Reagensia 1 dihomogenisasi lalu dipipet sebanyak 100 μL lalu dimasukkan ke
dalam kuvet, dihomogenkan lalu diinkubasi selama 37C
5. tekan tombol baca, ketika pada layar terlihat tulisan ready maka reagensia 2
yang telah dihangatkan ditambahkan ke dalam kuvet sebanyak 100μL.
6. Pemeriksaan bahan kontrol dan sampel dilakukan duplo. Hasil yang dilaporkan
adalah nilai rata-rata dari pemeriksaan tersebut.
f. intrepretasi hasil pemeriksaan aPTT
Nilai normal 22 – 27,9detik ( dapat bervariasi antar laboratorium).
 
g. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan aptt
APTT akan memanjang pada :
 Disseminated intravasculer coagulation
 Penyakit-penyakit hati
 Transfusi masif.
 Pemberian heparin, dosis heparin diatur sampai APTT mencapai 1,5 - 2,5 kali
nilai kontrol.
 Defisiensi faktor bekuan selain faktor VII.

APTT akan memendek pada:


 Reaksi fase akut perdarahan
 Penyakit Myeloproliferatif
PEMERIKSAAN PT
A.prinsip pemeriksaan pt
Mengukur lamanya waktu terbentuknya bekuan setelah plasma
sitrat ditambahkan faktor faringan (tromboplastin) dan kalsium.
Rekalsifikasi plasma dikarenakan adanya faktor jaringan,
menaktivasi faktor Xa, terbentuknya trombin dan akhirnya
bekuan fibrin yang tidak larut.

b. tujuan pemeriksaan pt
Memanjangnya PT mengindikasikan kelainan dari faktor
pembekuan darah I, II, V, VII, dan X, baik kelainan didapat
atupun kongenital. Pemeriksaan PT dapat digunakan untuk
monitoring terapi antikoagulan oral, berkurangnya aktivitas
vitamin K. Pemeriksaan PT dapat digunakan untuk melihat
kemampuan faktor pembekuan darah ekstrinsik dan jalur
bersama.
c. alat pemeriksaan PT
1. Tourniquette
2. Spuit dan Neddle
3. Torniquette
4. Sentrifuge dan tabungnya.
5. Mikropipet volume 100 uL dan 200 uL
6. Tabung reaksi plastik berukuran 10 x 200 mm
7. Waterbath 37O C
8. Stopwatch

d. bahan pemeriksaan PT
1. Plasma sitrat miskin trombosit
2. Tromboplastin jaringan (ekstrak otak kelinci)
3. Buffer (larutan garam, CaCl2, sodium azide)
e. prosedur pemeriksaan PT
A. Pembuatan Plasma
1. Kedalam tabung sentrifuge masukkan 0,5 ml Na. Citrat 3,8 %.
2. Darah vena 4,5 mL masukkan ke dalam tabung yang berisi Na
Citrat lalu
homogenkan dengan adekuat.
3. Putar pada sentrifuge selama 20 menit pada 3000 rpm
4. Pisahkan plasma yang terjadi, masukkan kedalam tabung dan
kalau plasma tidak segera diperiksa masukkan kedalam lemari
es.
Pemeriksaan PT
1. Kontrol/plasma dimasukkan sebanyak 100 uL kedalam tabung tadi
lalu diinkubasi selama tiga menit pada suhu 370C.
2tromboplastin dimasukkan ke dalam tabung reaksi,bertepatan dengan
masuknya reagensia, stopwatch dinyalakan.
4. Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin
dengan
memiriingkan tabung reaksi
5. Hentikan stopwatch pada saat terdapat benang fibrin. Lamanya waktu
terbentuknya benang fibrin disebut Masa Protrombin plasma.
f. intrepretasi hasil pemeriksaan PT
Nilai normal : 10- 14 detik.
Terapi pembekuan darah
Berbagai obat dipakai untuk memelihara,
mempertahankan atau memulihkan sirkulasi.
Ketiga golongan utama adalah antikoagulan,
anti trombotik, trombolitik. Antikoagulan
mencegah pembentukan pembekuan darah
yang menyumbat sirkulasi. Trombolitik, sering
disebut sebagai penghancur bekuan darah.
ANTIKOAGULAN

1. Heparin
substansi alami yang berasal dari hati yang berfungsi untuk
mencegah bentukan pembekuan. Mula – mula dipakai dalam
transfusi darah untuk mencegah pembentukan bekuan darah. obat
ini diberikan secara subkutan untuk pencegahan atau intravena
untuk mengobati trombosis akut. Heparin dapat diberikan sebagai
bolus intravena atau dalam cairan intravena yang terus diinfuskan.
Heparin memperpanjang masa pembekuan, dan PTT dan APT.
dipantau selama pemberian terapi. Heparin dapat menurunkan
hitung trombisit, menyebabkan trombositopenia
ANTIKOAGULAN

