Anda di halaman 1dari 17

MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

Aditya Okitriyandi. (A10180189)


Moch. Prima Ergiawan (A10180261)
Denna Mochamad Alief (A10190046)
Raffi Rais Zauda (A10190052)
Yudha Permana (A10190068)
Pengertian Motivasi

Para ahli Manajemen sepakat bahwa motivasi adalah serangkaian upaya untuk mempengaruhi
tingkah laku orang lain dengan mengetahui terlebih dulu tentang apa yang membuat seseorang
bergerak. Namun seseorang bergerak bisa juga karena dua sebab, yaitu : Kemampuan (ability) dan
Motivasi. Kemampuan dipengaruhi dari kebiasaanyang diperoleh dari pengalaman, pendidikan,
dan pelatihan serta dari gerak reflex secara biologis dan psikologis yang menjadi kodrat manusia.
TEORI MOTIVASI

Terdapat banyak teori motivasi yang mulai berkembang pad atahun 1950-an. Setidaknya ada
beberapa teori yang dibahas untuk memahami maksud dari motivasi. Isi teori motivasi membantu
kita memahami dunia keterlibatan dinamis tempat organisasi beroperasi dengan menggambarkan
manajer dan karyawan saling telibat setiap hari Karena teori motivasi menyangkut pengembangan
manusia, isi dari teori motivasi juga membantu manajer dan karyawan dalam kehidupan.
• Teori jenjang kebutuhan Maslow
• Teori X dan Y ( Douglas McGregor, 1960, 1967 )
• Teori dua faktor Herzberg
BENTUK MOTIVASI

Motivasi dapat juga dibagi dalam dua bentuk yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik.
Motivasi ekstrinsik : Bonus, Keamanan, dan Sosial. Motivasi Instrinsik : tertantang pada pekerjaan,
belajar hal baru memanfaatkan potensi sepenuhnya dan harus bertanggung jawab. Perspektif
keseimbangan dan keadilan mengenai motivasi individu ditentukan oleh kesesuaian antara job
input dan job rewards.
METODE MOTIVASI

Beberapa pendekatan mengenai motivasi yaitu pendekatan tradisional atau dikenal traditional
model of motivasion theory, pendekatan relasi manusia atau human relation model dan pendekatan
sumber daya manusia atau human resource model. Dibawah ini dibagi menjadi asumsi, kebijakan
yang dapat dilakukan, dan harapan.
• Pendekatan Tradisional
• Pendekatan relasi manusia
• Pendekatan SDM
MODEL MOTIVASI

• Model Goal Setting


• Self efficacy
• Reinforcement Model
• Equity Model
• Expextacy Model
• Job Characteristic Model
PENGERTIAN KOMUNIKASI

 Komunikasi merupakan hal yang amat penting dalam organisasi. Sayangnya, komunikasi yang
penting ini jarang dapat dimengerti secara jelas sehingga menimbulkan beberapa hambatan.
Komunikasi tidak hanya sekedar proses penyampaian informasi yang symbol-simbolnya dapat
dilihat, didengar dan dimengerti, tetapi proses penyampaian informasi secara keseluruhan termasuk
di dalam perasaan dan dikap dari orang yang menyampaikan tersebut.
Dengan demikian, maka definisi komunikasi adalah “ proses penyampaian pesan dari pengirim
kepada panerima dengan harapan dapat dimengerti dan diperoleh balikan ( feedback) sehingga
terjadi pengertian bersama.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

• Komunikator
• Pesan
• Jalur (medium)
• Penerima
• Umpan balik/ balikan
• Gangguan
PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi akan berjalan baik apabila terjadi saling pemahaman yang sama antara
komunikator dan penerima pesan. Dalam proses komunikasi perjalanan berita banyak terdapat
serangkaian persepsi atau gangguan yang mengurangi kejelasan berita.
Suatu sumber memberikan pesan dengan pengodean dan diteruskan oleh suatu saluran(medium)
kepada penerima yang menguraikan kode pesan. Penerima yang telah menguraikan kode
memberikan umpan balik berupa suatu respon melalui respon dapat diketahui apakah pesan
diterima dan dipahami dengan baik dan benar. 
FAKTOR KOMUNIKASI

Barnard mendaftarkan tujuh factor komunikasi yang berperan dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif di
dalam organisasi. Berikut ada tujuh factor singkat tersebut :

• Saluran komunikasi itu harus diketahui secara pasti


• Harus ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
• Jalur komunikasi itu seharusnya langsung dan sependek mungkin
• Garis komunikasi formal keseluruhannya hendaknya dipergunakan secara normal
• Orang-orang yang bekerja sebagai pengatur komunikasi haruuslah orang-orang yang ahli
• Garis komunikasi seharusnya tidak menapatkan gangguan sementara organisasi sedang berfungsi
• Setiap komunikasi haruslah disahkan
GAGALNYA KOMUNIKASI

