Anda di halaman 1dari 22

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA PADA KASUS

A. DATA BIOGRAFI
Pasien
Nama : Nn F
Umur : 14 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Latar Belakang Budaya : Tidak Terkaji
Pendidikan : SMP
Agama : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jalan Budiman Rt 08 Kasang Jambi

Keluarga
1. Kepala Keluarga (KK) : Tidak Terkaji
2. Alamat : Tidak Terkaji
3. Pekerjaan KK : Tidak Terkaji
4. Pendidikan KK : Tidak Terkaji
5. Anggota keluarga : Tidak Terkaji
Anggota Keluarga

No Nama Umur JK Pekerjaan Status Pendidikan Gol Riwayat Ket


Darah Kesehatan
1
2
3
4
5
6
7

Genogram:

Keterangan :
6. Tipe Keluarga : Tidak Terkaji
7. Adat/budaya terkait kesehatan : Tidak Terkaji
8. Spiritual : Tidak Terkaji
9. Aktivitas Rekreasi keluarga : Tidak Terkaji

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tidak Terkaji

11. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak Terkaji

12. Riwayat kesehatan keluarga inti : Tidak Terkaji

13. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Tidak Terkaji

Data Lingkungan
14. Karakteristik rumah : Tidak Terkaji

15. Karakteristik tetangga dan komunitas : Tidak Terkaji

16. Mobilitas geografis keluarga : Tidak Terkaji

17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Tidak Terkaji


Struktur Keluarga
18. Struktur Peran : Tidak Terkaji

19. Pola komunikasi keluarga : Tidak Terkaji

20. Struktur kekuatan keluarga : Tidak Terkaji

Fungsi Keluarga
21. Fungsi afektif : Tidak Terkaji

22. Fungsi Sosialisasi : Tidak Terkaji

23. Fungsi Reproduksi : Tidak Terkaji

24. Fungsi Ekonomi : Tidak Terkaji

25. Fungsi Perawatan Kesehatan : Tidak Terkaji

Stres dan Koping Keluarga


26. Stresor jangka pendek dan panjang : Tidak Terkaji

27. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor : Tidak Terkaji

28. Strategi koping yg digunakan : Tidak Terkaji

29. Strategi adaptasi disfungsional : Tidak Terkaji


30. Harapan Keluarga : Tidak Terkaji

B. PENGKAJIAN KLIEN

1. Fisik
Tanda-tanda vital
 Suhu : Tidak Terkaji
 Tekanan darah : Tidak Terkaji
 Nadi : Tidak Terkaji
 Pernapasan : Tidak Terkaji
 Tinggi badan : Tidak Terkaji
 Berat badan : Tidak Terkaji

Pemeriksaan Fisik
 Kepala : Tidak Terkaji

 Mata : Tidak Terkaji

 Hidung : Tidak Terkaji

 Telinga : Tidak Terkaji

 Leher : Tidak Terkaji

 Dada : Tidak Terkaji

 Abdomen : Tidak Terkaji

 Ekstremitas : Tidak Terkaji


2. STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : Tidak Terkaji
______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

+ Apatis + Lambat Membisu +


jmjjTidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien sulit diajak komunikasi, kilen lebih banyak diam, nada bicara pelan dan
mengurung diri dikamar, klien senang menyendiri dan tidak pernah mengobrol dengan orang
lain_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________
3. Aktivitas Motorik:

+ Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : klien tampak lesu


__________________________________________________________________________
_______________________________________________
4. Alam perasaaan

+ Sedih Ketakutan + Putus asa Khawatir Gembira berlebihan

Jelaskan : klien menganngap dirinya tidak suci lagi, dan klien merasaorang paling jelek dan
kotor, klien senang menyendiri, klien mengurung diri dikamar, klien lebih banyak diam, klien
merasa benci pada dirinya mengapa kejadian pemerkosaan terjadi pada
dirinya______________________________________________________________________
____
_______________________________________________
5. Afek
+ Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : afek klien datar, tidak pernah ngobrol dengan orang lain, klien lebih banyak diam
________________________________________________________________________
_______________________________________________

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

+ Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : klien tidak mau menatap perawat, kontak mata tidak ada, klien lebih banyak diam
__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien tidak ada masalah pada persepsi pendengaran, Penglihatan, perabaan,
pengecapan, dan penghidu
__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : proses prikir klien tidak mengalami gangguan


