Anda di halaman 1dari 34

DASAR REFRIGERASI DAN PENGKONDISIAN UDARA

Udara panas menyebabkan rasa tidak nyaman untuk beraktifitas. Kondisi akan
semakin parah apabila orang bekerja atau beraktifitas di dalam ruang yang tertutup dengan
sirkulasi udara yang terbatas. Udara dengan kelembaban tinggi dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman, hal ini karena pada kondisi tersebut orang menjadi mudah berkeringat. Untuk
mengatasi kondisi tersebut, udara di dalam ruangan harus dikondisikan sehingga mempunyai
karakteristik yang cocok dengan kondisi tubuh orang yang menempati ruangan. Di dalam
suatu ruangan yang udaranya dikondisikan, temperatur dan kelembaban udara dapat dikontrol
sampai kondisi dimana penghuni ruangan merasa nyaman. Peralatan yang dapat dipakai
untuk pengkondisian udara biasanya adalah air conditioner (AC), humidifier (pelembab), fan
atau blower. Disamping untuk mengontrol temperatur udara, AC dapat digunakan sekaligus
untuk sirkulasi sehingga kondisi udara tetap bersih. Fan dan bower hanya digunakan untuk
sirkulasi udara saja.
Air conditioner atau alat pengkondisi udara termasuk jenis mesin yang bekerja
mengikuti siklus termodinamika yaitu siklus kompresi uap atau daur kompresi uap. Fluida
kerja yang dipakai untuk daur ini biasa dinamakan refrigeran. Daur kompresi uap
diaplikasikan pada mesin-mesin refrigerasi. Sebagai contoh adalah freezer, mesin ini banyak
dipakai untuk mengkondiskan benda pada suhu rendah. Sebagai contoh bahan pangan seperti
buah-buahan, sayur-mayur, makanan kaleng, atau lainnya sering ditempatkan di dalam
freezer supaya lebih awet dan tetap segar. Freezer banyak dipakai industri makanan atau
industri obat untuk pegawetan. Klasifikasi Mesin Refrigerasi
Mesin refrigerasi berdasarkan cara kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu ;
1. Mesin refrigerasi daur kompresi uap
2. Mesin refrigersi daur absorpsi
3. Pompa kalor
Mesin refrigerasi daur kompresi uap banyak dipakai untuk mesin mesin pengkondisi
udara skala kecil, fluidanya menggunakan refrigeran khusus. Untuk mesin refrigerasi
absorpsi biasanya dipakai untuk skala besar pada industri. Fluida kerja yang dipakai ada dua
macam yaitu sebagai absorpsi dan fluida sirkulasi. Pompa kalor merupakan jenis mesin
refrigasi untuk pemanasan ruangan dengan cara memanfaatkan kalor yang dibuang dari
kondensor

