Disusun Oleh :
Kelompok 3
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya tak lupa kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendakinya. Dalam
kesempatan ini, kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Joni Putra selaku dosen
pengumpu mata kuliah Akhlak Tasawuf, yang telah membimbing dan menuntun kami,
serta semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi
terwujudnya makalah ini. sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah
mata kuliah Akhlak Tasawuf yang berjudul “Sejarah Akhlak Tasawuf”. Makalah ini
kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan makalah di penyusunan makalah yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Sejarah Akhlak Tasawuf” ini bisa
memberikan pembelajaran maupun manfaat untuk pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika mulai adanya penjelasan tentang teori akhlak, banyak manusia yang
menentang teori akhalak tersebut. Tetapi, ada sebagian juga yang menerima teori
tersebut. Di zaman modern, manusia hanya mementingkan kehidupan duniawi
tanpa dilandasi iman dalam bertingkah laku, sehingga mereka tidak bisa
membedakan mana prilaku yang sesuai dengan ajaran slam dan prilaku yang
menyimpang dari ajaran islam. dengan demikian kehidupan zaman sekarang bisa
dikatakan jahiliyah modern. Oleh karena itu kami mengangkat judul ilmu akhlak di
luar islam, akhlak pada masa islam dan akhlak pada masa islam baru.
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah Pertumbuhan Ilmu Akhlak
3
adanya manusia sendiri dan hasil yang didapatnya adalah ilmu akhlak yang berdasar
pada logika tanpa adanya aspek agama dalam pemikiran tersebut. Namun hasil
pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah, karena manusia secara fitrah telah
dibekali dengan potensi bertuhan, beragama dan cenderung kepada kebaikan,
disamping itu juga memiliki kecenderungan kepada keburukan, dan ingkar pada
Tuhan. Namun kecenderungan kepada yang baik, bertuhan dan beragama jauh lebih
besar dibandingkan dengan kecenderungan kepada buruk.
Adapun tokoh-tokoh filsuf yunani yang tercatat sebagai pelopor pertama kali
pemikiran di buidang akhlak yaitu:
Karena itu tidak diketahuinya pandangan Socrates tentang tujuan yang terakhir
tentang akhlak atau ukuran untuk mengetahui baik dan buruk sebuah perbuatan,
maka timbullah beberapa golongan yang berbeda-beda pendapatnya tentang
tujuan akhlak, lalu muncul beberapa paham mengenai akhlak sejak zaman itu
hingga sekaranag ini.
Menurut golongan ini bahwa ketuhanan itu bersih dari segala keburuhan dan
sebaik-baik manusia adalah orang yang berperanagai ketuhanan.
3. Cyrenics (Qurinaiyyun)
Ia seorang filsafat Athena dan murid dari Socrates. Ia membangun akhlak melalui
akademi yang ia dirikan, dan telah menulis buku yang mengandung ajaran akhlak
yaitu Republik. Pandangannya dalam bidang akhlak berdasarkan pada teori
4
contoh. Menurutnya bahwa apa yang terdapat pada yang lahiriah ini atau yang
tampak ini hanya merupakan bayangan atau fotocopy.
1) hikmat kebijaksanaan
2) keberanian
3) keperwiraan
4) keadilan.
Sebagai murid Plato, Aristoteles berupaya membangun suatu aliran yang khas dan
para pengikutnya disebut dengan kaum Peripatetics, karena ia memberi pelajaran
sambil berjalan, atau karena ia mengajar di tempat yang teduh. Dia berupaya
menyelidiki akhlak (Moral) secara mendalam dan menuangkannya dalam
bentukkarya tulis. Aristotoles berpendapat bahwa tujuan akhir yang dikehendaki
oleh manusia dari apa yang dilakukannya adalah bahagia atau kebahagiaan. Jalan
untuk mencapai kebahagiaan ini adalah dengan mempergunakan akal dengan
sebaik-baiknya.
Pada akhir abad ketiga Masehi tersiarlah agama Nasrani di Eropa. Agama ini
telah berhasil mempengaruhi pemikiran manusia dan membawa pokok-pokok ajaran
akhlak yang tersebut dalam kitab Taurat dan Injil. Menurut agama ini bahwa Tuhan
adalah sumber Akhlak. Tuhanlah yang menentukan dan membentuk patokanpatokan
akhlak yang harus dipelihara dan dilaksanakan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Tuhanlah yang menjelaskan arti baik dan buruk. Menurut agama ini
bahwa yang disebut baik ialah perbuatan yang disukai Tuhan serta berusaha
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
5
sebagai kekuasaan yang dominan terhadap diri manusia, yaitu suatu kekuasaan yang
dapat mengalahkan hawa nafsu syahwat.
Dengan demikian ajaran akhlak pada agama Nasrani ini tampak bersifat teo-
centris (memusat pada Tuhan) dan sufistik (bercorak batin). Karena itu tidaklah
mengherankan jika ajaran akhlak agama Nasrani yang dibawa oleh para pendeta
berdasarkan ajaran dalam kitab Taurat dan Injil (perjanjian lama dan perjanjian
baru).
Pada abad pertengahan gereja memerangi filsafat Yunani dan Romawi, serta
menentang penyiaran ilmu dan kebudayaan kuno. Gereja berkeyakinan bahwa
kenyataan “hakikat” telah diterima dari wahyu. Apa yang diperintahkan oleh wahyu
tentu benar, maka tidak ada artinya lagi untuk menyelidiki tentang
kenyataan(hakikat) itu. Ajaran akhlak yang lahir di Eropa pada masa abad
pertengahan adalah ajaran akhlak yang dibangun dari peradapan antara ajaran
Yunani dan Nasrani. Diantara mereka yang termasyhur adalah Abelard, Thomas
Aquinas,. Sifat ajarannya adalah memadukan antara pemikiran filsafat Yunani
dengan ajaran agamanya.
Pada agama ini berdasarkan kitab Weda (1500 SM). Tanda-tanda yang dipandang
baik dalam akhlak agama Hindu adalah:
1) kemerdekaan;
2) kesehatan;
3) kekayaan;
4) kebahagiaan.
Hal ini dapat dicapai jika seseorang patuh melaksanakan upacara keagamaan
dengan baik dan sempurna. Akhlaknya disandarkan kepada ajaran ketuhanan yang
mereka anut sesuai dengan kitab Weda tersebut. Prinsip-prinsipnya adalah patuh
dan disiplin dalam melaksanakan upacara keagamaan. Adapun alamatalamat
kejahatannya adalah:
6
1) sakit;
2) fakir;
3) celaka.
Ketiga alamat kejahatan ini timbul karena tidak melaksanakan upacara keagamaan
dengan hati yang penuh kesungguhan. Oleh karenanya dianggap sebagai akhlakul
madzmumah. Prinsip akhlak dalam agamaHindu adalah peraturan ajarannya
dipandang sebagai sumber segala kemuliaan (akhlakul karimah).
1) sengsara dan sakit sebagai keadaan yang lazim dalam alam ini;
2) kembali ke dalam dunia (reinkarnasi) disebabkan kotornya roh dengan
nafsu syahwat terdahulu;
3) untuk menyelamatkan diri dalam usaha pencapaian nirwana, maka
hendaklah melepaskan diri dari segala pengaruh syahwat;
4) wajib menjauhkan segala rintangan yang menghalangi seseorang dalam
melepaskan nafsu syahwatnya, yakni dengan menanamkan segala
keinginan dan kesukaan.
1) melazimi kebaikan;
2) bersifat kasih sayang;
3) suka menolong;
4) mencintai orang lain;
5) suka memaafkan orang;
6) ringan tangan dalam kebaikan;
7) mencabut diri dari segala kepentingan (yang penting-penting);
8) mogok dari hajat kalau perlu dikorbankan untuk orang lain.
7
Dalam kaitan ini, menurut Konfusius untuk membangun akhlak harus melalui tiga
perkara:
1) pergi menyendiri beribadah kepada Tuhan seperti yang telah diperbuat
oleh Lao Tse (guru Konfusius);
2) mengundang rakyat menghadiri pertemuan-pertemuan terbuka dan di sana
memberikursus-kursus akhlak;
3) membawa diri sendiri, baik pemerintah maupun cendekiawan, para
pembesar dan diplomat melaksanakan akhlak yang setinggi-tingginya
dalam kehidupan sehari-hari.
Pada awalnya bangsa arab tidak memiliki ahli-ahli filsafat yang mengajak
pada aliran tertentu. Saat itu bangsa Arab hanya memiliki ahli-ahli hikamah dan
ahli syair yang mengandung nilai-nilai akhlak. Misalnya Luqman, Aktsan Shaifi,
Zubair bin Abu Sulma, dan Hatim at-Thai. Setelah islam memancar, maka
suasana bagaikan sinar matahari menghapus kegelapan malam. Bangsa Arab
kemudian tampil maju menjadi bangsa yang unggul di segala bidang, berkat
akhlakul karimah yang diajarkan Islam.
Akhlak adalah bagian dari syari’at Islam. Bagian dari perintah perintah
Allah dan larangan-larangan-Nya. Akhlak harus ada serta nampak pada diri setiap
muslim, agar sempurna seluruh amal perbuatannya dengan Islam, dan sempurna
pula dalam melaksanakan perintah-perintah Allah.
1. Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim AS mempunyai sebutan sebagai Ayahnya semua nabi dan
rasul, yang membawa dan menyebarkan ajaran tauhid kepada umat manusia. Ia
adalah orang yang berani menanggung resiko dalam menghadapi kezaliman. Ia
pernah menghancurkan patung-patung yang menjadi tuhan Raja Namrudz dan
para pengikutnya, sehingga ia dibakar hidup-hidup. Resiko perjuangan ditanggung
sendiri oleh Nabi Ibrahim sehingga menjadi teladan bagi istri dan pengikutnya.
8
2. Nabi Nuh AS
Ujian Nabi Nuh AS. cukup berat karena ia harus menghadapi kekufuran
anaknya sendiri, yaitu Kan’an. Ia tidak putus asa mengajak dan menasehati
anaknya, meskipun akhirnya anaknya mati tenggelam terbawa arus banjir yang
luar biasa. Kisah itu adalah teladan bagi kita sebagai orang tua, untuk terus
membimbing anak, dan sebaliknya, anak yang membimbing orang tua agar
bersama-sama masuk surga.
3. Nabi Luth AS
Nabi Luth AS menghadapi ujian yang sangat berat karena umatnya
memiliki penyimpangan seksual. Homoseksual dan Lesbian dipraktikkan secara
terang-terangan oleh masyarakat. Namun Nabi Luth tidak pernah bosan dalam
mendakwahi masyarakat tersebut walaupun pada akhirnya umatnya mendapatkan
azab dari Allah SWT berupa hujan batu dikarenakan kekeraskepalaan umatnya
yang tidak mau mengikuti ajaran Nabi Luth AS.
4. Nabi Ayyub AS
Nabi Ayyub AS adalah nabi yang sangat sabar karena ia diberi penyakit
kulit yang cukup lama. Istrinya pun merawat dengan sabar. Istrinya pernah
menyarankan agar nabi Ayyub AS. meminta kepada Allah SWT untuk mencabut
penyakitnya, tetapi ia merasa malu karena kenikmatan yang telah diberikan oleh
Allah SWT masih terlampau besar dibandingkan dengan penyakit yang
dideritanya.
5. Nabi Musa AS
Nabi Musa AS adalah seorang nabi yang sejak bayi telah dibuang oleh
ibunya karena pada masa itu, jika ada seorang bayi lakilaki yang lahir, kemudian
Fir’aun mengetahuinya, ia akan segera membunuhnya. Singkat cerita akhirnya
Nabi Musa AS menjadi anak angkat Fir’aun dikarenakan permintaan dari Istri
Fir’aun untuk mengangkat anak yang ditemukannya menjadi anak angkatnya.
6. Nabi Isa AS
Nabi Isa AS adalah nabi yang penuh rasa cinta kasih kepada umatnya.
Keahliannya digunakan untuk mengobati orang-orang yang miskin. Hendaknya,
akhlak Nabi Isa AS. ditiru oleh para dokter dan ahli kesehatan, juga oleh orang-
orang kaya untuk membantu ekonomi orang-orang fakir dan miskin.
9
Beliau ditawari untuk meninggalkan dan mengingkari Allah SAW dengan harta
yang berlimpah namun Nabi Muhammad SAW menolak mentah-mentah tawaran
tersebut.
Adapun ahli-ahli hikmah yang termashur pada zaman itu adalah Luqmanul
hakim, Aktsam bin Shaifi. Sedangkan ahli-ahli syair yang terkenal pada saat itu
adalah Zuhair bin Abi Sulma dan Hakim al-Thai.
10
pengaruh besar disana. Utilitarisme adalah paham yang memandang
bahwa ukuran baik dan buruknya sesuatu ditentukan atas aspek
kegunaannya;
5) Immanuel Kant (1724-1804) ahli pikir Jerman terkemuka. Dalam bidang
etika ia meyakini adanya kesusilaan. Titik berat etikanya ialah rasa
kewajiban (panggilan hati nurani) untuk melakukan sesuatu. Rasa
kewajiban melakukan sesuatu berpangkal pada budi
Salah satu ajaran penting tentang etika pada masa ini adalah bersumber
pada intuisi yang diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
• Intuisi mencari hakikat atau mencari ilmu pengetahuan;
• Intuisi etika dan akhlak, yaitu cenderung kepada kebaikan;
• Intuisi estetika yaitu cenderung kepada segala sesuatu yang mendatangkan
keindahan, dan
• Intuisi agama yaitu perasaan meyakini adanya yang menguasai alam dengan
segala isinya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah Islam datang, manusia mulai mempercayai bahwa Allah adalah sang
pencipta dari seluruh alam semesta. Pada masa ini juga manusia mulai mengerti
tentang aturan-aturan bergaul antar sesama manusia, dan juga terhadap sang kholik.
Yang bersumber dari akhlak Nabi Muhammad SAW.
12
DAFTAR PUSTAKA
Badrudin, Akhlak Tasawuf, (Pegantungan Serang: IAIB PERSS, 2015), hlm. 19-
35.
13