Anda di halaman 1dari 11

TUGAS : AKHLAK

DOSEN :

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


ILMU-ILMU AKHLAK

Di Susun Oleh Kelompok II :

Fasrianti [14220160003]

Alhamida Salnaf. I [14220160004]

Yuli Safira [14220160005]

Sridina D. Hukom [14220160006]

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Akhlak ini tepat waktu. Makalah dengan judul “Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Ilmu
Akhlak ” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Akhlak yang diberikan oleh
Bapak .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak , selaku dosen Akhlak, terima kasih
kepada anggota kelompok II, serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan
makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan
hati, kami memohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
Daftar isi

Halaman Judul............................................................................................................................

Kata Pengantar.............................................................................................................................

Daftar Isi ……………………………………………………………………….........................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………..........


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..............
C. Tujuan …………………………………………………………………………............

 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Pertumbuhan Ilmu Akhlak...............................................................


B. Kondisi Akhlak Pada Zaman Jahiliyah.......................................................
C. Kondisi Akhlak pada Masa Islam dan Kodifikasi Ilmu Akhlak
D. Kondisi Akhlak pada Masa Modern
E. Analisa

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………...............
B. Saran   ……………………………………………………………………….................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia untuk
dinilai apakah perbuatan tersebut tergolong baik, mulia, terpuji atau bahkan
sebaliknya.
Untuk mengetahui itu sebelumnya kita perlu tahu mulai kapan munculnya
pembicaraan terhadap masalah akhlak tersebut. Dan bagaimana pula perkembangan
akhlak hingga zaman sekarang? Untuk menjawab tersebut diperlukan data dan fakta
sejarah.
Oleh karena itu dengan makalah ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai sejarah akhlak itu sendiri dan mampu mengambil hikmah dari
sejarah yang dikaji di makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang masalah yang sudah terpapar diatas, kiranya begitu perlu
merumuskan masalah untuk di jadikan acuan dan pijakan dalam penyusunan makalah
ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian sejarah pertumbuhan ilmu akhlak itu?
2. Bagaimana kondisi akhlak pada masa jahiliyah?
3. Bagaimana kondisi akhlak dan kodifikasi akhlak pada masa islam?
4. Bagaimana kondisi akhlak pada masa modern?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sejarah pertumbuhan ilmu akhlak


2. Mengetahui bagaimana kondisi akhlak pada masa jahiliyah
3. Mengetahui bagaimana kondisi akhlak dan kodifikasi akhlak pada masa islam
4. Dan untuk mengetahui bagaimana kondisi akhlak pada masa modern
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sejarah Pertumbuhan Ilmu Akhlak


Seajarah pertumbuhan ilmu akhlak ialah suatu peristiwa perkembangan pengetahuan
tentang budi pekerti atau tingkah laku seseorang melalui berbagai macam metode yang di
susun secara sistematis dari zaman ke zaman.

B.     Kondisi Akhlak pada Zaman Jahiliyah

Masa jahiliyah yaitu zaman kebodohan sebelum islam lahir. Pada zaman ini keadaan
akhlak manusia sangat menyedihkan. Bahkan, dalam setiap kota mempunyai tuhan sendiri-
sendiri seperti Hubal,latta, Manna, Uzza itu sangat di hormati oleh mereka.

Dalam zaman yang amat gelap tersebut, bangsa Arab mempunyai sifat berani, ulet, kuat
ingatan, mempunyai perasaan, tahu harga diri dan ingin bebas cinta dan taat kepada
pemimpin suku. Mereka hidup sederhana dan kasih sayang. Akan tetapi, sifat yang baik inidi
kalahkan oleh sifat yang buruk. Selama zaman ini, bangsa Arab di liputi kedzaliman, dosa
dan kepercayaan palsu. Para kaum wanita tidak di perlakukan sebagai manusia, tidak ada
batasan bagi laki-laki untuk berapapun beristri. Jika seseorang laki-laki meninggal dunia,
maka istrinya yang banyak itu termasuk hitungan harta pusakanya dan di bagi-bagikan ahli
warisnya. Kehinanan derajat wanita ini adalah salah satu sebab yang menjadikan bangsa arab
itu tiada mempunyai keturunan perempuan. Jika lahir seorang anak perempuan maka di nanti
oleh kubur yang telah di siapkan. Maka di timbunlah anak yang baru lahir itu dengan tanah
ke dalam kubur yang telah di siapkan itu. Kebiasaan ini juga yang membuat berbagai
keburukan yang lain.

