Anda di halaman 1dari 6

1

PERTEMUAN KE-VI
SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ILMU AKHLAK

Sejarah pertumbuhan dan perkembangan ilmu akhlaq dengan pendekatan religi,yaitu:


pertama, pertumbuhandan perkembanganilmu akhlak di luar ajaran Islam ; kedua, pertumbuhan dan
perkembangan ilmu akhlak di dalam ajaran Islam dan Ketiga, Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu
Aklak Pada Zaman Modern (Baru)

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Akhlak di Luar Agama Islam

1. Akhlak pada bangsa Nasrani


Para filsuf yunani kuno tidak banyak memperhatikan akhlak. Karena, pada masa itu perhatian
mereka tercurah pada penyelidikannya mengenai alam. Pertumbuhan dan perkembangan Ilmu
Akhlak pada bangsa Yunani baru terjadi setelah munculnya Shopisticians, yaitu orang-orang
bijaksana (500-450 SM). Meraka adalah ahli filsafah dan menjadi guru diberbagai negeri. Ini
menunjukkan bahwa ilmu akhlak yang mereka bangun lebih bersifat filosofis walaupun pandangan
dan pemikiran para tokoh-tokoh sofistik yunani tentang filsafah berbeda-beda. Tetapi, mereka
mempunyai subtansi dan tujuan yang sama yaitu menyiapkan angkatan muda bangsa yunani untuk
menjadi nasionalis yang baik, merdeka dan mengetahui kewajiban mereka terhadap tanah airnya.
Akhlak pada masa Yunani Dasar yang digunakan para pemikir Yunani dalam membangun ilmu
akhlak adalah pemikiran filsafat tentang manusia atau pemikiran tentang manusia dan bersifat
filosofis yaitu filsafat yang bertumpu pada kajian secara mendalam terhadap potensi kejiwaan yang
terdapat dalam diri manusia atau bersifat antroposentris dan mengesankan bahwa akhlak adalah
sesuatu yang fitri, yang akan ada bersamaan dengan adanya manusia, dan hasil yang didapatkan
berdasar pada logika murni.
Berikut ini adalah filsuf yunani yang pertama kali mengemukakan pemikiran dibidang akhlak :
a. Socrates ( 469-399 SM )
Ia adalah tokoh pertama yang bersungguh-sungguh mengaitkan hubungan manusia dengan
dasar ilmu pengetahuan ia tidak menaruh minat terhadap alam seperti para filsuf yunani sebelumnya.
Ia berpendapat bahwa akhlak dan pola hubungan itu tidak akan terjadi kecuali bila didasarkan pada
ilmu pengetahuan ia mengatakan bahwa keutamaan itu tedapat pada ilmu tidak ditemukan
pandangannya tentang tujuan akhir akhlak atau ukuran yang digunakan untuk menilai suatu
perbuatan apakah baik atau buruk oleh karna itu banyak bermunculan berbagai pendapat tentang
tujuan akhlak, walaupun sama-sama disandarkan pada socretes.

b. Cynics dan Cyrenics ( 443-370 SM )


Cynics adalah para pengikut socrates, tetapi ajaran keduanya bertolak belakang. Diantara ajaran
nya adalah bahasa Tuhan di bersihkan dari segala diri segala kebutuhan dan sebaik-baik manusia
adalah orang yang berperangai ketuhanan. Mereka dapat mengurangi kepentingan dunia, hal ini
mereka lakukan karena dengan cara inilahia selalu ingat pada Tuhan.
Cyrenics kelompok ini berpendapat bahwa mencari kepentingan dunia,mencari kesenangan dan
menjauhi kepedihan adalah satu-satunya tujuan hidup yang benar. Cyrenics berpendapat bahwa
kebahagiaan itu justru terletak pada upaya mencari kesenangan kepentingan duniawi.

c. Plato ( 427-347 SM )
Adalah seorang filsuf dari athena dan merupakan murid dari socrates. Pandangan plato mengenai
akhlak di dasarkan pada teori “model”, jelas nya ia berpendapat bahwa dibalik alam ini ada alam
rohani ( jiwa ). Dan di alam rohani ini terdapat bermacam-macam kekuatan. perbuatan yang utama
timbul dari kemampuan membuat peimbangan dalam mendayagunakan potensi kejiwaan itu kepada
hukum akal Dan keutamaan itu timbul dari perimbangan kekuatanini menurutnya pokok-pokok
keutamaan itu ada 4 yaitu
Kebijaksanaan
Keberanian
Keperwiraan
Keadilan

d. Aristoteles
2

Adalah murid plato yang membangun suatu paham khas dia berpendapat bahwa tujuan terakhir
yang di kehendaki oleh manusia mengenai segala perbuatan ialah bahagia atau kebahagiaan, jalan
untuk mencapai bahagia adalah dengan menggunakan akal sebaik-baik nya. Menurut aristoteles
tiap-tiap keutamaan adalah tengah-tengah antara dua keburukancontoh dermawan adalah tengah-
tengah di antara boros dan kikir.

e. Stoics dan Epicurics


Kedua nya berbeda pendapat stoics sebagaimana paham cynics. Pendapatnya ini banyak diikuti
oleh para filsuf di yunani dan romawi. bersifat rasionalistik. Penentuan baik dan buruk itu
didasarkanpada pendapatakalpikiranyang ada pada dirimanusia, Ia mengatakan bahwa tujuan hidup
manusia adalah menjalani segala sesuatu yang bisa di jalani secara rasional. Kita hidup untuk
menjalani apa yang ada didepan mata tidak perlu ada pengharapan dan penyelasan berlebih karena
hidup di dunia akan tetap ada, apapun yang kita fikirkan, segala idetentang kebahagiaan berasal dari
fikiran manusia belaka.
Adapun kelompok epicurics mendasarkan pemikirannya pada paham cyrenics, filsafat epicurics
bertujuan menjamin kebahagiaan manusia. Filsafatnya di titik beratkan pada etika yang akan
memberikan ketenangan batin. Karenanya dapat dikatakan bahwa pemikiran filsafat yang dianut
oleh para filosof Yunani ini adalah bersifat antropocentris (memusat pada manusia).