__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Jelaskan : isi pikir klien tidak mengalami gangguan


__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi
waktu tempat orang

Jelaskan : tingkat kesadaran klien tidak mengalami gangguan


__________________________________________________________________________
______________________________________________________________
11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan memori


__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Tidak kosentrasi dan berhitung klien tidak mengalami gangguan


__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : kemampuan penilaian klien tidak mengalami gangguan


__________________________________________________________________________
______________________________________________________________
14. Daya tilik diri

+ mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Nn F juga mengatakan bahwa tubuhnya kotor. Nn F benci dengan dirinya sendiri
kenapa kerjadiaan pemerkosaan terjadi pada
pasien_______________________________________________________________________
___________________________________________________________

3. SUMBER KOPING
a. Personal ability : Tidak Terkaji

b. Support system : Tidak Terkaji


Sistem pendukung keluarga/teman sebaya/masyarakat

c. Material aset :
Status Sosial ekonomi keluarga
Berapa penghasilan keluarga dalam sebulan ?
a. Kurang dari UMR (Tidak Terkaji )
b. Sama atau lebih dari UMR (Tidak Terkaji )
Apakah keluarga memiliki asuransi ?
a. BPJS (Tidak Terkaji )
b. Askeskin (Tidak Terkaji )
c. Jamsostek (Tidak Terkaji )
d. Tidak punya (Tidak Terkaji )
e. Lainnya (Tidak Terkaji )

d. Positive believe :
Nilai atau norma keluarga : Tidak Terkaji
4. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
□ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah □ reaksi lambat/berlebih
□ Teknik relaksasi □ bekerja berlebihan
□ Aktivitas konstruktif □ menghindar
□ Olahraga □ mencederai diri
□ Lainnya _______________ □ lainnya : __________________
Jelaskan:
Maladaptif: reaksi lambat, afek datar, nada bicara pelan,menghindar, menyendiri dan menarik
diri dari orang lain,kehilangan percaya diri, benci kepada diri sendiri mengapa pemerkosaan
terjadi padanya, klien mengurung diri dikamar dan lebih banyak murung
__________________________________________________________________________
______________________________________________________________

C. DIAGNOSA
1. ….
2. ….
3. ….

D. INTERVENSI

E. IMPLEMENTASI

F. EVALUASI
ANALISA DATA

No Data Problem
.
1. DS : Sindrom Trauma Perkosaan

1. Nn F dibawa oleh beberapa orang


lelaki yang tidak dikenal, Nn F
berusaha melawan, tapi Nn F tidak
bisa melawan beberapa lelaki
tersebut
2. Nn F dibawa oleh beberapa lelaki
tersebut kesuatu tempat lalu laki-laki
tersebut menyentuh,meraba dan Nn.F
diperkosa oleh beberapa lelaki
tersebut.
3. Semenjak kejadian itu Nn.F tidak
mau bertemu dengan orang lain, Nn.f
lebih banyak diam dan mengurung
diri dikamar.
4. Nn.F mengganggap dirinya tidak
suci lagi,dan merasa orang yang
paling jelek paling kotor.
DO :
1. Klien tampak sulit untuk diajak
berkomunikasi,klien tidak mau
menatap perawat, lesu, senang
menyendiri, tiduran dikamar, tidak
pernah ngobrol dengan orang lain,
nada bicara pelan, afek datar.
2. DS: Ketidakberdayaan

1. Klien mengganggap dirinya tidak


suci lagi,dan merasa orang yang
paling jelek paling kotor..
2. Klien mengatakan malu untuk
ketemu orang lain
3. Klien benci dengan dirinya sendiri,
kenapa kejadian pemerkosaan itu
terjadi pada pasien.