Mesin refrigerasi secara umum digunakan untuk pengkondisian udara suatu ruangan,
rumah atau industri, sehingga setiap orang yang berada pada ruagan tersebut akan merasa
nyaman. Berikut ini adalah contoh penggunaan mesin referigerasi;
1. Pengkondisian udara untuk industri
Pada industri terdapat banyak benda yang dapat menimbulkan panas seperti mesin-
mesin, peralatan komputer, dan jumlah karyawan Pipa Udara ruangan yang banyak. Hal ini
dapat menyebabkan kondisi lingkungan yang tidak segar, kotor dan lembab. Kelembaban
yang tinggi dapat menyebabkan peralatan cepat korosi atau berkarat. Untuk peralatan
komputer yang beroperasi pada temperatur di atas normal dapat menimbulakn kerusakan.
Pemasangan pengkondisi udara menjadi penting sehingga temperatur dan kelembaban dapat
datur.
2. Pengkondisian udara untuk Laboratorium
Peralatan-peralatan pada laboratorium biasannya harus besih dan higines, tidak boleh
terkontaminasi dengan penyakit dan kotoran. Kelembaban udara harus dijaga pada kondisi
dimana orang yang bekerja merasa nyaman dan juga menjamin tidak terjadi kondisi dimana
kelembaban cocok untuk perkembangan jamur atau penyebab penyakit lainnya. Kebutuhan
pengkondisi udara juga disesuaikan dengan fungsinya. Misalkan untuk pengujian peralatan
yang akan beropersi suhu rendah hingga -20 C.
B.3 Pengkondisian udara Ruang Komputer Komputer adalah perangkat yang dapat menjadi
sumber panas karena komponen-komponenannya , sedangkan kalau komputer bekerja pada
kondisi dimana udara panas akan terjadi hank. Dengan alasan tersebut, pemasangan
pengkondisi udara harus tepat. Fungsi utama pada kondisi tersebut adalah mengontrol
temperatur.
B.4 Instalasi penkondisian udara pada Instalasi power plant Fungsi utama dari pengkondisian
udara pada kondisi ini adalah untuk memperoleh udara nyaman dan bersih. Lingkungan yang
cenderung kotor karena polusi dan panas yang berlebih menjadi masalah utama pada power
plant. Sebgai contoh pada instalasi pembangkit listrik tenaga uap dan gas, dari proses
pembakaran dihasilkan gas pembakaran bertemperatur tinggi, sebagian akan hilang
kelingkungan yang akan menyebabkan kenaikan temperatur lingkungan. Karena hal tersebut,
pengkondisi udara berfungsi untuk menyetabilkan temperatur sehingga tetap nyaman,
terutama pada ruangan tempat pengendali pembangkit.
B.5. Pengkondisian udara pada rumah tangga
Rumah tinggal berfungsi untuk tempat berkumpulnya anggauta ke luarga, tempat menyimpan
benda-benda mulai dari bahan makanan sampai pakaian. Fungsi utama dari pengkondisi
udara pada rumah tangga adalah menjaga temperatur dan kelembaban udara pada kondisi
yang dianggap nyaman untuk beristirahat. Pada rumah tangga juga banyak dipakai mesin
pendingin untuk mengawetkan bahan makanan dan untuk keperluan pembuatan balok es
untuk minuman.
B.6. Pengkondisian udara untuk Automobil
Pada mobil penumpang, pengkondisi udara dipakai untuk mengontrol suhu dan kelembaban
sehingga udara tetap segar dan bersih. Sumber utama beban pendinginan adalah dari radiasi
matahari langsung dan juga dari orang-orang yang mengendarai atau menumpang.
Permasalahan pengkondisian udara biasanya pada penggerak kompresor AC, penggerak ini
adalah dari putaran poros engkol, sehingga dapat mengurangi daya dari mesin, terutama pada
beban tinggi.
B.7. Penyimpanan dan pendistribusian
Daging, ikan, sayur mayur dan buah buah sangat mudah membusuk sehingga diperlukan
perlakuan khusus untuk pengawetan. Salah satu metodenya adalah dengan pendinginan.
Metode pendinginan dimaksudkan untuk membunuh kuman-kuman dan memperlambat
proses penguraian alamiah sehingga dengan proses ini kondisi bahan makanan tadi dapat
bertahan sampai beberapa bulan. Urutan proses pengawetan bahan makan dengan
pendinginan adalah sebagai berikut ;
a. Pembekuan
Proses pembekuan bahan makanan sampai -30 0C dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut ;
2 peniupan dengan kecepatan tinggi kearah timbunan paket makanan
2 pembekuan sentuh, meletakan bahan-makanan diantara pelatpelat logam
2 pembekuan celup, mencelupkan bahan makanan ke air garam yang bersuhu rendah
2 pembekuan hamparan dengan aliran fluida, paket makanan dihamparkan di atas conveyor
kemudian di tiup udara dingin.
b. Ruang penyimpanan
Ruang atau gudang penyimpanan berguna untuk menyimpan bahan makan setelah
pemanenan, karena tidak semua hasil panen dikonsumsi atau dijual. Untuk bahan makanan
yang mudah membusuk peyimpanannya harus dengan pendingianan. Untuk menjaga agar
tetap awet dan segar, bahan makanan disimpan sampai suhu -20 0C atau lebih rendah lagi.
c. Distribusi
Setelah proses peyimpanan di dalam gudang, bahan makanan kemudian didistribusikan untuk
dijual ke pasar-pasar atau toko-toko. Proses pendistribusian juga harus dilengkapi mesin
pendingin, sehingga bahan makanan tidak membusuk.

Sistem Pengkondisian Udara
Teknik pengkondisian udara adalah teknik memidahkan panas dari atau ke suatu rungan
sehingga diperoleh temperatur dan kelembaban udara yang diinginkan. Mesin yang dapat
melakukan perpindahan itu adalah heat pump. Ada dua macam pompa kalor bergantung dari
kebutuhan akan panas atau tidak membutuhkan panas. Mesin pompa panas yang menyerap
panas dari suhu ruangan kemudian dibuang kelingkungan disebut mesin pendingin.
Sedangkan mesin pompa kalor yang menyerap panas dari lingkungan untuk dipakai untuk
memanasii ruangan disebut pompa kalor
Tujuan dari memindahkan panas dari satu tempat ke tempat lainnya adalah untuk
mengkondisikan udara dengan temperatur dan kelembaban yang pas untuk kenyamanan, atau
untuk lainnya seperti pengawetan, dan pengeringan.
Sebagai contoh ruangan kelas untuk proses belajar mengajar, pada musim panas atau
kemarau, ruangan cenderung panas pada waktu proses pengajaran. Beban pendinginan
diperoleh dari suhu lingkungan, radiasi matahari, para siswa dan guru. Beban pendinginan
paling besar diperoleh dari pemanasan radiasi matahari. Dengan menganalisis bebanbeban
pendinginan, dapat dibuat rancangan sistem untuk mengkondisikan udara di dalam ruangan
kelas menjadi nyaman untuk proses pengajaran.
Seandainya indikasi kenyamanan kelas hanya terpaku pada temperatur saja, misalkan
temperatur ruang kelas pada 25 0C yaitu sama dengan temperatur di luar kelas, proses
pengkondisian udara harus dapat mencapai temperatur tersebut. Sebagai contoh
penyelesaiannya adalah dengan memasang kipas sedemikian hingga sirkulasi udara lancar,
ditambah dengan pemasangan tabir matahari pada jendela kaca untuk megurangi efek radiasi
panas matahari.
Kalau kebutuhan kenyamanan dirasa pada temperatur yang lebih rendah lagi, misalkan pada
18 0C, sehingga harus dipasang air conditioner (AC) yang mampu mengkondisikan udara
sampai temperatur tersebut. Jendela-jendela kaca harus dengan tabir matahari ditutup untuk
menghindari beban pendinginan yang besar dari radiasi matahari. AC akan bekerja menyerap
kalor dari ruangan kelas kemudian dibuang kelingkungan di luar kelas. Karena ruang kalas,
sebagian kalor nya diserap AC, temperaturnya menjadi turun. Biasanya berbarengan dengan
proses penyerapan kalor kelembaban udara juga ikut berubah karena temperatur turun, ada
sebagian uap air di dalam kelas mengembun, sehingga kadar uap air di dalam ruangan kelas
menurun. Dari contoh tersebut terlihat bahwa proses pengkondisian udara bukan berarti
hanya proses pendinginan, tetapi proses untuk pencapaian temperatur yang dirasa nyaman
bagi pengguna ruangan [gambar 22.4]


