Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM 1

(04-09-2020)

OLEH :

IIN MARLINA SIMANJORANG


NPM : 2018727062

Perawat Pelaksana (PP)


1. Br. Kuncoro
2. Br. Iman
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM
RUANG BEDAH RSIJ CEMPAKA PUTIH

Hari tanggal : Kamis, 04 September 2020


Ruang : WB
Katim : Iin Marlina Simanjorang

FUNGSI PERENCANAAN
Jam  Mengikuti timbang terima dengan dinas pagi
14.00  Konference : Pre
Melakukan pembagian tugas hari ini :
Ka.tim I : Iin Marlina Simanjorang
Perawat Pelaksana :
1. Kuncoro Ambra Zamzani (bed 1 dan 3)
2. Rahmat Imansyah (bed 2)
Pre konfrence :
1. Tn. R 46 thn pasien DPJP dr. IGN Gunawan SpB(K) Onk. Pasien
didiagnosa Strauma Nodosa Non Toxic (SNNT) Kanan. Dari hasil
pemeriksaan fisik diketahui pada saat dilakukan pengkajian kepada
Tn. R didapati TD 130/80 mmHg, nadi 84 x/mnt, RR 22 x/mnt, dan
suhu 36,2oC. Klien tidak merasakan adanya nyeri di daerah leher.
Tidak ada keluhan gangguan bernapas atau gangguan menelan. Klien
mengeluhkan sering merasa jantung berdebar-debar setelah
beraktifitas banyak, klien juga mengeluhkan sering merasa kesemutan
saat udara dingin. Pasien dapat terapi Ceftriaxone 1x 2gr (Antibiotik
profilaksis) dan ketorolac 3x 30mg Analgesik

2. Tn.W, 62 tahun, pasien dr.Muliono, SpOT dengan dx.Fr.collum femur


sinistra, post op THR hari ke4. Pada pemeriksaan fisik TD 140/70 mmHg,
suhu 36,5 ºC, Nadi 80 x/menit, RR 20 x/menit, klien mengeluh nyeri, P :
Nyeri saat berbaring ke kanan, Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : lipatan
paha kanan, S : skala nyeri 5, T : nyeri hilang timbul selama < 30 detik.Klien
terlihat lemas dan merasa cemas. Saat ini kondisi klien bedrest total. Therapy
yang didapat IVFD RL 20 tetes/menit, injeksi ceftizoxime 2 x 1gr, injeksi
ranitidin 2 x 50mg (IV), injeksi ketorolac 3 x 30mg (IV), Dr. Arsanto SpOT
visit advice latihan mobilisaasi dengan fisioterapi.

3. Tn. K, umur 52 tahun, masuk rawat hari kedua dengan dx.medis post op
laparacopy ec.cholelitiasis. Pasien telah dilakukan pembedahan hari ini tgl 2
sep. 2020 laparatomi kolelitiasis oleh Dr. W, SpB-KBD jam 08.00. Keadaan
umum Pasien lemah terbaring di tempat tidur, keluhan saat ini nyeri di
daerah bekas operasi, kesadaran composmentis, GCS 15. Tanda vital
Tekanan Darah: 130/90 mmHg. Suhu: 36,2˚C Lokasi pengukuran: Axilla.
Nadi: 84 x/menit Lokasi penghitungan: Radialis. Respirasi: 17 x/menit.
Terpasang IV line 20 Fr dengan IVFD Asering /8 jam, terpasang foley
catheter 14 Fr dan terpasang NGT 16 Fr. Terapi Injeksi Ranitidin 50 mg 3x1
amp, Ketorolac 30 mg 2x1 amp, Cefoperazone sulbactam 1 gr 2 x 1 gr
selama 3 hari, Paracetamol 1 gr K/P jika VAS ≥7. Terpasang nasal canule
dengan oksigen 3 lpm. Frekuensi berkemih: Jumlah kencing kurang lebih
1500 cc/24 jam. Bau: Khas. Warna: Kuning jernih.