2. Akhlak pada bangsa Nasrani


Pada akhir abad ke -3 masehi, tersiarlah agama nasrani di eropa. Agama itu dapat mengubah
fikiran manusia dan membawa pokok-pokok akhlak yang tercantum di dalam Taurat. Agama itu juga
memberi pelajarankepada manusia bahwa tuhan merupakan sumber segala akhlak. Mereka yang
beranggapan bahwa tassawuf berasal dari unsur Nasrani mendasarkan argumentasinya pada dua hal
: pertama, adanya interaksi antara orang arab dan kaum Nasrani pada masa Jahiliah maupun zaman
Islam . Kedua, ada nya segi-segi kesamaan antara kehidupan para esketis atau sufi dalam hal ajaran
cara mereka melatih jiwa (riyadhah) dan mengasingkan diri (khalwat) dengan kehidupan al-masih
dan ajaran-ajaranya, serta dengan para rahib ketika sembahyang dan berpakaian.
Akhlak pada agama Nasrani Menurut ajaran Nasrani, bahwa agama tersebut adalah bersumber
dari akhlak. Tuhanlah yang menentukan dan membentuk patokan-patokan akhlak yang harus
dipelihara dan dilaksanakan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Tuhanlah yang menjelaskan
baik dan buruk. Menurut agama ini yang disebut baik adalah perbuatan yang disukai Tuhan, dan
sebaliknya yang disebut buruk adalah perbuatan yang tidak disukainya.
Menurut Von Kromyer tasawuf merupakan buah kenasranian pada zaman jahiliah. Sementara,
Goldziher berpendapat bahwa sikap fakir dalam Islam merupakan pengaruh dari agama nasrani
ungkapan Goldziher dibarengi dengan pembagian tasawuf, yang menurutnya terbagi dua : pertama
,asketisme. Aliran ini, menurutnya, sekalipun telah terpengaruh oleh kependetaan kristen, lebih
mengakar pada semangat Islam dan para Ahli Sunah. Kedua, tasawuf dalam arti lebih jauh lagi, seperti
pengenalan kepada tuhan (makrifat), pendakakian batin (hal), intuisi (wijdan), rasa (dzauq),
menurutnya, terpengaruh oleh agama hindu disamping Neo Platonisme.
Noldicker mengatakan bahwa pakaian wol kasar (bulu domba) adalah milik agama nasrani,
sedangkan Nichloson mengatakan bahwa istilah-istilah tasawuf berasal dari nasrani, Bahkan, ada
juga yang berpendapat bahwa aliran Tassawufyang menekankan cinta Ketuhanan berasal dari
nasrani, sesuai dengan kisah dialoqNabi Isa dengan sekelompokmanusia yang bertemu denganya.
Mereka bertanya tentang cinta kepadaAllah. Lantas isa menjawab, “kau adalah manusia yang paling
dekat dengan allah.”
Sebagaimana dikutip abdul qodir zaelani bahwa agama yunani dan kristen mempengaruhi
pula cara fikir dalam Islam . Inilah pokok-pokokajaran tasawufyang diklaim berasal dari agama
nasrani. Seperti:
a. Sikap fakir Injil menyampaikan kepada orang fakir sebagaimana kata isa dalam injil
matius “beruntunglah kamu orang-orang miskin, beruntunglah kamu orang yang lapar
karena kamu akan kenyang.”
b. Tawakal Dalam SoalPenghidupan Sebagaimana dikatakan dalam injil “ perhatikan
burung-burung di langit, dia tidak menanam, dia tidak mengetam dan tidak duka cita
pada waktu susah. Bapak kamu dari langit memberi kekuatan kepadanya. Bukankah
kamu mulia daripada burung?”
c. Peranan syeikh yang menyerupai pendeta. Perbedaannya pendeta dapat menghapuskan
dosa sedangkan syeikh tidak dapat menghapuskan dosa karena yang dapat
menghapuskan dosa hanya allah.
3

d. Selibasi Yaitu menahan diri tidak menikah karena dianggap dapat mengalihkan diri dari
tuhan. Contohnya jika seseorang mrnikah akan lebih sering memikirkan tanggung
jawanya terhadap keluarganya. Sehingga mengabaikan kewajibanya kepada tuhanya.
Seperti, jika seorang kepala keluarga akan bekerja keras untuk memenuhi kewajibanya
terhadap keluarganya tanpa mengenal lelah dan juga waktu. Sehingga melupakan
waktunya untuk sholat ataupun mengaji.
Pada masa sebelum kedatanganm Islam masyarakat arab jahiliah mempunyai kebiasaan-
kebiasaan buruk seperti meminum-minuman keras, berjudi, dan menyembah berhala, untuk
menampilkan keberadaan Islam mereka membuatung patung berhala dari batu,yang menurut
mereka patung itu dapat di jadikan sarana untuk berhubungan dengan tuhan. Selain menyembah
berhala mereka juga menyembah pohon-pohon kayu, bintang-bintang, batu-batuan,
binatang,binatang, dan menyembah raja-raja. Mereka menyembah hal-hal tersebut karena mereka
sulit mempercayai tuhan yang abstrak.

3. Akhlak pada bangsa Romawi (abad pertengahan)

Ajaran akhlak yang lahir pada abad pertengahan adalah ajaran akhlak yang dibangun dari
perpaduan antara ajaran Yunani dan ajaran Nasrani. Di antara mereka yang terkenal adalah Abelard,
Perancis (1079-1142) dan Thomas Aquinas, Italy (1226-1274). Sejarah Akhlak pada Bangsa Romawi
(Abad pertengahan) Pada abad pertengahan, Etika bisa dikatakan 'dianiaya' oleh Gereja. Pada saat
itu, Gereja memerangi Filsafat Yunani dan Romawi, dan menentang penyiaran ilmu dan kebudayaan
kuno.Gereja berkeyakinan bahwa kenyataan hakikat telah diterima dari wahyu. Dan apa yang
terkandung dan diajarkan oleh wahyu adalah benar. Jadi manusia tidak perlu lagi bersusah-susah
menyelidiki tentang kebenaran hakikat, karena semuanya telah diatur oleh Tuhan.
Mempergunakan filsafat boleh saja asalkan tidak bertentangan dengan doktrin yang dikeluarkan
oleh gereja, atau memiliki persamaan dan menguatkan pendapat gereja. Sebagian dari kalangan
gereja menggunakan pemikiran Plato, Aristoteles dan Stoics untuk memperkuat ajaran gereja, dan
mencocokannya dengan akal. Filsafat yang menentang agama Nasrani dibuang jauh-jauh. Sehingga
ajaran Akhlak yang lahir di Eropa pada abad pertengahan itu adalah perpaduan antara ajaran akhlak
Yunani dan agama Nasrani. Di antara penganut mereka yang termasyur ialah Abelard,
filusuf Perancis (1079-1142 M) dan Thomas Aquinas, filusuf Agama kebangsaan Itali (1226-1274
M).

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Akhlak di dalam Ajaran Agama Islam

Islam datang mengajak manusia pada kepercayaan bahwa allah adalah sumber segala sesuatu di
seluruh alam.dengan kekuasaan nya pula, alam dapat berjalan secara beraturan. Sebagaimana halnya
allah telah menetapkan beberapa aturan yang harus di ikuti manusia,menetapkan beberapa
keutamaan ,keadilan, juga menetapkan beberapa keburukan yang harus di hindari manusia, seperti
dusta dan kezaliman.
َ َّ َ َ ُ َّ َ َ ُ ُ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ َْ َ ٰ ْ ٰ ُْ َْ َ ْ ْ ‫َّ ه‬
َ ‫اّٰلل َيأ ُم ُر بال َع ْدل َو ْالا ْح‬
َ ‫ان‬
‫ۤئ ِذى الق ْربى َو َينهى ع ِن الفحشا ِۤء َوال ُمنك ِر َوال َبغي َي ِعظك ْم لعلك ْم تذك ُر ْون‬
ِ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ِ‫ا‬ ‫و‬ ‫ان‬
ِ ‫س‬ ِ ِ ِ ِ
ِ
Terjemah Kemenag 2002
90.Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S
AN-Nahl. 16:90)

Dalam Islam guru terbesar dalam bidang akhlak adalah Nabi Muhammad SAW.
Keterutusannya ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak. Berikut ini tokoh-tokohyang
menggagas atau menulis ilmu akhlak dalam Islam . Pertama, tokoh yang pertama kali menggagas ilmu
akhlak adalah Ali bin Abi Thalib, berdasarkn risalah yang di tulis nya untuk putra nya, Al-Hasan,
setelah kepulangan nya dari perang siffin. Kandungan risalah ini tercermin pula dalam sifat nahaj al
balagha. Kedua, tokoh Islam yang pertama kali menulis ilmu akhlak adalah ismail bin mahram abu
an nashr as saukani ulama abad ke 2 hijriah ia menulis kitab al mukmin wa alfajir, kitab akhlak yang
pertama kali di kenal dalam Islam , Ketiga, pada abad ke 3 hijriahan, ja’far bin ahmad al kumi menulis
kitabal mani’ad min tukhul al jannah.
Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang sempurna pada agama Islam dengan titik
pangkalnya padaTuhan dan akal manusia. Agama Islam pada intinya mengajak manusia agar
percaya kepada Tuhan dan mengakuinya bahwa Dialah pencipta, pemelihara, pemberi rahmat,
pelindung terhadap apa yang ada di dunia ini.Selainitu, agama Islam juga mengandung jalan hidup
manusia yang paling sempurna dan memuat ajaran yang menuntun umat kepada kebahagiaan dan
4

kesejahteraan. Hukum-hukum Islam yang mengandung serangkaian pengetahuan tentang akidah,


pokok-pokok akhlak dan perbuatan yang baik.
Sangatlah jelas bahwa dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang mengandung pokok-pokok
akidah kegamaan, keutamaan akhlak dan prinsip- prinsip dan tata nilai perbuatan manusia.
Mengenai pembinaan akhlak dapat dijelaskan pendapat Ath-Thabatabi sebagai berikut;
Pertama, menurut petunjuk al-Qur’an dalam hidupnya manusia hanya menuju kepad kebahagiaan,
ketenangan dan pencapaian cita-citanya. Kedua, perbuatan- perbuatan yang dilakukan manusia
senantiasa berada dalam suatu kerangka peraturan dan hukum tertentu. Ketiga, jalan hidup terbaik
dan terkuat manusia adalah jalan hidup berdasarkan fitrah, bukan berdasarkan emosi dan dorongan
hawa nafsu.
Islam memiliki tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Ilmu Akhlak.
Tokoh-tokoh ini tidak lain adalah Nabi-nabi yang tercatat dan diabadikan dalam kitab suci al-
Qur’an.
1. Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. mempunyai sebutan sebagai Ayahnya semua nabi dan rasul, yang membawa dan
menyebarkan ajaran tauhid kepada umat manusia. Ia adalah orang yang berani menanggung resiko
dalam menghadapi kezaliman. Ia pernah menghancurkan patung-patung yang menjadi tuhan Raja
Namruz dan para pengikutnya, sehingga ia dibakar hidup-hidup. Resiko perjuangan ditanggung
sendiri oleh Nabi Ibrahim sehingga menjadi teladan bagi istri dan pengikutnya. Keberanian Nabi
Ibrahim a.s. memberantas ajaran kemusyrikan merupakan ssimbol penting dalam ajaran tauhid. Oleh
karena itu, umat Islam seharusnya pantang untuk berlaku syirik kepada Allah SWT.
2. Nabi Nuh a.s.
Ujian Nabi Nuh a.s. cukup berat karena ia harus menghadapi kekufuran anaknya sendiri, yaitu
Kan’an. Ia tidak putus asa mengajak dan menasehati anaknya, meskipun akhirnya anaknya mati
tenggelam terbawa arus banjir yang luar biasa. Kisah itu adalah teladan bagi kita sebagai orangtua,
untuk terus membimbing anak, dan sebaliknya, anak yang membimbing orangtua agar bersama-sama
masuk surga.
3. Nabi Luth a.s.
Nabi Luth a.s. menghadapi ujian yang sangat berat karena umatnya memiliki penyimpangan seksual.
Homoseksual dan Lesbian dipraktikkan secara terang-terangan oleh masyarakat. Namun Nabi Luth
tidak pernah bosan dalam mendakwahi masyarakat tersebut walaupun pada akhirnya umatnya
mendapatkan azab dari Allah SWT berupa hujan batu dikarenakan kekeraskepalaan umatnya yang
tidak mau mengikuti ajaran Nabi Luth a.s. Sikap Nabi Luth a.s. yang pantang menyerah walaupun
ajarannya tidak diindahkan oleh umatnya sepatutnya menjadi teladan bagi kita, bahwa setiap
melakukan kebajikan pasti kita akan mendapatkan suatu halangan bahkan kadang kala halangan ini
menjadikan kita putus asa. Untuk itulah sikap pantang menyerah harus kita galakkan agar kita dapat
menjalankan kebajikan di dalam kondisi apapun.
4. Nabi Ayyub a.s.
Nabi Ayyub a.s. adalah nabi yang sangat sabar karena ia diberi penyakit kulit yang cukup lama.
Istrinya pun merawat dengan sabar. Istrinya pernah menyarankan agar nabi Ayyub a.s. meminta
kepada Allah SWT untuk mencabut penyakitnya, tetapi ia merasa malu karena kenikmatan yang
telah diberikan yang telah diberikan oleh Allah SWT masih terlampau besar dibandingkan dengan
penyakit yang dideritanya. Kesabaran serta kesadaran nabi Ayyub yang luar biasa ini harus kita tiru
dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Sehingga nantinya kehidupan kita
diselimuti oleh rasa tenang dan selalu bersyukur dalam situasi apapun.
5. Nabi Musa a.s.
Nabi Musa a.s. adalah seorang nabi yang sejak bayi telah dibuang oleh ibunya karena pada masa itu,
jika ada seorang bayi laki-laki yang lahir, kemudian Fir’aun mengetahuinya, ia akan segera
membunuhnya. Singkat cerita akhirnya Nabi Musa a.s. menjadi anak angkat Fir’aun dikarenakan
permintaan dariIstri Fir’aun untuk mengangkat anak yang ditemukannya menjadi anak angkatnya.
Sesungguhnya, akhlak Nabi Musa a.s. sangat penting untuk ditiru, bagi penguasa yang kuat
hendaknya menjadikan kekuatannya untuk membasmi kemunkaran dan kemaksiatan, bukan
sebaliknya, digunakan untuk mendirikan pusat-pusat kejahatan, pelacuran, dan pembela kezaliman.
6. Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. adalah nabi yang penuh rasa cinta kasih kepada umatnya. Keahliannya digunakan untuk
mengobati orang-orang yang miskin. Hendaknya, akhlak Nabi Isa a.s. ditiru oleh para dokter dan ahli
kesehatan, juga oleh orang-orang kaya untuk membantu ekonomi orang-orang fakir dan miskin.
7. Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul terakhir, beliau mengalami suka duka yang sangat
banyak. Beliau sudah menjadi yatim-piatu sejak kecil. Akhlaknya sangat mulia dan dikagumi oleh
semua orang, bahkan oleh orang kafir Quraisy dan mendapatkan gelar Al-Amin (orang yang jujur dan
terpecaya).
5

Nabi Muhammad SAW adalah penyebar kasih sayang kepada seluruh umat manusia. Beliau
sangat pemaaf meskipun kepada orang yang telah menyakitinya. Bahkan, beliau menengok orang
yang setiap hari meludahinya. Beliau ditawari untuk meninggalkan dan mengingkari Allah SAW
dengan harta yang berlimpah namun Nabi Muhammad SAW menolak mentah-mentah tawaran
tersebut. Akhlak Nabi Muhammad SAW sebagai ayah dari anak-anaknya, suami dari istri-istrinya,
komandan perang, mubaligh, imam, hakim, pedagang, petani, penggembala, dan sebagainya
merupakan akhlak yang harus diteladani.
Dalam 100 tokoh yang tekemuka di dunia, Nabi Muhammad SAW menjadi/menduduki
peringkat pertama, sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia. Beliau peletak dasar negara
modern di Madinah yang merumuskan perjanjian yang adil ditengah-tengah masyarakat sukuistik
dan pemeluk Yahudi dan Nasrani. Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang sempurna pada agama
Islam dengan titik pangkalnya pada Tuhan dan akal manusia. Agama Islam pada intinya mengajak
manusia agar percaya kepada Tuhan dan mengakuinya bahwa Dialah pencipta, pemelihara, pemberi
rahmat, pelindung terhadap apa yang ada di dunia ini.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Aklak Pada Zaman Modern (Baru)

Periode modern dimulai dari tahun 1800 sampai fase kita sekarang, merupakan zaman
kebangkitan umat Islam . Ditandai dengan jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsyafkan dunia
Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru
yang lebih tinggi. Sejak Abad Pertengahan, zaman John Stuart Mill (1806-1873) dipindahkannya
paham Epicurus ke paham Utilitarisme. Pahamnya terbesar di Eropa dan mempunyai pengaruh besar
disana. Utilitarisme adalah paham yang memandang bahwa ukuran baik buruknya sesuatu
ditentukan oleh kegunaannya. Herbert Spencer (1820-1903) mengemukaan paham pertumbuhan
secara bertahap (evolusi) dalam akhlak manusia. Descartes (1596-1650) seorang ahli pikir Perancis
yang menjadi pembangun mazhab rasionalisme. Segala persangkaan yang berasal dari adat kebiasaan
harus ditolak.
Pada masa ini masyarakat mulai melihat sesuatu dengan pandangan baru, dan
mempertimbangkan dengan ukuran baru. Masa modern ini tumbuh dari pengembangan kebudayaan
yunani purba. Kebudayaan yunani purba memang punya dasar pikiran yang rasional dan ilmiah yang
kemudian diolah dan dikembangkan oleh orang eropa menjadi canggih dan melahirkan kebudayaan
barat yang modern. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia sebagai makhluk sosial sama-sama
saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, mereka berbaur dalam komunitas yang disebut
masyarakat. Kemudian melahirkan tindakan yang digunakan dan diakui oleh masyarakat secara
umum sebagai suatu hal yang positif, dan hal seperti inilah yang nantinya akan menghasilkan
kebudayaan. Pada perkembangan berikutnya manusia selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya,
sehingga dapat menyebabkan perubahan pada diri masyarakat secara lahiriah maupun batiniah.
Secara lahiriah yaitu dengan adanya perubahan dalam bentuk tubuh manusia seperti halnya
pada masa jahiliah tak mengenal make up. Contoh lain : sulam alis, sulam bibir, operasi plastik.
Secara batiniah yaitu perubahan sikap dan tingkah laku yang di pengaruhi olehkebudayaan yang
bersangkutan. Contoh : dengan meniru gaya hidup orang-orang barat seperti dalam cara berpakaian,
pergaulan bebas dan lain-lain.
Dewasa ini juga manusia lebih bersifat materialistis, semua di ukur dengan nilai kebendaan
dan ekonomis. Pada masa sekarang ini sikap hidup manusia kebanyakan mengutamakan
materi,kesenangan,dan kelezatan shahwal serta ingin menguasai semua aspek kehidupan yang hanya
percaya pada rumusan-rumusan pengetahuan empires saja. Di tangan mereka yang berjiwa dan
bermental demikian itu, akan menjadi penyebab kerusakan di daratan dan di lautan sebagaimana di
isyaratkan Al-Qur’an surat AL-Rum ayat 41 :
َّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ
َ ُ ْ َ
‫اس ِل ُي ِذ ْيق ُه ْم َبعض ال ِذ ْي ع ِمل ْوا لعل ُه ْم َي ْر ِجع ْون‬
َّ
‫الن‬ ‫ى‬ ‫د‬ ْ ‫َظ َه َر ال َف َس ُاد فى الْ َبر َو ْال َب ْحر ب َما ك َس َب ْت ا‬
‫ي‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Terjemah Kemenag 2002
Telah nampak kerusakan didarat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agara
mereka kembali ( kejalan yang benar ).

Adapun sejumlah problematika masyarakat modern sebagai berikut :


1. Merosotnya kehidupan kecerdasan dan moral manusia modern.
2. Manusia modern cenderung menyalah gunakan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk hal-
hal yang negatif.
3. Semakin menurunnya tingkat keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Tuhannya
4. Kehilangan harga diri dan masa depannya.
6

5. Kurangnya akhlak pada setiap individu.


Eropa mulai mengalami kebangkitan di bidang filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Akhlak yang mereka bangun didasarkan pada penyelidikan menurut kenyataan empirik dan tidak
mengikuti gambaran-gambaran khayal atau keyakinan yang terdapat dalam ajaran agama. Sumber
akhlak dari dogma dan doktrin agama mereka ganti dengan logika dan pengalaman empirik.
Beberapa tokoh etika dalam masa ini di antaranya; Descartes, Shafesbury dan Hatshon, Bentham,
Jhon Stuart Mill Kant dan Bertrand Russel. Salah satu ajaran penting tentang etika pada masa ini
adalah bersumber pada intuisi yang diklasifikasikan menjadi empat,yaitu; Intuisi mencari hakikat
atau mencari ilmu pengetahuan, Intuisi etika dan akhlak, yaitu cenderung kepada kebaikan, Intuisi
estetika yaitu cenderung kepada segala sesuatu yang mendatangkan keindahan, dan Intuisi agama
yaitu perasaan meyakini adanya yang menguasai alam dengan segala isinya.

Anda mungkin juga menyukai