D. Peralatan Pengkondisian udara

Dari uraian di atas bahwa sistem pengkondisian udara bertujuan untuk mencapai kondisi
dimana udara ruangan mempunyai temperatur dan kelembaban yang dirasa nyaman bagi
pengguni ruangan tersebut. Adapun alat-alat untuk mengkondisikan udara ruangan sampai
temperatur dan kelembaban yang diinginkan adalah sebagai berikut;
2 Koil pendingin. Koil pendingin adalah pipa pipa yang membawa refrigeran dan dilewatkan
pada ruangan yang akan didinginkan. Koil pendingin adalah bagian evaporator dari mesin
refrigerasi
2 Koil pemanas. Koil pemanas adalah pipa pipa yang membawa refrigeran dan dilewatkan
pada saluran udara yang akan dikondisikan. Koil pemanas adalah bagian kondensor dari
mesin refrigeasi.
2 Fan atau kipas. Sebagai alat untuk menarik atau mendorong fluida ke luar atau masuk
ruangan. Sebagai alat sirkulasi udara.
2 Pelembab udara atau humidifier. Pelembab udara adalah alat yang dapat merespon kondisi
kelembaban udara sehingga dapat menambah kelembaban udara yang dikondisikan. Alat ini
dapat menyemprotkan uap air ke udara untuk meningkatkan kelembaban udara tersebut.
2 Katup-katup dan damper -damper untuk mengontrol aliran udara dan cairan refrigeran
2 Sensor-sensor untuk merespon kondisi udara. Alat tersebut seperti termostat, sensor
kecepatan, humidistat, selektor tekanan, freezestat, dan lainnya

E. Beban Pemanasan dan Pendinginan

Sebelum melakukan pengkondisian udara di dalam suatu ruangan kita harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik udara di dalam ruangan, terutama dua
indikator penting yaitu temperatur udara dan kelembaban udara.

Untuk daerah daerah beriklim subtropis yang terdapat musim dingin, kondisi udara dapat
dalam keadaan ekstrim, temperatur di bawah nol dan kecendrungan udara kering atau
kelembaban udaranya kering.Oleh karena itu, pengkondisian udara ruangan pada daerah
beriklim subtropis pada musim dingin bertujuan untuk pemanasan dan menaikkan
kelembaban udara sampai pada kondisi udara yang nyaman. Sehingga semua faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pemanasan disebut dengan beban pemanasan. Sebagai contoh
adalah kondisi ruangan yaitu model ventilasi, lampu-lampu terpasang, model dari jendela,
dan kondisi lainnya [gambar 22.3].
Kondisi sebaliknya dengan kondisi daerah subtropis, pada daerah tropis kebanyakan ruangan-
ruangan akan mengalami pemanasan sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi,
oleh karena itu pengkondisian udara pada daerah ini diarahkan untuk proses penurunan
temperatur dan kelembaban sampai kondisi udara yang dirasa nyaman. Semua faktor yang
mempengaruhi proses tersebut di atas disebut dengan beban pendinginan. Sebagai contoh
beban pendinginan adalah radiasi panas matahari pada siang hari yang dominan, kondisi yang
ada dalam ruangan, misalkan peralatan yang dapat menjadi sumber panas, seperti lampu-
lampu, peralatan elektronik, kompor masak, oven kue dan lainnya yang mengeluarkan panas
[gambar 22.3]. Di bawah ini beberapa macam proses perpindahan kalor dari atau ke sebuah
bangunan rumah.
Untuk perhitungan beban penghangatan faktor faktor utama yang perlu diperhatikan adalah
beban penghangatan transmisi termal, dan beban penghangatan perembesan udara (infiltrasi).
Sedangkan untuk perhitungan beban pendinginan faktor-faktor utama adalah beban sumber
internal (lampu-lampu dan orang), dan beban panas matahari.




REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

Kita tahu bahwa aliran kalor yang bias terjadi secara langsung adalah dari suhu yang lebih
tinggi ke suhu yang lebih rendah. Proses aliran panas ini terjadi secara alami dan tidak
membutuhkan alat tambahan. Proses aliran panas dari suhu tinggi ke suhu yang randah tadak
bukanlah proses yang dapat dibalik, oleh karena itu maka untuk mengalirkan panas dari suhu
rendah ke suhu yang tinggi memerlukan sebuah usaha. Alat yang bisa digunakan untuk
melakukan usaha pembalikan proses aliran panas alami tadi disebut refrigerator.

Refrigerator adalah alat yang memanfaatkan siklus refrigerasi yang merupakan siklus balikan
dari siklus daya. Fluida kerja digunakan dalam alat ini yang disebut refrigerant. Pada gambar
skematik dari refrigerator QLadalah besarnya panas yang dibuang dari daerah yang kita
dinginkan pada temperature TL, QH adalah besarnya panas yang dibuang ke daerah panas
pada suhu TH, dan Wnet,in adalah kerja total yang digunakan oleh refrigerator.

Alat lain yang bisa digunakan untuk memindahkan panas dari sehu rendah ke suhu tinggi
adalah pompa kalor. Pada dasarnya pompa kalor maupun refrigerasi adalah alat yang sama;
perbedaanya adalah pada sasaran. Sasaran pada refrigerator adalah untuk mempertahankan
daerah yang didinginkan dengan cara membuang kalor atau panas dari tempah bersuhu
rendah. Membuang panas ini ke tempat bersuhu tinggi adalah hanya kebutuhan dari proses,
bukan lah menjadi tujuan. Sedangkan sasaranpada pompa kalor adalah untuk
mempertahankan sebuah daerah panas pada temperature tinggi. Hal ini dilakukan dengan cara
menyerap panas dari temperature rendah dan memindahkanya ke daerah dengan suhu tinggi.

Nilai dari daya guna sebuah refrigerator ataupun pompa kalor disebut sebagai bilangan
performasi (coefficient of performance) yang dinyatakan sebagai berikut:

Untuk nilai QL dan QH yang tetap, maka akan didapatkan bahwa nilai COP bisa lebih besar
dari satu.
Mesin Pendingin dan Pompa Kalor

Mesin pendingin, sama seperti mesin kalor, adalah sebuah alat siklus. Fluida kerjanya disebut
dengan refrigerant. Siklus refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah daur refrigerasi
kompresi-uap yang melibatkan empat komponen : kompresor, kondensor, katup ekspansi dan
evaporator

Refrigerant memasuki kompresor sebagai sebuah uap dan dikompres ke tekanan kondensor.
Refrigerant meninggalkan kompresor pada temperatur yang relatif tinggi dan kemudian
didinginkan dan mengalami kondensasi dikondensor yang membuang panasnya ke
lingkungan. Refrigerant kemudian memasuki tabung kapilar dimana tekanan refrigerant turun
drastis karena efek throttling. Refrigerant bertemperatur rendah kemudian memasuki
evaporator, dimana disini refrigerant menyerap panas dari ruang refrigerasi dan kemudian
refrigerant kembali memasuki kompresor.

Efisiensi refrigerator disebut dengan istilah coefficient of performance (COP), dinotasikan
dengan COPR.

Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena jumlah panas
yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah input kerja. Hal tersebut
kontras dengan efisiensi termal yang selalu kurang dari satu. Salah satu alasan penggunaan
istilahcoefficient of performance-lebih disukai untuk menghindari kerancuan dengan istilah
efisiensi, karena COP dari mesin pendingin lebih besar dari satu.

Pompa kalor adalah suatu alat yang mentransfer panas dari media bertemperatur rendah ke
media bertemperatur tinggi. Tujuan dari mesin pendingin adalah untuk menjaga ruang
refrigerasi tetap dingin dengan meyerap panas dari ruang tersebut. Tujuan pompa kalor
adalah menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi. Proses pemberian panas ruangan tersebut
disertai dengan menyerap panas dari sumber bertemperatur rendah.

Perbandingan antara COPR dan COPHP adalah sebagai berikut :

Air condtioner pada dasarnya adalah sebuah mesin pendingin tetapi yang didinginkan disini
bukan ruang refrigerasi melainkan sebuah ruangan/gedung atau yang lain.