Do:

1. klien tampak sulit untuk diajak


berkomunikasi
2. nada bicara pelan
3. afek datar
4. klien tampak tidak pernah ngobrol
dengan orang lain

3. DS: Harga diri rendah

1. klien lebih banyak diam dan


mengurung diri dikamar
2. menganggap dirinya tidak suci lagi
dan merasa paling jelek kotor
3. klien mengatakan malu untuk
bertemu orang lain
Do:

1. klien tampak tidak mau menatap


perawat
2. klien tampak tidak pernah ngobrol
dengan orang lain
3. klien tampak senang menyendiri
4. Ds: Isolasi sosial

1. klien tidak mau bertemu dengan


orang lain, klien lebih banyak diam
dan mengurung diri dikamar

Do:

1. Klien tampak sulit untuk diajak


berkomunikasi, tampak tidak pernah
ngobrol dengan orang lain
2. Klien tampak senang menyendiri

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Sindrom trauma perkosaan
2. Ketidakberdayaan
3. Harga diri rendah
4. Isolasi sosial

5. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dignosa Tujuan Intervensi
keperawatan
1. Sindrom trauma a. Tujuan jangka pendek - Pentingnya
perkosaan : Luka fisik anak akan mengkomunikasikan empat
sembuh tanpa ucapan berikut ini pada
korban perkosaan : saya
komplikasi prihatin hal ini terjadi
b. Tujuan jangka padamu, anda aman disini,
panjang : anak akan saya senang anda hidup,
mengalami resolusi anda tidak bersalah. Anda
berduka yang sehat, adalah korban. Ini bukan
memulai kesalahan anda. Apapun
proses penyembuhan keputusan yang Anda buat
psikologis. pada saat pengorbanan
adalah hak seseorang karena
anda hidup.
Kriteria Hasil :
- Jelaskan setiap prosedur
setelah 1x interaksi di pengkajian yang akan
harapkan: dilakukan dan mengapa
- Pasien mengalami dilakukan. Pastikan bahwa
harapan dan pengumpulan data
keyakinan untuk terus dilakukan dalam perawatan,
maju dengan rencana cara tidak menghakimi.
hidup - Pastikan bahwa anak
- Pasien mengatakan memiliki privasi yang
bantuan atau adekuat untuk semua
pengurangan intervensi-intervensi segera
keidaknyamanan dari pasca krisis.
cedera fisik - Dorong anak untuk
- Pasien mengadopsi menghitung jumlah
koping yang sehat serangan kekerasan seksual.
- Pasien menampilkan Dengarkan, tetapi tidak
resolusi kemarahan, menyelidiki
rasa bersalah, takut, - Diskusikan dengan anak
depresi, harga diri siapa yang dapat dihubung
rendah untuk memberikan
dukungan atau bantuan.
Berikan informasi tentang
rujukan setelah perawatan

2. Ketidakberdayaan a. Tujuan jangka pendek - Dalam berkolaburasi


: Anak mengenali dan dengan tim medis, pastikan
menyatakan secara bahwa semua cedera fisik,
verbal pilihan-pilihan fraktur, luka bakar
yang tersedia dengan mendapatkan perhatian
demikian merasakan segera, mengambiul foto
beberapa kontrol jika anak mengijinkan
terhadap situasi merupakan ide yang baik
kehidupan (dimensi - Bawa anak wanita tersebut
waktu ditentukan ke dalam area yang pribadi
secara individu) untuk melakukan
wawancara
a. Tujuan jangka
- Jika seorang anak wantia
panjang : Anak
datang sendiri atau berserta
memperlihatkan
dengan orang tuanya,
kontrol situasi
pastikan tentang
kehidupan dengan
keselamatannya. Dorong
membuat keputusan
untuk mendiskusikan
tentang apa yang
peristiwa pemerkosaan yang
harus dilakukan
telah dilakukan. Tanyakan
berkenaan dengan
pertanyaan tentang apakah
hidup bersama siklus
hal ini telah terjadi
penganiyaan seksual
sebelumnya. Jika pelaku
(dimensi waktu
kekerasan seksual minum
ditentukan secara
obat bius, jika anak tersebut
individual)
memiliki tempat yang aman
untuk pergi dan apakah ia

Kriteria Hasil : berminat dalam tuntutan


Setelah 1x interaksi di yang mendesak
harapkan - Pastikan bahwa usaha-usaha

- Kepercayaan menyelamatkan tidak

kesehatan: persepsi diusahakan oleh perawat.

kemampuan Berikan dukungan, tetapi

- Kepercayaan ingat bahwa keputusan akhir

kesehatan: prespsi harus dibuat oleh anak

kendali - Tekankan pentingnya

- Menunjukan penilaian keamanan, smith (1987)

pribadi tentang harga menyarankan suatu

diri pernyataan seperti, ya itu

- Mengungkapkan telah terjadi. Sekarang ke

penerimaan diri mana anda ingin pergi dari

- Komunikasi terbuka sini ?. Burgess (1990)


menyatakan "Korban perlu
dibuat sadar tentang
berbagai sumber yang
tersedia untuk dirinya. Hal
ini dapat mencakup hotline
krisis, kelompok-kelompok
masyarakat untuk wanita
dan anak yang pernah
dianiaya secara seksual,
tempat perlindungan,
berbagai tempat konseling.

