Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan karunia yang
diberikan, sehingga laporan praktikum Biologi ini bisa terselesaikan dengan baik. Adapun
laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas Mata Pelajaran Biologi.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Adapun pihak-pihak
tersebut antara lain:

1. Ibu Nasra S,pd selaku guru pembimbing mata pelajaran Biologi.


2. Asisten pembimbing yang membantu saat praktikum berlangsung.
3. Orang tua, sahabat, kerabat, dan pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan ini belumlah dikatakan sempurna. Untuk
itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran pembaca sekalian. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.

Kendari,7 Desember 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata
pengantar.........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
Bab I : Pendahuluan...............................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan Praktikum.................................................................................................
D. Manfaat Praktikum...............................................................................................
Bab II : Kajian Teori................................................................................................................
Bab III : Metodologi Praktikum...............................................................................................
Bab IV : Hasil Pengamatan dan Pembahasan.........................................................................
Bab V : Penutup.......................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................................
Lampiran...................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan prakikum yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Kendari adalah berupa kegiatan
yang sangat bermanfaat bagi siswa-siswi untuk menjalankan tugasnya dalam pembelajaran
Biologi mengenai Pembekuan Darah, yang bertujuan untuk Mengidentifikasi Pembekuan
Darah.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan pembekuan darah?
 Bagaimana proses pembekuan darah?
 Apa saja yang termasuk faktor-faktor pembekuan darah?
 Apa saja gangguan pada pembekuan darah?

C. Tujuan Praktikum
 Memahami pengertian pembekuan darah.
 Memahami proses pembekuan darah.
 Memahami faktor-faktor pembekuan darah.
 Memahami gangguan pada pembekuan darah..

D. Manfaat Praktikum
 Agar mengetahui pengertian pembekuan darah.
 Agar mengetahui proses pembekuan darah.
 Agar mengetahui faktor-faktor pembekuan darah.
 Agar mengetahui gangguan pada pembekuan darah..
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pembekuan Darah


 pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang kompleks untuk
mencegah tubuh kehilangan banyak darah ketika terjadi luka. Proses tersebut meliputi
pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka, pelepasan zat untuk menarik kepin-
keping darah ke daerah luka, dan pembentukan benang-benang fibrin. Komponen darah yang
terlibat dalam proses penggumpalan darah adalah keping-keping darah dengan bantuan ion
kalsium. Apabila luka terjadi pada pembuluh darah yang tipis. pengetatan dinding,dinding
pembuluh darah dapat mencegah pengeluaran darah. Tetapi, jika terjadi kerusakan cukup
besar pada pembuluh darah. keping-keping darah akan berkumpul di sekitar luka dalam
jumlah besar dan menempel pada pembuluh darah, kemudian membentuk jala fibrin yang
menahan keluarnya sel darah. 
Jika lukanya sangat besar, keping-keping darah akan mengirim zat kimia yang bekerja
sama dengan zat lainnya di dalam plasma darah untuk membentuk benang-benang fibrin. Jala
atau benang-benang fibrin yang terbentuk pada permukaan luka dapat menahan keping-
keping darah dan sel-sel darah merah agar tidak menetes ke luar. Luka yang besar dan tidak
bisa diperbaiki sendiri oleh tubuh perlu dijahit agar bagian yang terbuka menjadi lebih sempit.
Dengan demikian, fungsi benang-benang fibrin dan keping-keping darah menjadi lebih
efisien.

B. Proses Pembekuan Darah


Berikut ini mekanisme pembekuan darah dalam tubuh:
 Trombosit membentuk sumbatan
Saat pembuluh darah rusak atau ada luka, rombosit akan bereaksi. Trombosit akan menempel
pada dinding daerah yang luka guna membentuk sumbatan. Sumbatan tersebut dibentuk untuk
menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang keluar. Selain itu, trombosit juga
melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk
melanjutkan tahap selanjutnya.
 Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor koagulasi atau pembekuan akan memberi sinyal satu sama lain, untuk
melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini disebu dengan kaskade koagulasi. Pada
tahap akhir kaskade, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi
helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring
yang merangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan atau bekuan akan menjadi lebih
kuat dan lebih tahan lama.
 Penghentian proses pembekuan darah
Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein lain akan menghentikan
faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang dibutuhkan.
 Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Saat jaringan kulit yang rusak sembuh, secara langsung sumbatan tidak dibutuhkan lagi. Helai
fibrin akan hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
Lebih jelasnya perhatikan tahapan mekanisme atau skema pembekuan darah, berikut ini:

Lebih singkatnya, proses pembekuan darah yaitu:


 Trombosit pecah lalu mengeluarkan trombokinasi
 Trombokinase lalu masuk ke dalam plasma darah
 Plasma darah mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan vitamin K dan Ca2+
 Trombin yang terbentuk akan merubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin
 Benang-benang fibrin ini menyebabkan luka tertutup
C. Faktor-Faktor Pembekuan Darah
Berikut ini faktor- faktor terjadinya pembekuan darah, yaitu sebagai berikut:

D. Gangguan pada Pembekuan Darah

 Gangguan Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah bisa disebut juga trombofilia atau hiperkoagulasi. Kondisi ini
merupakan penyakit pembekuan pada darah secara berlebihan, bahkan pada area yang tidak
seharusnya. Di samping itu, trombofilia yang terjadi pada daerah yang tidak seharusnya,
seperti pembuluh darah, dapat membahayakan nyawa.

Pembekuan darah merupakan cara alami tubuh untuk mencegah kehilangan darah secara
berlebihan. Trombofilia biasanya terjadi saat seseorang sedang cabut gigi, terluka, bahkan
melahirkan. Trombofilia dapat terjadi ketika trombosit menuju ke daerah yang terluka dan
berkumpul hingga membentuk sumbatan. Proses penyumbatan ini disebut dengan koagulasi.
Protein juga terlibat dalam proses pembekuan darah, untuk memastikan trombosit saling
melekat.

Ketika gumpalan darah telah terbentuk dan pendarahan telah berhenti, gumpalan darah
akan kembali diserap oleh tubuh dan menimbulkan jaringan luka. Mereka yang mengalami
gangguan pembekuan darah, trombosit cenderung mengalami gumpalan, bahkan pada saat
tidak ada pendarahan. Selain itu, darah yang menggumpal pun tidak diserap kembali
seutuhnya oleh tubuh. Dalam beberapa kasus, gumpalan ikut ke dalam aliran darah dan
menempel pada pembuluh dan dinding darah yang ditemukan di daerah otak, paru-paru, dan
daerah lainnya.
 Gejala yang Timbul saat Seseorang Mengalami Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah dapat terjadi tergantung dari kondisi yang mendasarinya.
Gejala umum yang dari trombofilia, antara lain:

 Sering mimisan.

 Mudah memar tanpa alasan.

 Pendarahan berat saat menstruasi.

 Darah yang terus menerus keluar dari luka kecil.

 Hipertensi selama kehamilan.

 Keguguran saat kehamilan berusia 6-9 bulan.

 Batuk, sesak napas, terasa pusing.

 Kulit terasa hangat tepat di atas gumpalan.

Darah bisa menggumpal dengan baik jika ada platelet dan protein yang disebut sebagai
faktor pembeku. Gangguan pembekuan darah ini terjadi ketika seseorang tidak memiliki
platelet dan protein, atau keduanya tidak bekerja dengan baik.

 Penyebab dari Gangguan Pembekuan Darah

Kebanyakan kasus dari trombofilia merupakan kondisi genetik yang diwariskan dari
orangtua pada anak. Namun, trombofilia juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu,
seperti:

 Tingginya kadar homosistein. Homosistein merupakan asam amino yang dihasilkan


tubuh dengan menggunakan metionin. Dengan bantuan vitamin B6, homosistein diubah
menjadi sistein, yaitu asam amino yang bertanggung jawab untuk menjaga bentuk atau
susunan protein yang ada pada sel tubuh.

