Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/328602486

FAKTOR RISIKO UNTUK PENCEGAHAN JANTUNG JANTUNG

Artikel · Oktober 2018

KUTIPAN BACA
0 221

2 penulis, termasuk:

Samir Bandyopadhyay
Universitas Kalkuta
1.036 PUBLIKASI 9.024 KUTIPAN

LIHAT PROFIL

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek terkait ini:

asam lemon Lihat proyek

Pengenalan kata tulisan tangan online dalam skrip India Lihat proyek

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Samir Bandyopadhyay pada 30 Oktober 2018.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.

ejbps, 2018, Volume 5, Edisi 3, 836-839. Mengulas artikel Faktor Dampak SJIF 4.918

Samir. Jou EropaER n A kamu op eaakun F

Haikamu
Jo B oD diiA
f Bie
tidakSayaakuHaiHailmu kal dan Farmasi
M eC
MSaya
ISSN 2349-8870
Volume: 5
DAN ilmu Farmasi Masalah: 3
836-839
http://www.ejbps.com Tahun: 2018

FAKTOR RISIKO UNTUK PENCEGAHAN JANTUNG JANTUNG

* Dr. Samir Kumar Bandyopadhyay

Penasihat Rektor, JIS University, India.

* Penulis yang sesuai: Dr. Samir Kumar Bandyopadhyay

Penasihat Rektor, JIS University, India.

Artikel Diterima pada 15/01/2018 Artikel Direvisi pada 04/02/2018 Artikel Diterima pada 25/02/2018

ABSTRAK
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di India. Penyebab dan pencegahan penyakit jantung telah
dipelajari selama bertahun-tahun, dan informasi baru muncul. Selama beberapa dekade terakhir, lemak jenuh dan kolesterol telah
dianggap sebagai kontributor utama penyakit arteri koroner, dan oleh karena itu orang biasanya disarankan untuk membatasi
makanan ini secara ketat. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mungkin tidak bijaksana untuk secara ketat membatasi
asupan asam lemak jenuh makanan atau menggantinya dengan asam lemak tak jenuh ganda ketika mempertimbangkan kondisi
kesehatan lainnya. Tergantung pada genetika seseorang, diet mungkin atau mungkin tidak menjadi faktor penting dalam
mencegah penyakit jantung. Olahraga juga bermanfaat bagi semua orang dalam mencegah penyakit jantung. Jika dilihat dari
perkembangan manusia, termasuk efek negatif penyakit jantung, manusia masih harus banyak belajar tentang tubuh manusia
dan interaksi pola makan, lingkungan, dan genetika. Makalah ini membahas proses untuk mengurangi henti jantung.

KATA KUNCI: Penyakit Jantung, Gagal Jantung, Faktor Risiko.