Pompa kalor
Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke lokasi
lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa kalor memindahkan
panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah ke lokasi bertemperatur lebih tinggi.
Contoh yang paling umum adalah lemari es, freezer, pendingin ruangan, dan sebagainya.
Pompa kalor bisa disamakan dengan mesin kalor yang beroperasi dengan cara terbalik. Satu
tipe yang paling umum dari pompa kalor dengan menggunakan sifat fisik penguapan dan
pengembunan suatu fluida yang disebut refrigeran. Pada aplikasi sistem pemanasan, ventilasi,
dan pendingin ruangan, pompa kalor merujuk pada alat pendinginan kompresi-uap yang
mencakup saluran pembalik dan penukar panas sehingga arah aliran panas bisa dibalik.
Secara umum, pompa kalor mengambil panas dari udara atau dari permukaan. Beberapa jenis
pompa kalor dengan sumber panas udara tidak bekerja dengan baik setelah temperatur jatuh
di bawah -5
o
C (23
o
F).
Cara kerja
Berdasarkan pada hukum kedua termodinamika, panas tidak bisa secara spontan mengalir
dari sumber bertemperatur rendah ke lokasi bertemperatur tinggi; suatu kerja dibutuhkan
untuk melakukan ini. Pompa kalor berbeda dalam hal bagaimana mereka mengaplikasikan
kerja tersebut untuk memindahkan panas, namun pada dasarnya pompa kalor adalah mesin
kalor yang bekerja secara terbalik. Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang
lebih panas ke lokasi yang lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai
kerja. Kebalikannya, pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi termal dari
lokasi yang lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.
Sejak pompa kalor menggunakan sejumlah kerja untuk memindahkan panas, sejumlah energi
yang dibuang ke lokasi yang lebih panas mengandung kalor yang lebih tinggi dari pada
sejumlah kalor yang diambil dari sumber dingin. Satu tipe pompa kalor bekerja dengan
mengeksploitasi sifat fisik penguapan dan pengembunan fluida yang disebut refrigran. Fluida
yang bekerja, pada keadaan gasnya, diberi tekanan dan disirkulasikan menuju sistem dengan
kompresor. Pada satu sisi dari kompresor, di mana gas dalam keadaan panas dan bertekanan
tinggi, didinginkan di penukar panas yang disebut kondenser, hingga fluida itu mengembun
pada tekanan tinggi. Refrigeran yang telah mengembun melewati alat penurun tekanan yang
dapat dilakukan dengan memperluas volume saluran (memperlebar saluran atau
memperbanyak cabang), atau juga bisa dengan penghambat berupa turbin. Lalu, refrigeran
yang berbentuk cair masuk ke sistem yang ingin didinginkan. Dalam proses pendinginan itu,
refrigeran mengambil panas sehingga refrigeran kembali menguap dan sistem menjadi
dingin.
Dalam sistem seperti ini, sangat penting bagi refrigeran untuk mencapai suhu tinggi ketika
diberi tekanan, karena panas sulit bertukar dari fluida dingin ke lokasi yang lebih panas
secara spontan. Dalam hal ini, refrigeran harus bersuhu lebih tinggi dari temperatur penukar
panas. Dengan kata lain, fluida harus bertekanan rendah jika ingin mengambil kalor dari
suatu sistem dan menguap, dan fluida harus bertekanan tinggi jika ingin membuang kalor dan
mengembun. Hal ini sesuai dengan persamaan gas ideal yang menyatakan bahwa temperatur
berbanding lurus dengan tekanan. Jika hal ini tercapai, efisiensi tertinggi akan tercapai.
Diagram sederhana pompa kalor dengan siklus
pendinginan uap bertekanan (vapor-compression refrigeration): 1) pengembunan dengan
melepaskan panas; 2) saluran yang mengalami pelebaran; 3) penguapan dengan menyerap
panas; 4) kompresor

Cara kerja
Berdasarkan pada hukum kedua termodinamika, panas tidak bisa secara spontan mengalir
dari sumber bertemperatur rendah ke lokasi bertemperatur tinggi; suatu kerja dibutuhkan
untuk melakukan ini. Pompa kalor berbeda dalam hal bagaimana mereka mengaplikasikan
kerja tersebut untuk memindahkan panas, namun pada dasarnya pompa kalor adalah mesin
kalor yang bekerja secara terbalik. Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang
lebih panas ke lokasi yang lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai
kerja. Kebalikannya, pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi termal dari
lokasi yang lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.
Sejak pompa kalor menggunakan sejumlah kerja untuk memindahkan panas, sejumlah energi
yang dibuang ke lokasi yang lebih panas mengandung kalor yang lebih tinggi dari pada
sejumlah kalor yang diambil dari sumber dingin. Satu tipe pompa kalor bekerja dengan
mengeksploitasi sifat fisik penguapan dan pengembunan fluida yang disebut refrigran. Fluida
yang bekerja, pada keadaan gasnya, diberi tekanan dan disirkulasikan menuju sistem dengan
kompresor. Pada satu sisi dari kompresor, di mana gas dalam keadaan panas dan bertekanan
tinggi, didinginkan di penukar panas yang disebut kondenser, hingga fluida itu mengembun
pada tekanan tinggi. Refrigeran yang telah mengembun melewati alat penurun tekanan yang
dapat dilakukan dengan memperluas volume saluran (memperlebar saluran atau
memperbanyak cabang), atau juga bisa dengan penghambat berupa turbin. Lalu, refrigeran
yang berbentuk cair masuk ke sistem yang ingin didinginkan. Dalam proses pendinginan itu,
refrigeran mengambil panas sehingga refrigeran kembali menguap dan sistem menjadi
dingin.
Dalam sistem seperti ini, sangat penting bagi refrigeran untuk mencapai suhu tinggi ketika
diberi tekanan, karena panas sulit bertukar dari fluida dingin ke lokasi yang lebih panas
secara spontan. Dalam hal ini, refrigeran harus bersuhu lebih tinggi dari temperatur penukar
panas. Dengan kata lain, fluida harus bertekanan rendah jika ingin mengambil kalor dari
suatu sistem dan menguap, dan fluida harus bertekanan tinggi jika ingin membuang kalor dan
mengembun. Hal ini sesuai dengan persamaan gas ideal yang menyatakan bahwa temperatur
berbanding lurus dengan tekanan. Jika hal ini tercapai, efisiensi tertinggi akan tercapai.
Refrigeran
Hingga tahun 1990, refrigeran yang biasa digunakan adalah jenis klorofluorokarbon (CFC)
yang memakai nama dagang Freon. Pembuatan CFC dihentikan pada tahun 1995 karena
kerusakan lapisan ozon yang disebabkan CFC. Setelah CFC dilarang digunakan, penggunaan
amonia meluas, lalu diikuti dengan propana dan butana yang kurang korosif, juga isobutana
yang saat ini digunakan secara luas. Jenis fluida lainnya yang dapat digunakan sebaga
refrigeran adalah karbon dioksida, hidrogen, helium, dan nitrogen. Penggunaan mereka pada
umumnya dalam industri yang menyediakan teknologi pendingin yang menggunakan gas-gas
tersebut.

Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap
Cara kerja dari mesin pendingin dengan siklus refrigerasi kompresi uap adalah sebagai
berikut :
Fluida kerja dikompresikan di dalam kompresor dari tingkat keadaan 1 ke tingkat keadaan 2,
pada tekanan tinggi ini fluida kerja ini diembunkan di dalam kondensor ke tingkat keadaan 3
dan kemudian diekspansikan dengan katup ekspansi ke tingkat keadaan 4 dan berevaporasi di
dalam evaporator kembali ke tingkat keadaan 1.

Sistem pendinginan ini terdiri dari beberapa alat utama yang pokok untuk dapat terjadinya
proses kompresi uap, yaitu :
a. Kompresor, berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant.
b. Kondensor berfungsi mendinginkan atau mengembunkan refrigerant berarti terjadi panas
yang dibuang di dalam kondensor.
c. Katup ekspansi, berfungsi untuk mengeskpansikan refrigerant secara entalpi konstan dan
tidak ada panas yang diserap maupun dibuang pada proses ekspansi untuk menurunkan
tekanan refrigerant.
d. Evaporator, berfungsi untuk memanaskan atau menguapkan refrigerant, berarti ada panas
yang diserap oleh refrigerant sehingga terjadi efek pendinginan pada lingkungan sekitarnya.
Untuk mengetahui kemampuan mesin pendingin maka digunakan koefisien performansi
(Coefficient of Performance, COP), yang dimaksud dengan COP adalah perbandingan antara
efek pendinginan dan kerja yang dilakukan oleh kompresor.

A. Pengertian Mesin Pendingin
Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau
peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat yang temperaturnya
lebih tinggi. Di dalam sistem pendinginan dalam menjaga temperatur rendah memerlukan
pembuangan kalor dari produk pada temperatur rendah ke tempat pembuangan kalor yang
lebih tinggi.
Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa fluida yang
bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin jika dibiarkan
mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang ditekan akan menjadi
lebih panas daripada sumber dingin di luar (contoh udara diluar) dan gas yang mengembang
akan menjadi lebih dingin daripada suhu dingin yang dikehendaki. Dalam kasus ini, fluida
digunakan untuk mendinginkan lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke
lingkungan yang bersuhu tinggi.
Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan. Pertama, sejumlah besar energi
panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi uap, dan oleh karena itu banyak panas yang
dapat dibuang dari ruang yang disejukkan. Kedua, sifat-sifat isothermal penguapan
membolehkan pengambilan panas tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun
didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin
dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah laju perpindahan
panasnya.
Prinsip kerja mesin pendingin adalah jika motor penggerak berputar maka akan memutar
kompresor. Dengan berputar kompresor, refrigeran akan naik suhu maupun tekanannya. Hal
ini disebabkan molekul-molekul dari refrigeran bergerak lebih cepat akibat proses kompresi.
Gas dari refrigeran akan merambat pada pipapipa kondensor dan media pendinginan.
Pada bagian kondensor diusahakan adanya media pendinginan yang baik, sebab dengan
adanya pendinginan yang baik pada bagian kondensor akan membantu memperlancar
terjadinya proses kondensasi. Temperatur dan tekanan gas refrigeran akan naik sampai
keseimbangan dicapai. Setelah terjadi keseimbangan proses kondensasi (pengembunan) gas
refrigeran mengalir menerusi saluran cairan tekanan tinggi menuju refrigeran control setelah
melewati drier strainer (saringan).
Siklus (daur) kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam sistem
refrigerasi. Pada daur ini ditekan dan kemudian diembunkan menjadi cairan, lalu tekanannya
diturunkan agar cairan tersebut dapat menguap kembali.
B. Siklus Pendinginan (Refrigeration Cycle)
Waktu kompresor sedang bekerja suhu dan tekanan refrigeran yang mengalir ke kondensor,
pipa kapiler, dryer, evaporator akan menjadi tinggi. Klep tekan (discharge valve) menjadi
terbuka dan klep hisap (sunction tube) menutup, dengan terbukanya klep tekan uap yang
dipompa oleh kompresor keluar melalui celah-celah klep tersebut dan masuk kedalam saluran
tekan. Refrigeran yang masuk kedalam pipa kondensor panasnya akan diserap oleh udara
yang mengalir melalui sela-sela pipa. Kondensor akan melepaskan panas dan mengubah
refrigeran yang bersuhu tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi. Uap yang berada dalam
kondensor akan turun suhunya dengan tekanan yang tinggi dan menjadi cairan. Cairan
tersebut mengalir kedalam dryer dan capillary tube yang mempunyai lubang diameter yang
kecil sehingga tekanan diturunkan menjadi rendah sesuai temperatur pada evaporator.

