Anda di halaman 1dari 34

Etika Profesi

Kelompok 2 : 1. Jevika Berlian (061530400330)


2. Nurun Nisa (061530400335)
3. Shintya Febriza (061530400337)

Dosen Pengajar : Ir. Siti Chodijah., M.T


Pengertian Etika
 Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari
kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana
cabang utama filsafat yang mempelajarinilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
 Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan
baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia.Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran
yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat
mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukan.
Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam
bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani
adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus
secara tetap/permanen".
Profesi merupakan suatu hal yang harus dibarengi
dengan keahlian dan etika. Meskipun sudah ada aturan
yang mengatur tentang kode etik profesi, namun
seperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalah gunaan
profesi.
Kode Etik Profesi
 Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa
kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud
tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan
atau suatu kesepakatan suatu organisasi.
 Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang
sistematis,
 Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku.
3 Fungsi Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa
dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui
suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan .
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi
dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga
dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan
keja (kalanggan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu
instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
3 Alasan perlu etika
 Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistis, dan dihadapkan
dengan sekian banyak pandangan moral yang seringkali bertentangan.
 Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding.
Transformasi ekonomi, intelektual dan budaya, yang menantang
budaya tradisional. Dalam situasi ini, etika membantu agar kita tidak
kehilangan orientasi.
 Banyaknya tawaran ideologi sebagai penyelamat. Etika membantu kita
agar sanggup menghadapi ideologi-ideologi itu dengan kritis dan
obyektif dan membentuk penilaian sendiri agar tidak mudah
terpancing.
Siapa itu Insinyur?
definisi pertama:
Insinyur adalah seseorang yang dalam melaksanakan
profesinya menggunakan pengetahuan matematika
dan pengetahuan alam, yang diperoleh dari
pendidikan, pengalaman dan pelatihan, untuk secara
ekonomis mengubah dan mengembangkan suatu
bahan, energi dan berbagai sumber daya yang berasal
dari alam, menjadi produk lain demi kepentingan
kesejahteraan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan umat manusia
Seorang Insinyur/ Enjiniring
 Insinyur adalah orang yang bekerja dalam bidang teknik,
dengan kata lain orang-orang yang menggunakan pengetahuan
ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakan 
teknologi.
 Di Indonesia, dahulu istilah ini digunakan sebagai gelar
seorang sarjana keteknikan (tidak tertutup pada bidang
pertanian, dll). Namun setelah muncul gelar ST (
Sarjana Teknik), istilah ini digunakan untuk sarjana keteknikan
yang, singkatnya, telah tergabung dalam PII (
Persatuan Insinyur Indonesia).
Aspek kemampuan Insinyur berdasar ABET (Accreditation Boarnd of
Engineering &
Technology/ Badan Akreditasi Keinsinyuran & Teknologi diAmerika) 
ENGINEERING CRITERIA 2000:

Kemampuan menerapkan pengetahuan matematika; ilmu
pengetahuan dan engineering
Kemampuan merancang dan melaksanakan eksperimen (uji
kembang). Termasuk menganalisis dan menafsirkan data/has
il uji.
Kemampuan merancang suatu sistem komponen, proses dan
 metoda untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Kemampuan mengidentifikasi, memformulasi dan memecah
kan masalah-masalah engineering
Kemampuan untuk berperan atau berfungsi dalam tim kerja 
multi  disiplin
Aspek kemampuan Insinyur berdasar ABET (Accreditation Boarnd of
Engineering &
Technology/ Badan Akreditasi Keinsinyuran & Teknologi diAmerika) 
ENGINEERING CRITERIA 2000:

Kemampuan komunikasi  efektif


pemahaman terhadap dampak dari penyelesaian
engineering konteks sosial dan global
Kesadaran akan kebutuhan dan kemampuan untuk
memenuhi dalam proses belajar sepanjang hayat
pengetahuan terhadap permasalahan mutakhir
Kemampuan menggunakan teknik-
teknik, ketrampilan; dan peralatanengineering modern
yang diperlukan dalam praktek engineering
Pemahaman terhadap tanggung jawab dan etika
profesional
Manusia, Sains-Teknologi dan
Profesi Insinyur
 « Sains » (Science) : pengetahuan yang sistematis
 Suatu aktivitas studi yang mencoba memahami segala
bentuk kejadian, gejala dan phenomena alam.
 Asal kata sains, « scire » (Greek) artinya mengetahui
dan belajar memahami (Pytlik, 1978).
 Sains danTeknologi sangat erat hubungannya.
 Teknologi sering disebut Sains Terapan (Applied Science),
sebuah ikhtiar praktis untuk mengubah alam (to create the
world that never has been) demi dan semata utk
kepentingan manusia daripada upaya utk mengerti atau
memahami (to study the world as it is).
Definisi Teknologi
 Sekumpulan pengetahuan dan peralatan yang dipergunakan
atau dibuat oleh manusia untuk secara progresif menguasai
alam dan lingkungannya.
 Teknologi berperan sebagai FAKTOR DOMINAN dalam
proses perubahan sosial (technology change society).
 Revolusi Industri (pertengahan abad 18) sebagai miles stone
tiang tonggak bagi perkembangan teknologi modern.
 Struktur kehidupan masyarakat berpola tradisional agraris
bergeser ke struktur masyarakat moderen-industrial yang
serba rasional, formal, menempatkan pada ukuran EFISIENSI
dan EFEKTIVITAS serta PRODUKTIVITAS setinggi-
tingginya.
Profesionalisme
 Jika ingin dikatakan sebagai seorang PROFESIONAL maka
harus memahami makna PROFESIONALISME.
 PROFESIONALISME, suatu faham yang mencitakan dilakukannya
kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan
keahlian tinggi dan berdasarkan keterpanggilan serta ikrar untuk
meneri panggilan tsb dengan semangat pengabdian selalu siap
menolong sesama (Wignjosoebroto, 1999).
 Perlu dibedakan antara OCCUPATION (kerja biasa) yang semata
bertujuan mencari nafkah dan/atau kekayaan materi duniawi.
 Honorarium dipandang sebagai bentuk tanda kehormatan
(honour) profesi yang dimiliki, berbeda nilai dengan upah/gaji
bagi pekerja biasa.
TIGA WATAK KERJA PROFESIONALISME

1. kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi


tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil;

2. kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan
yang panjang, ekslusif dan berat;

3. kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral
harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik
yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi
profesi.
Kaitan Profesi dan Profesional

Profesi: Profesional:


1. Mengandalkan suatu keterampilan 1. Orang yang tahu akan keahlian
atau keahlian khusus dan keterampilannya
2. Dilaksanakan sebagai suatu 2. Meluangkan seluruh waktunya
pekerjaan atau kegiatan utama untuk pekerjaan atau
(purna waktu)
3. Dilaksanakan sebagai sumber
 kegiatannya itu
3. Hidup dari pekerjaannya


utama nafkah hidup tersebut
4. Dilaksanakan dengan keterlibatan 4. Ada rasa bangga dan percaya
pribadi yang mendalam diri akan pekerjaan yang
 dilakukannya
Etika Profesi Insinyur
 Etik dari kata ETHOS yang berarti karakter, watak, adat.
 Konsep yang dimiliki individu atau kelompok untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang teah dikerjakan itu
SALAH atau BENAR, BURUK atau BAIK.
 Campbell (1993): disiplin yang bisa bertindak
sebagai standar kinerja atau referensi untuk sistem
kontrol kita.
 Bennet (1996): studi tentang isu moral dan
keputusan yang dihadapi individu dan organisasi
yang terlibat dalam rekayasa/engineering.
 Pengenalan dan pemahaman ETIKA PROFESI
INSINYUR perlu dilakukan seDINI mungkin.
Etika Enjiniring

Enjiniring adalah sebuah profesi, seperti halnya


hukum, kedokteran, farmasi dan lain-lainnya

Profesional biasanya memiliki pendidikan tinggi


Masyarakat pengguna sering kali kurang
pengetahuan tentang apa yang dikerjakan
engineer
Engineer memiliki kewajiban dan
tanggungjawab etika, yang merupakan bagian
dari etika enjiniring
Enjiniring Sebagai Profesi
Menjunjung tinggi kejujuran, ketekunan dan kepatuhan

