Anda di halaman 1dari 4

NAMA :ANDRIANI

SEMESTER :1 (SATU)
MATA KULIAH :ILMU AKHLAK

1.Ilmu akhlak adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian


menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang
buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang berisi pembahasan dalam upaya
mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan
tersebut, yaitu apakah perbuatan tersebut tergolong baik atau buruk.
Adapun pembagian ruang lingkup ilmu akhlak yaitu:
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya sendiri disertai dengan
larangan merusak diri baik secara jasmani dan rohani
Akhlak dalam keluarga yaitu segala sikap perilaku dalam keluarga
Akhlak dalam masyarakat yaitu sikap kita dalam menjalani kehidupan sosial yang
berlandaskan al qur’an dan hadis
Akhlak dalam bernrgara meliput kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat
kepada agama serta ikut membangun negara dalam bentuk lisan maupun pikiran
Akhlak terhadap agama

2.Fungsi dan tujuan ilmu akhlak yaitu:


Menyempurnakan prilaku manusia dengan mendorong pada kebaikan
Mencapai tujuan hidup yang ideal
Membiasakan diri bersikap sopan dan santun dalam berbicara dan bergaul
Menghindarkan diri dari sifat tamak,pelit,dan semua sifat tercela
Menjaga hubungan dengan Sang Pencipta
Memiliki jiwa toleransi kepada sesama
Menunaikan hak-hak keluarga,tetangga dan kerabat
3.Pertumbuhan dan perkembangan ilmu akhlak
.   .  Ilmu Akhlak Di Luar Agama Islam
Yang pertama adalah akhlak pada bangsa Yunani. Pada masa Yunani, pertumbuhan
dan perkembangan ilmu akhlak dimulai setelah munculnya paham Sophisticians, yaitu orang
yang bijaksana, yaitu pada masa 500-450 sebelum Masehi. Sebelum masa tersebut bangsa
Yunani tidak membicarakan ilmu akhlak, karena mereka memfokuskan diri untuk mengkaji
tentang ilmu alam.
Dasar yang digunakan oleh para pemikir Yunani dalam membangun ilmu akhlak yaitu
pemikiran filsafat merreka tentang manusia. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu akhlak pada
bangsa Yunani didasari oleh pemikiran filsafat yang erat kaitannya dengan bangsa mereka.
Sejarah menyebutkan bahwa Socrates merupakan perintis ilmu akhlak, karena ia yang
pertama kali dengan sungguh-sungguh berusaha membentuk pola hubungan antarmanusia
dengan dasar ilmu pengetahuan. Socrates menyebutkan bahwa akhlak yang paling utama
yaitu ilmu itu sendiri. Maksudnya adalah akhlak yang paling utama adalah berilmu, dan
akhlak yang paling tercela adalah bodoh. Alasannya adalah karena orang yang bodoh tidak
bisa menolong dirinya sendiri, apalagi menolong orang lain. hal ini dikemukakan oleh Ibn
Sina, yaitu salah satu tokoh filsafat islam yang terkemuka.
Yang kedua yaitu perkembangan akhlak pada agama Nasrani. Agama ini mulai
tersebar di kalangan eropa pada akhir abad ke tiga Masehi. Ajaran agama ini membawa
pokok-pokok  ajaran akhlak yang bersumber dari kitab Taurat dan Injil. Agama ini
berpendapat bahwa Tuhan adalah sumber akhlak. Tuhanlah yang membentuk dan
menentukan patokan-patokan akhlak yang harus dipelihara dan dikembangkan dalam
kehidupan sehari-hari dimasyarakat.
Yang ketiga yaitu akhlak pada bangsa Romawi (abad pertengahan). Pada masa ini,
kehidupan masyarakat dikuasai oleh gereja. Segala sesuatu yang bertentangan dengan gereja
akan mereka buang jauh-jauh. Jika ada yang menentang doktrin dari gereja, maka mereka
akan dihukum. Banyak para ahli filsafat yang pemikirannya berbeda dengan gereja yang
dihukum mati pada saat itu. Hanya pemikiran filsafat yang sejalan dengan gereja yang boleh
dipakai.
Yang keempat yaitu akhlak pada bangsa Arab Pra-islam. Sebelum datangnya Islam,
bangsa Arab tidak memiliki pemikir dalam bidang filsafat yang dapat mempengaruhi
pemikiran mereka. Ajran akhlak yang ada pada bangsa Arab pra-islam hanya ada pada syair-
syair yang dikarang oleh para ahli syair dan juga ahli hikmah. Karena pada masa ini, bangsa
Arab hanya memiliki para ahli hikmah dan penyair.
     Akhlak Pada Agama Islam
Ajaran akhlak menemukan bentuk yang absolut dalam ajaran agama islam. Ajaran
islam memusatkan ajaran akhlak kepada Tuhan dan juga akal manusia. Ajaran akhlak dalam
islam bersumber dari Al-Quran dan Sunnah dari Rasulullah SAW. Dalam al-Quran dijelaskan
mengenai konsep akhlak yang terpuji dan tidak bertentangan dengan akal manusia.
.
      Akhlak Pada Zaman Baru
Zaman ini dimulai sejak akhir abad kelima belas Masehi. Pada masa ini, bangsa Eropa
sudah mulai bangkit dari cengkeraman gereja. Peningkatan terjadi secara signifikan dalam
bidang filsafat Yunani, ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Hal ini terjadi karena mereka
sudah mulai melepaskan diri dari dogma kristiani, khayal dan mitos yang mulai diganti
dengan peran akal pikiran yang lebih dominan. Mereka mulai bertindak dan berpikir secara
liberal dengan cara meneliti, mengkritik dan memperbaharui segala hal yang tadinya sudah
dianggap mapan

Cara penerapan ilmu akhlak dimulai dengan membiasakan diri kita melakukan hal-hal yang
positif dan melalui pendidikan ilmu akhlak karena dengan pendidikan akan menambah
wawasan kita dan dapat meningkatkan kualitas akhlak kita.

4. .     Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah


a. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah
Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada
Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan

b. Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia


1) Bersangka baik (Husnuzon)
2) Tidak meremehkan orang lain
3) Menjaga hubungan baik
c. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri
Dengan cara:
1. Memelihara kesucian dan kehormatan diri
2. Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
3. Berdo’a kepada Allah
4. Sabar dengan ketentuan Allah
5. Tawakal kepada Allah
6. Rendah Hati

. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Madzmumah)


Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah  yaitu  Sikap dan tingkah laku yang
buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan.  Agar setiap
muslim menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia,  baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara.  begitu juga
hubungan dengan Allah. 
a. Contoh Akhlak yang tercela kepada Allah
1) Musyrik
2) Takabbur
3) Murtad
4) Munafik
b. Contoh Akhlak tercela kepada sesama
Tingkah laku atau sikap seseorang terhadap sesama yang tidak sesuai dengan ajaran tuntunan
Al-qur’an dan hadis diantaranya
Mudah marah (Al-Ghadhab) : Yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang
mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain
.Iri Hati atau dengki (Al-Hasadu) : Yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan
kebahagian / kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena
berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
Mengumpat (Al-Ghiiba) : Yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk
tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya
.Berbuat aniaya (Al-Zhulmu) : Yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain baik
materi maupun non-materi. Dan sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang
lain
.Kikir (Al-bukhlu) : Yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik
dalam hal jasa maupun materi

5.a. Hubungan Ilmu Akhlak dengan Psikologi

Dilihat dari segi objek studinya, ilmu jiwa membahas mengenai gejala-gejala kejiwaan yang
tampak dalam tingkah laku manusia. Melalui ilmu ini dapat diketahui sifat-sifat psikologis
yang dimiliki seseorang. Jiwa yang bersih dari maksiat dan dosa serta selalu ber-
taqarrub kepada Allah Swt..Dengan demikian, ilmu jiwa mengarahkan pembahasannya pada
aspek batin manusia dengan cara menginterpretasikan perilakunya yang tampak. Dalam
penelitian dan pengkajian menunjukkan adanya hubungan yang erat antara potensi psikologis
manusia dengan ilmu akhlak. Dengan kata lain, melalui bantuan informasi yang diberikan
ilmu jiwa, atau potensi kejiwaan yang diberikan al-Qur’an
    b  Hubungan Ilmu Akhlak dengan Ilmu Pendidikan
Tujuan pendidikan dalam islam sangat erat kaitannya dengan penyempurnaan akhlak
manusia. Tujuan tersebut dengan jelas menggambarkan bahwa ilmu pendidikan dan ilmu
akhlak memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya. Pendidikan merupakan sarana dalam
pembentukan peserta didik sebagai seseorang yang berakhlak mulia
c.Hubungan Antara Akhlak dengan Sosiologi.
Dalam ilmu akhlak mempelajari dan mengupas masalah perilaku, perbuatan manusia
yang timbul dari kehendak. Sedangkan ilmu sosiologi mempersoalkan tentang kehidupan
masyarakat. Dengan demikian ilmu akhlak erat hubungannya dengan ilmu
sosiologi (kemasyarakatan)

Anda mungkin juga menyukai