C. Bahan Pendingin (Refrigeran)
Bahan pendingin atau refrigeran adalah suatu zat yang mudah diubah wujudnya dari gas
menjadi cair atau sebaliknya. Untuk dapat terjadinya suatu proses pendinginan diperlukan
suatu bahan pendingin atau refrigeran yang digunakan untuk mengambil panas dari
evaporator dan membuangnya dalam kondensor.
Terdapat berbagai jenis refrigeran yang digunakan dalam sistim kompresi uap. Suhu
refrigerasi yang dibutuhkan sangat menentukan dalam pemilihan fluida. Refrigeran yang
umum digunakan adalah yang termasuk kedalam keluarga chlorinated fluorocarbons.
Bahan pendingin (refrigeran) banyak sekali macamnya, tetapi tidak satupun yang dapat
dipakai untuk semua keperluan pendinginan. Suatu bahan pendingin mempunyai syarat
syarat untuk keperluan proses pendinginan antara lain :
1. Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan.
2. Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, minyak pelumas dan
sebagainya.
3. Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin.
4. Bila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alatalat yang sederhana maupun dengan
alat detector kobocoran.
5. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
6. Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator
sebesarbesarnya.
7. Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar aliran refrigeran dalam pipa
sekecil mungkin.
8. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
9. Konduktifitas thermal yang tinggi.
10. Konstanta dieletrika dari refrigeran yang kecil, tahanan lisrtrik yang besar, serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolator listrik.
11. Tidak merusak tubuh manusia.

D. Kompresor
Kompresor adalah unit mesin pendingin yang berfungsi untuk mengsirkulasi refrigeran yang
mengalir dalam unit mesin pendingin. Jika dilihat dari cara kerja mensirkulasikan refrigeran,
maka kompresor dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Kompresor Open Unit (Open Type Cmpressor)
Jenis kompresor ini terpisah dari tenaga penggeraknya masing-masing bergerak sendiri dalam
keadaan terpisah. Tenaga penggerak kompresor umumnya motor listrik. Salah satu ujung
poros engkol dari kompresor menonjol keluar, sebuah puli dari luar dipasang pada ujung
poros tersebut. Melalui tali kipas puli dihubungkan dengan tenaga penggeraknya. Puli pada
kompresor berfungsi sebagai roda gaya yang digunakan sebagai daun kipas untuk
mendinginkan kondensor dan kompresor sendiri. Karena ujung poros engkol keluar dari
rumah kompresor, maka harus diberi pelapis agar refigeran tidak bocor keluar.

2. Kompresor Sentrifugal
Prinsip dari kompresor sentrifugal adalah menggunakan gaya sentrifugal untuk mendapatkan
energi kinetik pada impeller sudu dan energi kinetik ini diubah menjadi tekanan potensial.
Tekanan dan kecepatan uap yang rendah dari saluran sunction dihisap kedalam lubang masuk
atau mata roda impeller oleh aksi dari shaft rotor, dan kemudian diarahkan dari ujung-ujung
pisau ke rumah kompresor untuk diubah menjadi tekanan yang bertambah.

3. Kompresor Scroll
Prinsip kerja dari komprespr scroll adalah mengunakan dua buah scroll (pusaran). Satu scroll
dipasang tetap dan salah satu scroll lainnya berputar pada orbit. Refrigeran dengan tekanan
rendah dihisap dari saluran hisap oleh scroll dan dikeluarkan melalui saluaran tekan yang
letaknya pada pusat orbit dari scroll tersebut.
4. Kompresor Sekrup
Uap refrigeran memasuki satu ujung kompresor dan meninggalkan kompresor dari ujung
yang lain. Pada posisi langkah hisap terbentuk ruang hampa sehingga uap mengalir
kedalamnya. Bila putaran terus berlanjut, refrigeran yang terkurung digerakkan mengelilingi
rumah kompresor. Pada putaran selanjutnya terjadi penangkapan kuping rotor jantan oleh
lekuk rotor betina, sehingga memperkecil volume rongga dan menekan refrigeran tersebut
keluar melalui saluran buang.

