NIM : 012018028
PRODI : S1 KEPERAWATAN
SEMESTER : (V)
B. NIC
1. Ansietas
Pengurangan kecemasan
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspektif klien
- Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi
ketakutan
- Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan carayang tepat.
Teknik menenangkan
- Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
- Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa membantu klien
- Berikan waktu dan tempat untuuk menyendiri jika diperlukan
- Fasilitasi ekspresi marah klien dengan cara yang konstruktif
Menghadirkan diri
- Tunjukkan perilaku menerima
- Bina rasa percaya dan penghargaan positif
- Temani pasien dengan tujuan untuk mendukung keamanan dan
menurunkan rasa takut (pasien)
- Yakinkan dan dukung orang tua terkait dengan peran suportif mereka
terhadap anak-anak mereka
2. Keputusasaan
Peningkatan koping
- Berikan penilaian mengenai pemahaman pasien terhadap proses
penyakit
- Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan
- Berikan suasana penerimaan
Fasilitasi pengembangan spiritual
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi halangan dan sikap yang
menghalangi perumbuhan penemuan diri
- Dukung hubungan dengan yang lain terkait dengan pertemanan dan
pelayanan
- Dukung pasien untuk memeriksa komitmen spiritualnya didasarkan
pada kepercayaan dan nilai
Manajemen energy
- Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal mengenai
keterbatasan yang dialami
- Monitor intake/nutrisi untuk mengetahui sumber energy yang adekuat
- Perbaiki deficit status fisiologi (misalnya kemoterapi yang
menyebabkan anemia) sebagai prioritas utama
3. Ketidakberdayaan
Dukungan emosional
- Eksplorasi apa yang memicu emosi pasien
- Buat pernyataan yang mendukung dan berempati
- Rangkul atau sentuh pasien dengan penuh dukungan
- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang sesuai
- Bantu pasien mengenali perasaannya seperti adanya cemas, marah,
atau sedih.
- Fasilitasi pasien untuk mengidentifikasi pola respon yang biasanya
dipakai untuk menghadapi rasa takut
- Dorong untuk bicara atau menangis sebagai cara untuk menurunkan
respon emosi
Inspirasi harapan
- Bantu pasien mengembangkan spiritualitas diri
- Jangan memalsukan hal yang sebenarnya
- Fasilitasi kaitan antara personal pasien dengan gambaran dirinya
- Dukung hubungan terapeutik dengan orang yang penting bagi pasien
Manajemen alam perasaan
- Evaluasi alam perasaan (misalnya: tanda, gejala) diawal, dan teratur,
selama perkembangan penanganan.
- Bantu melakukan perawatan diri sesuai kebutuhan
- Gunakan bahasa yang sederhana dan konkrit selama interaksi
4. Isolasi social
Manajemen lingkungan
- Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
- Singkirkan benda-benda berbahaya dari lingkungan
- Letakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan pasien
- Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman
Peningkatan sistim dukungan
- Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan ketersediaan sistim
dukungan
- Tentukan kecukupan dari jaringan social yang ada
- Libatkan keluarga, orang terdekat, dan teman-teman dalam perawatan
dan perencanaan
- Identifikasi sumber daya yang tersedia terkait dengan dukungan
pemberi perawatan
Peningkatan sosialisasi
- Minta dan harapkan komunikasi verbal
- Bantu meningkatkan kesadaran pasien mengenai kekuatan dan
keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
- Jelajahi kekuatan dan kelemahan yang ada pada jaringan hubungan
saat ini
5. Dukacita
Dukungan keluarga
- Yakinkan keluarga bahwa pasien sedang diberikan perawatan terbaik
- Nilai reaksi emosi keluarga terhadap kondisi klien
- Pertimbangkan beban psikologis dari prognosis terhadap keluarga
- Dukung harapan yang realistis
- Dengarkan kekhawatiran, perasaan dan pertanyaan dari keluarga
Perawatan kondisi akhir kehidupan
- Identifikasi prioritas perawatan pasien
- Komunikasikan keinginan untuk mendiskusikan kematian
- Dukung pasien dan keluarga untuk berbagi perasaan mengenai
kematian
- Usahakan untuk memahami tindakan tindakan, perasaan, dan sikap
pasien
- Monitor kemampuan mental/fisik yang semakin berkurang
- Monitor apakah terdapat kegelisahan terhadap pasien
Fasilitasi proses berduka
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
- Dukung (pasien untuk) mengekspresikan perasaan mengenaio
kehilangan
- Dengarkan ekspresi berduka
- Buat pernyataan empatik mengenai dukacita
6. Nyeri kronik
Pemberian analgesic
- Tentukam lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien
- Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat
analgesic yang diresepkan
- Cek adanya riwayat alergi obat
Manajemen nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus.
- Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
terutama kepada ereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
- Pastikan perawatan analgesi bagi pasien dilakukan dengan cara yang
tepat
Manajemen pengobatan
- Tentukan obat apa yang diperlukan dan kelola menurut resep atau
protocol
- Monitor efektifitas cara pemberian obat yang sesuai
- Monitor efek samping obat
7. Ketidakefektifan pola napas
Manajemen jalan nafas
- Buka jalan nafas dengan teknik chin left atau jaw thrust, sebagaimana
mestinya
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Indentifikasi kebutuhan actual/potensial pasien untuk memasukkan
alat membuka jalan nafas
- Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam, berputar, dan batuk
Monitor pernafasan
- Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
- Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok atau mengi
- Monitor pola nafas (misalnya bradipneu, takipneu, hiperventilasi,
pernapasan kusmaul, pernapasan 1:1, apneustik, respirasi biot, dan
pola ataxic).