 Membagi tugas bersama Karu sesuai tingkat ketergantungan pasien :


- Br. Kuncoro bertanggung jawab pada pasien Tn.R (self care) dan Tn.
K (Parcial care)
- Br. Iman bertanggung jawab pada pasien Tn.W (total care)

Jam  Membuat rencana asuhan keperawatan pada pasien


14.15 1. Tn.R, umur 46 tahun dengan dx. SNNT dextra
Dx : Ansietas berhubungan dengan proses operasi
Intervensi:
- Observasi TTV (TD, N, RR, Suhu, SpO2)
- Ajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam
- Kaji tingkat kemampuan pasien dan keluarga terhadap penerimaan
pengetahuan
- Fasilitasi proses edukasi dokter bedah bersama pasien

2. Tn. W, 62 tahun dengan dx fr.collum femur sinistra post op total hip


replacement
Dx : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan
melakukan motorik kasar dan keterbasan rentang gerak sendi
Tindakan Mandiri
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulans
- Kaji tingkat motivasi klien dalam melakukan aktivitas
- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulansi
- Monitoring tanda-tanda vital sebelum dan sesudah latihan dan lihat
respon pasien saat latihan
- Latih pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ADLs secara
mandiri sesuai dengan kemampuan
- Dukung dan ajarkan pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Ajarkan pasien bagaimana mengubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan
- Berikan alat bantu jika pasien memerlukan
Tindakan kolaboratif:
- Kolaborasi dengan fisioterapis dalam rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan

3. Tn. W, 52 tahun dengan dx.medis post op laparascopy


ec.cholelitiasis.hari ke dua
Dx : Nyeri Akut berhubungan dengan prosedural operasi
Intervensi
Tindakan Mandiri
- Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
- Kaji tingkat intensitas dan frekuensi nyeri
- Berikan posisi nyaman (semi fowler)
- Ajarkan latihan nafas dalam
- Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri
- Observasi tanda-tanda vital dan syok
- Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar
Tindakan Kolaborasi
- Kolaborasi dalam pemberian diit pasien
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik extra

Jam  Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan


14.20
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam  Menjelaskan tujuan pengorganisasian, katim membagi tugas dengan
14.25 perawat pelaksana untuk bersama-sama membuat askep dan dilaporkan
pada operan shift. Katim bertanggung jawab penuh terhadap semua pasien
Tim 1 sedangkan perawat pelaksana melaksanakan implementasi sesuai
dengan perencanaan terhadap pasien Tn. B, Tn. W (62th), Tn. W (52th)
 Melakukan pembagian tugas sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien:
- Ka.tim I : Iin Marlina Simanjorang
- Perawat Pelaksana :
 Br. Kuncoro pada pasien Tn.R (46 th) (Self care) dan Tn. W (52th)
(Partial care)
 Br.Iman bertanggung jawab pada pasien Tn.W (62th) (total care)

Ketua Tim 1

Iin Marlina Simanjorang

Pelaksana I Pelaksana II
Br. Kuncoro Br. Iman
 Mengkoordinasikan kolaborasi bersama perawat ruangan dan pemberian
terapi terhadap pasien Tn. R(46 th), Tn. W (62th), Tn. W (52th)
 Mendelegasikan pelaksanaan
Pasien asuhan keperawatanPasien
pada anggota tim
 Mengatur waktu
Bed 1 :istirahat
Tn.R (46anggota
th) tim 1 jam
Bed18.00 s.d 18.30
2 : Tn.W(62th)
 Bed 3 : Tn.W (52th)
Melakukan pelaporan pada Karu rincian tugas yang telah dibuat dan
melakukan pendokumentasian rencana tindakan

C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam Memberikan pengarahan pada anggota tim
14.30  Mengarahkan anggota tim yakni PP Br.Iman dan Br.Mufti untuk
melakukan asuhan keperawatan yang telah didiskusikan saat handover
Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan
15. 00  Sejak awal setelah hand over, katim melibatkan kedua perawat
17.00 pelaksana dalam kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan

Memberikan bimbingan kepada PP Br.Iman dan Br.Kuncoro


Melakukan supervisi terhadap Br.Iman dan Br.Kuncoro diantaranya cara
pemberian obat injeksi dengan benar, dan cara GV luka post op dengan baik
dan benar.

D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam  Memberikan umpan balik dan pujian pada anggota tim atas pelaksanaan
18.00 renpra.
PP Br.Iman telah melakukan tugasnya untuk memberi asuhan
keperawatan seperti memberi therapy injeksi tepat waktu, monitor tanda-
tanda vital sesuai jamnya, bisa mengedukasi pasien dengan keluhan nyeri
serta melakukan GV luka post op dengan benar dan PP Br Mufti telah
melaksankan kegiatan sesuai dengan renpra seperti monitor intake dan
outptnya dengan akurat, monitor tanda-tanda vital sesuai dengan
waktunya dan memberi therapy injeksi tepat waktu yang sudah dibuat
oleh katim. Tidak ada yang terlewati satupun.

 Mengevaluasi askep
1. Tn. R, 46 tahun dengan dx. Diagnosa medis : SNNT dextra.
S: Pasien mengatakan cemas terhadap proses operasinya
4. O: Kesadaran compos mentis, Tekanan Darah: 110/90 mmHg. Suhu:
36,9˚C Lokasi pengukuran: Axilla. Nadi: 84 x/menit Lokasi penghitungan:
Radialis. Respirasi: 19 x/menit SpO2 99 %. Terpasang IV line 20 Fr
dengan IVFD Asering /8 jam. Terapi pasien Ceftriaxone 1x 2gr (Antibiotik
profilaksis)
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P:
- Observasi TTV (TD, N, RR, Suhu, SpO2)
- Ajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam
- Kaji tingkat kemampuan pasien dan keluarga terhadap penerimaan
pengetahuan
- Fasilitasi proses edukasi dokter bedah bersama pasien

2. Tn. W, 62 tahun, dengan dx. Fr.collum femur sinistra post op total hip
replacement
S :Pasien mengatakan keterbatas melekukan gerakan pada kaki kiri,
saat ini klien dalam melakukan ADL memerlukan bantuan
keluarganya, pasien mengatakan akan sering melakukan ROM
seperti yang diajarkan oleh fisioterapi
O: Keadaan umum sedang,.130/70 mmHg, N: 74 x/m. RR: 18 x/m, S:
36,6C, SpO2: 99 %. Kekuatan otot 5 5 5 5 5 5 5 5
3333 5555
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Latih pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ADL secara
mandiri sesuai dengan kemampuan
- Dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan fisioterapi dalam program ambulasi pasien

3. Tn. W, 52th, dengan dx.post op laparascopy ec.cholelitiasis (Hari


kedua)
S: Pasien mengatakan nyeri pada daerah yang di operasi
O: Kesadaran composmentis, Tanda vital Tekanan Darah: 130/90
mmHg. Suhu: 36,2˚C Lokasi pengukuran: Axilla. Nadi: 84 x/menit
Lokasi penghitungan: Radialis. Respirasi: 17 x/menit. Terpasang IV
line 20 Fr dengan IVFD Asering /8 jam, terpasang foley catheter 14
Fr dan terpasang NGT 16 Fr. Terapi Injeksi Ranitidin 50 mg 3x1
amp, Ketorolac 30 mg 2x1 amp, Cefoperazone sulbactam 1 gr 2 x 1
gr selama 3 hari, Paracetamol 1 gr K/P jika VAS ≥7. Terpasang
nasal canule dengan oksigen 3 lpm. Frekuensi berkemih: Jumlah
kencing kurang lebih 1500 cc/24 jam. Bau: Khas. Warna: Kuning
jernih. P : Nyeri saat berbaring ke kanan, Q : nyeri seperti ditusuk-
tusuk, R : perut kanan atas, S : skala nyeri 3, T : nyeri hilang timbul
selama < 30 detik
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: Intervensi dilanjurkan
Mandiri
- Lakukn pendekatan pada klien dan keluarga
- Kaji tingkat intensitas dan frekuensi nyeri
- Berikan posisi nyaman (semi fowler)
- Ajarkan latihan nafas dalam
- Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri
- Observasi tanda-tanda vital dan syok
- Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar
- Edukasi discharge planing
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam pemberian diit pasien
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik extra
 Melakukan pendokumentasian dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan
 Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya

Ketua Tim

(Iin Marlina)

Mengetahui:

KepalaRuangan Fasilitator

(Lia Sulistiawati) (DR. Tri Kurniati, S.Kp, M. Kep)

Anda mungkin juga menyukai