Begitu rendahnya akhlak yang mereka miliki pada saat itu, sehingga membuat
kehidupan mereka di penuhi dengan berbagai macam fenomena yang sangat menakutkan.
Zaman jahiliyah ini merupakan zaman yang akhlaknya dalam keadaan memprihatinkan.
Bahkan bisa di katakan sama seperti binatang.
Ada beberapa fenomena yang di benci Rosulullah SAW yaitu:
1. Berdoa meminta kepada orang yang di anggap soleh.
2. Mengikuti orang yang berilmu fasik dan ahli ibadah yang sesat lagi jahil.
3. Percaya penuh kepada sihir dan khurafat.
4. Menyucikan mahluk seperti layaknya sang Kholik.
5. Munafik dalam akidah.
6. Menyeru kepada kesesatan.

C.    Kondisi Akhlak pada Masa Islam dan Kodifikasi Ilmu Akhlak

1. Kondisi Akhlak Pada Masa Islam


Islam datang mengajak pada kepercayaan bahwa Allah SWT adalah sumber
segala sesuatu di seluruh alam.
Akhlak dalam islam merupakan jalan hidup manusia yang paling sempurna dan
menuntun umat kepada kebahagiaan dan kesejahteraan. Tujuan yang tertinggi dari
segala tingkah laku manusia menurut pandangan islam adalah mendapatkan ridho dari
Allah SWT.
Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang sempurna pada agama islam dengan
titik pangkalnya pada tuhan dan akal manusia. Agama islam pada intinya mengajak
manusia agar percaya kepada tuhan dan mengakuinya bahwa Dialah pencipta,
pemilik, dan pengasih terhadap setiap mahluk-Nya.
Alquran adalah sumber utama dan mata air yang memancarkan ajaran islam.
Hukum-hukum islam yang mengandung serangkaian pengetahuan tentang akidah dan
akhlak. Semua itu terkandung dalam firman-firman Allah dan sunah rosul. Selain
berisi perintah, alquran juga mengandung larangan seperti larangan berbuat syirik,
durhaka kepada kedua orang tua, mencuri dan sebagainya.
Hasil dari penelitian Thabathabi terhadap kandungan alquran mengenai jalan
yang harus di tempuh manusia itu ada tiga macam, dengan uraian singkat sebagai
berikut:
Pertama, menurut petunjuk alquran, dalam hidupnya manusia hanya menuju kepada
kebahagiaan, ketenangan dan pencapaian cita-citanya.
Kedua, perbuatan-perbuatan yang di lakukan manusia senantiasa berada dalam suatu
kerangka peraturan dan hukumtertentu.
Ketiga, jalan hidup terbaik dan terkuat manusia adalah jalan hidup berdasarkan fitrah,
bukan berdasarkan emosi dorongan hawa nafsu.
Dalam islam akhlak itu sendiri memiliki dua corak yaitu akhlak bercorak
normatif yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Akhlak ini bersifat
universal, mutlak dan absolut. Yang kedua akhlak yang bercorak rasional dan kultural
yang didasarkan pada hasil pemikiran yang sehat serta adat istiadat dan kebudayaan
yang berkembang, akhlak ini bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan
perkembangan zaman.

