Anda di halaman 1dari 6

Denna Mochamad Alief

A10190046

Komunikasi Bisnis-B

Tugas 1

1. Jelaskan secara singkat pengertian dari komunikasi verbal dan nonverbal. Berikan
masing-masing contohnya.
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi bisnis yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara
tertulis (written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang
teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan menyampaikan pesan-pesan dapat
tercapai dengan baik.
Contoh Komunikasi Verbal :
• Membuat dan mengirim surat pengantar barang kesuatu perusahaan
• Membuat dan mengirim surat teguran atau peringatan kepada nasabah yang
menunggak pembayaran
• Membuat dan mengirim surat penawaran barang terhadap pihak lain
• Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang terhadap pelanggan
• Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain

Komunikasi Non-verbal merupakan bentuk komunikasi yang mendasar dalam


komunikasi bisnis sebelum manusia menggunakan kata-kata mereka telah menggunakan
gerakan-gerakan tubuh, Bahasa tubuh (body language) sebagai alat komunikasi dengan
orang lain.

Contoh Komunikasi Non-verbal :

• Menggertakan gigi untuk ,menunjukan keramahan (dalam Bahasa jawa disebut


getem-getem)
• Mengurutkan dahi untuk menandakan sedang berpikir keras
• Gambar pria atau wanita yang dipajang diatas pintu toilet untuk menunjukan kamar
sesuai dengan jenis kelaminnya
• Berpangku tangan menunjukan seoran sedang melamun
• Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk menunjukan rasa senang
simpati dan penghormatan

2. Apa perbedaan antara komunikasi interpersonal, komunikasi bisnis dan komunikasi


lintas budaya.
Komunikasi interpesonal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih dengan menggunakan Bahasa yang dipahami kedua belah pihak dan cenderung
lebih fleksibel (luwes) dan informal. Jenis komunikasi tersebut lazim dijumpai oleh
kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi yang dilakukan didalam suatu keluarga,
antarkeluarga, antartetangga, dll untuk mencapai tujuan tertentu.
komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang baik
disamping harus memiliki kemampuan.mencakup berbagai macam bentuk komunikasi,
baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping memiliki komunikasi yang
baik, juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang
ada
untuk mencapaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif atau efesien,
sehingga
tujuan mencapaikan bisnis dapat tercapai.
Komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antar dua
orang
atau lebih, yang masing-masing memiliki budaya yang berbeda karena oerbedaan geografis
tempat tinggal. Komunikasi dapat terjadi pada tingkat antardaerah, atarwilayah maupun
antarnegara.

3. Sebutkan beberapa kelebihan komunikasi nonverbal


Komunikasi nonverbal sering tidak direncanakan atau tersetruktur, namun komunikasi
nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Lalu lebihnya
komunikasi nonverbal kesasihannya (realiabilitas). Hal ini berkaitan dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang disampaikan dengan
menggunaka bahasa isyarat.
4. Sebutkan 6 tujuan komunikasi nonverbal menurut John T.Thil
Tujuan komunikasi non-verbal menurut John T. Thil :
• Memberikan informasi
• Mengatur alur suatu percakapan
• Mengekspresikan emosi
• Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
• Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
• Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya memberi contoh caramengayunkan
tongkat golf yang baik dan benar.

5. Jelaskan bagaimana suatu komunikasi terbentuk, dan buat diagramnya.

Tahap Pertama : Pengirim Mempunyai Suatu Ide / Gagasan


Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus menyiapkan
ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain atau audiens. Ide dapat
diperoleh dari berbagai sumber yang luas di hadapan kita. Ide-ide yang ada dalam benak
koita disaring dan disusun ke dalam suatu memori yang ada dalam jarigan otak, yang
merupakan gambaran persepsi kita terhadap kenyataan. Setiap orang akan memiliki peta
mental yang berbeda karena kita memandang dunia dan menyerap berbagai pengalaman
dengan suatu cara yang unik dan bersifat individual. Karena persepsi adalah hal yang unik,
ide yang ingin disampaikan seseorang mungkin akan berbeda dengan pemikiran orang lain.
Bahkan dua orang yang memiliki suatu pengalaman yang sama terhadap sesuatu hal atau
kejadian, akan memiliki kesan yang tidak serupa. ada dua orang yang samamengikuti
briefing dari pimpinan perusahaan. Apabila mereka diminta untuk menceritakan
pengalaman mereka masing-masing, tentu ada beberapa hal yang berbeda. ini karena setiap
orang akan menyaring informasi yang didapat dan hanya mengingat hal-hal yang mereka
anggap menarik atau penting.

Tahap Kedua : Pengirim Mengubah Ide Menjadi Suatu Pesan


Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat ditrima atau dimengerti dengan
sempurna. Proses komunikasi dimulai dengan adanya ide dalam pikiran lalu di ubah ke
dalam bentuk pesan-pesan seperti dalam kata-kata ekspresi wajah dan sejenisnya,
kemudian di sampaikan kepada orang lain. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara
sempuna, pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subyek (apa yang
disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan latar belakang budaya.

Tahap Ketiga : Pengirim Menyampaikan Pesan


Setelah mengubah ide-ide kedalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan
atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan.
Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relatif pendek
tetapi ada juga yang cukup panjang.

Tahap Keempat : Penerima Menerima Pesan


Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim (komunikator)
mengirimkan suatu pesan dan penerima (komunikan) menerima pesan tersebut. Jika
seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah
membaca dan memahami isinya.

Tahap Kelima : Penerima Menafsirkan Surat


Setelah penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
menafsirkan pesan. Suatu pesan yang dikirim pengirim harus mudah dimengerti dan
tersimpan didalam benak pikiran si penerima pesan.

Tahap Keenam : Penerima Memberi Tanggapan dan Umpan Balik ke Pengirim


Umpan balik adalah penghubung penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi.
Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan
pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah menerima pesan, komunikan akan
memberi tanggapan dengan cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan
berupa suatu senyuman, tertawa, sikap murung, cemberut, memberikan komentar sekilas
(singkat), anggukan sebagai pembenaran, atau pesan secara tertulis.

Diagram Suatu komunikasi Terbentuk

Tahap 1 Tahap 6

Pengirim mempunyai gagasan Penerima menerima


tanggapan dan umpan balik

Saluran dan
Media

Tahap 2 Tahap 5

Pengirim mengubah ide Penerima menafsirkan pesan


menjadi pesan

Tahap 3
Tahap 4 Penerima
Pengirim mengirimkan pesan menerima pesan

6. Sebutkan beberapa masalah yang berkaitan dengan munculnya kesalahpahaman


dalam komunikasi
• Masalah Dalam Mengembangkan Pesan
• Masalah dalam Menyampaikan Pesan
• Masalah dalam Menerima Pesan
• Masalah dalam Menafsirkan Pesan

7. Bagaimana cara untuk memperbaiki komunikasi.


• Persepsi
Seorang komunikator yang cerdas dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang
akan disampaikan dapat diterima oleh komunikasi atau tidak. Bila diprediksi tepat,
audiens akan dapat membaca dan menerima tanggapannya dengan benar.
Kemudian, audiens sebagai penerima pesan akan mengantisipasi bagaimana reaksi
komunikator (pengirm pesan) dalam menyusun umpan balik, sembari tetap
melakukan penyesuaian untuk menghindari kesalah pahaman dalam komunikasi
tersebut.
• Ketepatan
Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka yang jelas. Agar komunikasi
yang dilakukan mencapai sasaran, seseorang perlu mengekspresikan suatu sesuai
dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila hal itu diabaikan,
yang akan muncul adalah kesalan komunikasi (miscommunications).
• Kreadibilitas
Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki keyakinan dan optimisme yang
tinggi bahwa audiens adalah orang orang yang dapat dipercaya. Demikian pula ,
komunikator harus mempunyai keyakinan bahwa substansi atau inti pesan yang
ingin disampaikan kepada pihak lain benar akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan. Di samping itu komunikator juga harus menahami dengan baik apa
maksud dan tujuan penyampaian suatu pesan tersebut.
• Pengendalian
Dalam berkomunikasi, audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan
terhadap pesan yang disampaikan, reaksi mereka dapat membuat komunikator
tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran,atau lemah lembut. Hal ini
ditentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan audiens bergantung pada hasil
atau tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi.
• Keharmonisan
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan
yang baik dengan audiens sehingga komunikasi dapat berjalan kancar dan
mencapai tujuannya. Seorang komunikator yang juga akan menghormati dan
berhasil memberi kesan yang baik kepada audiensnya.
• Membuat suatu pesanan secara lebih berhati-hati
Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah
memperhatikan maksud dan tujuan komunikasi dan audiens yang setuju. Katakan
apa yang dikehendaki dengan menggunakan bahasa yang jelas,sederhana, mudah
dipahami, dan tidak berteleh tele. Jelaskan hal-gal yang oenting dan jangan kuoa
tekanan dan telah ulah buti-butir tersebut.
• Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
Melalui pemilihan saluran komunikasi yang hati-hati, komunikator dapat membuat
aidiensnya lebih mudah memusatkan perhatuan pada pesan yang disampaikan
penyampaian pesan dengan cara lisan (oral) akan efektif bila lokasi atau tempat
penyampaian pesan teratur,rapi,nyaman,sejuk,dan sebagainya.
• Mempermudah upaya umpan balik antara pengurum dan penerima pesan
Agar pemberian umpan balik (feedback) tersebut memberikan suaru manfaat yang
cukup berarti, cara dan waktu penyampaian harus direncanakan dengan baik. Kalau
komunikator menghendaki umpan balik yang cepat, dapat pilih sarana komunikasi
yang cepat, misalnya melalui tatao muka atau melalui telepon. Akan tetapi, bila
umpan balik yang cepat agar terlalu dipentingkan, sarana tertulis (surat) dapat
menjadi alternatif yang baik untuk menyampaikan pesan.

Anda mungkin juga menyukai