Anda di halaman 1dari 2

HARMONI DALAM KEBERSAMAAN

( oleh: Novira Sagita Idmal dari STKIP Muhammadiyah Bone)

Penempatan lokasi KKN kami diatur oleh panitia lokal di sana, jadi tidak ada kata

protes atau apapun itu. Hal yang perlu kami lakukan hanyalah beradaptasi dengan sesama

anggota kelompok kami, sesama masyarakatnya, dan utamanya dengan kondisi iklim di

daerah tersebut. Kami ditempatkan di sebuah desa yang bernama “Tunjungmuli”. Desa ini

berada di kawasan kecamatan Karangmoncol kabupaten Purbalingga pada provinsi Jawa

Tengah. Tunjungmuli merupakan desa terluas di Purbalingga, yang terdiri dari 54 RT dari 5

dusun yang ada. Desa yang berada di kaki gunung kecil, dengan cuaca yang sejuk yang suhu

rata-rata perharinya sekitaran 20 ◦C. Jumlah penduduknya ± 12.000 jiwa, yang semuanya

adalah suku Jawa yang memeluk agama Islam. Masyarakat muslim di sini mayoritas NU

(Nahdlatul Ulama), Muhammadiyahnya hanya sekitar 20% dari jumlah penduduk

keseluruhan. Walau begitu tidak ada deskriminasi di lingkungan sini, semuanya sama.

Keramahan adalah sesuatu yang lumrah kami temui dari penduduk desa ini. Adapun potensi

lokal dari desa ini berupa Kampung Marketer, pembuatan wig dan pembuatan bulu mata

palsu yang diekspor ke luar negeri, pembuatan sapu, pembuatan gula merah dari nira kelapa.

Perlu kalian ketahui bahwa hidup di sana tidaklah mudah, ini bukan hanya mengenai

kondisi geografis daerah tersebut, tetapi juga kondisi psikis kami masing-masing. Tidak

dipungkiri kalau kami-kami ini adalah sekumpulan mahasiswa yang masih memegang teguh

ego masing-masing. Menyatukan kepala-kepala ini tidaklah semudah membalikkan telapak

tangan. Pada dasarnya kami perlu waktu untuk saling mengenal dan memahami. Itupun tiap

hari kami kian beusaha untuk saling melengkapi hingga menciptakan sebuah harmoni

kebersamaan yang begitu indah untuk di kenang. Tentunya banyak hambatan yang perlu

kami lalui untuk memngokohkan kebersamaan yang terjalin selama ± 35 hari ini.

Setiap hari kami harus mengisi tenggak waktu yang di berikan dengan berbagai

kegiatan, baik itu hanya program kerja individu atau kelompok ataupun silaturahmi-siturahmi
yang mesti kami lakukan untuk mengenal warga di sana. Pada minggu-minggu awal, kami

fokus pada pengenalan lingkungan lokasi KKN kami, entah itu dengan masyarakatnya atau

kondisi geografis desa ini, yang dilanjutkan dengan sosialisasi program kerja individu kami

masing-masing. Program kerja kelommpok kami lakukan setelah program kerja individu

kami masing-masing telah rampung. Selama melakukan hal-hal tersebut, kami bukan hanya

mendapatkan rasa lelah tetapi kebahagian yang tak terkira. Kebahagian yang memadamkan

rasa lelah kami di saat sang rembulan melakukan tugasnya. Sehingga senyum selalu

mengantarkan kami ke pulau kapuk.

Masyarakatnya sangat baik kepada kami. Mereka benar-benar membantu kami dalam

menunaikan tugas-tugas kami sebagai peserta KKN. Mungkin sangat sulit untuk menemukan

orang-orang seperti mereka di tempat asal kami. Mereka sungguh meninggalkan kesan yang

tak terlupakan buat kami. Hampr tiap hari selalu ada saja undangan untuk datang ke rumah

mereka. Entah itu hanya sekedar silaturahmi ataupun undangan makan. Tinggal di sana

membuat hidup kami sejahtera. Sejahtera yang kami maksud di sini adalah berat badan kami

yang meningkat pesat. Banyak pakaian kami yang sudah tak muat lagi untuk dikenakan.

Jangan tertawa, karena beginilah adanya. Padahal aktivitas kami tiap hari sangatlah padat.

Jarang kami punya waktu untuk istirahat. Apalagi tidur siang, hal itu mustahil buat kami.

Kian hari, kami makin terlena, makin nyaman dan makin cinta dengan suasana yang

tercipta di sana. Selalu ada canda tawa yang mengiringi langkah kaki kami tiap hari. Hingga

kami tak menyadari jika waktu kami telah menemui batasnya. Kesedihan mulai memasuki

relung hati kami masing-masing. Kami merasa ini belum cukup. Kami masih perlu waktu

lebih banyak lagi, tetapi kami sadar bahwa inilah batasnya. Batas yang tak bisa kami abaikan

begitu saja. Pada akhirnya tangis kesedihan menggantarkan perpisahan kami, tetapi kami

yakin bahwa akan ada pertemuan lagi setelah ini. Pertemuan dimana kami akan berkumpul

bersama untuk mengenang masa-masa selama KKN dengan raut kebahagiaan di wajah ini.

Anda mungkin juga menyukai