PENGANTAR adalah beberapa bentuk penyakit jantung, diskusi kami berfokus

Penyakit jantung berkembang ketika kombinasi bahan
lemak, kalsium, dan jaringan parut (plak) menumpuk di
arteri yang memasok darah ke jantung. Melalui arteri ini,
yang disebut arteri koroner, otot jantung (miokardium)
mendapatkan oksigen dan nutrisi lain yang dibutuhkan
untuk memompa darah. Plak seringkali menyempitkan
arteri sehingga jantung tidak mendapatkan cukup darah
[1-3].
Jantung Anda adalah salah satu organ tubuh Anda yang paling
penting. Pada dasarnya sebuah pompa, jantung adalah otot
yang terdiri dari empat ruang yang dipisahkan oleh katup dan
dibagi menjadi dua bagian. Setiap setengah berisi satu ruang
yang disebut atrium dan satu disebut ventrikel. Atrium (jamak
untuk atrium) mengumpulkan darah, dan ventrikel berkontraksi
untuk mendorong darah keluar dari jantung. Bagian kanan
jantung memompa darah miskin oksigen (darah yang memiliki
jumlah oksigen rendah) ke paru-paru di mana sel darah dapat
memperoleh lebih banyak oksigen. Kemudian, darah yang baru
teroksigenasi mengalir dari paru-paru ke atrium kiri dan
ventrikel kiri. Ventrikel kiri memompa darah baru yang kaya
oksigen ke organ dan jaringan tubuh. Oksigen ini memberi
tubuh Anda energi dan sangat penting untuk menjaga tubuh
Anda tetap sehat[4].
Istilah umum yang digunakan untuk menutupi malfungsi jantung
adalah Penyakit Jantung, atau kadang-kadang Penyakit Jantung
("Jantung" adalah istilah Latin untuk jantung). Meskipun ada
pada dua yang paling umum: Serangan Jantung dan Gagal Jantung.
Dokumen ini dirancang untuk mengajarkan Anda tentang serangan
jantung dan gagal jantung: apa yang menyebabkan penyakit ini, apa
bentuk penyakit ini, dan apa yang dapat dilakukan untuk mengobati
penyakit ini ketika terjadi. Karena kedua penyakit ini sampai batas
tertentu dapat dihindari, kami juga telah memberikan pembahasan
tentang langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda ambil untuk
mengurangi kemungkinan Anda harus menghadapi penyakit jantung,
atau untuk meminimalkan efek negatif dari penyakit jantung yang
ada.
Perhatikan bahwa meskipun informasi ini seakurat mungkin, ini
bukan pengganti saran dokter yang memenuhi syarat. Konsultasikan
dengan dokter Anda sebelum membuat perubahan pada rejimen
pengobatan apa pun yang mungkin Anda resepkan, dan sebelum
memulai program olahraga atau perubahan gaya hidup signifikan
lainnya, terutama jika Anda memiliki masalah jantung yang diketahui
atau orang dewasa paruh baya atau lebih tua. Tidak ada pengganti
untuk saran dokter Anda.
Meskipun penyakit jantung dapat terjadi dalam berbagai bentuk, ada
seperangkat faktor risiko inti yang mempengaruhi apakah seseorang
pada akhirnya akan berisiko terkena penyakit jantung atau tidak.
Kami memulai diskusi kami tentang penyakit jantung dengan
menjelaskan faktor-faktor risiko umum ini, dan kemudian beralih
untuk membahas kondisi tertentu.