 Kurang protein S dan C. Protein ini dibutuhkan untuk mencegah penggumpalan darah
pada aliran darah, atau saat sel darah berjalan melalui pembuluh darah.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum yaitu:
Hari / Tanggal : Kamis, 28 November 2019
Pukul : 14.00 Wita s/d selesai
Tempat : SMA Negeri 6 Kendari

B. Alat dan Bahan


1. Blood lancet(jarum)
2. Tusuk gigi
3. Stopwatch(handphone)
4. Kapas
5. Alcohol
6. Alat tulis
7. Preparat
8. Cawan petri kaca/wadah kaca
9. Darah praktikan (sampel)

C.Prosedur Kerja atau Penuntun Praktikum


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
2. Mensterilkan ujung blood lancet atau jarum menggunakan kapas yang telah dibasahi
alcohol,
3. Mensterilkan jari yang akan diambil darahnya menggunakan kapas yang telah dibasahi
alcohol,
4. Menusuk ujung jari dengan menggunakan lanset,
5. Mencatat waktu dengan stopwatch dimulai dari pertama kali darah keluar,
6. Meneteskan 1 tetes darah di atas preparat dan mengaduk darah tersebut berulang-ualng
kali menggunakan tusuk gigi serta mencatat waktu yang dibutuhkan sampai terlihat
benang fibrin (sebagai waktu beku darah),
7. Menempelkan ujung jari yang masih mengalami pedarahan pada preparat yang lain
berulang-ulang sampai darah tidak keluar lagi (sebagai waktu pendarahan darah),dan
8. Menyajikan data dalam tabel hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Nama Waktu Beku Darah Waktu Pendarahan Darah


1 Riyan Bagus Saputra 7 menit 22 detik 12 detik
2 Dewi Rahmawati 10 menit 23 detik 23 detik
3 Regina Amalia 2 menit 50 detik 15 detik
4 Irma Yanti 1 menit 45 detik 20 detik

B. Analisis Data

Pertanyaan:
1. Mengapa darah akan mengental setelah diaduk menggunakan tusuk gigi?
2. Berdasarkan data yang diperoleh, berapa rata-rata waktu yang diperlukan dalam
proses pembekuan darah?
3. Apa kesimpulan dari percobaan ini?

Jawaban:
1. Darah akan mengental setelah diaduk menggunakan tusuk gigi karena trombosit di
dalam darah bergesekan dengan tusuk gigi sehingga mengeluarkan trombokinase
dengan ion-ion Ca2+ yang akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin yang menyebabkan darah menjadi mengental.
2. Rata-rata waktu pembekuan darah normalnya yakni 4 menit 30 detik dengan waktu
terlama 10 menit 23 detik dan tercepat 1 menit 45 detik.
3. Kesimpulan dari percobaan ini yakni di dalam proses pembekuan darah terjadi
serangkaian mekanisme pembekuan darah dimana proses pembekuan darah tiap
orang berbeda tergantung factor anti heparin pada tubuh tiap orang.
C. Pembahasan
Waktu beku darah biasa disebut dengan waktu koagulasi darah sedangkan Waktu
pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh darah yang luka
sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian pembuluh darah ini
disebabkan terbentuknya agregat yang menutupi celah pembuluh darah yang
rusak. Waktu beku darah dan perdarahan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan
lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris.
Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas:
ketepat gunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan
trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk
adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi.

