Dosen pengampu:
Dr. Ahmad Ridho, Lc., DESA Datuk Rajo Batuah
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Muhammad Aliif Dzakwaan 11230340000021
Alisya Kartika Putri 11230340000036
Muhammad Sauqy Al Giffari 11230340000042
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala limpahan karunia dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Perkembangan Akhlak Islam Beserta Faktor yang Memengaruhinya” dengan sebaik mungk in.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Dr.
Ahmad Ridho, Lc., DESA Datuk Rajo Batuah pada mata kuliah Aqidah Akhlak. Kami berharap
semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca
ataupun kami sendiri.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ahmad Ridho, Lc., DESA Datuk
Rajo Batuah selaku dosen mata kuliah Aqidah Akhlak yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami mendapat pengetahuan dan wawasan baru terkait topik materi yang ditugaskan
kepada kami ini.
Kami tentu saja menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan serta kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran, masukan dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman ataupun
dosen, agar pada kesempatan berikutnya kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak memiliki peranan penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia manusia. Karena akhlak mencakup tingkah laku, karakter manusia, moral,
kesusilaan dan budi baik dalam jiwa yang memberikan pengaruh langsung kepada
perbuatan. Semua perilaku dan perbuatan manusia dilandasi dengan akhlak, karena baik
dan buruknya seseorang dapat dilihat dari cara mereka berperilaku. Manusia sebagai
makhluk sosial sudah sepatutnya memperhatikan cara bertingkah laku yang baik,
karena bagaimana cara kita bertingkah laku akan sangat mempengaruhi kehidupan.
Oleh karena itu ilmu akhlak diperlukan karena dapat mengarahkan manusia untuk
berakhlak baik.
Kejayaan seseorang terletak pada akhlaknya yang baik, akhlak yang baik selalu
membuat seseorang menjadi aman, tenang, dan tidak adanya perbuatan yang tercela.
Seseorang yang berakhlak mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Dia
melakukan kewajiban terhadap dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya, terhadap
Tuhan yang menjadi hak Tuhannya, terhadap makhluk lain, dan terhadap sesama
manusia. Persoalannya, mulai kapankah munculnya pembicaraan terhadap berbagai
masalah akhlak? Siapakah tokoh-tokoh yang mengemukakan pembicaraan mengena i
masalah akhlak? Dan bagaimana perkembangannya hingga masa sekarang? Maka
dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai sejarah perkembangan Akhlak
Islam, para tokoh didalamnya, dan juga faktor-faktor yang mempenga r uhi
perkembangan akhlak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Akhlak Islam?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan Akhlak Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui garis besar sejarah perkembangan Akhlak Islam
2. Mengetahui faktor -faktor yang mempengaruhi perkembangan Akhlak Islam
3
D. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini ialah penelitian menggunaka n
kajian literatur perpustakaan (library research) ialah penelitian yang menggunaka n
cara untuk mendapatkan data informasi dengan menempatkan fasilitas yang ada di
perpustakaan. Seperti buku, jurnal penelitian, makalah, dokumen, serta naskah
manuskrip, baik yang masih berbentuk fisik maupun digital.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M .A., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 236-237.
5
Sejarah mencatat bahwa filsuf Yunani yang pertama kali mengemuka ka n
pemikiran di bidang akhlak adalah sebagai berikut:
2 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M .A., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 237.
3 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M .A., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia....., hlm. 238.
6
perbuatan yang utama adalah perbuatan yang tingkat dan kadar
kelezatannya lebih besar daripada kepedihan
4 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M .A., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 238.
7
keutamaan adalah tengah-tengah di antara kedua keburukan. Sebagai contoh
dermawan adalah tengah-tengah di antara boros dan kikir. Keberanian
adalah tengah-tengah antara membabi buta dan takut, demikian juga dengan
keutamaan yang lainnya.
Ajaran akhlak pada agama ini bersifat Teo-centris (memusat pada tuhan) dan
sufistik (bersifat batin). Menurut agama Nasrani, pendorong untuk melakukan
kebaikan adalah cinta dan iman kepada Tuhan berdasarkan petunjuk kitab Taurat.
5 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M .A., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 239.
8
Agama ini menghendaki manusia untuk bersungguh-sungguh mensucikan roh yang
terdapat di dalam dirinya dari perbuatan dosa, baik dalam bentuk pemikiran dan
perbuatan. Kemudian menjadikan roh tersebut sebagai kekuasaan yang dominan
terhadap diri manusia sehingga dapat mengalahkan nafsu dan syahwat. Akibatnya,
kebanyakan para pengikut agama ini suka menjauhi kemewahan dunia yang bersifat
fana dan mendedikasikan hidupnya untuk beribadah, zuhud serta menyendiri di
gereja.