Mengedepankan keadilan dan kebijaksanaan

Mengutamakan kepentingan masyarakat

Dengan sadar mempromosikan pengetahuan, ide


profesional dan pelayanan publik

Memiliki status hukum

Bekerja dengan standar operasional yang jelas

Mentaati kode etik yang berlaku


PRINSIP ETIKA (by
Harris,1993;
Fleddermann 1999)
(a) Etika kemanfaatan umum (utilitarianism ethics)
Setiap langkah/tindakan yang menghasilkan manfaat
terbesar bai kepentingan umum harus dipilih dan
dijadikan motivasi utama.
(b) Etika kewajiban (duty ethics)
Setiap sisem harus mengakomodasikan hal-hal yang
wajib berupa nilai moral yang harus ditaati seperti
jangan berbohong, jangan mencuri, harus jujur dll.
(c) Etika kebenaran (right ethics)
Suatu pandangan yang tetap menganggap salah terhadap
segala macam tindakan yang melanggar nilai-nilai dasar
moralitas, contoh tindakan plagiat, apapun alasannya
tetap salah karena melanggar nilai dan etika akademis.
(d) Etika keunggulan/kebaikan (virtue ethics)
Suatu cara pandang untuk membedakan tindakan yang
baik dan buruk dengan melihat karakteristik: perilaku
dasar orang yang melakukannya. Penekanan pada
MORAL PERILAKU INDIVIDUbukan pada kebenaran
tindakan yang dilakukannya.
Etika sadar lingkungan (environmental ethics)
(e)
Etika yang berkembang pada abad 20 yang mengajak
masyarakat untuk berfikir dan bertindak dengan
konsep masyarakat moderen yang sensitif dengan
kondisi lingkungannya.
 Tidak hanya pada nilai moral untuk kemanusiaan saja
TAPI melibatkan « natural resources ; flora, fauna) yang
perlu dilindungi, dijaga dan dirawat.
4 PRINSIP ETIKA PROFESI
KEINSINYURAN (ABET, 1985)
Engineer uphold and advance the integrity, honor and dignity of
the engineering profession by
 Menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk
peningkatan kesejahteraan manusia;
Bersikap jujur dan tidak memihak, dan melayani
dengan kesetiaan masyarakat, petinggi mereka dan
klien;
Berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian
profesi rekayasa, dan
 Mendukung masyarakat profesional dan teknis disiplin
ilmu mereka.
Kode etik Insinyur Indonesia
Di Indonesia dalam hal kode etik telah diatur termasuk
kode etik sebagai seorang insinyur yang disebut kode
etik insinyur Indonesia dalam “catur karsa sapta dharma
insinyur Indonesia. Dalam kode etik insinyur terdapat
prinsip-prinsip dasar yaitu:
Mengutamakan keluhuran budi.
Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.
Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesional keinsinyuran.
7 Tuntutan Sikap
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan
keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai
dengan kompetensinya.
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang
dapat dipertanggungjawabkan
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya
pertentangan kepentinagn dalam tanggung jawab
tugasnya
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi
profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh
kehormatan, integritas dan martabat
profesinya.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan
Kasus/ tipikal isue bentuk
pelanggaran kode etik:
(a) Konflik Kepentingan; seberapa jauh bisa dikatakan
terjadi penyimpangan jika posisi/jabatannya seorang
profesional menerima « hadiah » dari pemasok/kliennya;
seberapa besar nilai « cendera mata » masih dianggap wajar
atau melanggar kode etik,
(b) Kerahasiaan dan Loyalitas; pemberian informasi yang
konfidensial sifatnya (terbatas dan rahasia) kepada
kompetitor dan tindakan tidak loyal.
(c) Kontribusi dana balik, berupa pemotongan sebagian
dana yang harus dikembalikan kepada pemilik proyek atau
pemberi order.
(d) Tiupan peluit (whistleblowing), kesadaran, keberanian
dari sesama profesi meniupkan ‘peluitnya’ untuk
mengingatkan bahwa telah terjadi pelanggaran kode etik
(contoh pelayanan jasa profesi tidak boleh ditawarkan via iklan
dan dipatok harganya.
Tugas Pokok Insinyur Indonesia
 1.Menciptakan budaya teknologi dan memelihara etika profesi 
agar para insinyur selalu menjaga integritas dan akuntabilitas
publiknya.
 2.Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga
legislasi, pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset
Industri, dan dunia usaha, mengenai hal-
hal yang dibutuhkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan d
an teknologi serta pembinaan profesi keinsinyuran.
 3.Membina dan mengembangkan kerjasama dengan asosiasi
keinsinyuran dalam negeri maupun negara lain baik secara
bilateral maupun multilateral
 4.Membina dan mengembangkan kemampuan/kompetensi prof
esionalpara insinyur secara terus menerus agar senantiasa sesua
i dengan prinsip dan standar kerja profesional yang berlaku
Tugas Pokok Insinyur Indonesia