Metode percobaan penetap waktu koagulasi ada dua cara yaitu dengan menggunakan


cawan petri dan pipa kapiler. Dengan menggunakan cawan petri, hal pertama yang dilakukan
adalah menusuk ujung jari dengan vaccinostyle dan mencatat waktunya. Kemudian
meneteskan darah tersebut ke cawan petri yang berlapis parafin sebanyak 1-2 tetes. Lalu
menusuk darah tersebut dengan jarum pntul secara perlahan-lahan sampai adanya benang
fibrin. Sedangkan dengan menggunakan pipa kapiler, yaitu memasukkan darah yang keluar
kedalam pipa kapiler (yang tidak mengandung heparin), sampai 4/5 pajang pipa dengan cara
menempelkan satu ujungnya pada darah yang keluar dari ujung jari.Kemudian menggenggam
pipa kapiler tersebut yang berisi darah dalam tangan untuk mempertahankan pada suhu tubuh
selanjutnya tunggu 2 menit lalu mematahkan pipa tersebut 1/10 panjang pipa yang berisi
darah, dan mengulangi setiap ½ menit sampai terbentuk benang fibrin. Hal ini ditandai
dengan bergantungnya bagian pipa yang patah. Sedangkan metode percobaan pendarahan
adalah menusuk ujung jari dengan vaccinostyle yang bersamaan dengan menekan stopwatch
pada tetes darah pertama dari tusukan tersebut. Kemudian membersihkan setiap tetesan darah
dari ujung jari tersebut dengan kertas saring, sampai tidak ada noda darah lagi.

Berdasarkan hasil pengamatan waktu beku darah dan waktu pendarahan pada kelompok
kami,rata-rata waktu beku darah yang diperoleh yakni 4 menit 30 detik dengan waktu terlama
10 menit 23 detik dan tercepat 1 menit 45 detik,.Kisaran waktu terjadinya pembekuan darah
adalah 15 detik sampai 5 menit sedangkan dari data yang diperoleh terdapat 2 orang praktikan
yang memiliki waktu beku darah lebih dari 5 menit.Hal ini dapat disebabkan oleh factor
misalnya seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa kestabilan zat anti koagulan dan
prokoagulannyang sangat memengaruhi proses pembekuan darah. Sedangkan rata-rata waktu
pendarahan yakni 35 detik dengan waktu terlama 23 detik dan tercepat 12 detik.Kisaran
waktu pendarahan yang normal adalah 15 detik sampai 120 detik sehingga semua praktikan
yang diuji masih termasuk memiliki pendarahan yang normal.

Pembekuan darah dapat dibantu oleh trombosis dan membantu memperbaiki robekan atau
kebocoran di dinding pembuluh darah yang mencegah kehilangan darah. Nilai hitung
trombosit normal berkisar dari 200.000 sampai 400.000 per mikroliter darah. Jangka hidup
trombosit dalam darah lebih kurang 10 hari. Kerusakan endotel mikrovaskuler, yang umum
terjadi memungkinkan agregasi trombosit pada kolagen melalui protein pengikat kolagen di
membran trombosit. Jadi, suatu sumbatan trombosit terbentuk sebagai langkah pertama untuk
menghentikan pendarahan.
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:

a)      Waktu pendarahan adalah interval waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh
darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah.
b)      Waktu beku darah dan perdarahan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan
lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris.
c)      waktu pendarahan laki-laki dan perempuan berbeda.
d)     Pembekuan darah dapat dibantu oleh trombosis dan membantu memperbaiki robekan
atau kebocoran di dinding pembuluh darah yang mencegah kehilangan darah
e)      faktor yang mempengaruhi proses pendarahan yaitu besar kecilnya luka atau umur,
temperature atau suhu, dalam menggunakan kertas saring yang terlalu ditekan atau
dapat pula oleh kadar kalsium dalam darah serta tingkat kesehatan setiap individu.

2. Saran
Disaat menjalankan kegiatan praktikum, harus memperhatikan langkah-langkah saat
melakukan praktikum dengan benar dan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Hal ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, dan Hall.1997. Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta: EGC.

Murray Robert K., dkk. 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC.

 Sadikin, Mohamad. 2001. Biokimia Darah. Jakarta: Widya Medika.

Price, Sylvia Anderson dan Lorraine M.Wilson. 2005. Patofisologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit Edisi6. Jakarta:EGC
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PEMBEKUAN DARAH

Guru Pembimbing:
Nasra S,pd

Asisten Pembimbing:
1. Eki Asrina
2. Fitra
3. Nanda Deviana Shinta

KELOMPOK 3
1. Dewi Rahmawati
2. Irma Yanti
3. Regina Amalia
4. Riyan Bagus Saputra
XI MIPA 1
SMA Negeri 6 Kendari
Tahun Ajaran 2019/2020
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai