Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
PEKANBARU
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Akhlak ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Aqidah Akhlak. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Kardina Engelina Siregar,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Aqidah Aakhlak yang telah memeberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A…Latar Belakang.............................................................................1
B…Rumusan Masalah........................................................................1
C…Tujuan Pembahasan.....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A…Kesimpulan..................................................................................13
B…Saran............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................14
ii
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
disebut juga dengan etika muncul bersamaan dengan adanya adat istiadat
yang dimiliki oleh setiap individu, keluarga, dan masyarakat. Syekh Nashir
Franz Magnis Suseno menjelaskan bahwa secara historis, etika sebagai usaha
Rumusan Masalah
1
Tujuan Pembahasan
islam
muslimin
barat
2
BAB II
Pembahasan
1. Socrates
Socrates (469-399 SM) merupakan salah seorang filsuf Yunani yang membahas
pengetahuan etika atau akhlak. Socrates lahir di Athena dan merupakan generasi
pertama dari tiga ahli filsafat besar Yunani, yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles.
tidak menaruh minat terhadap alam dan benda benda langit untuk menjadi objek
kajiannya.
Pandangan Socrates ini lebih bercorak etis daripada alamiah, dalam hal ini ia
dikenal sebagai perintis ilmu akhlak Yunani yang pertama. Socrates merupakan
keutamaan akhlak itu terdapat pada ilmu. Namun tidak ditemukannya pandangan
tentang tujuan akhir akhlak, maka dari itu bermunculan berbagai pendapat tentang
2. Plato
Plato (427-347 SM) merupakan filsuf berasal dari Athena yang merupakan murid
bercorak telelogis daripada mekanis mengenai dunia. Oleh karena itu, sulit untuk
tidak mengatakan bahwa fakta ini bersumber dari pengaruh Socrates sang guru.
3
Dalam pandangan Plato, akhlak didasarkan pada teori model (paradigma).
Menurutnya, di balik ala mini ada alam rohani (alam ideal), sebagai contoh bagi
alam konkret.
Keterkaitan antara alam ideal dengan alam konkret dijelaskan Plato melalui materi
akhlak. Contoh keterkaitan ini terdapat pada kebaikan, yaitu arti mutlak, azali,
Menurut Plato, di alam rohani (ideal) ini terdapat bermacam-macam kekuatan dan
dan keadilan. Keempat hal tersebut merupakan tiang penegak bangsa-bangsa dan
individu.
3. Aristoteles
Aristoles (394-322 SM) adalah murid Plato yang membangun suatu paham yang
dengan sebaik-baiknya
4
4. Agama Nasrani
Agama Nasrani atau Kristen adalah agama yang dibawa oleh Yesus Kristus Isa
Almasih di Israel. Agama ini mampu mengubah pikiran manusia dan membawa
pokok-pokok akhlak yang tercantum dalam Perjanjian Lama dan perjanjian baru.
dalam agama Nasrani, para kedudukan Yunani. Sebagai Yunani, terutama stoick.
baik pikiran maupun perbuatannya. agama adalah roh yang mengendalikan badan
dan nafsu.
Pada abad pertengahan, kehidupan masyarakat Eropa dikuasai oleh gereja. Ketika itu,
gereja berusaha memerangi filsafat Yunani dan menentang penyiaran ilmu dan
kebudayaan kuno. Gereja memiliki keyakinan bahwa kenyataan hakikat telah diterima
dari wahyu, sehingga apa pun yang telah diperintahkan oleh wahyu sudah pasti benar.
Oleh karena itu, tidak ada artinya lagi penggunaan akal dan pikiran untuk kegiatan
penelitian. Berdirinya Kekaisaran Roma Suci, menandai zaman dalam teori abad
dengan fiksi hukum. Pada saat itu, fiksi itu masih tetap ada sehingga provinsi-
provinsi Kawasan barat dari bekas kekaisaran Roma, secara de jure masih tunduk
Sebagian dari kalangan gereja menggunakan pemikiran Plato, Aristoteles, dan Stoics
untuk memperkuat ajaran gereja, dan mencocokkannya dengan akal. Ajaran akhlak
yang lahir di Eropa pada abad pertengahan, dibangun dari perpaduan antara ajaran
5
Yunani dan ajaran Nasrani. Tokoh yang masyhur pada abad ini salah satunya Pierre
Abelard (1079-1142), seorang ahli filsafat dari Prancis. Tokoh lainnya adalah Thomas
Perkembangan bangsa Arab pada zaman itu, tidak menonjol dalam segi filsafat
sebagaimana bangsa Yunani . Hal ini karena penyelidikan terhadap ilmu, hanya
terjadi pada bangsa Arab yang sudah maju pengetahuannya. Namun demikian, bangsa
Arab ketika itu mempunyai ahli ahli hikmah dan syair-syair hikmah. Beberapa tokoh
Luqman Al-hakim, Aktsam bin Shaifi, Hatim Ath-Thai, dan Zuhair bin Abi Sulma
(530-627).
