Struktur Baja 2
Batang Lentur #1
08
Teknik Perencanaan Teknik Sipil MK11052 Jef Franklyn Sinulingga S., ST, MT
dan Desain
Abstract Kompetensi
Modul ini bertujuan untuk memberikan Mahasiswa/i mampu menentukan dan
pemahaman dasar mengenai menghitung kapasitas rencana dari
perencanaan batang lentur pada batang lentur.
struktur baja
Batang Lentur ( Flexural Member)
1. Pendahuluan
Balok adalah komponen struktur yang memikul beban-beban gravitasi, seperti beban mati dan
beban hidup dan juga terhadap kombinasi pembebanan lateral seperti salah satunya gempa
yang sesuai dengan peraturan pembebanan. Komponen struktur lentur/balok biasa juga
dikatakan sebagai stuktur yang menggabungkan batang tarik dan batang tekan dengan suatu
separasi. Besar separasi tersebut dapat bersifat tetap atau berubah sebagai fungsi dari posisi.
Untuk penampang komponen struktur lentur yang memiliki satu sumbu simetri atau lebih dan
terbebas dari semua jenis tekuk serta dibebani pada pusat gesernya. Komponen struktur balok
merupakan kombinasi dari elemen tekan dan elemen tarik, sehingga konsep dari komponen
struktur tarik dan tekan yang telah dipelajari akan dikombinasikan pada pembahasan struktur
lentur/balok.
Pembahasan balok ini diasumsikan bahwa balok tak akan tertekuk, karena bagian elemen
yang mengalami tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat ataupun sumbu
lemahnya. Asumsi ini mendekati kenyataan, sebab dalam banyak kasus balok cukup
terkekang secara lateral, sehingga masalah stabilitas tidak perlu mendapat penekanan lebih.
Kondisi dari tegangan lentur dapat ditentukan dengan cara berikut ini,
Balok umumnya dipandang sebagai batang yang terutama memikul beban gravitasi
transversal, termasuk momen ujung. Balok pada struktur· dapat disebut sebagai :
gelagar (biasanya balok dengan jarak antara/ bentang yang Iebar);
Istilah lain seperti "header", "trimmer", dan "rafter" kadang·kadang dipakai, tetapi identiflkasi
balok dengan istilah ini tidak berlaku umum. Balok adalah gabungan dati elemen tarik dan
Jadi tekuk keseluruhan sayap tekan seperti sebagai kolom tidak dapat terjadi sebelum
kapasitas momen batas penampang tercapai. Walaupun kebanyakan balok dalam praktek
memiliki sokongan samping yang memadai sehingga stabilltas lateral tidak perlu ditinjau,
karena persentase keadaan yang stabil mungkin tidak sebesar yang diperkirakan.
Atau lentur pada keadaan elastis pada balok yamg mempunyai satu sumbu simetri atau lebih,
dimana terdapat sumbu kuat dan sumbu lemah, tegangan lentur yang terjadi sebagai berikut :
Tahapan dari distribusi pembebanan pada penampang IWF ini (a) kondisi gaya dalam momen
masih kecil sehingga tegangannya masih elastis atau gaya dalam yang terjadi belum
mencapai titik leleh material fy. Ketika kondisi momen leleh My tercapai yaitu pada kondisi (b),
maka tegangan serat atas atau serat bawah mencapai leleh. Selanjutnya ketika momen
ditingkatkan lagi, tegangan leleh merambat kebagian dalam dari penampang seperti pada
gambar (c). Momen mencapai momen plastis Mp ketika tegangan leleh terjadi pada seluruh
penampang gambar (d).
Terlihat bahwa rasio Mp/My adalah sifat bentuk penampang lintang dan tidak bergantung
pada sifat bahan. Rasio ini disebut faktor bentuk, untuk profil sayap Iebar (W) yang mengalarni
lentur terhadap sumbu kuat (x ), faktor bentuk berkisar antara sekitar 1,09 dan 1,18 dengan
Secara konservatif dapat dikatakan kapasitas momen lentur (momen plastis) penampang IWF
minimall 10% lebih besar dari kapasitas pada leleh pertama (My).
Prosedur perencanaan sejak Spesiflkasi AISC 1963 menerima bahwa balok memiliki kelakuan
yang sarna seperti yang dibahas di atas.
Contoh 1. :