Anda di halaman 1dari 11

`

MAKALAH
SISTEM IMUN DALAM RONGGA MULUT

(Dianjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah anatomi kepala dan
leher)

Disusun Oleh : Kelompok 6


Anggota :
Nurfi Salsabila
Putrisa Narahmah
Natasya Miranda
Putri Sholeha
Nurkhaliza

Dosen Pembimbing :
Dr. drg. Cut Aja Nuraskin M.Pd

PRODI D-IV TERAPI GIGI


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES ACEH
BANDA ACEH
2021

1
`

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Imun dalam Rongga Mulut”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari Ibu Dr. drg. Cut Aja Nuraskin M.Pd selaku dosen
pada mata kuliah Anatomi Kepala dan Leher di Poltekkes Kemenkes
Aceh. Kami berterima kasih kepada Ibu Dr. drg. Cut Aja Nuraskin
M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Sistem Imun
dalam Rongga Mulut.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari sempurna, namun inilah usaha maksimal yang telah kami
lakukan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritikan yang
bersifat membangun agar segala kekurangan dapat diperbaiki untuk
masa depan. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat berguna
bagi orang lain yang membacanya.

Banda Aceh, 4 Agustus 2021

Kelompok 6

2
`

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1. Latar Belakang.........................................................................5
1.2. Rumusan Masalah....................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1. Faktor yang Terlibat dalam Sistem Imun
Rongga Mulut..........................................................................6
2.2. Sariawan karena Kekurangan Imun
Dalam Rongga Mulut..............................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................9
3.1. Kesimpulan.............................................................................9
3.2. Saran.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10

3
`

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Rongga mulut merupakan pintu masuk utama mikroorganisme,
oleh karena itu banyak faktor yang terlibat dalam sistem imun tubuh
terhadap kuman phatogen. Menurunnya fungsi faktor-faktor ini akan
menimbulkan berbagai kelainan karena adanya bakteri oportunistik
yang dapat menjadi phatogen. Oleh karena itu, sistem kekebalan sangat
dibutuhkan oleh tubuh terutama rongga mulut untuk membunuh
substansi phatogen seperti bakteri, menjaga tubuh dari infeksi dan
mempertahankan homeostasis.
Kesehatan rongga mulut juga tergantung pada kesehatan lapisan
epidermis yang melindungi bagian-bagian lebih dalam pada mulut.
Reaksi sistem imun merupakan reaksi yang dikoordinasi oleh sel-sel,
molekul-molekul terhadap mikroba dan dental material lainnya.
Sehingga sistem imun bereaksi untuk mempertahankan keutuhan tubuh
dari mikroorganisme atau dental material yang masuk ke dalam rongga
mulut. Fungsi utama sistem imun ini adalah untuk memperkuat dan
mempertinggi fagositosis (peranan sel darah putih sebagai kekebalan).
Penyakit akibat kurangnya pertahanan imun dalam rongga mulut
seringkali diderita oleh masyarakat. Oleh karena itu, diberikan ilmu
atau pelayanan mengenai kesehatan gigi dan mulut tentang Sistem
Imun dalam Rongga Mulut yang disusun dalam makalah ini dan
bertujuan untuk memberitahukan bagaimanakah sistem kekebalan yang

4
`

terdapat dalam rongga mulut manusia sehingga dapat membantu


sebagai upaya peningkatan status kesehatan gigi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1.Apa saja faktor-faktor yang terlibat dalam sistem imun rongga mulut?
2.Bagaimana keterkaitan antara sistem imun dengan suatu penyakit
tertentu?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan disusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Anatomi Kepala dan Leher” serta untuk memberikan
pemahaman mengenai apa saja faktor-faktor yang terlibat dalam sistem
imun rongga mulut dan keterkaitan antara sistem imun dengan suatu
penyakit tertentu.

5
`

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Faktor yang Terlibat dalam Sistem Imun Rongga Mulut


a. Saliva (Air liur)
Saliva atau air liur adalah cairan bening yang dihasilkan
dalam mulut manusia. Air liur sangat berperan dalam
membersihkan rongga mulut dari mikroorganisme. Dalam hal
ini, air liur berperan sebegai pelumas otot-otot lidah, bibir, dan
pipi. Aliran liur akan mencuci permukaaan mukosa mulut, dan
sirkulasi darah sub epitel bertindak sebagai suplemen pada batas
jaringan lunak dan keras melalui celah gusi.
Air liur mengalir rata-rata sekitar 19 ml/jam atau sekitar 500
ml/hari. Rata-rata sekresi air liur meningkat pada saat makan
dan menurun pada waktu tidur. Bila jumlah aliran air liur
menurun, maka dapat meningkatkan frekuensi karies gigi.
Karena, pada PH air liur yang rendah mikroorganisme dapat
berkembang dengan baik dan sebaliknya, pada PH air liur yang
tinggi dapat mencegah terjadinya karies gigi.