6 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M .A., Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 240.
9
mereka, seperti tidak menganggap wanita sebagai manusia, mengubur anak
perempuan hidup-hidup, berzina, berjudi dan meminum khamr.
Begitu memprihatinkan keadaan akhlak pada zaman ini. Akhlak pada zaman
Jahiliah ini hampir menyerupai binatang, bahkan bisa dibilang akhlak mereka lebih
buruk daripada binatang. Hal ini dikarenakan sebagai manusia mereka memilik i
akal pikiran yang tidak dimiliki oleh binatang. Meski tidak mempunyai akal pikiran,
binatang memiliki perasaan kasih sayang yang tinggi pada anaknya tidak seperti
bangsa Arab pada zaman Jahiliah ini.
7Nur Trisna “Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam”, Satrio Datuak, Mei 30, 2021,
https://satriodatuak.com/perkembangan-pemikiran-dalam-akh lak-islam/
10
a) Ar-Razi (250-313H) walaupun masih ada filusuf lain, seperti Al-Kindi dan
Ibnu Sina. Ar-Razi telah menulis karya dalam bidang akhlak berjudul Ath-
Thibb Ar-Ruhani (kesehatan ruhani). Buku ini menjelaska n
kesehatanmruhani dan penjagaannya. Kitab ini merupsksn filsafat akhlak
terpenting yang bertujuan memperbaiki moral-moral manusia.
b) Pada abad ke empat H, Ali bin ahmad Al-Kufi menulis kitab Al- Adab dan
Makarim Al-akhlak. Pada abad ini dikenal pula tokoh Abu Nasar Al-Farabi
yang melakukan penyelidikan tentang akhlak. Demikian juga ikhwan Ash-
Shafa dalam Rasa‟ilnya, dan Ibnu Sina (370-428H).
c) Pada abad ke lima H, Ibnu Maskawaih (w. 421 H) menulis kitab Tahdzib
Al-Akhlak wa Tath-hir Al-A‟araq dan Adab Al-„Arab wa Al-Furs. Kitab
ini merupakan uraian suatu aliran akhlak yang sebagai materinya berasal
dsari konsep-konsep akhlak dari Plato dan Aristoteles yang diramu dengan
ajaran dan hukum islam serta diperkaya dengan pengalaman hidup penulis
dan situasi zamannya.
d) Pada abad ke enam H, Warram bin Abi Al-Fawaris menulis kitab Tanbih
Al-Khatir wa Nuzhah An-Nazhir.
e) Pada abad ke tujuh H, Syekh Khawajah Natsir Ath-Thusi menulis kitab Al-
Akhlak An-Nashiriyyah wa Awshaf Asy-Asyraf wa Adab Al-Muta‟alimin.
Pada abad-abad sesudahnya dikenal bebera kitab, seperti Irsyad Ad-Dailami
Ashabih Al-Qulub karya Syairazi, Makarim Al-Akhlak karya Hasan bin
Amin Ad-Din Al-Adab, Ad-Dhiniyah karya amin Ad-Din Ath-Thabarsi,
dan Bihar Al-Anwar.6Ahli pikir Islam terkemuka yang giat menyuaraka n
akhlak Islam, menerangkan sebagai berikut. 8
8Nur Trisna “Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam”, Satrio Datuak, Mei 30, 2021,
https://satriodatuak.com/perkembangan-pemikiran-dalam-akh lak-islam/
11
1. Adat
Adat menurut bahasa (etimologi) adalah aturan yang lazim diikuti sejak
dahulu.9 Menurut Nasraen, adat itu ialah suatu pandangan hidup yang mempunya i
ketentuan-ketentuan yang objektif, kokoh dan benar serta mengandung nila i
mendidik yang besar terhadap seseorang dalam masyarakat.10
Dalam segala tempat dan waktu manusia terpengaruh oleh adat istiadat
golongan dan bangsanya, karena mereka hidup dalam lingkungan. Adat merupakan
hukum-hukum yang ditetapkan untuk mengatur hubungan perorangan, hubunga n
masyarakat, dan untuk mewujudkan kemaslahatan dunia.
Nilai-nilai adat berfungsi sebagai pedoman hidup manusia dalam masyarakat,
tetapi sebagai konsep suatu nilai adat itu bersifat sangat umum dan mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas, biasanya sulit diterangkan secara rasional dan nyata.
Namun justru karena sifatnya yang umum, luas, dan tidak konkret, maka nilai-nila i
adat dalam suatu kebudayaan berada dalam daerah emosional di alam jiwa para
individu yang menjadi warga dari kebudayaan yang bersangkutan.