Bangsa Arab pada masa jahiliyah memiliki kadar pemikiran yang minimal pada
bidang akhlak. Meskipun bangsa Arab sebelum Islam merupakan zaman Jahiliyah,
nilai-nilai akhlak sebenarnya telah ada titik walaupun hanya sebatas pada nasihat-
sendiri sebenarnya bukan berarti bahwa bangsa Arab itu bodoh dalam pemikiran atau
akal, tetapi jahiliyah disini menggambarkan bangsa Arab yang saat itu memiliki nilai-
nilai moral yang bobrok, serta tidak bisa menerima kebenaran akidah. Oleh karena itu,
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam diutus di Arab sebagai nabi yang
Islam mengajarkan dua arah hubungan, yaitu Hablun min Allah, sebagai
hubungan vertikal antara hamba dengan Tuhannya, dan Hablun min An-Nas, sebagai
hubungan horizontal, antara hamba dengan hamba lainnya. Dengan demikian, tidak
6
hanya mengajarkan akhlak mulia terhadap Tuhan, melainkan juga mengajarkan nilai-
Allah SWT telah menerapkan beberapa aturan yang harus ditaati dan beberapa
larangan yang harus di hindari oleh manusia. Beberapa keutamaan yang harus diikuti,
Antara lain kebenaran dan keadilan. Adapun beberapa keburukan yang harus di
hindari manusia, misalnya perbuatan keji dan mungkar, permusuhan dan berbuat
Dalam agama Islam, Nabi Muhammad adalah guru terbesar dalam bidang
akhlak. Bahkan misi utama diutusnya Nabi ke muka bumi ini tidak lain adalah untuk
sebagai zaman jahiliyah, yang telak bobrok nilai-nilai moralitas nya. Namun setelah
kelahiran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, nilai-nilai dan tatanan akhlak
pesantren, juga ditanamkan melalui karya para ulama yang dijadikan literatur dan
rujukan di pesantren.
Kitab-kitab tentang akhlak yang banyak dikaji di pesantren, antara lain karya
karya Al-Ghazali ihya' Ulumuddin, Mizan Al-amal, kimiya As-Sa'adah, dan akhlak
Al-Abrar wa Najat min Asrar. Selain itu, kitab irsyadul Ibad ila Sabil Al-Rasyad,
karya Zainuddin Al-Malibari dan kitab-kitab lain yang ditulis oleh para ulama Timur
Tengah pada abad pertengahan juga banyak yang dikaji di pesantren. Beberapa tokoh
7
ulama pesantren dari Indonesia juga banyak yang menulis kajian Akhlak, khususnya
dengan pendekatan tasawuf. Beberapa tokoh tersebut antara lain, Syekh Nawawi al-
Bantani (wafat 1894) seorang tokoh pesantren dari Banten. Beberapa karyanya antara
pengetahuan pada abad ke-15 M. Pada masa tersebut, para ilmuwan mulai mengkaji
kembali filsafat Yunani kuno. Kebebasan berpikir mulai didengungkan, akal mulai
ajaran yang dikritik adalah ajaran akhlak yang dibawa bangsa Yunani dan bangsa-
bangsa setelahnya.
1. Rene Descartes
Rene Descartes ( 1596- 1650M) adalah salah satu seorang filsuf kenamaan
dari Perancis, yang seringkali dianggap sebagai pendiri filsafat modern. Dia adalah
orang pertama yang memiliki kapasitas filosofis yang tinggi, dan sangat dipengaruhi
oleh fisika dan astronomi baru. Tokoh ini telah meletakkan dasar-dasar baru bagi ilmu
pengetahuan dan filsafat. Descartes merupakan tanda dari kepercayaan diri baru,
2. John of salisbury
tahun pertama usianya di Paris. Ia juga pernah tinggal di Chartres sebagai pusat
8
studi tentang manusia. John of salisbury Terkenal dengan pemikirannya yang
menjelaskan bahwa kekuatan spiritual berada di atas kekuatan duniawi. Bertolak dari
paling masyhur, berjudul Stateman’s Book. pada buku tersebut, Ia berbicara tentang
dunia pedang ( kekuasaan), yaitu pedang fisik dan pedang spiritual. Menurutnya,
kedua hal tersebut bersumber dari gereja dan harus kembali padanya. dengan
demikian, gereja dapat menarik kembali pedang raja tersebut jika ia keluar dari
hukum Ilahi. Sebab, orang yang mempunyai kekuasaan untuk memberi, berarti
hukum, sosial dan pendidikan. Karyanya yang terkenal adalah introduction to the
dua prinsip, yaitu prinsip asosiasi (associatiob principle(, dan prinsip kebahagiaan
Stuart Mill (1806-1873) merupakan seorang filsuf Inggris, anak dari James Mill.
Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh sang ayah dan Jeremy Bentham, ia juga
banyak belajar dari literatur Yunani dan latin. Stuart Mill mempelajari logika secara
9
4. Thomas Hill Green
Thomas Hill Green (1836-1882) adalah profesor filsafat moral yang bekerja
sebagai akademisi. Selain itu, ia juga mengabdikan dirinya dalam bidang sosial dan
politik. Thomas Hill Green mengaitkan paham evolusi dengan etika. Di antara
a. Manusia dapat memahami suatu keadaan yang lebih baik dan dapat menghendaki
b. Manusia dapat melakukan realisasi karena ia adalah subjek yang sadar diri, suatu
c. Cita-cita ideal adalah memimpikan keadaan yang lebih, yang menjadi tujuan
terakhir.
d. Ide menjadi pelaku bermoral dalam kehidupan manusia. Kebaikan moral menjadi
pemuas hasrat pelaku moral. Sementara itu, kebaikan yang sesungguhnya adalah
tujuan yang memiliki nilai mutlak. Kondisi ideal dari kehidupan yang sempurna,
adalah kesempurnaan manusia dalam alam. Hal tersebut di tentukan oleh kehendak
5. Spinoza
dalam bidang etika. Karya spinoza dalam bidang etika yang terkenal adalah Ethics,
yang terbit setelah kematian nya. Karya lainnya adalah Tractatus Theologico, dan
Tractatus politicus. Ethics merupakan karya utama spinoza, di tulis dengan maksud
keyakinan. Karya ini bukan semata karya filosofis, melainkan memiliki tujuan praktis,
yaitu untuk mengajari pembacanya bahwa Tuhan merupakan bagian dari penciptaan.
10
Bahwa semua hal yang eksis merupakan manifestasi dari Tuhan, termasuk umat
manusia. Agar seseorang mampu memahami hal ini, ia harus bersikap mandiri dan
6. Immanuel Kant
Karya Kant yang terpenting adalah Kritik de Vermunft (1781). Titik berat pemikiran
etika nya adalah kewajiban (Panggilan hati nurani) untuk melakukan sesuatu tersebut
berpangkal pada Budi pekerti atau akhlak. Immanuel Kant berpendapat bahwa
manusia mempunyai perasaan moral yang tertanam dalam jiwa dan hati nuraninya.
Perasaan moral ini, tidak diperoleh dari pengalaman dalam hidupnya di dunia, tetapi
merupakan pembawaannya sejak lahir. Dengan pesan moral itu, orang merasa bahwa
7. Hegel
pemikiran Kant. Meskipun demikian, sistem filsafatnya tidak akan pernah muncul jika
tidak ada Kant. Pada akhir abad ke sembilan belas para filsuf akademik terkemuka,
baik di Amerika maupun Inggris, sangat bercorak Hegelian. Di luar filsafat murni,
11
Dalam doktrin etikanya, Hegel berpendapat bahwa nilai itu terletak pada keseluruhan,
bukan pada bagian-bagiannya. Pasti benar jika doktrin metafisisnya benar, tetapi
mungkin tidak mesti salah jika doktrin metafisisnya salah. Lagipula, mungkin doktrin
ini benar berkenan dengan beberapa keseluruhan dan tidak berkenan dengan yang
lainnya. Pokok-pokok pemikiran filsafat Hegel tentang etika, terdapat dalam karya-
karyanya antara lain Phenomenology of Mind, The Philosopy of History dan The
Philosopy of Law.
pengamatan yang hati-hati, dan analisis atas fakta-fakta tentang kehidupan yang sadar.
memiliki nama lengkap Isidore Marie Auguste Francoiis Xavier Comte. Ia meninggal
di Paris, Prancis 5 September 1857 pada umur 59 tahun. Comte adalah seorang
ilmuwan Prancis yang di juluki sebagai Bapak sosiologi. Ia dikenal sebagai orang
pertama yang mengaplikasikan ilmiah dalam ilmu sosial. Dalam beberapa karyanya,
12
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Plato, Aristoteles, serta agama Nasrani juga ikut serta dalam mengembangkan
ilmu akhlak pada zaman ini. Dalam abad pertengahan berdirinya Kekaisaran
Roma Suci, menandai zaman dalam teori abad pertengahan. Sedangkan akhlak
pada masa Arab sebelum islam memiliki nilai-nilai akhlak yang sebenarnya
telah ada titik walaupun hanya sebatas pada nasihat-nasihat kebajikan yang
adalah guru terbesar dalam bidang akhlak. Bahkan misi utama diutusnya Nabi
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan berbagai sumber. Kami sebagai penulis
mengetahui masih banyak nya terdapat kekurangan di makalah ini dan belum bisa di
katakan "sempurna", maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14