www.ejbps.com 836
Samir. Jurnal Ilmu Biomedis dan Farmasi Eropa
Faktor risiko
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena
penyakit jantung. Beberapa faktor ini berada di luar kendali Anda,
tetapi banyak di antaranya dapat dihindari dengan memilih untuk
menjalani gaya hidup sehat[6]. Beberapa faktor risiko yang tidak dapat
Anda kendalikan adalah:
  Jenis kelamin: Pria memiliki risiko lebih besar daripada wanita
untuk terkena penyakit jantung. Pria juga berisiko lebih besar
mengalami serangan jantung di usia yang lebih muda.
Sayangnya, fakta-fakta ini sering menyesatkan wanita untuk
percaya bahwa mereka tidak berisiko terkena penyakit jantung.
Ini tidak benar; penyakit jantung adalah pembunuh wanita
nomor satu (sama seperti pria). Wanita dan pria harus
mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyakit jantung.
  Usia: Sederhananya, semakin tua Anda, semakin besar
risiko Anda terkena penyakit jantung. Diperkirakan empat
dari lima orang yang meninggal karena penyakit jantung
koroner berusia 65 tahun atau lebih. Lebih lanjut, pada usia
yang lebih tua, wanita lebih mungkin mengalami serangan
jantung yang fatal daripada pria.
  Sejarah keluarga: Riwayat keluarga dengan penyakit jantung,
tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diabetes meningkatkan
kemungkinan Anda terkena penyakit jantung. Orang dengan
kerabat biologis yang mengalami serangan jantung pada usia
muda (yaitu, kurang dari lima puluh lima tahun) dianggap  
memiliki riwayat keluarga yang "kuat" dengan penyakit jantung
dan memiliki risiko individu yang jauh lebih tinggi.
Riwayat keluarga seseorang tentang faktor risiko penyakit
jantung juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang etnis
mereka. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit  
jantung. Meskipun latar belakang keluarga Anda bukan
merupakan indikasi pasti bahwa Anda akan terkena penyakit
jantung, itu bisa sangat meningkatkan peluang Anda.
Untungnya, ada banyak faktor risiko penyakit jantung
lainnya yang dapat diatasi dengan kebiasaan gaya hidup
dan perawatan medis pencegahan secara teratur. Beberapa
faktor risiko yang lebih dapat dikendalikan meliputi:
  Kegemukan: Orang yang kelebihan berat badan lebih
cenderung memiliki tekanan darah tinggi, yang
meningkatkan beban kerja jantung secara keseluruhan.
Mereka juga cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi,
yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan
aliran darah ke jantung. Selain itu, obesitas meningkatkan
kemungkinan seseorang terkena diabetes, faktor risiko
utama lainnya untuk penyakit jantung. Berolahraga secara  
teratur dan makan makanan yang sehat adalah beberapa
cara terbaik untuk mengendalikan obesitas dan komplikasi
medis terkait. Setiap komplikasi yang disebabkan oleh
obesitas harus dievaluasi dan diobati oleh dokter Anda.
  Kolesterol Tinggi: Kolesterol, sejenis molekul lemak,
merupakan bagian penting dari membran sel yang sehat, dan
dengan demikian, merupakan bagian penting dari tubuh yang
sehat. Terlalu banyak kolesterol dalam darah Anda,
bagaimanapun, menempatkan Anda pada peningkatan risiko
penyakit jantung. Tingginya kadar kolesterol dan zat lemak
lainnya dapat menyebabkan Aterosklerosis, penyakit di mana
plak lemak menumpuk di dinding pembuluh darah, membatasi
www.ejbps.com
aliran darah ke jantung dan pada akhirnya dapat menyebabkan
serangan jantung.
Ada dua jenis kolesterol: LDL (yang disebut "kolesterol
jahat") dan HDL (kolesterol "baik"). Kadar LDL yang
tinggi meningkatkan kemungkinan terkena serangan
jantung. Sebaliknya, semakin tinggi HDL Anda, semakin
banyak perlindungan terhadap serangan jantung.
Biasanya kadar kolesterol ditentukan oleh kombinasi
usia, jenis kelamin, keturunan, pilihan makanan dan
olahraga. Kolesterol LDL dapat diturunkan melalui
olahraga dan perubahan pola makan seperti
menghindari lemak jenuh dan lemak trans. Cara terbaik
untuk meningkatkan kolesterol HDL adalah dengan
berolahraga.
Jika kadar kolesterol seseorang tidak dapat dijaga pada tingkat
yang aman (jumlah optimal tergantung pada usia, riwayat
keluarga, dan riwayat kesehatan seperti apakah seseorang
menderita diabetes atau riwayat serangan jantung) dengan
perubahan pola makan dan olahraga, maka dokter dapat
pertimbangkan resep untuk obat penurun kolesterol. Orang