2. Kodifikasi Ilmu Akhlak


Dalam islam, tidak diragukan lagi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah guru
terbesar dalam bidang akhlak. Akan tetapi, tokoh yang pertama kali menggagas atau
menulis akhlak dalam islam, masih terus diperbincangkan. Berikut akan dikemukakan
beberapa teori.
Pertama, tokoh yang pertama kali mengagas ilmu akhlak adalah Ali bin Abi
Thalib. Ini berdasarkan sebuah risalah yang ditulisnya untuk putranya Al-Hasan,
setelah kepulangannya dari perang shiffin. Didalam risalah tersebut terdapat banyak
pelajaran akhlak dan berbagai keutamaan. Kandungan risalah ini tercemin pula dalam
kitab Najh Al-Balaghah yang banyak dikutip oleh ulama sunni, Seperti Abu Ahmad
bin Abdillah Al-‘Askari dalam kitabnya Az-Zawajir wa Al-Mawa’izh.
Kedua, tokoh islam yang pertama kali menulis ilmu akhlak adalah Ismail bin
Mahran Abu An-Nasshr As-Saukani, Ulama abad ke-2 H. Ia menulis kitab Al-Mu’min
wa Al-Fajir (kitab akhlak yang pertama kali dikenal dalam islam).
Ketiga, pada abad ke-3 H, Ja’far bin Ahmad Al-Qummi menulis kitab Al-Mani’at
min Dukhul Al-Jannah.
Tokoh-tokoh lain yang membicarakan tentang akhlak adalah :
Ar-Razy (250-313 H), Ali bin Ahmad alkufi pada abad ke-4 H, Ibnu Maskawaih pada
abad ke-5 H, Waran bin Abi Alfawaris pada abad ke-6 H, Syekh khawajah Nashir
Ath-thusi pada abad ke-7 H.

D.    Kondisi Akhlak pada Masa Modern

Pada akhir abad ke lima belas masehi, Eropa mulai mengalami kebangkitan dalam
bidang dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akal di bangunkan dari tidurnya, dan mulai di kemukakan segala sesuatu untuk
dikecam-kecam diselidiki, sehingga tegaklah bendera kemerdekaan berfikir. Dan juga mulai
melihat segala sesuatu dengan pandangan baru, dan mempertimbangkanya dengan ukuran
yang baru.
Penyelidikan baru mempunyai jasa dalam menentukan macam-macam hak dan
kewajiban dan menimbulkan perasaan perseorangan akan besar tanggungnya dihadapan
masyarakat dan terhadap dirisendiri.
Pandangan filsafat ternyata tidak memuasakan ahli-ahli fikir zaman baru. Oleh
karena itu muncullah reformasi pemikiran yang menonjolkan identitasnya sendiri,
diantaranya sebagai berikut:
1) Descrates (1596-1650)
Seorang ahli filsafat perancis menjadi pembangun madhab rasionalisme untuk ilmu
pengetahuan dan filsafat, ia telah menciptakan dasar-dasar baru diantaranya:
a. Tidak menerima sesuatu yang belum diperiksa akal dan sebelum dipastikan
nyata. Apa yang tumbuhnya dari adat kebiasaan saja wajib ditolak.
b. Penyelidikan terhadap sesuatu harus dimulai dari yang terkecil dan yang
termudah lalu mengarah pada yang lebih kompleks.
c. Tidak boleh menetapkan kebenaran sebelum diuji terlebih dahulu.
2) Spinoza ( 1632-1677 )
Keturunan Yahudi yang melepaskan diri dari segala ikatan agama dengan
melandaskan filsafat rasionalisme. Menurutnya untuk mencapai kebaikan manusia
haruslah berdasarkan rasio.
3) Herbert Spencer ( 1820-1903 )
Mengemukakan paham pertumbuhan secara bertahap (evolusi) dalam akhlak manusia.
Ia berpendapat bahwa akhlak manusia selalu berubah sesuai perkembangan evolusi
alam.
4) Jhon Stuart Mill ( 1806-1873)
Yang memindahkan paham epicurus kepaham utilitarianisme, pahamnya terbesar di
Eropa dan mempunyai peran besar dalam pembentuka hukum dan politk.
Utilitarianisme ialah paham yang memandang bahwa ukuran baik buruknya sesuatu di
tentukan oleh gunanya.
5) Immanuel Kant ( 1724- Menurutnya 1804 )
Ahli pikir Jermant terkemuka ini dalam bidang akhlak meyakini adanya kesusilaan.
akhlak seorang timbul karena panggilan hati nurani untuk melakukan sesuatu. Baik
buruknya akhlak berpangkal pada hati dan tingkah lakunya.

Pada zaman baru atau modern banyak muncul berbagai mazhab (aliran-aliran). Ada
yang memperbarui paham lama, ada yang secara radikal mengadakan revolusi pemikiran,
tetapi tidak sedikit pula yang mempertahankan etika theologis yakni ajaran akhlak yang
berdasarkan ketuhanan.
Akhlak dari zaman jahiliyah hingga sekarang ternyata masih ada, contohnya yaitu
orang-orang yang masih mempercayai tentang ramalan, perdukunan dan taklid (ikut-ikutan
tanpa tau dasarnya). Dari zaman kezaman akhlak manusia ada yang semakin baik, namun ada
juga yang bertambah buruk. Semuanya di sebabkan karena keadaan yang dialaminya.
Di zaman yang semakin canggih teknologinya seperti saat ini justru akhlak manusia
semakin menurun, banyak sekali alat-alat canggih untuk berbuat kebaikan namun tidak kalah
juga alat-alat yang di gunakan untuk berbuat kejahatan. Kenyataanya, akhlak-akhlak yang
dimiliki orang-orang pada saat ini banya akhlak buruknya. Bukan hanya orang-orang
nonmuslim tetapi justru kaum muslimin itu sendiri banyak memiliki akhlak demikian.
Mereka buta dengan harta kekayaan, sehingga berani melakukan apa saja untuk
mendapatkannya, walaupun harus dengan cara yang tidak halal. Mereka hanya memikirkan
kebahagiaan di dunia semata dan tidak memperhatikan kebahagiaan di akhirat.

E.     Analisa

Dari uraian diatas kita tahu bahwa penggagas Ilmu Akhlak yang pertama didalam
islam adalah Ali bin Abi Thalib, sedangkan penggagas Ilmu Akhlak diluar islam ialah
Socrates. Dan perkembangan akhlak dari zaman jahiliyah hingga sekarang terjadi perubahan
karena pada saat itu turun Nabi Muhammad SAW yang mana membawa ajaran agama islam,
sehingga banyak terjadi perubahan-perubahan dari yang tidak tahu adanya Tuhan menjadi
tahu bahwa kita itu diciptakan oleh Allah SWT. Namun kondisi dizaman modern, serba
teknologi canggih akhlak justru semakin terpuruk bahkan, bisa lebih buruk dari akhlak
sebelum zaman jahiliyah, karena kebanyakan masyarakat dizaman modern menyalah
gunakan berbagai alat teknologi dan melakukan banyak dosa yang pada dasarnya mereka
telah mengetahui bahwa hal tersebut dilarang. Serta dizaman modern ini banyak muncul
aliran-aliran sehingga banyak yang memperdebatkan dan membedakan aliran-aliran yang ada
dalam islam. Dan hal ini sering kita jumpai dimasyarakat sekitar kita.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sejarah pertumbuhan ilmu akhlak merupakan peristiwa perkembangan pengetahuan


tentang tingkah laku seseorang melalui berbagai macam metode yang tersusun secara
sistematis.
Akhlak sebelum islam ialah akhlak pada zaman jahiliyah. Akhlak pada zaman ini
manusia belum mengenal sang pencipta. Mereka belum mempercayai adanya Allah.
Akhlak dari zaman ke zaman merupakan akhlak dari waktu ke waktu, keadaan akhlak
dari zaman ke zaman sulit untuk di tebak sebab sesuai dengan kenyataan yang ada. Keadaan
akhlak dari zaman jahiliyah hingga sekarang, mereka masih percaya dengan ramalan
perdukunan dan taklid. Semakin hebatnya teknologi di zaman modern ini semakin banyak
pula akhlak manusia yang berbeda-beda.

B.     Saran-saran

Di zaman yang serba modrn ini, kita di hadapkan pada perkembangan teknologi yang
begitu canggih yang dapat memberi pengaruh baik maupun buruk pada akhlak kita, oleh
karena itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus pandai-pandai memilah-milah
mana hal yang baik dan yang buruk untuk diri kita.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin.2007. Study Akhlak dalam Perspektif Alquran. Jakarta: Amzah.

Nata, Abuddin. 2010. Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Press.

Anwar, Rosihon. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka setia.

Amin, Ahmad. 1995. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang

Anda mungkin juga menyukai