2. WARFARIN
Kelompok kumarin dari antikoagulan oral terdiri dari warfarin
(coumadin) dan dikumarol. Warfarin merupakan kumarin yang paling
banyak dipakai. Antikoagulan menghambat sintesis sintesis vitamin K
di hati, sehingga mempengaruhi faktor-faktor pembekuan II, VII, IX
dan X. Obat-obat ini terutama dipakai untuk mencegah keadaan
tromboembolik
ANTI TROMBOTIK

1. Asam salisilat

Pemberian ASA selama 1 minggu akan menghenti kan


sintesis tromboksan dalam trombosit di pembuluh darah
ANTI TROMBOTIK

2. Sulfi npirazin

Suatu senyawa Pirazol yang mirip Fenilbutazon,


tetapi ti dak punya efek Anti radang.Obat ini ti dak
menghambat Agregasi Trombosit secara invitro,
tetapi dapat menghambat perlengketan dan
reaksi pembebasan Trombosit.

Efek Samping : Gangguan GIT, ruam kulit, diskrasia


darah, nefritis intertisial akut, kolik ginjal, gagal
ginjal akut.
TROMBOLITIK

Kerja Melarutkan Trombus yang suda h terbentuk. Digunakan pa d a


saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerja dengan cara
berdifusi ke dalam bekuan darah d a n mengakti fk an plasminogen
yang digunakan u nt uk menghancurkan gumpalan- gumpalan
p ad a kondisi seperti trombosis vena, emboli paru, trombosis
retina, juga infark miokard.
TROMBOLITIK

1. STREPTOKINASE:
Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut

Mekanisme Kerja:
Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu Dengan
bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk membentuk kompleks
aktivator mengkatalisis perubahan plasminogen bebas menjadi plasmin.

Dosis :
diberikan secara Intravena 1,5 juta IU pada infark miokard, pada trombosis
vena akut,emboli paru atau emboli diberikan 250.000 IU loading dose selama
30 menit diikuti 100.000 IU/jam (diberikan selama 24 jam)
TROMBOLITIK

2. UROKINASE

• Diisolasi dari Urin Manusia


• Langsung mengakti fk an Plasminogen

Indikasi:
Emboli Paru, Tromboemboli Vena, Tromboemboli Arteri

Dosis : Loading dose 1000 – 4500 IU/kgBB secara IV


KESIMPULAN

Hemostasis adalah Hemostasis ialah suatu fungsi tubuh yang


bertujuan untuk mempertahankan keenceran darah sehingga darah
tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan
dinding pembuluh darah sehingga mengurangi kehilangan darah
pada saat terjadinya kerusakan pembuluh darah. Hemostasis
melibatkan sistem vaskuler, sistem trombosit, sistem koagulasi, dan
sistem fibrinolisis. Salah satu pemeriksaaan hemostasis sederhana
adalah pemeriksaan masa pembekuan ( clotting time).
Pemeriksaan Masa pembekuan atau clotting time (CT) adalah
lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku. Dalam
tes ini hasilya menjadi ukuran aktivitas faktor-faktor pembekuan
darah, terutama faktor-faktor yang membentuk tromboplastin
dan faktor yang berasal dari trombosit. Pemeriksaan bekuan
darah bias dilakukan dengan 2 metode yaitu metode lee and
white dan metode slide.

BT adalah untuk menilai fungsi kapiler dan


trombosit, sehingga jika ada kelainan
pembuluh darah kapiler, jumlah dan/atau
fungsi trombosit, nilai BT menjadi abnormal
Memanjangnya PT mengindikasikan kelainan dari faktor pembekuan
darah I, II, V, VII, dan X, baik kelainan didapat atupun kongenital.
Pemeriksaan PT dapat digunakan untuk monitoring terapi
antikoagulan oral, berkurangnya aktivitas vitamin K. Pemeriksaan PT
dapat digunakan untuk melihat kemampuan faktor pembekuan darah
ekstrinsik dan jalur bersama.

Tes aPTT merupakan tes sederhana untuk mendeteksi defisiensi factor


pembekuan pada plasma, kecuali faktor VII. aPTT dapat digunakan
untuk mendeteksi defisiensi faktor XII, XI, X, IX,VII, V, II, I dan
prekalikrein.
Adapun terapi pada pembekuan darah berfungsi untuk
memelihara, mempertahankan atau memulihkan sirkulasi.
Ketiga golongan utama adalah antikoagulan, anti trombotik dan
trombolitik. Antikoagulan mencegah pembentukan pembekuan
darah yang menyumbat sirkulasi seperti heparin dan warfarin.
Trombolitik sering disebut sebagai penghancur bekuan darah
dengan cara Bekerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk
seperti urokinase dan streptokinase. antitrombotik adalah obat
yang bekerja dengan cara menghambat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai