MODUL PERKULIAHAN
W112100023 –
Struktur Baja 1
BATANG TEKAN #1
Abstrak Sub-CPMK
05
Fella Supazaein, ST. MT
Teknik Teknik Sipil
BATANG TEKAN
Batang tekan ditujukan untuk komponen struktur yang memikul beban tekan
sentris tepat pada titik berat penampang, atau kolom dengan gaya aksial saja. Aplikasi
elemen struktur sebagai batang tekan dipergunakan pada bangunan kampus Universitas
California, khususnya elemen kolom di bagian bawahnya, seperti terlihat pada Gambar 1.
Umumnya batang tekan ditempatkan pada konfigurasi geometri berbentuk pola segitiga,
agar tetap stabil. Jenis struktur yang secara keseluruhan tersusun dalam pola segitiga
disebut truss atau rangka batang.
Parameter material, Fy dan Fu akan menentukan kuat batang Tarik, tetapi pada
batang tekan hanya Fy yang penting, Fu tidak pernah tercapai. Selain material, maka
batang tekan juga dipengaruhi oleh parameter lain, yaitu konfigurasi bentuk fisik atua
geometri.
batang (KL/rmin), dimana rmin = adalah radius girasi pada arah tekuk.
Gambar 2 memperlihatkan tekuk atau buckling (Inggris) atau knick (Jerman) atau
knik (Belanda) pada kolom langsing. Keruntuhan tekuk umumnya terjadi pada kondisi
tegangan yang relatif rendah, di bawah tegangan leleh. Itu berarti keruntuhannya masih
dalam kondisi elastis. Fenomena tekuk tidak terdeteksi oleh analisa struktur elastis-linier,
diperlukan analisa struktur non-linier. Keruntuhan tekuk bersifat mendadak, khususnya
jenis bifurcation, tanpa didahului oleh lendutan yang besar sehingga perlu dihindari.
Agar struktur optimal, maka risiko tekuk lokal harus dihindari. Untuk itu dibuat
klasifikasi untuk memisahkan penampang tidak langsing dan langsing. Itu dilakukan
dengan cara mengevaluasi rasio lebar-tebal (b/t) tiap-tiap elemen dari penampang.
Elemen-elemen dipilah berdasarkan kondisi kekangannya, apakah kedua sisinya
tersambung kepada elemen lain atau masih ada sisi bebas. Nilai b/t setiap elemen
penampang selanjutnya dibandingkan dengan nilai batas rasio b/t yang dapat dilihat pada
tabel 1.
Masing-masing elemen penampang perlu ditinjau, jika semua elemen tidak
melebihi nilai batas rasio b/t, maka penampang dapat diklasifikasin sebagai penampang
tidak langsing (ideal) dan sebailknya sebagai penampang langsing.
Teori Tekuk
Perilaku tekuk perlu diperlajari karena menjadi salah satu penyebab keruntuhan
batang tekan. Tekuk sendiri hanya terjadi pada elemen langsing dan yagn memikul gaya
tekan.
Kolom yang ideal memili batang yang lurus sempurna, berat sendiri diabaikan
kecuali beban aksial P yang dipikul, panjang kolom L, modulus elastisitas bahan E,
penampang dengan luas A dan momen inersia I. semua parameter tersebut dapat
terwakili pada model struktur sebagai berikut:
…………………………………………………………………………………………………………………… (1)
Panjang Efektif
Panjang kolom L pada model kolom ideal dari Euler (Gambar 3) dapat dipakai
sebagai acuan dalam mengevaluasi kolom dengan kondisi tunpuan lain dengan cara
membuat konversi panjang kolom real (L) menjadi panjang kolom efektif (KL), dengan K
sebagai faktor konversinya. Untuk menjelaskan apa itu faktor K dan bagaimana
pengaruhnya terhadap beban tekan kritis kolom menjelang tekuk, maka dapat dijelaskan
melalui ilustrasi pada Gambar 4 berikut :
…………………………………………………………………………………………………………………… (2)
………………………………………………………………………………………….. (3)
Panjang efektif kolom atau KL adalah cara sederhana tetapi efektif dalam
memprediksi kekuatan kolom, yaitu dengan mencari korelasi bentuk tekuk yang
berkesesuaian dengan rumus Euler. Penjelasan sederhananya dapat Gambar 4. Oleh
sebab itu AISC (2010) mengadopsinya sebagai panduan nilai K di bawah ini.
Tabel 2. Panduan memprediksi nilai K (AISC 2010)
Setiawan Agus, 2013 “Perencanaan Struktur Baja, Metode LRFD”, edisi pertama
Erlangga, Jakarta.
Salmon, C.G., & Johnson, J.E., 1992 “Struktur Baja, Desain dan Prilaku”, edisi ketiga, PT.
Gramedia Pusat Utama, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2000 “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung, SNI 03–1729–2020”, Bandung.