Salah satu penyebab terjadinya kegagalan komunikasi adalah tidak adanya pengertian, contoh ketidaksamaan pengertian antara
penerima dan pengirim informasi.
Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi diwujudkan melalui lambang-lambang tertentu. Lambang atau symbol-simbol
bias berupa kata-kata, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan isyarat seperti gerakan, anggukan, gerakan mata, mengangkat alis, dll.
Gagalnya komunikasi dalam suatu organisasi tentunya dapat dilihat dari :
• Apakah tujuan dari pesan yang disampaikan itu tercapai atau tidak
• Apakah alat komunikasi atau bahan-bahan keterangan yang suddah dilambangkan ke dalam symbol-sinbol itu mengantarkan
pesan atau tidak
• Apakah penerima pesan dapat memahami apa yang dipesankan atau tidak
• Jika jawaban atas ketiga hal diatas adalah “tidak”, maka komunikasi akan gagal
MODEL KOMUNIKASI

Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam human communication menguraikan ada 3 model dalam komunikasi yaitu :

• Model komunikasi linier (one-way communication)


Dalam model ini komunikator memberikan suat stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interprestasi.
Komunikasinya bersifat monolog

• Model komunikasi interaksional


Pada tahap ini terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog.

• Model komunikasi transaksional


Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih
•  
JARINGAN KOMUNIKASI

Saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain, jaringan
komunikasi juga dikenal dengan bentuk komunikasi. Adapn model jaringan komunikasi,
diantaranya :
• Model rantai
• Model roda
• Model lingkaran
• Model saluran bebas/semua saluran
• Model huruf Y
KOMUNIKASI KEORGANISASIAN

Komuniaksi merupaka intisari organisasi, dan merupakan unsure yang mempu menyatukan bagian-bagian organisasi yang keberadaannya
sangat tidak saling tergantung satu sama lain, masing-masing berdiri sendiri namun dapat menjadoi satu system bersama

Kegiatan komunikasi secara garis besar, dilaksanakan oleh manajer bertujuan untuk :

• Menentukan tujuan organisasi dan target-target kegiatan

• Memberikan perintah, tugas, petunjuk dan lainnya kepada bawahan

• Meningkatkan hubungan kerja dan kerjasama yang baik antar individu dan antar unit organisasi

• Mengurangi dampak negative adanya konflik ataupun frustasi

• Mendorong semangat kerja dan menciptakan motivasi

• Memudahkan koordinasi antar individu dan antar unit


MENINGKATKAN KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
• Pimpinan puncak menyadari pentingnya komunikasi
• Perilaku satu kata dengan perbuatan
• Komitmen kepada komunikasi dua arah
• Menekankan komunikasi tatap muka
• Tanggung jawab bersama terhadap komunikasi
• Menanggani kabar buruk
• Pesan untuk penerima yang dimaksudkan
• Komunikasi sebagai proses berkelanjutan
STUDI KASUS

• Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat merupakan Satuan Kerja Pegawai Daerah tingkat provinsi yang ada di Sumatera Barat. Seperti organisasi
lainnya, Dinas Pendidikan memiliki tujuan yang dicapai melalui pembagian pekerjaan yang jelas. Untuk mencapai tujuannya dengan baik, setiap
organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut standar prosedur dan tidak menganggu bagian
lainnya. Sebuah organisasi harus memiliki sumberdaya manusia atau pegawai yang baik agar tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efesien.
• Sumberdaya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah karyawan yang memberikan kerja, bakat, kreatifitas, dan semangat kerjanya untuk
organisasi. Sistem Manajemen Mutu sebuah organisasi yang baik tidak efektif jika karyawan tidak memiliki motivasi yang tinggi, maka tidak akan
ada progres yang cepat dan kualitas kinerja pegawai pun akan rendah. Untuk itu perlu menjaga loyalitas dari karyawan, dan kunci utamanya adalah
adanya motivasi yang tinggi dalam diri karyawan..
• Berdasarkan pengamatan penulis di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada saat pelaksanaan PL Manajemen, dari tanggal 17 Juni sampai
tanggal 23 Juni 2013, masih ada sebagian karyawan yang kurang memiliki motivasi yang tinggi. Kurangnya motivasi pegawai dapat dilihat pada
saat jam kerja berlangsung. Pada saat jam kerja, masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan dalam waktu yang cukup lama, padahal tidak ada
keperluan yang mendesak. Hal ini dapat dicontohkan kepada salah satu pegawai yang penulis amati. Pada saat pimpinan ada tugas dinas keluar kota,
masih ada pegawai yang keluar meninggalkan pekerjaan dan kembali ke kantor pada saat jam pulang. Hal tersebut juga dilakukan pegawai pada saat
pimpinan tidak ada ditempat kerja.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai