Anda di halaman 1dari 3

BALOK PERSEGI DAN PLAT BERTULANG TARIK SAJA

2.1

PENDAHULUAN

Apabila suatu gelagar balok bentang sederhana menahan beban yang


mengakibatkan timbulnya momen lentur, akan terjadi deformasi (regangan)
lentur di dalam balok tersebut. Regangan regangan tesebut mengakibatkan
timbulnya tegangan tegangan yang harus ditahan oleh balok, tegangan tekan
di sebelah atas dan tegangan tarik di bagian bawah. Agar stabilitasnya terjamin
=, batang balok sebagai bagian dari sitem yang menahan lentur harus kuat
menahan tegangan tekan dan tarik tersebut. Untung memperhitungkan
kemampuan dan kapasitas dukung komponen struktur beton terlentur, sifat
utama bahwa bahan beton kurang mampu menahan tegangan tarik. Dengan
cara memperkuat dengan batang tulangan baja pada daerah tegangna tarik
bekerja akan didapat apa yang dinamakan struktur beton bertulang.
2.2

METODE ANALISA DAN PERENCANAAN

Perencanaan komponen struktur beton dilakukan sedemikian rupa sehingga


tidak timbul retak berlebihan pada penampang sewaktu mendukung beban kerja,
dan masih mempunyai keamanan serta cadangan kekuatan untuk menahan
beban dan lebih lanjut tanpa mengalami runtuh. Seperti diketahui, untuk bahan
yang bersifat serba sama dan elastis, distribusi regangan maupun tegangan nya
linear berupa garis lurus dari garis netral ke nilai maksimum di serat tepi terluar.
Dengan demikian nilai tegangannya berbanding lurus dengan nilai regangandan
hal tersebut berlaku sampai dengan dicapainyabatas sebanding. Pada dasarnya
bahan beton bersifat tidaj serba sama dan tidak sepenuhnya elastic, selama ini
cara pendekatan linear seperti tersebut digunakan dan dianggap benar bagi
bahan beton. Sejak jangka waktu 30 tahun belakangan ini telah dikenal metode
pendekatanlain yang lebih realistic, jalan bahwa hubbub=ngan sebanding antara
tegangan dan regangan dalam beton terdesak hanya berlaku sampai pada batas
keadaan pembebanan tertentu, yaitu pada tingkat beban sedang. Pendekatan ini
dinamakan metode perencanaan kekuatan ( Ultimate Strength Desain method,
USD method) atau metode perencanaan kuat ultimit. Di Indonesia, metode
perencanaan kekakuan baru dikenalkan pada PBI 1971 dan dipakai sebagai
metode alternative di samping metode tegangan kerja yang masih juga di
pertahankan. Pada metode tegangan kerja beban yagn diperhitungkan adalah
service load (beban kerja), sedangkan penampangkomponen struktur
direncanakan atau di analisa berdasarkan pada nilai tegangan tekan lentur ijin
yang umumnya ditentukan bernilai 0,45 fc dimana pola distribusi tegangan tekan
linear atau sebanding lurus dengan jarak terhadap garis netral. Sedangkanpada
metode kekuatan (unlimit),service loads diperbesar, dikalikan suatu factor beban
dengan maksud untuk memperhitungkan terjadinya beban pada saat keruntuhan
telah diamang pintu. Kuat teoritis atau kuat nominal diperoleh berdasarkan pada
keseimbangan statis dan kesesuaian reganga-tegangan yang tidak linear
didalam penampang komponen tertentu.

Karena beton tidak dapat meneruskan gaya tarik melintasi daerah retak, karena
terputus-putus baja tulangan akan mengambil alih memikul seluruh gaya tarik
yang tibul. Kurva tegangan di atas garis netral atau daerah tekan berbentuk
sama dengan kurva tegangan-regangan beton.

2.3

ANGGAPAN-ANGGAPAN

Pendekatan dan pengembangan metode perencanaan kekuatan didasarkan atas


anggapn-anggapan sebagai berikut.
1. Bidang penampang rata sebelum terjadi lenturan, tetap rata setelah
terjadi lenturan dan tetap berkedudukan tegak lurus pada sumbu bujur
balok. Oleh karena itu nilai regangan dalam penampang komponen
struktur terdistribusi linear atau sebanding lurus terhadap jarak ke garis
netral.
2. Tegangan sebanding dengan regangan hanya sampai kira-kira beban
sedang mana tegangan beton tekan tidak melampaui fc. Apabila
beban meningkat sampai beban unlimit, tegangan yang timbul tidak
sebanding lagi dengan regangan berarti distribusi tegangan tekan tidak
lagi linear. Bentuk blok tegangan beton tekan pada penampangnya berupa
garis lengkung dimulai dari garis netral dan berakhir pada tepi tekan
terluar. Tegangan tekan maksimumsebagai kuat tekan lentur beton pada
umumnya tidak terjadi pada serat tepi tekan terluar, tetapi agak masuk
kedalam.
3. Dalam memperhitungkan kapasitas momem ultimit komponen struktur,
kuat tarik beton diabaikan ( tidak diperhitungkan)dan seluruh gaya tarik
dilimpahkan kepada tulang baja tarik.

2.4

KUAT LENTUR BALOK PERSEGI

Pada suatu komponen tertentu balok menahan beban sedemikian hingga


tegangan tekan lentur beton maksimum mencapai 0,003 sedangkan tegangan
tarik baja tulangan mencapai tegangan luluh. Apabila hal demikian terjadi,
penampang dinamakan mencapai keseimbangan regangan. Kuat lentur suatu
balok beton tersedia karena berlangsungnya mekanisme tegangan-tegangan,
dalam yang timbul didalam balok yang pada keadaan tertentu dapat diwakili
oleh gaya-gaya dalam.
2.5

PENAMPANG BALOK BERTULANG SEIMBAN,KURANG, DAN LEBIH

Penampang balok beton bertulang mengandung jumlah tulangan baja


lebih banyak dari yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan reganan,
penampang balok demikian disebut bertulangan lebih (overreinforced).apabila
penampang balok tersebut dibebani lebih besar lagi, yang berarti regangan
semakin besar sehingga kemampuan regangan beton terlampaui, maka akan
berlangsung keruntuhan degan beton hancur mendadak tanpa diawalidengan

gejala-gejala peringatan terlebih dahulu. Suatu penampang beton bertulang


mengandung jumlah tulangan baja kurang dari yang diperlukan untuk mencapai
keseimbangan regangan, penampang disebut bertulangan kurang. Berdasarkan
keseimbangan gaya-gaya horizontal, gaya beton tekan tidak mungkinbertambah
sedangkan tegangan tekannya terus meningkat berusaha mengimbangi,
sehingga mengakibatkan luas daerah tekan beton pada penampang menyusut
yang berarti posisi garis netral akan berubah bergerak naik. Proses tersebut
terus berlanjut sampai suatu saat daerah beton tekan yang terus berkurang
tidak mampu lagi menahan gaya tekan dan hancur sebagai efek sekunder.

2.7

PERSYARATAN KEKUATAN

Struktur bangunan komponen komponennya harus direncanakan untuk mampu


memikul beban lebih yang diharapkan bekerja. Kapasitas lebih tersebut
disediakan untuk memperhitungkan dua keadaan, yaitu kemungkinan
terdapatnyabeban kerja yang lebih besar yang ditetapkan dan kemungkinan
terjadinya penyimpangan kekuatan komponen akibat bahan dasar ataupun yang
tidak memenuhi syarat.
Kekuatan yang tersedia kekuatan yang dibutuhkan
Kekuatan yang dibutuhkan, dapat diungkapkan sebagai beban rencana ataupun
momen, gaya geser dan gaya gaya lainnya yang berhubungan dengan beban
rencana. Seperti diketahui, kenyataan didalam praktek terdapat beban hidup
tertentu cenderung timbul lebih besar dari perkiraan awal. Lain halnya dengan
benda mati yang sebagian besar darinya berupa berat sendir, sehingga factor
bebab=n dapat ditentukan lebih kecil.
2.10 ANALISIS PLAT TERLENTUR SATU ARAH
Karena beban yang bekerja pada plat semuanya dilimpahkan menurut arah sis
pendek, maka suatau plat terlentur satu arah yang menerus dia tas beberapa
perletakan dapat diperlakukan sebagaimana layaknya sebuah balok persegi
dengan tingginya setebal plat dan lebarnya adalah satu satuan
panjang,umumnya 1 meter. Beban merata untuk plat biasanya menggunakan
satuan kN/m2(kPa), karena diperhitungkan untuk setiap satuan lebar maka dalam
perencanaan dan analisis dubah satuannya menjadi benban persatuan panjang
(kN/m). Apanila bentangan dan beban yang bekerja memenuhi kriteria SK SNI T15-1991-03 pasal 3.1.3 ayat 3, maka peraturan memperbolehkan menggunakan
koefisien momen dan gaya standar.

Anda mungkin juga menyukai