b. Membran Mukosa
Pada rongga mulut, lapisan ini dikenal dengan oral mucosa.
Lapisan ini memiliki fungsi utama yaitu sebagai pelindung
jaringan yang lebih dalam pada rongga mulut. Fungsi lainnya
yaitu sebagai organ sensoris, aktifitas kelenjar, dan sekresi.
Fungsi sensoris mukosa akan memberikan informasi mengenai

6
`

hal-hal yang terjadi dalam rongga mulut. Dalam rongga mulut,


reseptor akan berespon terhadap suhu, sentuhan, dan rasa sakit.
Komposisi jaringan lunak mulut merupakan mukosa yang
terdiri dari skuamosa, dan berfungsi sebagai barier mekanik
terhadap infeksi. Mekanisme proteksi tergantung pada
deskuamasinya yang konstan sehingga bakteri sulit melekat pada
sel-sel epitel dan derajat keratinisasinya yang mengakibatkan
epitel mukosa mulut sangat efisien sebagai barier. Kedua hal ini
haruslah dalam keadaan seimbang sehingga dapat menurunkan
kemungkinan penetrasi mikroorganisme.

c. Cairan Sulkus Gingiva


Cairan sulkus gingiva (CSG) adalah suatu produk filtrasi
fisiologis dari pembuluh darah yang termodifikasi, karena
asalnya dari darah maka komposisi CSG hampir sama dengan
darah. Cairan ini berperan dalam patogenesis terjadinya penyakit
atau kelainan periodontal, sehingga pengukuran terhadap adanya
mediator-mediator inflamasi di dalam CSG ini dapat digunakan
untuk mengevaluasi adanya faktor-faktor risiko terhadap
kehilangan perlekatan gingiva hingga kerusakan tulang alveolar.
Tujuan dari pemeriksaan CSG adalah untuk menganalisis
bagaimana kondisi inflamasi dari jaringan periodontal yang
kemungkinan akan mengakibatkan resorbsi jaringan periodontal
yang lebih lanjut. Pada umumnya, dari CSG dapat dideteksi
adanya indikator-indikator inflamasi seperti imunoglobulin,
komplemen, aktivitas komponen-komponen respon imun serta
indikator lain yang dapat berperan dalam resorbsi tulang alveolar.

7
`

2.2. Sariawan karena Kekurangan Imun dalam Rongga Mulut


Hampir semua orang pernah mengalami sariawan atau
stomatitis. Sariawan adalah luka kecil dangkal yang terjadi pada
selaput lendir mulut atau di dasar gusi dengan rupa bercak yang
warnanya agak putih kekuningan dan bertekstur cekung. Penyebab
sariawan antara lain infeksi jamur candida albican, memasang gigi
palsu, luka tergigit, dan konsumsi air panas atau dingin. Selain itu,
sariawan juga terjadi karena menurunnya sistem daya tahan tubuh
karena kekurangan asupan vitamin B, zat besi, dan vitamin C.
Melemahnya sistem imun adalah pencetus sariawan. Karena,
ketika sistem imun melemah, kuman di dalam area mulut dapat tumbuh
dengan cepat. Seperti jamur candida albicans, jamur ini memang biasa
terdapat dalam rongga mulut, namun dalam jumlah yang sedikit.
Peningkatan jamur inilah yang dapat memicu terjadinya sariawan.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah jamur tersebut
adalah kebersihan mulut yang kurang terjaga dengan baik serta
melemahnya sistem imun dalam tubuh.

8
`

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Rongga mulut merupakan pintu masuk utama
mikroorganisme, oleh karena itu banyak faktor yang terlibat dalam
organisme pertahanan terhadap kuman pantogen. Menurunnya fungsi
faktor-faktor ini akan menimbulkan masalah karena adanya bakteri
yang dapat menjadi pantogen dan menimbulkan beberapa penyakit.
Sistem imunitas rongga mulut sangat dipengaruhi oleh
beberapa komponen. Salah satunya yaitu, saliva. Saliva merupakan
perlindungan alamiah karena fungsinya memelihara jaringan keras dan
lunak rongga mulut agar tetap dalam keadaan fisiologis. Saliva yang
disekresikan oleh kelenjar parotis, berperan dalam membersihkan
rongga mulut dari debris dan mikroorganisme selain bertindak sebagai
pelumas pada saat mengunyah dan berbicara. Komponen lain yang juga
berpengaruh dalam sistem imun rongga mulut adalah membran mukosa
dan cairan sulkus gingiva.

3.2. Saran
Kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah yang
perlu diperhatikan. Oleh karena itu, seharusnya kita lebih mempelajari
lagi ilmu-ilmu tentang sistem imun pada rongga mulut, supaya dapat
meminimalisir terjadinya penyakit tertentu yang berakibat dari
menurunya imun tubuh terutama pada rongga mulut

9
`

Daftar Pustaka

Winny Yohana, 2006, Imunologi Dasar, Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia
Sara Ekaputri, Sri Lelyati C Masulli, 2016, Cairan Sulkus Gingiva,
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Premaysari, 2016, Imunologi Rongga Mulut, Education
Halodoc, 2019, Penyakit pada rongga mulut, Redaksi Halodoc

10
`

11

Anda mungkin juga menyukai