 5.Memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan para i
nsinyuragar hak dan kewajiban profesionalnya dapat terpenuhi
dalam rangka berperan serta secara aktif dalam
pembangunan nasional
 6.Menyelenggarakan Sistem Sertifikasi Insinyur Profesional ag
ar para insinyur dapat diakui dan mendapat penghargaan
berdasarkan kemampuan profesionalnya.
 7.Menyelenggarakan sistem advokasi di bidang keinsinyuran.
 8.Melaksanakan Sistem Setifikasi Insinyur Profesional (SSIP)
Contoh Kode Etik Engineering

1. Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan engineering yang taat


asas keamanan, kesehatan dan kesejahteraan publik dan segera menyatakan secara
terbuka faktor-faktor yang dapat membahayakan publik atau lingkungan !
Contoh sikap : ada seorang engineer, dia diberi tugas untuk membuat gedung baru
bertingkat di perawang , dalam bekerja ia selalu mengigatkan anggota nya tentang
keamanan serta ia bersedia menerima segala resiko yang terjadi terhadap keputusan
yang diambilnya, ia juga terbuka kepada publik, dengan cara memberitahukan kepada
masyarakat tentang kemungkinan yang dapat terjadi pada saat proyek ini berjalan
yang dapat membahayakan mayarakat itu sendiri.

2. Akan jujur dan realistis dalam bekerja !


Contoh sikap : engineer  yang bekerja di perusahaan  export import, dia bertugas
menjual barang dan menerima keluhan . pada saat menawarkan barang ini kepada
Negara yang baru kali ini mendengar barang tersebut, engineer ini harus bersikap jujur
terhadap barang yang dijualnya, dan tidak mengada-ada terhadap barang tersebut.
Baik itu dari segi kualitas maupun dari segi kekurangan barang ini, jangan hanya untuk
mendapatkan pelanggan , maka hanya kualitas yang disebutkan serta menyatakan
bahwa barang yang dijualnya tidak memiliki kekurangan . karena hal tersebut akan
merugikan Negara tersebut.
Contoh Kasus

Contoh kasus berikut diharapkan dapat


memberikan gambaran akan
pentingnya pengetahuan tentang Etika
Enjiniring
Kasus Ford Pinto (1978)
• 7 tahun peluncuran  50 tuntutan hukum terkait
tubrukan dari belakang
• Tangki bensin pecah, meledak dan terbakar  luka dan
meninggal
• Pengabaian norma yang cukup parah
• Tuntutan Hukum & Kriminal
• Pengabaian keselamatan penumpang
• Para insinyur & manajer Ford terancam hukuman
penjara
Kasus Ford Pinto (1978)
• Titik berat kasus: FORD telah tahu adanya cacat
pada tangki tersebut
• Di Persidangan terbukti: para insinyur sudah
mengingatkan bahaya desainnya
• “Manajemen” mengabaikan, karena ingin segera
menjual ke pasaran dengan harga kompetitif
• Anggota manajemen ada insinyurnya
• Dilema para Insinyur: “Keselamatan &
Penghematan”
Kasus Ford Pinto (1978)
FORD ingin menghemat biaya produksi beberapa dolar,
akhirnya harus mengeluarkan JUTAAN dolar untuk
membayar TUNTUTAN pemakai + publisitas BURUK
+ kepercayaan masyarakat TURUN (Maunya UNTUNG
jadinya BUNTUNG)

FORD dianggap tidak mendesain mobil yang aman

Anda mungkin juga menyukai