Nama
NIM
Dosen
:
:
:
Pembimbing
Dela Rizkyani
7140005
Siswan Manto Badjo,
M.Si
Kata Pengantar
Batam,
2016
Penulis
Maret
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan..........................................................................................3
2.1 Definisi Hemostasis................................................................................3
2.2 Proses Hemostasis..................................................................................4
2.3 Fibrinolisis dan koagulasi........................................................................6
2.4 Faktor-Faktor Pembekuan Darah.............................................................7
2.5 Mekanisme Hemostasis..........................................................................8
2.6 Hemofilia................................................................................................9
2.7 Pemeriksaan Hemostasis......................................................................12
Bab III Penutup...............................................................................................17
Kesimpulan.................................................................................................17
Daftar Pustaka...............................................................................................18
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam
keadaan
normal
darah
senantiasa
berada
di
dalam
pembuluh darah dan berbentuk cair. Keadaan ini dapat diperoleh bila
terdapat keseimbangan antara aktivitas koagulasi dengan aktivitas
fibrinolisis pada sistem hemostasis yang melibatkan endotel pembuluh
darah, trombosit, protein pembekuan, protein antikoagulan dan enzim
fibrinolisis. Terjadinya efek pada salah satu atau beberapa komponen ini
akan menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan hemostasis dan
menimbulkan komplikasi perdarahan atau trombosis.
Pembuluh darah yang normal dilapisi oleh sel endotel. Dalam
keadaan
yang
utuh
sel
endotel
bersifat
antikoagulan
dengan
pembuluh
darah
yang
tidak
utuh
akan
menyebabkan
1.3 Tujuan
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam
penyusunan makalah ini yaitu :
1.3.1 Untuk dapat mengetahui pengertian dari hemostasis
1.3.2 Untuk dapat menjelaskan bagaimana proses hemostasis.
1.3.3 Dapat mengetahui factor-faktor terjadinya pembekuan darah.
1.3.4 Untuk dapat mengetahui Mekanisme hemostasis.
2
Bab 2
Pembahasan
2.1 Definisi Hemostasis
Hemostasis atau haemostasis berasal dari bahasa Yunani:
aimstasis (), yang terdiri dari dua kata yaitu ama ()
yang berarti darah" dan stsis () yang berarti "stagnasi".
Hemostasis adalah mekanisme menghentikan dan mencegah
perdarahan. Bilamana terdapat luka pada pembuluh darah, segara akan
terjadi
vasokonstriksi
pembuluh
darah
sehingga
aliran
darah
ke
sumbat
trombosit,
dan
reaksi
biokimiawi
yaitu
trombosit,
ataupun
sistem
pembekuan
darah.
Bila
gejala
Sedangkan
pada
kelainan
perdarahan
yang
didapat,
trombosit
yang
menyebabkan
adhesi
trombosit
dan
Perlekatan
trombosit
b.
pada
kolagen
dan
elastin
jaringan
kemudian
disusul
oleh
saling
belekatan
pelepasan
lebih
dan
dan
membentuk
menggumpul
banyak
ADP
dan
serotonin
mengakibatkan
agregasi
trombo
yang
ireversibel.
Membaran trombo mengandung baik posfolipit, satu diantaranya
adalah faktor trombo yang meningkatkan proses interaksi
diantara faktor koagulasi, ini sangat membantu pembentukan
e.
fibrin.
Retraksi belum terjadi karena trombo protein yang dapat
mengerut dan disebut aktomiosin dan trombositein.
3. Fase
Fase
a.
b.
c.
koagulasi
ini terdiri dari tiga tahapan yaitu :
Pembentukan prothrombinase/prothrombin aktivator.
Perubahan prothrombine menjadi trombone
Perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Ada kontak dan adanya cairan jaringan yang masuk, cairan
intrinsik baru terjadi bila ada kontak aktivasi. Apabila kontak aktivasi
tidak ada, kebanyakan faktor intrinsik berada dalam keadaan tidak
aktif (cascade theory dari clotting faktor) waktu pembuluh darah
terputus. Jaringan thromboplastin adalah faktor yang berasal dari
jaringan. Faktor ekstrinsik reaksinya adalah berjalan dengan cepat (10
11 detik), sedangkan faktor intrinsik berjalan selama 8 menit.
plasmin,diproduksi
oleh
macam-macam
jaringan
activator plasminogen.