dengan riwayat diabetes atau serangan jantung perlu menjaga
kolesterol LDL mereka lebih rendah daripada individu yang tidak
memiliki riwayat itu.
Merokok: Merokok merupakan faktor risiko utama serangan
jantung. Di antara konsekuensi kesehatan lainnya, merokok
menyebabkan darah seseorang lebih mudah menggumpal, dan
meningkatkan tekanan darah, sehingga membahayakan jantung
mereka. Dalam hal strategi pencegahan penyakit jantung,
perlindungan terbaik adalah tidak pernah memulai, atau berhenti
merokok sama sekali jika Anda sudah merokok.
Tekanan darah tinggi: Tekanan darah yang tidak terkontrol
meningkatkan risiko penyakit jantung. Semakin tinggi tekanan
darah, semakin sulit bagi jantung untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Seperti otot stres lainnya, jantung yang
kelebihan beban merespons pengerahan tenaga dengan
tumbuh lebih besar; dengan menebalkan dindingnya dan
meningkatkan ukuran keseluruhannya. Meskipun perubahan ini
terdengar positif, namun sebenarnya berbahaya dan
merupakan tanda penyakit jantung. Saat dinding jantung
menebal, volume ruang jantung menjadi sangat berkurang dan
lebih sedikit darah yang dapat dipompa setiap kali jantung
berdetak. Juga, dinding otot yang menebal mempersulit jantung
untuk memompa darah yang dapat dikumpulkannya. Olahraga,
diet sehat, dan obat-obatan (jika diperlukan) semuanya dapat
membantu menjaga tekanan darah yang sehat dan karenanya,
jantung yang sehat.
Diabetes: Seperti disebutkan di atas, diabetes merupakan
faktor risiko utama penyakit jantung. Risiko seseorang diabetes
terkena penyakit jantung setara dengan risiko seseorang yang
pernah mengalami serangan jantung sebelumnya. Diabetes
adalah penyakit pengaturan gula darah. Orang dengan diabetes
memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung jika gula
darah mereka tidak terkontrol dengan baik. Selain itu, penderita
diabetes juga perlu mengontrol tekanan darah dan kadar
kolesterolnya. Faktanya, tujuan kolesterol untuk penderita
diabetes sama rendahnya dengan tujuan seseorang yang
pernah mengalami serangan jantung sebelumnya.
837
Samir.
  Faktor lain: Stres, minum terlalu banyak alkohol, dan
depresi semuanya dikaitkan dengan penyakit
kardiovaskular. Stres dapat menyebabkan beberapa
individu makan berlebihan, merokok, dan/atau minum
berlebihan. Minum dapat menyebabkan tekanan darah
tinggi dan obesitas. Sementara beberapa penelitian
menunjukkan bahwa asupan alkohol moderat harian (satu
gelas sehari) dapat mengurangi risiko penyakit jantung, ada
keseimbangan. Alkohol dapat menjadi obat adiktif, dan
merupakan sumber kalori 'kosong' (yaitu, dengan nilai gizi
terbatas). Kalori ekstra ini dapat menyebabkan masalah
berat badan dan diabetes, yang keduanya terkait dengan
risiko jantung mereka sendiri.
Proses Perawatan
Analisis peristiwa kritis sebelum banyak serangan
jantung dewasa menunjukkan banyak
anteseden, biasanya berhubungan dengan kelainan jalan napas,
pernapasan, dan sirkulasi. Faktor tambahan termasuk kegagalan
untuk menggunakan pendekatan sistematis untuk penilaian pasien
sakit kritis, komunikasi yang buruk, kurangnya kerja tim, dan
penggunaan pengobatan yang tidak memadai dapat meningkatkan
rasa sakit.
Proses rumah sakit mungkin juga memiliki efek signifikan pada hasil
pasien. Misalnya, pasien yang dipindahkan dari unit perawatan
intensif (ICU) ke bangsal umum pada malam hari memiliki
peningkatan risiko kematian di rumah sakit dibandingkan dengan
mereka yang dipindahkan pada siang hari dan mereka yang
dipindahkan ke unit ketergantungan tinggi. Rasio staf perawat-pasien
yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan tingkat henti jantung yang
lebih rendah dan tingkat pneumonia, syok, dan kematian yang lebih
rendah. Ini menunjukkan bahwa pemantauan dan penilaian pasien
yang memadai sangat penting untuk mencegah hasil yang
merugikan.
Ketika pasien memburuk, mereka menunjukkan tanda-tanda
umum yang menunjukkan kegagalan sistem pernapasan,
kardiovaskular, dan saraf. Ini adalah dasar untuk memantau
tanda-tanda vital pasien. Fisiologi abnormal sering terjadi di
bangsal umum, namun pengamatan fisiologis penting dari
pasien yang sakit diukur dan dicatat lebih jarang daripada
yang diinginkan.
Untuk membantu dalam deteksi dini penyakit kritis, setiap pasien
harus memiliki rencana terdokumentasi untuk pemantauan tanda-