2. Lingkungan
Lingkungan merupakan suatu yang melindungi tubuh yang hidup yang
dalam konteks akhlak ini tentunya adalah manusia. Lingkungan manusia yang
merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku umat manus ia.
Lingkungan alam ini dapat mematahkan atau mematangka n bakat yang dibawa
seseorang. Jika kondisi lingkungan tidak baik maka hal itu merupakan perintang
dalam mematangkan seseorang.
Secara umum lingkungan itu dapat dikategorikan menjadi dua macam yaitu
lingkungan geografis/alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam yang
melindungi manusia merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentuka n
tingkah laku seseorang. Lingkungan tempat tinggal seseorang akan ikut mencetak
akhlak manusia yang tinggal di lingkungan tersebut.
9 Muhammad Ali, Kamus Legkap Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, 1997), hlm. 2.
10 Muh. Said, Etika Masyarakat Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1980), hlm.100.
12
Lingkungan rohani/sosial/pergaulan sangat besar pengaruhnya bagi
manusia dalam pembentukan proses akhlaknya. Manusia hidup selalu berhubunga n
dengan manusia lainnya, itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu
dalam pergaulan akan saling mempengaruhi pikiran, sifat, dan tingkah laku.
Lingkungan pergaulan dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu lingkunga n
dalam rumah tangga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkunga n
organisasi, lingkungan jamaah, lingkungan ekonomi/perdagangan, dan lingkunga n
pergaulan bebas/umum.11
3. Agama
Dalam ajaran islam, akhlak menempati keudukan yang utama. Rasululla h
Saw menempatkan akhlak sebagai misi pokok risalah Islam. Beliau bersabda yang
artinya, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam. Islam menjadika n
akhlak yang baik sebagai bukti dari ibadah kepada Allah. Dalam sebuah riwayat
dikatakan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah,
apakah agama itu?” Beliau menjawab, “Agama adalah akhlak yang baik”. Akhlak
yang baik akan menitik beratkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat.
Menurut keterangan Abdullah Ibnu Umar, orang yang paling dicintai dan paling
dekat dengan Rasulullah Saw pada hari kiamat adalah yang paling bak akhlaknya. 12
4. Pendidikan
Pendidikan memiliki andil yang besar pengaruhnya dalam pembentuka n
akhlak manusia, berbagai ilmu diperkenankan agar seseorang memahaminya dan
dapat melakukan sesuatu perubahan pada dirinya. Pendidikan adalah usaha
mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar
dan kemampuan belajar sehingga terjadilah perubahan di dalam kehidupan
pribadinya.13
11 Arief Wibowo, Berbagai Hal yang Mempengaruhi Akhlak, Suhuf, Vol. 28, No. 1, 2016, hlm. 99-100.
12 Emirita, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak dan Kedisiplinan Siswa , 2018.
13 Arief Wibowo, Berbagai Hal yang Mempengaruhi Akhlak, Suhuf, Vol. 28, No. 1, 2016, hlm. 99.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah pertumbuhan ilmu akhlak merupakan peristiwa perkembangan
pengetahuan tingkah laku seseorang melalui berbagai macam metode yang tersusun
sistematis. Akhlak dalam Islam adalah akhlak manusia yang berdasarkan pada Al-
Qur’an dan Hadis, yang disampaikandari Nabi kepada umatnya. Akhlak dari
zamanke zaman merupakan akhlak dari waktu ke waktu, keadaan akhlak dari zaman
ke zaman sulit untuk ditebak sbab sesuai dengan kenyataan yang ada. Semakin
hebatnya teknologi di zaman modern ini, semakin banyak pula akhlak yang
berbeda-beda. Teknologi yang baik akan mengarah pada akhlak yang baik, namun
sebaliknya teknologi yang diciptakan untuk melakukan kejahatan banyak, maka
akhlak buruk juga akan semakin meningkat. Salah satu faktor menurunnya akhlak
orang orang pasa saat ini adalah karena dia hanya mementingkan kebahagiaan dunia
tanpa diimbangi dengan kebahagiaan kelak di akhirat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Yatim. (2007). Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran. Jakarta: Amzah.
Nata, Abuddin. (2015). Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Rajawali Pers
Arief Wibowo. (2016). Berbagai Hal yang Mempengaruhi Akhlak.
Ali, Muhammad. (1997). Kamus Lengkap Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani.
Said, Muh. (1980). Etika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.
Emirita, (2018). Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak dan Kedisiplinan
Siswa, Tesis. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Nur Trisna “Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam”, Satrio Datuak, Mei 30, 2021,
https://satriodatuak.com/perkembangan-pemikiran-dalam-akhlak-islam/
15