Anda di halaman 1dari 3

WOC BBLR

Faktor ibu: Toksemia gravidarum,


yaitu preeklamsi dan eklamsi, Kelainan
bentuk uterus, Ibu yang menderita
penyakit (mis. TBC, penyakit jantung), Faktor placenta:
Faktor janin: infeksi (mis. rubella), Usia ibu pada waktu hamil kurang dari
hidramnion Plasenta previa,
20 tahun, keadaan sosial ekonomi solutio placenta

BBLR (tanpa atau dengan prematur)

Kulit tipis dan lemak Reflek menelan dan


subcutan Prematuritas
menghisap menurun

Tidak dapat menyimpan


panas Intake nutrisi tidak adekuat Penurunan system imun

Mudah kehilangan panas


Asupan gizi kurang Rentan terjadi infeksi

Kedinginan Sel-sel kekurangan nutrisi


Resiko infeksi

Hipotermi Kerusakan sel

Penurunan BB

Defisit Nutrisi

Intervensi Keperawatan
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan prematuritas, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrisi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
 BB meningkat 15-20gram/hari
 Reflek hisap kuat
 intake ASI adekuat
 tidak ada residu
 tidak ada muntah
 GDS dalam batas normal
Intervensi Keperawatan :

 Monitor BB klien setiap hari


Rasional : mengetahui perkembangan nutrisi bayi
 Pasang selang OGT
Rasional : membantu suplai nutrisi untuk tubuh
 kaji kemampuan reflek hisap
Rasional : indikasi bayi mampu menyerap nutrisi
 Monitor asupan intake dan output cairan
Rasional : mengatur keseimbangan cairan pada bayi
 Anjurkan ibu untuk memompa asi untuk diberikan ke bayi melalui OGT
Rasional : asupan nutrisi bayi bisa tercukupi
 Berikan oMZ, Omeprazole 1 x 1 gram/oral
Rasional : Menurunkan resiko muntah sehingga mencegah aspirasi
 Pantau pemberian pemberian D10%
Rasional : Memastikan kebutuhan GDS sesuai dengan kebutuhan tubuh
 Monitor hasil Lab GDS
Rasional : Memonitor kadar GDS sehingga mencegah terjadinya hipoglikemia

2. Risiko gangguan thermoregulasi berhubungan dengan kurangnya cadangan lemak, besarnya


rasio luas permukaan tubuh dengan berat badan
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan Gangguan thermoregulasi tidak terjadi
Kriteria hasil:
 Suhu aksila 36.4-37.1C
 Tidak terdapat tanda-tanda cold stress
 Suhu lingkungan memadai
Intervensi Keperawatan :

 Monitor temperature bayi


Rasional : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan
 Tempatkan bayi pada radiant warmer atau incubator
Rasional : Mengikuti progam yang dianjurkan
 Bungkus bayi dengan hangat dan gunakan tutup kepala
Rasional : menjaga suhu tubuh
 Hangatkan alat-alat yang akan kontak denga bayi
Rasional : Menjaga kenyamanan bayi
 Jaga suhu lingkungan sekitar dari suhu dingin
Rasional : Menjaga kenyamanan bayi
 Ajarkan perawatan metode kangguru
Rasional : Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik, menjaga
agar suhu tubuh bayi stabil dengan menggunakan tubuh ibu sebagai
termoregulator suhu bayi

3. Resiko Infeksi berhubungan dengan prematuritas dan system imun yang tidak adekuat
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi infeksi
Kriteria Hasil :
 Tidak ada tanda-tanda infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fungsiolaesa)
 Suhu tubuh normal (36,5-37oC), nadi 120 – 160x/menit, RR 40-60 x/menit
Intervensi Keperawatan :

 Pantau tanda gejala infeksi (suhu, leukosit, penurunan BB)


Rasional: sebagai acuan penatalaksanaan tindakan
 Gunakan teknik aseptic selama berinteraksi dengan klien
Rasional: agar tidak terjadinya infeksi pada klien
 Bersihkan incubator secara berskala
Rasional: menjaga incubator agar terjaga kebersihanya
 Berikan antibiotic sesuai advis dokter: Ampicilin 2 x 110 mg (IV), dan gentamicin 1 x 11
mg (IV)
 Rasional: mencegah penyebaran infeksi

Anda mungkin juga menyukai