Plasmin adalah suatu enzim proteolitik yang dapat menghidrolisis
fibrinogen
dan
fibrin
dan
menghasilkan
fibrin/fibrinogen
lebih
panjang
Pendarahan berlangsung lebih lama.
Mekanisme Fibrinogen
Fibrin yang dibentuk pada proses koagulasi secara perlahan-lahan
dihancurkan melalui mekanisme bertahap analog demgam system
koagulasi.Dalam keadaan normal fibrinolisis diperlukan untuk rekanalisasi
pembuluh yang tersumbat dan supaya pembentukan sumbat dibatasi.
Fibrinolisis terjadi oleh plasmin yang bersifat enzim proteolitik (serin
protease) yamg memecah fibrin menjadi fragmen-fragmen yang disebut
fragmen X-selain memecah fibrin,plasmin juga memecah fibrinogen dn
menghasilkan fragmen yanh sama.Pemecahan fragmen X selanjutnya
menghasilkan fragmen Y & D.Fragmen ini disebut fibrin/fibrinogen
degradation product (FDP).Pembentukan plasma aktif yang merupakan
selain protease terjadi melalui berbagai mekanisme.Aktifitas plasminogen
juga berlangsung dengan perantaraan activator plasminogen yang
berasal dari berbagai jaringan diantaranya pembuluh darah.
Nom
Nama faktor
8
or
I
II
III
Fibrinogen
Protombin
Tromboplastin
IV
thrombin
Ion anorganik dalam plasma, didapat dari
Kalsium
pembekuan darah
Protein plasma yabg disintesis di dalam hati,
Proaccelerine
ekstrinsik
Fungsinya sama dengan nomor V
Protein plasma yang disintesis dalam hati
Antihemophilic Globulin
Plasma Tromboplastin
(memerlukan vitamin K)
Protein plasma yang disintesis didalam hati
Faktor Stuart-power
XI
Anteseden
XII
plasma
Faktor Hageman
XIII
IX
2. Sekunder
Mekanisme yang melibatkan faktor-faktor koagulasi dalam plasma
dan trombosit dengan tujuan akhir pembentukan jala-jala fibrin,
terjadi pada luka yang besar.
3. Tersier
Mekanisme kontrol yang menjaga agar hemostasis tidak berlebihan
melaku sistem fibrinolitik.
2.6 Hemofilia
Hemofilia
merupakan
salah
satu
gangguan dari
hemostasis.
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata
yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atu kasih
sayang. Jadi dapat diartikan bahwa hemofilia merupakan penyakit yang
diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Adapun pengertian lain dari hemofilia adalah penyakit kelainan
perdarahan yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan
darah atau trombosit (penyakit gangguan pembekuan darah). Hal ini
disebabkan karena darah pada penderita hemofilia tidak dapat membeku
dengan sendirinya secar normal. Proses pembekuan darah pada seorang
penderita hemofilia tidak secepat atau sebanyak orang yang normal.
Penderita hemofilia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses
pembekuan darahnya.
Penderita
hemofilia
ini
kebanyakan
mengalami
gangguan
seperti
lutut,
pergelanagn
tangan
atau
siku
tangan.
akan menurunkan anak- anak wanita yang normal pembawa (carier). Dan
ank wanita keturunannya ini akan menurunkan kepada sebagian anak
laki lakinya, sehingga anak laki lakinya ada yang menderita hemofilia.
Hemofilia A
Hemofilia A dikenal juga dengan nama:
Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak
kekurangan faktor pembekuan pada darah (FAH = Factor Anti
Hemophilia)
Hemofilia FVIII
yaitu
penyakit
hemofilia
yang
terjadi
karena
11
Tingkatan Hemofilia
Pada dasarnya penyakit hemofilia mempunyai tinkatan yang berbeda
beda. Hemofilia A dan B dapat digolongkan dalam 3 tingkatan yaitu:
Klasifikasi
Berat
Sedang
Ringan
gigi, atau mengalami luka yang serius. Jika wanita mengalami hemofilia
tingkat ringan kemungkinan akan mengalami perdarahan lebih pada saat
wanita tersebut mengalami menstruasi.
Pada hemofilia berat, perdarahan dapat terjadi spontan tanpa
trauma. Sedangkan yang sedang, biasanya perdarahan didahului trauma
ringan. Hemofilia ringan umumnya tanpa gejala atau dapat terjadi
perdarahan akibat trauma berat.
Percobaan Pembendungan
Percobaan ini bermaksud menguji ketahanan dinding kapiler
darah dengan cara mengenakan pembendungan pada vena,
sehingga tekanan darah di dalam kapiler meningkat. Dinding
kapiler yang kurang kuat akan menyebabkan darah keluar dan
merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak titiktitik merah kecil pada permukaan kulit, titk itu disebut dengan
petekia.
Untuk
melakukan
percobaan
ini
mula-mula
dilakukan
sebagai
dipertahankan
13
selama
lanjutan
5
menit.
masa
Setelah
perdarahan,
waktunya
cukup
tercapai
Hasil
positif
bila
terdapat
lebih
dari
10
petekia.
mmengukur
dipengaruhi
juga
Trombositopenia
b.
ketahanan
oleh
sendiri
barhasil positif.
Masa Perdarahan
Pemeriksaan
pembendungan
ini
kapiler,
jumlah
dapat
bertujuan
dan
ini
hasil
tes
fungsi
menyebabkan
untuk
dimaksudkan
ini
trombosit.
percobaan
menilai
ikut
ini
kemampuan
kelainan
dalam
mekanisme
hemostatis.
Tindakan
15
penghitung
d.
elektronik.Jumlah
trombosit
normal
150.000-
450.000/mm3.
Masa Protrombin Plasma (Prothrombin Time PT)
Pemeriksaan ini digunakan untuk menguji pembekuan darah
melalui jalur ekstrinsik dan jalur bersama yaitu faktor pembekuan
VII, X, V, protrombin dan fibrinogen. Selain itu juga dapat dipakai
untuk memantau efek antikoagulan oral karena golongan obat
tersebut
menghambat
pembentukan
faktor
pembekuan
normal
yang
ditetapkan
sendiri
dan
berlaku
untuk
laboratorium tersebut.
Hasil pemeriksaan PT dilaporkan dalam detik. Selain itu,
hasil PT juga dilaporkan dalam rasio, aktivitas protombin dan
indeks. Rasio yaitu perbandingan antara PT penderita dengan PT
kontrol. Aktivitas protombin dapat ditentukan dengan menentukan
e.
16
nilai kontrol.
Masa Trombin (thrombin time TT)
Pemeriksaan ini digunakan
fibrinogen
menjadi
fibrin.
Prinsip
untuk
menguji
pemeriksaan
perubahan
ini
adalah
heparin,
fibrinogen
abnormal
atau
FDP,
dilakukan
17
menjadi fibrin
stabil karena terbentuknya ikatan cross link. Bila tidak ada F XIII,
ikatan dalam molekul fibrin akan dihancurkan oleh urea 5M atau
monokhlorasetat
1%.
Cara
pemeriksaannya
adalah
dengan
18
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah di jelaskan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa hemostasis adalah mekanisme menghentikan dan
mencegah perdarahan. Bilamana terdapat luka pada pembuluh darah,
segara akan terjadi vasokonstriksi pembuluh darah sehingga aliran darah ke
pembuluh
darah
yang
terluka
berkurang.
Kemudian
trombosit
akan
berkumpul dan melekat pada bagian pembuluh darah yang terluka untuk
membentuk sumbat trombosit.
Terdapat 13 faktor pembekuan darah dan penjelasan mengenai
hemophilia. Hemophilia merupakan penyakit kelainan perdarahan yang
disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah atau trombosit
(penyakit
gangguan
pembekuan
darah).
Selain
itu,
terdapat
juga
pembendunga,
masa
perdarahan,
hitung
trombosit,
19
masa
Daftar Pustaka
http://tyovillage.blogspot.co.id/2011/04/hemostasis.html
http://hamsahpk4.blogspot.co.id/2013/11/makalah-hemostasis_7483.html?
m=1
http://cara-analis.blogspot.co.id/2014/02/makalah-hemostasispengertiankomponenfa.html
http://laboratorium-analisys-rafsan.blogspot.co.id/2012/07/homeostatis.html
http://referensikedokteran.blogspot.co.id/2010/08/hemostasis.html
20