tanda vital yang mengidentifikasi variabel mana yang perlu diukur
dan frekuensi pengukuran. Dalam beberapa tahun terakhir, skor
peringatan dini (EWS), atau 'kriteria panggilan' telah diadopsi oleh
banyak rumah sakit untuk membantu dalam deteksi dini penyakit
kritis. Sistem EWS mengalokasikan titik ke pengukuran tanda vital
rutin berdasarkan penyimpangannya dari kisaran 'normal' yang
disepakati secara sewenang-wenang.
Skor tertimbang dari satu atau lebih pengamatan tanda vital,
atau lebih sering total EWS, digunakan untuk memperingatkan
staf bangsal atau tim penjangkauan perawatan kritis tentang
kondisi pasien yang memburuk. Sistem yang menggabungkan
'kriteria pemanggilan' mengaktifkan respons ketika satu atau
lebih variabel fisiologis yang diukur secara rutin
www.ejbps.com
Jurnal Ilmu Biomedis dan Farmasi Eropa
mencapai nilai abnormal yang telah ditentukan sebelumnya.
Sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi EWS atau sistem kriteria
panggilan untuk mengidentifikasi pasien yang sakit telah divalidasi
untuk beberapa hasil. Beberapa penelitian telah mengidentifikasi
kelainan denyut jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan tingkat
kesadaran sebagai kemungkinan penanda peristiwa kritis yang akan
datang. Kemampuan sistem ini untuk memprediksi serangan jantung
tetap kurang dibandingkan dengan hasil lain seperti kematian atau
masuk ICU yang tidak terduga.
Respon medis dan keperawatan terhadap fisiologi abnormal
pasien harus tepat dan cepat, namun tidak selalu demikian.
Secara tradisional, respons terhadap serangan jantung
bersifat reaktif, dengan tim henti jantung merawat pasien
setelah serangan jantung. Penggunaan tim tersebut
tampaknya meningkatkan kelangsungan hidup dalam
keadaan di mana tidak ada respon terkoordinasi terhadap
serangan jantung sebelumnya. Namun, dampaknya dalam
pengaturan lain dipertanyakan. Sebagai contoh, dalam satu
penelitian hanya pasien yang mengalami kembalinya
sirkulasi spontan (ROSC) sebelum kedatangan tim henti
jantung yang selamat untuk meninggalkan rumah sakit. Di
beberapa rumah sakit, peran tim henti jantung telah
dimasukkan ke dalam tim darurat medis (MET). MET tidak
hanya menanggapi serangan jantung, tetapi juga untuk
pasien dengan perburukan fisiologis akut. MET biasanya
terdiri dari staf medis dan perawat dari perawatan intensif
dan kedokteran umum dan menanggapi kriteria panggilan
khusus.
KESIMPULAN
Hasil penelitian tentang manfaat memperkenalkan MET
bervariasi, meskipun bukti manfaatnya semakin meningkat.
Studi dengan kelompok kontrol historis menunjukkan
penurunan serangan jantung, kematian dan penerimaan unit
perawatan intensif yang tidak terduga, peningkatan deteksi
kesalahan medis, keputusan pembatasan pengobatan, dan
pengurangan kematian bangsal pasca operasi. Sebuah klaster uji
coba terkontrol secara acak dari sistem MET tidak dapat
menunjukkan penurunan kejadian serangan jantung, kematian
tak terduga, atau masuk ICU yang tidak direncanakan.
REFERENSI
1. Nolan JP, Hazinski MF, Aicken R, dkk. Bagian I.
Ringkasan Eksekutif: Konsensus Internasional
2015 tentang Resusitasi Kardiopulmoner dan
Ilmu Perawatan Kardiovaskular Darurat dengan
Rekomendasi Perawatan. Resusitasi 2015; 95: e1–
2. e32. Soar J, Callaway CW, Aibiki M, dkk. Bagian 4:
Bantuan hidup lanjutan: Internasional 2015
Konsensus Resusitasi Kardiopulmoner dan
Ilmu Perawatan Kardiovaskular Darurat
Dengan Rekomendasi Perawatan. Resusitasi
2015; 95: e71–e122.
3. Nolan J, Soar J, Eikeland H. Rantai kelangsungan
hidup. Resusitasi 2006; 71: 270-1.
4. Soar J, Nolan JP, Bottiger BW, dkk. Pedoman
Dewan Resusitasi Eropa untuk Resusitasi 2015
Bagian 3 Dukungan Kehidupan Lanjutan Dewasa.
Resusitasi 2015; 95: 99–146.
838
 Samir. Jurnal Ilmu Biomedis dan Farmasi Eropa

5. Keunggulan NIfHaC. Pedoman klinis NICE 50 Pasien sakit

akut di rumah sakit: pengenalan dan respons terhadap
penyakit akut pada orang dewasa di rumah sakit.
London: Institut Nasional untuk Kesehatan dan
Keunggulan Klinis; 2007.
6. British Medical Association Dewan Resusitasi
(UK) dan Royal College of Nursing. Keputusan
yang berkaitan dengan resusitasi
kardiopulmoner. Pernyataan bersama dari
British Medical Association, Resuscitation
Council (UK) dan Royal College of Nursing.
London: Asosiasi Medis Inggris; 2014.

www.ejbps.com 839

Lihat statistik publikasi