Terapi oksigen
- Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi trakea dengan cepat
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
- Monitor aliran oksigen
8. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Manajemen asam basa
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Pertahankan kepatenan akses selang IV
- Posisikan klien untuk mendapatkan ventilasi yang adekuat (misalnya
membuka jalan napas dan menaikkan posisi kepala tempat tidur)
Manajemen elektrolit/cairan
- Pantau kada serum elektrolit yang abnormal, seperti yang tersedia
- Monitor perubahan status paru dan jantung yang menunjukkan
kelenihan cairan dan dehidrasi
- Berikan cairan yang sesuai
9. Gangguan rasa nyaman
Pengurangan kecemasan
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Pahami situasi krisis yang terjadi dari perspektif klien
- Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi
ketakutan
- Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan carayang tepat.
Teknik menenangkan
- Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
- Identifikasi orang-orang terdekat klien yang bisa membantu klien
- Berikan waktu dan tempat untuuk menyendiri jika diperlukan
- Fasilitasi ekspresi marah klien dengan cara yang konstruktif
Terapi relaksasi
- Dapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya relaksasi, misalnya
bernafas dalam, menguap, pernafasan perut, atau bayangan yang
menyenangkan
- Gunakan suara yang lembut dan irama yang lambat untuk setiap kata
- Tunjukkan dan praktekkan teknik relaksasi pada klien
10. Penurunan curah jantung
Monitor cairan
- Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan cairan serta kebiasaan
eliminasi
- Monitor asupan dan pengeluaran
- Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urin
- Monitor berat badan
- Monitor tekanan darah ortostatik
- Dan perubahan irama jantung dengan tepat
Monitor pernafasan
- Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas
- Catat pergerakan dada, ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot bantu
nafas dan retraksi pada otot supraclaviculas dan interkosta
- Monitor pola nafas (misalnya bradipneu, takipneu, hiperventilasi,
pernapasan kusmaul, pernapasan 1:1, apneustik, respirasi biot, dan
pola ataxic).
Perawatan jantung
- Secara rutin mengecek pasien baik secara fisik maupun psikologis
sesuai dengan kebijakan
- Pastikan tingkat aktivitas pasien yang tidak membahayakan curah
jantung atau memprovokasi serangan jantung
- Monitor tanda-tanda vital secara rutin
C. NOC
1. Ansietas
Tidak dapat beristirahat : sedang dengan skala 3
Berjalan mondar-mandir : sedang dengan skala 3
Perasaan gelisah : sedang dengan skala 3
2. Keputusasaan
Perasaan depresi : ringan dengan skala 4
Kehilangan minat pada kegiatan : sedang dengan skala 3
Kurangnya kesenangan pada kegiatan : sedang sengan skala 3
3. Ketidakberdayaan
Menerima tanggung jawab terkait dengan keputusan kesehatan : kuat
dengan skala 4
Meminta untuk terlibat dalam keputusan kesehatan : kuat dengan skala 4
Keyakinan bahwa keputusan sendiri yang mengontrol hasil kesehatan :
kuat dengan skala 4
4. Isolasi social
Rasa keputusasaan : tidak ada dengan skala 5
Perasaan terisolasi secara social : tidak ada dengan skala 5
Rasa dicampakkan : tidak ada dengan skala 5
5. Dukacita
Menyampaikan perasaan akan penyesalan mengenai kehilangan : jarang
menunjukkan dengan skala 2
Mengekspresikan pandangan spiritualnya mengenai kematian : sering
menunjukkan dengan skala 4
Menyatakan fakta tentang kehilangan : kadang-kadang menunjukkan
dengan skala 3
6. Nyeri kronik
Ketidaknyamanan : sedang dengan skala 3
Gangguan hubungan interpersonal : ringan dengan skala 4
Gangguan konsentrasi : sedang dengan skala 3
7. Ketidakefektifan pola napas
Frekuensi pernapasan : deviasi ringan dari kisaran normal dengan skala 4
Irama pernapasan : deviasi ringan dari kisaran normal dengan skala 4
Kepatenan jalan nafas : deviasi sedang dari kisaran normal dengan skala 3
8. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Pindaian perfusi ventilasi : deviasi ringan dari kisaran normal dengan
skala 4
Tekanan arteri pulmonalis : deviasi ringan dari kisaran normal dengan
skala 4
Nilai rata-rata tekanan darah : deviasi ringan dari kisaran normal dengan
skala 4
9. Gangguan rasa nyaman
Kontrol terhadap gejala : sedikit terganggu dengan skala 4
Kesejahteraan psikologis : tidak terganggu dengan skala 5
Lingkungan fisik : tidak terganggu dengan skala 5
10. Penurunan curah jantung
Tekanan darah sistol : deviasi ringan dari kisaran normal dengan skala 4
Tekanan darah diastol : deviasi ringan dari kisaran normal dengan skala 4
Denyut nadi perifer : deviasi ringan dari kisaran normal dengan skala 4