3. Harga diri rendah - Klien dapat - Bina hubungan saling


meningkatkan kedaran percaya dengan prinsip
tentang hubungan komunikasi teraupatik
positive terhadap - Bantu klien identifikasi
harga diri dan situasi penyebab harga diri
pemecahan masalah rendah
yang efektif. - Sediakan waktu untuk
- Klien mampu mendengarkan klien
melakukan hal - Diskusikan bahwa sejulah
positive untuk kemampuan dan aspek
meningkatkan harga positif yang dimiliki klien
diri seperti kegiatan dirumah
sakit
- Beri pujian yang realistis
Kriteria Hasil :
- Diskusikan dengan klien
Setelah 1x interaksi di kemampuan yang masih
harapkan dapat digunakan saat ini

- Mengungkapkan - Diskusikan dengan klien

kemampuan untuk kemampuan yang masih

menanggulangi dan dapat digunakan saat ini

meminta bantuan jika - Bantu pasien menyebutkan

perlu dan beri penguatan terhadap

- Menunjukkan kemampuan diri yang

kemampuan untuk diungkapkan klien

memecahkan masalah - Rencanakan bersama klien a

dan ikut serta ktivitas yang dapat

bermasyarakat dilakukan sesuai

- Mempertahankan kemampuan khususnya saat

bebas dari prilaku menjalani perawatan

yang destruktif pada dirumah sakit.

diri sendiri maupun - Tingaktkan kegiatan sesuai

orang lain dengan toleransi kondisi

- Klien mampu duduk klien

berdampingan dengan - Beri contoh cara


perawat dan pelaksanaan kegiatan yang
berbincang boleh klien lakukan

4 Isolasi sosial Lonliness severity Counseling.


Indikator: Aktifitas:
- Depresi menurun - Minta pasien untuk
- Rasa mengisolasi diri mengekspresikan perasaan
menurun - Bantu pasien untuk
- Kesulitan menurun mengidentifikasi situasi atau
dalam merencanakan masalah yang dapt
sesuatu menyebabkan distres
- Aktifitas dapat - Gunakan tekhnik refleksi
ditingkatkan - Minta pasien mendata
alternatif masalah
Social Involvement - Identifikasi perbedan
Indikator: pandangan pasien dan
- Interaksi dengan psikiatri.
teman meningkat - kaji kemampuan atau
- Interaksi dengan kekuatan pasien.
tetangga meningkat
- Interaksi dengan Self Esteem Enhancement
anggota keluarga Aktifitas:
- Monitor pernyataan tentang
Social interaction skills harga diri pasien.
Indokator: - Bantu pasien meningkatkan
- Bekerja sama dengan atau mengidentifikasi
orang lain meningkat. kemampuannya.
- Mengesampingkan - Tingkatkan kontak mata
sensitifitas pada orang paien dalam komunikasi
lain. dengan orang lain.
- Tingkatkan kemampuan
pasien untuk mengevaluasi
tingkah lakunya.
- Tingkatkan kemampuan
pasien untuk menerima
kesempatan baru.
- Fasilitasi lingkungan dan
aktifitas yang dapat
meningkatkan harga diri.
- Monitor tingkat harga diri
tiap waktu
- Buat pernyataan positif
tentang pasien.

Therapy group.
Aktifitas:
- Tentukan tujuan kelompok
(kominikasi, dukungan).
- Bentuk kelompok maksimal
5-12 anggota.
- Pilih anggota yang aktif dari
kelompok untuk membuat
respon yang baik.
- Tentukan motivasi yang
akan didapat dari kelompok
terapi.
- Gunakan ketua kelompok
jika memungkinkan.
- Bertemu tiap 1-2 jam setiap
sesi.
- Mulai dan akhiri dengan
mempertahankan partisipasi
pasien dan beri kesimpulan.
- Susun kursi secara
melingkar
- Tingkatkan diskusi.
- Gunakan role play dan
menyelesaikan masalah
- Ambil anggota baru untuk
mempertahankan integritas
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai