Oleh
I Ketut Wijaya
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Ketua Jurusan
Teknik Elektro dan Komputer
Fakultas Teknik Unud
ii
KATA PENGATAR
Penulis
iii
Kontrak Perkuliahan
iv
SAP (Satuan Acara Perkuliahan)
v
konduktor dan konduktivitas, sifat fisis, konduktor dan
superkonduktor kimia dan sifat mekanis superkonduktor.
dari bahan konduktor dan 2. Mampu
superkonduktor. memahami Sifat
2. Menganalisis sifat kelistrikan, sifat
kelistrikan, sifat thermal, thermal,
konduktivitas, sifat fisis, konduktivitas,
kimia dan sifat mekanis sifat fisis, kimia
dari bahan konduktor dan dan sifat mekanis
superkonduktor. dari bahan
konduktor dan
superkonduktor.
3 Mendeskripsikan Setelah mengikuti 1. Pengertian
perspektif tentang perkuliahan ini, tentang sifat
sifat kelistrikan, mahasiswa diharapkan kelistrikan, sifat
sifat thermal, dapat : thermal,
konduktivitas, sifat konduktivitas,
fisis, kimia dan sifat 1. Mengimlementasikan sifat fisis, kimia
mekanis dari bahan dan sifat mekanis
perspektif tentang sifat
semikonduktor dari bahan
kelistrikan, sifat thermal,
semikonduktor
konduktivitas, sifat fisis,
2. Mampu
kimia dan sifat mekanis
memahami sifat
dari bahan
kelistrikan, sifat
semikonduktor.
thermal,
2. Menganalisis sifat konduktivitas,
kelistrikan, sifat thermal, sifat fisis, kimia
konduktivitas, sifat fisis, dan sifat mekanis
kimia dan sifat mekanis
dari bahan
dari bahan semikonduktor.
semikonduktor.
3 Mendeskripsikan Setelah mengikuti 1. Pengertian
perspektif tentang perkuliahan ini, tentang sifat
sifat kelistrikan, mahasiswa diharapkan kelistrikan, sifat
sifat thermal, dapat : thermal,
konduktivitas, sifat konduktivitas,
fisis, kimia dan sifat 1. Mengimlementasikan sifat fisis, kimia
mekanis dari bahan dan sifat mekanis
perspektif tentang
semikonduktor dari bahan
sifat kelistrikan, sifat
semikonduktor.
thermal, konduktivitas,
2. Mampu
sifat fisis, kimia dan
memahami sifat
sifat mekanis dari bahan
kelistrikan, sifat
semikonduktor.
thermal,
vi
2. Menganalisis sifat konduktivitas,
kelistrikan, sifat sifat fisis, kimia
thermal, konduktivitas, dan sifat mekanis
sifat fisis, kimia dan dari bahan
sifat mekanis dari bahan semikonduktor.
semikonduktor.
4 Mendeskripsikan Setelah mengikuti 1. Pengertian
perspektif tentang perkuliahan ini, tentang sifat
Sifat kelistrikan, mahasiswa diharapkan kelistrikan, sifat
sifat thermal, dapat : thermal,
konduktivitas, sifat konduktivitas,
fisis, kimia dan sifat 1. Mengimlementasikan sifat fisis, kimia
mekanis dari bahan dan sifat mekanis
perspektif tentang
dari bahan
isolasi gas, cair sifat kelistrikan, sifat
semikonduktor.
(minyak), padat thermal, konduktivitas,
2. Mampu
(isolasi berserat, sifat fisis, kimia dan
memahami sifat
isolasi mineral, sifat mekanis dari bahan
kelistrikan, sifat
kaca, porselin, semikonduktor.
thermal,
plastik, polimer); 2. Menganalisis sifat konduktivitas,
kelistrikan, sifat
sifat fisis, kimia
thermal, konduktivitas,
dan sifat mekanis
sifat fisis, kimia dan
dari bahan
sifat mekanis dari bahan
semikonduktor.
semikonduktor.
5 Mendeskripsikan Setelah mengikuti 1. Pengertian sifat
perspektif tentang perkuliahan ini, kelistrikan, sifat
Sifat kelistrikan, mahasiswa diharapkan thermal,
sifat thermal, dapat : konduktivitas,
konduktivitas, sifat sifat fisis, kimia
fisis, kimia dan sifat dan sifat mekanis
1. Mengimlementasikan
dari bahan
mekanis dari bahan perspektif tentang sifat
magnetik; Sifat
magnetik; Sifat fisis kelistrikan, sifat
fisis dan optis
dan optis dari serat thermal, konduktivitas,
dari serat optik.
optik sifat fisis, kimia dan
2. Mampu
sifat mekanis dari bahan
memahami sifat
magnetik; Sifat fisis dan
kelistrikan, sifat
optis dari serat optik.
thermal,
2. Menganalisis sifat konduktivitas,
kelistrikan, sifat sifat fisis, kimia
thermal, konduktivitas, dan sifat mekanis
sifat fisis, kimia dan dari bahan
sifat mekanis dari bahan magnetik; Sifat
magnetik; Sifat fisis dan
vii
optis dari serat optik. fisis dan optis
dari serat optik.
viii
DAFTAR ISI
ix
5.2 Cara Kerja Fiber Optik ............................................... 48
5.3 Bagian-Bagian Serat Optik Jenis Single Mode ............. 49
5.4 Kode Warna Pada Kabel Serat Optik ......................... 50
BAB VI Bahan Konversi Energi Secara Langsung (Photovoltaic,
Thermo Electric, Elektro Kimia, Dll);
Aplikasi Material Teknik Elektro .................................... 52
6.1 Photovoltaic .............................................................. 52
6.2 Thermo Electric ......................................................... 53
6.3 Elektro Kimia ............................................................ 57
6.4 Aplikasi Material Teknik Elektro .............................. 60
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR RUMUS
xiii
BAB I
STRUKTUR SIFAT-SIFAT DAN MIKROKOPIS BENDA PADAT,
CAIR, DAN GAS
Sifat-sifatnya :
Merupakan gas terberat (massa jenisnya 6,14 kg/m3 atau sekitar 5 kali
berat udara )Tidak mudah terbakarTidak larut dalam airTidak
1
beracunTidak berwarna dan tidak berbauTegangan tembusnya sangat
tinggi yaitu 75 kV/cmTepat sekali digunakan sebagai pendingin pada
peralatan listrik yang menimbulkan panas atau bunga api.
d. Ciri Khas Molekul Zat Gas adalah gaya tarik menarik sangat kecil,
susunannya sangat tidak teratur, letaknya saling berjauhan, dan
bergerak sangat bebas.
3
jalan memanaskan campuran antara silikat, aluminium, magnesium, dan
ditambahkan kedalam Fluorence Compound. Susunan atomnya hampir
sama dengan phlogopite.Penggunaan mika :Sebagai bahan isolasi yang
terpenting seperti elemen-elemen pemanas mesin-mesin elektrikSebagai
bahan dielektrik termasuk kelas C, karena tahan terhadap temperatur,
bila dicampur dengan dielektrik kelas A akan membentuk golongan
perantara B dan bila dicampur dengan silikon menghasilkan bahan
dielektrik kelas H dipergunakan sebagai bahan pengisi kapasitor.Sebagai
bahan kapasitor, mica receiving, mica transmitting dan mica
reconstituted.
4). Mekanit
Merupakan mika yang dirubah sesuai dengan kebutuhan
pemakainya. Contohnya : polat mekanit, mekanit komutator, pita
mekanit.
5) Bahan-bahan berserat
Ada tiga macam golongan dasar yang dipergunakan yaitu tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan. Sebenarnya bahan ini kurang baik
sebagai penyekat listrik, karena sifatnya yang sangat menyerap cairan.
Kita tahu bahwa cairan dapat merusak penyekat dan daya sekat listrik
akan turun. Faktor-faktor yang menyebabkan bahan serat dipakai sebagai
penyekat listrik adalah bahannya akan melimpah sehingga harganya
murah, daya mekanisnya cukup baik (kuat dan fleksibel), dengan
disusun berlapis-lapis dan dengan dicampur zat-zat lain, dapat diperbaiki
daya mekanisnya, daya sekatnya dan ketahanannya terhadap panas.
Contohnya benang, terbuat dari atau sutra. Tekstil, terbuat dari
benang yang ditenun dan dijadikan pita atau kain.selain itu dikenal juga
tekstil tiruan, misalnya nilon, tetoron, decron, trilin dan sebagainya.
4
b) Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula,
hal ini hanya sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk
semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
c) Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena
besar gaya yang bekerja jauh melampaui batas kekenyalan
sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
b. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk
sendiri), dimana pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi
yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami
kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya
menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan
bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : Jika isi
(volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akanbertambah.
Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam
keadaan panas.
c. Sifat Kimia berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan
yang terbuat dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari
bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan
bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah
yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan
sekitarnya disebut pemburaman.
5
a) Konduktivitas dan Resistifitas Konduktor
Faktor yang mempengaruhi Resistivitas Penghantar, adalah
Temperatur, Tahanan pada beberapa bahan konduktor
terutama pada bahan logam murni akan bertambah dengan
kenaikan dari temperatur. Perubahan dari tahanan dari bahan
per ohm per derajat celcius dengan adanya perubahan
temperatur dinamakan koefesien temperatur tahanan dari
bahan, dan Tahanan dari konduktor akan berubah sesuai
dengan perubahan temperatur
b) Sifat bahan dengan Resistifitas Rendah
Bahan dengan resistifitas rendah pada umumnya digunakan
pada penghantar untuk perumahan, saluran transmisi dan
distribusi, pada lilitan motor, generator dan transformator,
serta pada bagian konektor rangkaian elektronika. Bahan ini
digunakan pada semua pengguna dengan rugi daya dan rugi
tegangan serendah mungkin. Tembaga adalah bahan yang
sangat banyak penggunaannya, sebagai konduktor pada
rangkaian elektronika. Banyak kawat yang terbuat dari
tembaga. Tembaga adalah suatu konduktor yang baik dan
sangat mudah untuk penyambungannya. Aluminium adalah
penghantar yang baik,tetapi tidak sebaik tembaga. Bahan ini
banyak digunakan pada transformator tenaga dan saluran
transmisi dibandingkan pada bagian rangkaian
elektronikanya.
c) Suatu bahan yang mempunyai resistifitas rendah akan
mempunyai keadaaan-keadaan sebagai berikut :
1) Koefesien temperatur adalah rendah.
2) Koefesien temperatur tahanan adalah perubahan rendah.
Hal ini diperlukan untuk menentukan jatuh tegangan dan
rugi daya yang rendah dengan perubahan temperatur.
Dengan kenaikan temperatur karena adanya arus yang
mengalir pada bahan akan naik dan rugi daya serta rugi
tegangan akan bertambah. Untuk mendapatkan kerugian
yang rendah bahan konduktor harus mempunyai
koefesien temperatur rendah.
3) Tekanan mekanik yang cukup
4) Tekanan mekanik adalah diakibatkan oleh angin dan
karena berat dari konduktor saluran udaranya sendiri,
yang digunakan untuk jaringan distribusi dan transmisi
pada penyaluran daya listrik. Oleh karena itu, untuk
6
menahan tekanan mekanis pada beberapa penggunaannya
maka bahan konduktor harus lebih kuat dibandingkan
tekanan mekanisnya.
5) Dapat dibengkok
6) Pada ukuran yang berbeda dan lampung yang berbeda
dari penghantar adalah diperlukan untuk berbagai jenis
penggunaan. Untuk penggunaan ini, bahan konduktor
dapat mudah dan diolah kedalam ukuran dan lempung
yang berbeda : Tahan Korosi Bahan konduktor
diharapkan untuk tidak mudah terkorosi atau berkarat bila
konduktor tersebut digunakan tanpa isolasi dan digunakan
diluar.
7) Sifat bahan dengan Resistifitas tinggi Bahan yang
mempunyai resistifitas yang tinggi adalah pada umumnya
bahan yang terbuat dari campuran yang berbeda. Contoh
yang paling umum dari bahan yang resistifitas tinggi
adalah: anganin, constanta, ichrom, dan lain-lain.
8) Contoh penggunaannya sebagai berikut: Elemen
pemanas, Start pada motor listrik, Tahan beban, Rheostat
b. Semi Konduktor
adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut
juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Suatu
semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik
dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus
tertentu, tatacara tertentu dan persyaratan kerja semikonduktor
berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat arus, penguat
tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu
semikonduktor supaya bisa berfungsi harus tahu spesifikasi dan
karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi syarat operasinya
maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan
materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
7
Doping Semikonduktor
8
berubah sifatnya menjadi bahan penghantar yang baik. Germanium
merupakan bahan yang sangat luas pemakaianya didalam pembuatan
rectifier, transistor, dan peralatan semi konduktor yang lain.
Germanium yang dicampur dengan Arsen (As) disebut N-
Germanium. N artinya negatif, karena pada temperatur kamar,
germanium tipe N ini mempunyai banyak elektron bebas yang
bermuatan negatif. Arsen yang memberikan elektron disebut donor.
Germanium yang dicampur dengan Indium (In) yang mempunyai 3
elektron valensi disebut P-Germanium. P artinya positif, dan
menunjukkan bahwa banyak sekali hole yang bermuatan positif yang ada
dalam Germanium tipe P ini.
b) Silikon
Silikon (Si) tidak ditemukan dalam bentuk aslinya, akan tetapi
ditemukan dalam bentuk silika yang direduksi dengan kokas dan
kemudian dimurnikan dengan converter, menghasilkan SiO atau SiHCl,
atau dengan proses didestilasi berulang-ulang dan kemudian direduksi
dengan hydrogen menghasilkan SiH.
Sifat-sifat silikon :
a. Mempunyai mobilitas yang tinggi
b. Konstanta dielektriknya kecil
c. Konduktivitas termis yang besar
d. Disipasi panas yang baik.
e. Impurity ionization energy yang sangat kecil
9
mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di
sisi N lebih tinggi. Hal itu menyebabkan dioda hanya dapat mengalirkan
arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah
(rectifier).
2). Transistor
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction).
Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung
terminalnya berturut-turut disebut emitor, base, dan kolektor.
Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor
ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya
tergantung dari perpindahan elektron di kutub negatif mengisi
kekurangan elektron (hole) di kutub positif. Transistor bipolar pertama
kali ditemukan oleh William Schockley pada tahun 1951.
Transistor adalah komponen yang dapat bekerja sebagai sakelar
(switch on/off) dan juga sebagai penguat (amplifier). Transistor bipolar
adalah inovasi yang mengantikan transistor tabung (vacum tube). Selain
dimensi transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga
lebih kecil sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin. Dalam
beberapa aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada
aplikasi audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun
konsumsi dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat melepaskan elektron,
teknik yang digunakan adalah pemanasan filamen seperti pada lampu
pijar.
Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan
dengan penggabungan 2 buah dioda. Emiter-Base adalah salah satu
junction dan Base-Kolektor junction lainnya. Seperti pada dioda, arus
hanya akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya jika
tegangan pada material P lebih positif daripada material N (forward
bias).
Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-
emiter diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif
(reverse bias).
Karena base-emitor mendapat bias positif maka seperti pada
dioda, elektron mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada
rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena
kolektor ini lebih positif, aliran elektron bergerak menuju kutub ini.
Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju
base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis,
hanya sebagian elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada
10
pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju
kolektor.
Itulah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak
dapat menjadi sebuah transistor, karena persyaratannya adalah lebar
base harus sangat tipis sehingga dapat diterjang oleh elektron. Jika
misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika base diberi bias
maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya
sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan.
d) Persiapan bahan semikonduktor
Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan
dalam proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari
material. Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga
diperlukan, karena kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi,
kembaran, dan retak tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas
dari material. Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya
perangkat semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai
kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa saat ini
menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat
hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder
kemudian diiris menjadi wafer.
Karena diperlukannya tingkat kemurnian kimia dan kesempurnaan
struktur kristal untuk membuat perangkat semikonduktor, metode khusus
telah dikembangkan untuk memproduksi bahan semikonduktor awal.
Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian tinggi termasuk pertumbuhan
kristal menggunakan proses Czochralski. Langkah tambahan yang dapat
digunakan untuk lebih meningkatkan kemurnian dikenal sebagai
perbaikan zona. Dalam perbaikan zona, sebagian dari kristal padat
dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi di daerah yang dicairkan,
sedangkan material yang diinginkan mengkristal kembali sehingga
menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan lebih sedikit
kesalahan.
Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang melibatkan
heterojunction antara bahan-bahan semikonduktor yang berbeda,
konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang, penting
untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.
11
c. Isolator
Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak
berarti bahwa arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal
ini disebabkan karena hambatan jenis penghantar terlalu besar sehingga
sulit menghantarkan arus listrik.
Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah
asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet dll.
Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas bergerak . Hal
ini karena setiap atom dari bahan isolator terikat dengan kuat. Pada
isolator, setiap muatan elektron dipegang erat oleh inti atomnya,
sehingga pada suhu ruangan/normal tidak mungkin adanya pengaliran
arus listrik.
Apabila isolator diberi tegangan besar sehingga menghasilkan energi
listrik yang mampu mengatasi energi pengikat elektron, elektron akan
dapat berpindah. Dengan demikian isolator dapat mengalirkan arus
listrik.Berdasarkan hal itu di katakan bahwa pada tegangan yang tinggi,
isolator dapat berfungsi sebagai konduktor.
12
celah-celah dielektrik porselen yang diduga disebabkan oleh
ekspansi semen.
b) Porselin ( Porselen)
Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting
dan luas penggunaannya. Istilah bahan-bahan keramik digunakan
untuk semua bahan anorganik yang dibakar pada pembakaran dengan
suhu tinggi dan bahan asli berubah substansinya.
Porselin terbuat dari tanah liat china (China Clay) yang terdapat di
alam dalam bentuk aluminium silikat. Bahan tersebut dicampur
kaolin fealspar dan Quarts. Kemudian campuran ini dipanaskan
dalam tungku yang suhunya dapat diatur. Bahan porselin dibakar
sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubang-lubang.
Untuk mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik
harus dipilih suhu pemrosesan bahan isolasi yang sesuai, karena jika
bahan isolasi diproses pada suhu yang agak rendah, sifat mekanisnya
baik, tapi bahan tetap berlubang. Sedangkan bila dipanaskan pada
suhu tinggi, lubang-lubangnya berkurang, tetapi bahan menjadi
rapuh.
Isolator yang baik secara mekanis mempunyai kuat dielektrik kira-
kira 60 kV/cm, kuat tekan dan kuat tariknya msing-masing,
70.000Kg/cm2 dan 500Kg/cm2.
Untuk pembuatan isolator porselin diperlukan suhu berkisar antara
1300 derajat celsius hingga 1500 derajat Celcius dalam jangka waktu
20 hingga 70 jam.
Sifat-sifat porselin:
a) Massa jenisnya berkisar antara 2,3 hingga 2,5 g/cm3
b) Koefisien muai panjang 3.10-6 hingga 4,5.10-6 per derajt
Celcius.
c) Kekuatan tekan 4000 hingga 6000 kg/cm2
d) Kekuatan tarik 300-500 kg/cm2 yang menggunakan pelapis .
200-300 kg/cm2 yang tanpa pelapis.
e) Kekuatan tekuk 80 hingga100 kg/cm2. poerselin lebih regas
daripada kaca.
f) Tegangan tembus berkisar antara 10 hingga 30 kV/mm
g) Resistivitas 10"11 hingga 10 pangkat 14 ohmcm.
h) Permitivitas berkisar antara 6 hingga 7
i) Sudut kerugian dielektrik akan naik jika suhu dinaikkan.
13
d. Super Konduktor
Superkonduktor belakangan ini menjadi topik pembicaraan dan
penelitian yang paling populer. Superkonduktor menjanjikan banyak
hal bagi kita, misalnya transmisi listrik yang efisien (tak ada lagi
kehilangan energi selama transmisi). Saat ini penggunaan
superkonduktor belum praktis, dikarenakan masalah perlunya
pendinginan (suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu
kamar).
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan
dibawah suatu nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja
berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada
keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas
menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Superkonduktor merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya
juga menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang
berbeda. Sebagai contoh, karbon juga bersifat superkonduktor
dengan Tc 15 K.
Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini
adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus
Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
a) Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki
hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat rendah.
Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun
tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan
Superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor
bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas suatu
bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
14
b) Sifat Kelistrikan Superkonduktor
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik
jika terlebih dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam
konduktor pada umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi
dan basis serta elektron bebas. Ketika medan listrik diberikan
pada bahan, elektron akan mendapat percepatan. Medan listrik
akan menghamburkan elektron ke segala arah dan menumbuk
atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan adanya hambatan
listrik pada logam konduktor.
15
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua
akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti
atom-atom kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-
menolak antar elektron sehingga kedua elektron bergerak
berpasangan.
c) Sifat Kemagnetan Superkonduktor
Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme
sempurna. Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan
magnet, maka tidak akan ada medan magnet dalam
superkonduktor. Hal ini terjadi karena superkonduktor
menghasilkan medan magnet dalam bahan yang berlawanan arah
dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek yang sama dapat
diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam suhu
normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor.
Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan
Efek Meissner.
d) Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang
lemah, medan magnet akan menembus superkonduktor pada
jarak yang sangat kecil dan dinamakan London Penetration
Depth. Pada bahan superkonduktor umumnya London
Penetration Depth sekitar 100 nm. Setelah itu medan magnet
bernilai nol. Peristiwa ini dinamakan Efek Meissner dan
merupakan karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner
adalah efek dimana superkonduktor menghasilkan medan
magnet.
Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat
melayang karena ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini
juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya terlalu
besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan
kehilangan sifat superkonduktivitasnya.
16
e. Bahan Magnetik
Menurut sifatnya terhadap adanya pengaruh kemagnetan,bahan
magnet dapat digolongkan menjadi 5 yaitu diamagnetic, paramagnetic,
ferromagnetic,anti feromagnetik, dan ferrimagnetik(ferrit).
a) Bahan diamagnetic adalah bahan yang sulit menyalurkan garis
gaya magnit(ggm). Permeabilitasnya sedikit lebih kecil dari 1
dan tidak mempunyai dwikutub yang permanen. Bahan – bahan
diamagnetic antara lain : Bi,Cu,Au,Al₂O₃,NiSo₄.
b) Bahan paramagnetic adalah bahan yang dapat menyalurkan
garis gaya magnit (ggm) tetapi tidak banyak. Permeabilitasnya
sedikit lebih besar dari 1. Susunan dwikutubnya tidak beraturan.
Bahan-bahan paramagnetic antara lain: Al,Pb, Fe₂So₄, Fe So₄, Fe
Cl₂, Mo,W, Ta, Pt, dan Ag.
c) Bahan ferromagnetic adalah bahan yang mudah menyalurkan
ggm. Permeabilitasnya jauh diatas 1. Bahan ferromagnetic antara
lain : Fe, Co, Ni, Gd, Dy,
d) Teori anti ferromagnetic dikembangakan oleh Neel seorang
ilmuwan perancis.
e) Resistivitas bahan ferromagnet adalah rendah. Hal ini
menyebabkan pemakian ferromagnetic terbatas pada frekuensi
rendah. Sedangkan pada bahan ferrimagnetik resistivitasnya
jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet. Karena itu
ferritmagnet (ferrit) layak digunakan pada peralatan yang
menggunakan frekuensi tinggi disamping arus-eddy yang terjadi
padanya kecil.
f) Rumus bahan ferrimagnetik adalah Mo. Fe₂O₃ ( M adalah
logam bervalensi 2 yaitu Mn, Mg, Ni, Cu, Co, Zn, Cd). Contoh :
ferrit, seng ,nikel rumusnya adalah α NiO,β ZnO, Fe₂O₃ dimana
α+β=1.
g) Bahan – bahan ferromagnetic dapat dikategorikan menjadi 2
yaitu:
Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan
magnetic lunak, bahan ini banyak digunakan untuk inti
transformator, inti motor atau generator,rele,peralatan, sonar,
atau radar.
h) Bahan ferromagnetic yaitu sulit dijadikan magnet tetapi setelah
menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut
17
bahan magnetic keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi
magnet permanen.
i) Parameter-parameter magnetik
j) Permeabilitas dan susceptibilitas magnetic.
k) Pada perhitungan – perhitungan tentang magnet, terdapat
hubungan antara fluxi (B) dengan satuan Wb/m2 atau tesla
dengan kuat medan (H) dengan satuan A lilit/m sebagai berikut:
B = μ H…….......................………………….................………….(2)
μ = μr. Μo
sehingga:
18
Xm adalah susceptibilitas magnetic. Magnetisasi (M) dari bahan dapat
diekspresikan sebagai momen dwikutub magnetic (pm) dengan satuan C.
m2/dt atau A/m2
dimana :
M= N. pm …………………………….........…................….(7)
19
rendah yaitu permalloy yang mengandung nikel 40 hingga 50% dan
permalloy yang mengandung nikel 72 hingga 80% disebut permalloy
tinggi.
Alfiser adalah bahan yang tegas sehingga sangat mudah dijadikan
bubuk untuk dibuat bahan dielektrikmagnet. Harganya lebih murah
daripada permalloy karena komposisinya tidak tergantung Ni.
Ferrit adalah bahan semikonduktor yang mempunyai resistivitas
anatara 102 hingga 107 Ώcm.
20
Tabel 3. Beberapa Bahan Magnet Kertas
Hc A- Br (BH) maks
Nama Komposisi
lilit/m Wb/m2 J/m3
f) Magnetostriksi
Pada sebuah bahan ferromagnetic diamaganetisasi, umumnya secara
fisik terjadi perubahan dimensi. Hal atau gejala seperti ini disebut
magnetostriksi.
Terdapat 3 jenis magnetostriksi yaitu:
a. Magnetostriksi longitudinal adalah perubahan panjang searah
dengan magnetisasi. Perubahan ini dapat bertambah dan
berkurang.
b. Magnetostriksi transversal yaitu perubahan dimensi tegak lurus
dengan arah magnetisasi.
c. Magnetostriksi volume yaitu perubahan volume sebagai akibat
dari kedua efek atas.
21
BAB II
SIFAT KELISTRIKAN, SIFAT THERMAL, KONDUKTIVITAS,
SIFAT FISIS, KIMIA DAN SIFAT MEKANIS DARI BAHAN
KONDUKTOR DAN SUPERKONDUKTOR
2.1 Konduktor
Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu
elemen penting yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik
itu sendiri . Bahan listrik yang sangat populer selama ini meliputi
konduktor, semikonduktor, dan isolator. Satu lagi yang dikenal dengan
super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli .
Ketiga bahan tadi secara integratif dalam sistem kelistrikan
dimanfaatkan secara optimal. Seperti konduktor adalah salah satu
material paling besar yang dipakai dalam penyaluran tenaga listrik baik
alumunium maupun tembaga atau campuran dengan bahan lain. Suatu
bahan dapat berbentuk padat , cair atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah
karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan besdasarkan wujud
tersebut dalam teknik listik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Bahan penghantar (Konduktor)
2. Bahan penyekat (Isolator)
3. Bahan setengah penghantar (Semi konduktor)
4. Bahan magnetis
5. Bahan Super konduktor
6. Bahan nuklir
7. Bahan khusus
Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus
listrik, baik berupa zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang
konduktif maka di sebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat
konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar. jadi sebagai penghantar emas
adalah sangat baik, tetapi sangat mahal harganya, maka secara ekonomis
tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
22
a) Daya hantar listrik
b) Koefisian suhu tahanan
c) Daya hantar panas
d) Kekuatan tegangan tarik , dan
e) Timbulnya daya eletro-motoris termo
R= ρl/A............................................................................................(8)
dimana :
R = R0 { 1 + α (t – t0)}, .....................................................................(9)
dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu
T : temperatur suhu akhir, dalam 0C.
23
penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar , hal ini dengan
pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah .
24
Kapasitas Termal adalah sifat yang mengindikasikan
kemampuan materi untuk menyerap panas
c).Konduktivitas Termal
Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran
intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya
untuk menghantarkan panas. Berikut ini nilai konduktivitas
termal beberapa benda.
Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu
besaran intensif bahan yang menunjukkan dalam kemampuan untuk
menghantarkan panas. Konduksi termal adalah suatu fenomena transport
di mana perbedaan temperatur menyebabkan transfer energi termal dari
satu daerah benda panas ke daerah yang sama pada temperatur yang
lebih rendah. Panas yang di transfer dari satu titik ke titik lain melalui
salah satu dari tiga metoda yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduktivitas termal = laju aliran panas × jarak / ( luas × perbedaan
suhu ).
....................................................(10)
R = T/Q .......................................................................................(11)
Keterangan :
R = tahanan alias hambatan termal
Q = konduktivitas termal
T = temperatur
Tambahan :
25
Pada umumnya zat padat merupakan konduktor termal yang baik,
sedangkan zat cair dan zat gas merupakan konduktor termal yang buruk.
Konduktor termal = penghantar panas alias kalor. Zat cair dan zat gas
bisa disebut juga sebagai isolator termal terbaik. Isolator termal =
penghambat panas alias kalor.
26
e) Sifat Fisis Konduktor
1) Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa
mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain
wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan,
kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini
pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut.
a. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan
benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya
hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang
ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah
lampu dapat menyala.
b. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua
yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik
adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan
benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet.
c. Titik Didih
- Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
- Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi
zat cair.
2) Sifat Kimia
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain
mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan
berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat
kimia :
a. Mudah terbakar
27
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun
pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG
MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang
mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.
b. Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman,
dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk
dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan
berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang
berubah rasa menjadi asam.
c. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda
tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat
mudah berkarat.
d. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat
mudah meledak, seperti : magnesium, uranium dan natrium.
e. Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara
lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida.
Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama,
baik serangga maupun tikus.
28
Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik
elektron yang bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua
akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom
kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar electron
sehingga kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut
Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika
elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron
yang mendekati inti atom kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon.
Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini
mengakibatkan gaya Tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron ini
akan melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.
29
- Kandungan uap air
Konduktifitas termal air sebesar 25 x konduktifitas udara tenang.
Oleh karena itu apabila suatu benda berpori diisi air maka akan
berpengaruh terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang
rendah pada bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara
dalam bahan tersebut.
Hubungan antara konduktifitas termaldan kandungan uap air dituangkan
dalam persamaan sbb:
Kh=Kd(1+0,0125h)
- Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah
kecil. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktifitas
termal akan meningkat apabila suhu meningkat.
5) Konduktivitas Superkonduktor,
Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam
beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan
hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik interior (efek
30
Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena mekanika-
kuantum yang berbeda dari konduktivitas sempurna.
Dalam superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan
oleh sebuah gaya tarik antara elektron konduksi tertentu yang meningkat
dari pertukaran phonon, yang menyebabkan elektron konduksi
memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan elektron yang
berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai
superkonduktor tidak konvensional, yang memperlihatkan
superkonduktivitas tetapi yang ciri fisiknya berlawanan dengan teori
superkonduktor konvensional. Apa yang disebut superkonduktor suhu-
tinggi superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari yang
dimungkinkan menurut teori konvensional (meskipun masih jauh di
bawah suhu ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori lengkap tentang
superkonduktivitas suhu-tinggi.
Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material, termasuk
unsur sederhana seperti timah dan aluminum, beberapa logam alloy,
beberapa semikonduktor di-dop-berat, dan beberapa "compound"
keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen. Kelas compound yang
terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhu-tinggi.
Superkonduktivitas tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan
perak, atau di banyak logam ferromagnetik, meskipun ada beberapa
material menampilkan baik superkonduktivitas dan ferromagnetisme
telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini.
31
keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas
menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa
kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada
suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan
kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun
kemudian ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian
oleh Onnes diberi nama superkondutivitas.
Onnes mulai mempelajari sifat-sifat logam pada suhu yang sangat
dingin. Kemudian dia mengalirkan arus pada logam merkuri yang
sangat murni yang didinginkan. Onnes menemukan bahwa pada suhu 4,2
K hambatan listrik pada logam merkuri tiba-tiba menghilang atau nol
dan arus dapat mengalir terus menerus tanpa kehilangan energi
(supercurrrent). Fenomena inilah yang dinamakan superkonduktivitas
oleh Onnes yang membuatnya dianugrahi Nobel Fisika 2 tahun
kemudian.
Pada tahun 2003 tiga orang ilmuwan diberi Nobel Fisika yakni Alexei
abrikosov, Anthony legget dan Vitally Ginzburg, akibat temuan mereka
mengenai perkembangan teori superkonduktor. Mereka menemukan
aplikasi superkonduktor, yakni sebuah alat pencitra/pendiagnosa yang
disebut Magnetic Resonance Imaging / MRI. MRI mempunyai
pencitraan dengan resolusi sangat tinggi, melebihi CT SCAN,
yang dapat digunakan sebagai pendiagnosa otak manusia.
Dibidang kelistrikan, Generator yang menggunakan superkonduktor
memiliki efisiensi sebesar 99% dan memiliki ukuran yang jauh lebih
kecil dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat
tembaga.
Dibidang transportasi, Kereta JR-Maglev MLX01 telah mencapai 581
km / jam (367 mph), sedikit lebih cepat daripada kereta api beroda (rekor
kecepatan TGV saat ini adalah 574,8 km / jam, 357,0 mph). kereta ini
menggunakan magnet superkonduktor untuk ukuran yang besar, dan
menggunakan-jenis suspensi elektrodinamik (EDS). Sebagai
perbandingan Transrapid menggunakan electromagnets and attractive-
type electromagnetic suspension (EMS). “Superconducting Maglev
Shinkansen” ini dikembangkan oleh Perusahaan Jepang Central Railway
(JR Central) dan Heavy Industries Kawasaki, saat ini kereta api tercepat
di dunia, mencapai rekor kecepatan 581 km / jam pada tanggal 2
Desember 2003.
Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat suatu
superkomputer dengan kemampuan berhitung yang fantastis.
32
7) Sifat Kimia Super Konduktor
Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang
disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan
bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat
ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi
paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super.
Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan
lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu
mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol.
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah
terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan berkarat
(korosif).
33
akibat reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada di
udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun,
kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan basa.
BAB III
SIFAT KELISTRIKAN, SIFAT THERMAL,
KONDUKTIVITAS, SIFAT FISIS, KIMIA DAN SIFAT
MEKANIS DARI BAHAN SEMIKONDUKTOR
34
Tabel 5. Sifat Mekanik Bahan
Sifat atau Lambang Definisi Satuan
Karakteristik ( SI)
Tegangan S Gaya/Satuan luas Pascal
(F/A) (N/m2)
Regangan e Fraksi Deformasi
(L/L)
Modulus E Tegangan/regangan Pascal
Elastisitas elastik
Tegangan pada
waktu gagal
Kekuatan Sy Ketahanan terhadap Pascal
Luluh deformasi plasyik
mula
Kekuatan St Kekuatan Pascal
Tarik maksimum
(berdasarkan ukuran
mula)
Keuletan Besarnya deformasi
plastik sampai
bahan patah
Perpanjang ef (Lf – Lo)/o
Ketangguhan Energi yang
diperlukan sehingga
terjadi patah
Kekerasan Ketahanan terhadap
deformasi plastik
35
s
E ................................................(12)
e
Satua metrik modulus Young E adalah pascal (biasanya megapascal,
Mpa), sedangkan satuan Britanianya adalah psi, pond/inci persegi.
Pada tegangan yang lebih tinggi terjadi pergeseran tetap dari atom-atom
dalam suatu bahan disamping regangan elastik. Regangan tetap ini tidak
mampu balik pada saat regangan ditiadakan, regangan ini disebut dengan
regangan plastik (regangan ini diperlukan pada proses pengerjaan bahan
antara lain pengerolan plat aluminium menjadi plat tipis atau lembaran).
Regangan elastik, yang merupakan satu-satunya gejala deformasi
dibawah kekuatan luluh, akan terus naik dengan naiknya tegangan
sampai terjadi deformasi plastik.
36
luluh didefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk
menghasilkan regangan plastik sebesar 0,2%.
37
thermal atom-atom. Pendekatan pertama menghasilkan hubungan antara
pertambahan penjang L/L yang sebanding dengan naiknya suhu T.
L
L T
L .....................................(13)
T2 T1
Qk
x2 x1 .....................................(14)
Disamping itu koefisien daya hantar panas juga tergantung pada suhu
akan tetapi berlaianan dengan koefidien muai panas. Koefisien ini akan
berkurang nilainya dengan naiknya suhu. Perubahan susunan atom yang
38
mengiringi pencairan dan pengaturan kembali atom-atom yang terjadi
karena perubahan suhu akan menghasilkan diskontinuitas pada nilai daya
hantar panas.
Satuan daya hantar panas, k adalah J/(mm2.s)/oC/mm), atau
W/mm2./(oC/mm).
1
n.q.
.....................................(15
v
............................................(16)
L
R ......................................(17)
A
39
dimana L adalah panjang dan A adalah luas penampang. Dengan
mengetahui R, ahli tehnik dapat menggunakan persamaan dasar fisika
untuk menghitung arus I dalam ampere dan daya P dalam Watt yaitu : I
= E/R ; P = E x I = I2 x R = E2/R= Joule/sec.
40
BAB IV
SIFAT KELISTRIKAN, SIFAT THERMAL,
KONDUKTIVITAS, SIFAT FISIS, KIMIA DAN SIFAT
MEKANIS DARI BAHAN ISOLASI GAS, CAIR
(MINYAK), PADAT (ISOLASI BERSERAT, ISOLASI
MINERAL, KACA, PORSELIN, PLASTIK, POLIMER);
41
2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan
secara serentak melalui proses konversi menghilangkan panas yang
timbul akibat rugi energi.
3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing)
jika terjadi pelepasan muatan (discharge). Namun kekurangan utama
isolasi cair adalah mudah terkontaminasi. Adapun sifat-sifat listrik
yang menentukan unjuk kerja cairan sebagai isolasiadalah:
1. Withstand Breakdown
Yaitu kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi
tekanan listrik (electric stress) yang tinggi.
2.Kapasitansi Listrik per unit volume yang menentukan
permitivitas relatifnya. Minyak petroleum merupakan subtansi
nonpolar yang efektif karena merupakan campuran cairan
hidrokarbon. Minyak ini memiliki permitivitas kira-kira 2 atau 2.5
.Ketidakbergantungan permitivitas subtansi nonpolar pada frekuensi
membuat bahanini lebih banyak dipakai dibandingkan dengan bahan
yang bersifat polar. Misalnya air memiliki permitivitas 78 untuk
frekuensi 50 Hz, namun hanya memiliki permitivitas5 untuk
gelombang mikro.
3. Faktor daya
Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak balik dan
tinggi akanmenentukan unjuk kerjanya karena dalam kondisi
berbeban terdapat sejumlah rugi-rugi dielektrik. Faktor dissipasi
sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan parameter yang penting
bagi kabel dan kapasitor. Minyak transformator murni memiliki
faktor dissipasi yang bervariasi antara 10-4 pada 200C dan 10-3 pada
900 C pada frekuensi 50Hz. Resistivitas suatu cairan dapat
digolongkan sebagai isolasi cair bila resitivitasnya lebih besar dari 10
9
W-m. Pada sistem tegangan tinggi resistivitas yang diperlukan untuk
materialisolasi adalah 1016 W-m atau lebih.
42
tersebut akan memberikan gambaran sifat kelistrikan suatu bahan isolasi
di samping sifat-sifat yang lain.
- Resistivitas
Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi
yang resistivitasnya besar tak terhingga. Tetapi pada kenyataannya
bahan yang demikian itu belum bisa diperoleh. Sampai saat ini semua
bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik
(walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Hal ini
menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak terbatas
besarnya. Besarnya resistansi bahan isollasi sesuai deng an
Hukum Ohm adalah:Ri = v / Ib dengan variabel sebagai berikut :
Ri = resistansi isolasi (ohm) V = tegangan yang digunakan (volt)Ib =
arus bocor (ampere).
- Permitivitas
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini bagi bahan -
bahan yangdigunakan sebagai elektrik kapasitor. Kapasitansi
suatu kapasitor tergantung beberapa faktor yaitu : luas permukaan,
jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya.
- Sifat Terhadap Panas
Pada penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya.
Kerugian daya ini selanjutnya didesipasikan dalam bentuk energi panas.
Untuk itu perlu dipelajari pengaruh panas terhadap bahan-bahan
isolasi karena panas dapat mempengaruhi bahan isolasi dalam hal
: sifat kelistrikan, kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan
terhadap pengaruh kimia dan sebagainya. Suatu bahan isolasi
dapat rusak disebabkan oleh panas dalam kurun waktu tertentu.
Waktu tersebut dikatakan sebagai umur panas bahan isolasi.
Sedangkan kemampuan bahan menahan suatu panas tanpa
terjadi kerusakan disebut ketahanan panas (heat resistance).
- Ketahanan terhadap suhu rendah
Ketahanan terhadap suhu rendah ialah kemampuan bahan isolasi untuk
digunakan pada suhu rendah dalam hal ini -60 0 hingga -70 0 C. Hal ini
perlu diperhitungkan bagi bahan isolasi yang digunakan untuk
penghantar pada pesawat terbang, pegunungan dan sebagainya.
Umumnya bahan isolasi jika terkena suhu yang rendah akan menjadi
keras dan regas. Untuk itu biasanya bahan isolasi juga diuji pada suhu
rendah dengan diberi vibrasi.
- Konduktivitas Panas
43
Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetic
pada medan listrik melalui bahan isolasi diterusakan ke udara
sekelilingnya.
44
parafin, polietilin dan politetra fluoro etilen adalah bahan -bahan
nonhigroskopis.
- Permeabilitas Uap
Kemapuan bahan isolasi untuk dilewati uap disebuat permeabilitas uap
bahan tersebut. Factor ini perlu diperhatikan bagi bahan yang digunakan
untuk : isolasi kabel, rumah kapasitor. Banyak uap M dalam satuan
mikro-gram, selama t jam, melalui permukaan S meter persegi, dengan
beda tekanan pada kedua sisi bahan p dalam satuan mm-Hg, adalah M =
P t S h A..10..2
A : adalah permeabilitas uap yang juga disebut konstansi difusig : adalah
permeabilitas uap air dengan satuan mmHg jamcm g ..
- Pengaruh Tropis
Terdapat 2 macam daerah tropis yaitu daerah tropis yang basah dan
daerah tropisyang kering. Di daerah tropis yang basah memungkinkan
tumbuhnya jamur dan serangga dapat hidup dengan baik. Suhu yang cukup
tinggi disertai kelembaban yang terjadi dalam waktu lama dapat
menyebabkan turunnya resistivitas isolasi, menambah permitivitas dan
mengurangi kemampuan kelistrikan bahan. Pada penggunaan bahan isolasi di
daerah tropisharus diperhatikan 2 hal yaitu : perubahan sifat kelistrikan
setelah bahan direndam dan kecepatan pertumbuhan jamur pada bahan
tersebut. Karena hal-hal tersebut maka bahan isolasi sebaiknya dilapisi
dengan anti jamur,antara lain : paranitro phenol, penthachloro phenol.
- Resistansi Radiasi
Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam-macam energy
radiasi. Pengaruh ini dapat mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar
matahari mempengaruhi umur bahan isolasi, khusunya jika bahan
tersebut bersinggungan langsung dengan oksigen. Sinar ultraviolet dapat
merusak beberapa bahan organik yaitu menurunnya kekuatan mekanik,
elastisitas dan retak–retak.Sinar X, sinar–sinar dari reactor nuklir,
misalnya : sinar dan partikel –pertikel radio isotop, mempunyai
pengaruh sangat besar pada bahan isolasi. Bahan polimer organik akan
menjadi lebih keras dan akan menjadi lebih tahan terhadap panas jika
terkena sinar – sinar tersebut, misalnya : politetra flouroetilen.
Kemampuan suatu bahan isolasi untuk menahan pengaruh radiasi tanpa
mengalami kerusakan disebut resistansi radiasi.
- Sifat –Sifat Mekanis
Kekuatan mekanis bahan-bahan listrik maupun logam adalah
kemampuan menahan beban dari dalam atau luar, pada prakteknya
45
adalah beban tarik dan geser. Jika suatu bahan dengan penampang A cm2
ditarik dengan suatu gaya tarik yang bertambah secara perlahan,maka
bahan tersebut akan putus pada gaya tarik tertentu sebesar Pt kg.
46
BAB V
SIFAT FISIS DAN OPTIS DARI SERAT OPTIK
48
perusahaan atau instansi Anda, atau bahkan koneksi rumah jika Anda
membutuhkan koneksi yang lebih stabil dan dapat diandalkan.
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu
cladding dan core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding
mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan
kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core
lagi.
49
- Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding
semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai
indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan
untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa
yang terjadi dapat diminimalkan.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit
error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu
dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang
rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan
menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut
dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan
pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat
diperkirakan besarnya.
50
0°
Physical
Putih Contact (PC),
0°
Merah Penggunaan khusus
Kelebihan Fiber Optik
1. Bandwidth sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai
gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa
pengulangan.
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat
keamanan yang lebih tinggi.
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
4. Kebal terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio
5. Tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
6. Tidak berkarat.
51
BAB VI
BAHAN KONVERSI ENERGI SECARA LANGSUNG
(PHOTOVOLTAIC, THERMO ELECTRIC, ELEKTRO KIMIA,
DLL); APLIKASI MATERIAL TEKNIK ELEKTRO.
6.1 Photovoltaic
Photovoltaic (PV) adalah perangkat menghasilkan listrik langsung
dari sinar matahari melalui proses elektronik yang terjadi secara alami
dalam beberapa jenis material, yang disebut semikonduktor. Elektron
dalam bahan ini dibebaskan oleh energi surya dan dapat didorong untuk
melakukan perjalanan melalui sebuah sirkuit listrik, menyalakan
perangkat listrik atau mengirim listrik ke grid. Perangkat PV dapat
digunakan untuk daya dari elektronik kecil seperti kalkulator dan rambu-
rambu jalan sampai ke rumah dan bisnis komersial besar.
Bagaimana teknologi PV terjadi :
Foton menyerang dan mengionisasi materi semikonduktor pada panel
surya, menyebabkan elektron terluar membebaskan diri dari ikatan atom
mereka. Karena struktur semikonduktor, elektron dipaksa dalam satu
arah menciptakan aliran arus listrik. • Sel surya tidak 100% efisien dalam
Diagram dari sel surya silikon kristal khas. sel surya tidak 100% efisien
sebagian karena beberapa dari spektrum cahaya tercermin, beberapa
terlalu lemah untuk menciptakan listrik (infrared) dan beberapa
(ultraviolet) menciptakan energi panas bukan listrik. Fotovoltaik (PV)
adalah nama dari sebuah metode untuk mengubah energi matahari
menjadi listrik arus searah menggunakan bahan semikonduktor yang
menunjukkan efek fotovoltaik, sebuah fenomena yang biasa dipelajari
dalam fisika, Fotokimia dan elektrokimia. Sebuah sistem fotovoltaik
menggunakan panel surya terdiri dari sejumlah sel surya untuk memasok
tenaga surya yang dapat digunakan. Proses ini baik fisik dan kimia di
alam, sebagai langkah pertama melibatkan efek fotolistrik yang proses
elektrokimia kedua berlangsung melibatkan atom mengkristal yang
terionisasi dalam seri, menghasilkan arus listrik.
Sel surya, juga disebut photovoltaic (PV) sel oleh para ilmuwan,
mengubah sinar matahari langsung menjadi listrik. PV mendapatkan
namanya dari proses konversi cahaya (foton) menjadi listrik (tegangan),
yang disebut efek PV. Efek PV ditemukan pada tahun 1954, ketika para
ilmuwan di Bell Telephone menemukan bahwa silikon (unsur yang
ditemukan di pasir) menciptakan muatan listrik saat terkena sinar
matahari. Segera sel surya sedang digunakan untuk satelit ruang
kekuasaan dan item yang lebih kecil seperti kalkulator dan jam tangan.
52
Hari ini, ribuan orang listrik rumah dan bisnis mereka dengan sistem PV
surya individu. perusahaan utilitas juga menggunakan teknologi PV
untuk pembangkit listrik yang besar. Solar panel digunakan untuk
rumah-rumah kekuasaan dan bisnis biasanya terbuat dari sel surya
digabungkan menjadi modul yang memegang sekitar 40 sel. Sebuah
rumah khas akan menggunakan sekitar 10 sampai 20 panel surya untuk
listrik rumah tersebut. Panel dipasang di sudut tetap menghadap ke
selatan, atau mereka dapat dipasang pada perangkat pelacakan yang
mengikuti matahari, yang memungkinkan mereka untuk menangkap
sinar matahari yang paling. Banyak panel surya digabungkan bersama-
sama untuk menciptakan satu sistem yang disebut array surya. Untuk
utilitas atau industri aplikasi listrik besar, ratusan array surya saling
berhubungan membentuk sistem PV utilitas-skala besar.
Sel surya tradisional yang terbuat dari silikon, biasanya datar piring, dan
umumnya yang paling efisien. Generasi kedua sel surya yang disebut
film tipis sel surya karena mereka dibuat dari silikon atau nonsilicon
bahan amorf seperti kadmium telluride. sel surya film tipis menggunakan
lapisan bahan semikonduktor tebal hanya beberapa mikrometer. Karena
fleksibilitas mereka, sel surya film tipis dapat ganda sebagai herpes
zoster atap dan genteng, fasad bangunan, atau kaca untuk skylight.
Generasi ketiga sel surya yang dibuat dari berbagai bahan baru selain
silikon, termasuk tinta surya menggunakan teknologi cetak
konvensional, pewarna surya, dan plastik konduktif. Beberapa sel surya
baru menggunakan lensa plastik atau cermin untuk berkonsentrasi sinar
matahari ke bagian yang sangat kecil dari bahan PV efisiensi tinggi.
Bahan PV lebih mahal, tetapi karena begitu sedikit yang diperlukan,
sistem ini menjadi biaya yang efektif untuk digunakan oleh utilitas dan
industri. Namun, karena lensa harus menunjuk matahari, penggunaan
kolektor berkonsentrasi terbatas pada bagian tercerah.
53
Efek ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, mengukur suhu
atau mengubah suhu benda. Efek termoelektrik adalah konversi
langsung dari perbedaan suhu dengan tegangan listrik dan sebaliknya.
Sebuah perangkat thermoelectric menciptakan tegangan ketika ada suhu
yang berbeda di setiap sisi. Sebaliknya, bila tegangan diterapkan untuk
itu, itu menciptakan perbedaan temperatur. Pada skala atom, gradien
suhu diterapkan menyebabkan pembawa muatan dalam materi untuk
berdifusi dari sisi panas ke sisi dingin. Karena arah pemanasan dan
pendinginan ditentukan oleh polaritas tegangan yang diberikan,
perangkat thermoelectric dapat digunakan sebagai pengendali suhu.
Istilah "efek termoelektrik" meliputi tiga efek secara terpisah
diidentifikasi:
a. efek Seebeck,
b. efek Peltier,
c. dan efek Thomson.
Buku teks mungkin menyebutnya sebagai efek Peltier-Seebeck.
Pemisahan ini berasal dari penemuan independen fisikawan Perancis
Jean Charles Athanase Peltier dan Baltic fisikawan Jerman Thomas
Johann Seebeck. Pemanasan Joule, panas yang dihasilkan setiap kali
arus dilewatkan melalui bahan resistif, terkait, meskipun tidak umum
disebut sebagai efek termoelektrik. Peltier-Seebeck dan Thomson efek
yang termodinamika reversibel, sedangkan pemanasan Joule tidak.
Sebuah rangkaian thermoelectric terdiri dari bahan koefisien Seebeck
yang berbeda (p-doped dan semikonduktor n-doped), dikonfigurasi
sebagai generator thermoelectric. Jika beban resistor di bagian bawah
diganti dengan voltmeter sirkuit kemudian berfungsi sebagai
termokopel suhu-sensing.
Efek Seebeck adalah konversi dari panas langsung menjadi listrik di
persimpangan dari berbagai jenis kawat. Ini adalah nama untuk
fisikawan Jerman Baltic Thomas Johann Seebeck. Seebeck, pada
tahun 1821, menemukan bahwa jarum kompas akan dibelokkan oleh
loop tertutup yang dibentuk oleh dua logam yang berbeda bergabung
di dua tempat, dengan perbedaan suhu antara sendi. Hal ini karena
tingkat energi elektron dalam setiap logam bergeser berbeda dan
perbedaan tegangan antara persimpangan menciptakan arus listrik dan
54
karena medan magnet di sekitar kawat. Seebeck tidak mengakui ada
arus listrik yang terlibat, sehingga ia disebut fenomena efek
thermomagnetic. fisikawan Denmark Hans Christian Ørsted
diperbaiki pengawasan dan menciptakan istilah "thermoelectricity".
Efek Seebeck adalah contoh klasik dari gaya gerak listrik (ggl) dan
mengarah ke arus terukur atau tegangan dengan cara yang sama
seperti setiap emf lainnya. Pasukan elektro memodifikasi hukum Ohm
dengan menghasilkan arus bahkan tanpa adanya perbedaan tegangan
(atau sebaliknya); kerapatan arus lokal diberikan oleh di mana adalah
tegangan lokal dan konduktivitas lokal. Secara umum, efek Seebeck
dijelaskan secara lokal oleh penciptaan lapangan electromotive di
mana adalah koefisien Seebeck (juga dikenal sebagai thermopower),
properti dari bahan lokal, dan gradien suhu. The Seebeck koefisien
umumnya bervariasi sebagai fungsi temperatur, dan sangat
bergantung pada komposisi konduktor. Untuk bahan yang biasa pada
suhu kamar, koefisien Seebeck dapat berkisar di nilai dari -100 v / K
untuk 1000 v / K (lihat artikel koefisien Seebeck untuk informasi
lebih lanjut). Jika sistem mencapai keadaan stabil di mana, maka
gradien tegangan yang diberikan hanya dengan emf yang:. Hubungan
sederhana ini, yang tidak tergantung pada konduktivitas, digunakan
dalam termokopel untuk mengukur perbedaan suhu; suhu mutlak
dapat ditemukan dengan melakukan pengukuran tegangan pada suhu
acuan dikenal. Sebuah logam komposisi yang tidak diketahui dapat
diklasifikasikan oleh efek termoelektrik yang jika probe logam
komposisi dikenal disimpan pada suhu konstan dan diadakan di
kontak dengan sampel yang tidak diketahui yang secara lokal
dipanaskan sampai suhu penyelidikan. Hal ini digunakan secara
komersial untuk mengindentifikasi paduan logam. Termokopel dalam
seri membentuk thermopile. Generator termoelektrik digunakan untuk
membuat listrik dari perbedaan panas. The Seebeck sirkuit
dikonfigurasi sebagai pendingin thermoelectric. Efek Peltier adalah
adanya pemanasan atau pendinginan pada persimpangan listrik dari
dua konduktor yang berbeda dan dinamai fisikawan Perancis Jean
Charles Athanase Peltier, yang menemukannya pada tahun 1834.
Ketika arus dibuat mengalir melalui persimpangan antara dua
55
konduktor A dan B, panas dapat dihasilkan (atau dihapus) di
persimpangan. Peltier panas yang dihasilkan di persimpangan per
satuan waktu,, sama dengan () adalah koefisien Peltier konduktor A
(B), dan arus listrik (dari A ke B). Total panas yang dihasilkan tidak
ditentukan oleh efek Peltier sendiri, karena mungkin juga dipengaruhi
oleh pemanasan Joule dan efek gradien termal (lihat di bawah).
Peltier koefisien mewakili berapa banyak panas yang dilakukan per
satuan muatan. Sejak biaya saat harus terus menerus di persimpangan,
arus panas terkait akan mengembangkan diskontinuitas jika dan
berbeda. Efek Peltier dapat dianggap sebagai back-tindakan rekan
untuk efek Seebeck (analog dengan back-emf induksi magnetik): jika
sirkuit thermoelectric sederhana ditutup maka efek Seebeck akan
mendorong arus, yang pada gilirannya (melalui Peltier efek) akan
selalu mentransfer panas dari panas ke dingin persimpangan.
Hubungan erat antara Peltier dan Seebeck efek dapat dilihat dalam
hubungan langsung antara koefisien mereka: (lihat di bawah). Sebuah
Peltier perangkat pompa panas khas melibatkan beberapa
persimpangan dalam seri, di mana arus didorong. Beberapa
persimpangan kehilangan panas karena efek Peltier, sementara yang
lain mendapatkan panas. pompa panas termoelektrik mengeksploitasi
fenomena ini, seperti halnya perangkat pendingin thermoelectric
ditemukan di lemari es.
Dalam banyak bahan, koefisien Seebeck memiliki suhu tidak konstan,
dan gradien spasial suhu dapat mengakibatkan gradien di koefisien
Seebeck. Untuk menggambarkan Peltier dan Thomson efek aliran
energi harus dipertimbangkan. Untuk memulai kasus dinamis di mana
suhu dan biaya dapat bervariasi dengan waktu dapat dipertimbangkan.
Koefisien Thomson adalah unik di antara tiga koefisien termoelektrik
utama karena merupakan satu-satunya langsung terukur untuk bahan
individu. Peltier dan Seebeck koefisien hanya dapat dengan mudah
ditentukan untuk pasang bahan; karenanya, sulit untuk menemukan
nilai-nilai absolut Seebeck atau Peltier koefisien untuk bahan
individu. Jika koefisien Thomson material diukur pada rentang
temperatur yang luas, dapat diintegrasikan dengan menggunakan
hubungan Thomson untuk menentukan nilai absolut untuk Peltier dan
56
Seebeck koefisien. Hal ini perlu dilakukan hanya untuk satu materi,
karena nilai-nilai lain dapat ditentukan dengan mengukur koefisien
Seebeck berpasangan di termokopel mengandung bahan referensi dan
kemudian menambahkan kembali koefisien Seebeck mutlak dari
bahan referensi.
a. Efek Peltier:
Efek Peltier dapat digunakan untuk membuat sebuah lemari es
yang kompak dan tidak memiliki sirkulasi bagian cairan atau
bergerak. lemari es tersebut berguna dalam aplikasi dimana
keuntungan mereka lebih besar daripada kelemahan dari efisiensi
mereka sangat rendah.
b. Thermocouple
Termokopel dan thermopiles adalah perangkat yang menggunakan
efek Seebeck untuk mengukur perbedaan suhu antara dua benda.
Termokopel sering digunakan untuk mengukur suhu tinggi,
memegang suhu satu persimpangan konstan atau mengukur secara
mandiri (sambungan dingin kompensasi). Thermopiles
menggunakan banyak termokopel elektrik terhubung secara seri,
untuk pengukuran sensitif perbedaan suhu yang kecil.
Thermal cyclers untuk polymerase chain reaction.
c. Efek Peltier
Efek Peltier digunakan oleh banyak cyclers termal, perangkat
laboratorium digunakan untuk memperkuat DNA dengan
polymerase chain reaction (PCR). PCR membutuhkan pemanasan
siklik dan pendinginan sampel untuk suhu tertentu. Masuknya
banyak termokopel dalam ruang kecil memungkinkan banyak
sampel yang akan diperkuat secara paralel.
57
a) Sel galvani/sel volta adalah reaksi redoks yang menghasilkan
listrik. Contohnya baterai.
b) Sel elektrolisis adalah listrik yang mengakibatkan reaksi redoks.
Contohnya adalah pemurnian logam dan pelapisan logam.
Notasi sel
Untuk sel volta, penulisannya adalah: anoda || katoda atau zat yang
teroksidasi || zat yang tereduksi
58
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu, Esel= 1,1 volt
Pada sel elektrolisis, katoda akan tereduksi dan anoda yang akan
teroksidasi.
59
6.4 Aplikasi Material Teknik Elektro
a. Teknik Elektro adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari
sifat-sifat elektron atau sifat-sifat kelistrikan yang kemudian
diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Berasal dari bahasa Inggris
electrical engineering, yang bisa diartikan dengan teknik listrik.
Ada dua kegunaan utama dari kelistrikan, yaitu sebagai sarana untuk
mengirimkan daya listrik dari satu tempat ke tempat lain dan sebagai
sarana untuk mengirimkan informasi. Secara tradisional, bidang
teknik listrik dapat dibagi ke dalam tujuh area spesialisasi berikut ini:
b. Teknik tenaga listrik :
Penggunaan bahan material untuk pembangkitan, pengiriman, dan
intalasi dari tenaga listrik mempergunakan bahan–bahan yang telah diuji
secara teknik. Bahan-bahan yang dipergunakan harus memiliki standar
yang telah di tentukan oleh standar nasional untuk di Indonesia.
Klasifikasi material teknik elektro adalah meliputi : konduktor,
semikonduktor, isolator, super konduktor dan bahan magnetik. Bahan ini
sangat diperlukan dalam pembangkitan, penyaluan, maupun dalam
instalasi tenaga listrik. Untuk lebih jelas baca diatas (pada BAB I di atas).
60
DAFTAR PUSTAKA
1. Muhaimin, Bahan-bahan Listrik, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1993
2. Allison, J., Electronics Engineering Semiconductor and Devices, McGraw-Hill,
1990.
3. RUSDI ARIAWAN, 2010
4. Satrio Tri Utomo, 2014
5. Ismunandar dan Cun Sen, 2002
61