5. Kompresor Semi Hermetik
Pada konstruksi semi hermetik bagian kompresor dan elektro motor masing-masing berdiri
sendiri dalam keadaan terpisah. Untuk menggerakkan kompresor poros motor listrik
dihubungkan dengan poros kompresornya langsung.

E. Kondensor
Kondensor mempunyai fungsi melepaskan panas yang diserap refrigeran di evaporator dan
panas yang terjadi selama proses kompresi. Dilihat dari sisi media yang digunakan kondensor
dapat dibedakan 2 macam :
1. Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condenser)
Yaitu kondensor yang menggunakan udara sebagai media pendinginnya. Air cooled
condenser mempunyai dua tipe diantaranya :
Natural Draught Condenser
Dimana pelaksana perpindahan panasnya dilakukan dengan aliran udara secara alami.
Force Draught Condenser
Dimana pelaksanaan perpindahan panasnya dilakukan dengan aliran udara yang dipaksakan
biasanya dilakukan dengan kipas udara dan blower.

2. Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condenser)
Water cooled condensor adalah kondensor yang menggunakan air sebagai media
pendinginnya. Menurut proses aliran yang ada pada kondensor ini terbagi menjadi dua jenis
yaitu :
Wate Water System
Suatu sistem dimana air yang disuplai untuk kondensor diambil dari pusatpusat air
kemudian dialirkan melewati kondensor setelah itu dibuang.

Recirculating Water System
Suatu sistem dimana air yang telah meninggalkan kondensor disalurkan kedalam cooling
tower, untuk diturunkan temperaturnya pada temperatur yang dikehendaki.
Sistem Pipa Air Dari Menara Pendingin
Supaya mesin pendingin dapat bekerja dengan aman, maka harus dijamin adanya aliran air
pendingin sesuai dengan yang diperlukan. Apabila kondensor terletak diatas permukaan air di
dalam bak menara pendingin, atau apabila kondensor terletak di bawah permukaan air dan
pompa terletak diatas permukaan air dalam bak air, maka sebuah katup satu arah (check
valve) harus dipasang diantara sisi keluar air pendingin dan pompa.

F. Evaporator
Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan yang paling penting didalam siklus
pendinginan, yaitu mendinginkan media sekitarnya. Evaporator berfungsi untuk
mendinginkan udara ruangan atau cairan. Selain itu fungsi eavaporator pada sistem
pendinginan adalah sebagai pipa penguapan. Dilihat dari betuknya, evaporator memiliki
konstruksi yang sama dengan bagian kondensor yang hanya menggunakan diameter pipa
lebih besar dibandingkan pipa untuk kondensor. Didalam tabung dipasang platplat penyekat.
Platplat tersebut berfungsi sebagai penunjang pipa refrigeran dan mengalirkan cairan yang
hendak didinginkan, sehingga dapat mengalir tegak lurus pada pipa dengan kecepatan tinggi.
Dengan demikian lajulaju perpindahan kalor semakin baik karena kontak antara cairan yang
hendak didinginkan dalam pipa refrigeran dapat dibuat lebih baik.

G. Pipa Kapiler (Capillary Tube)
Pipa kapiler adalah pengatur bahan pendingin atau refrigeran pada sistem pendinginan yang
ditempatkan pada antara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah. Refrigeran cairan yang
mengalir melalui pipa kapiler terjadi pressure drop yang berarti tekanan dan suhunya
diturunkan sesuai dengan kebutuhan evaporator.
Penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start, karena
dengan mempergunakan pipa kapiler pada saat sistem tidak bekerja tekanan pada kondensor
dan evaporator selalu sama. Hal ini berarti meringankan tugas kompresor pada waktu start.

H. Pengering (Dryer)
Pengering (dryer) dalam sistem pendinginan digunakan untuk untuk menyerap uap air dan
menyaring kotoran yang tidak diperlukan dalam sistem. Didalam pengering diisikan bahan
pengering dan kawat saringan. Pengering ditempatkan pada sisi tekanan tinggi dari sistem
pendinginan, yaitu pada saluran cairan didekat pipa kapiler. Pengering tersebut sebaiknya
dipasang pada posisi kedudukan tegak dengan lubang masuk pada bagian bawah. Umumnya
pengering dipasang secara permanen, hanya ditukar apabila bahan pengering telah tidak dapat
menyerap uap air lagi. Jika kompresor rusak atau motornya terbakar, maka pengering harus
ditukar dengan yang baru karena saringan telah kotor bahan pengering juga tidak dapat
menyerap uap air lagi.

I. Katup Ekspansi Otomatik (Automatic Expansion Valve)
Katup ekspansi otomatik digunakan untuk mengatur jumlah refrigeran yang masuk pada
evaporator dalam batas yang sama dengan kapasitas isap kompresor. Selama sistem sedang
bekerja, katup tersebut dapat mempertahankan tekanan evaporator dan tekanan saluran isap
tetap konstan, sehingga beban kompresor juga menjadi konstan.
Pada dasarnya katup tersebut terdiri dari : jarum dan dudukanya, diafragma, sebuah pegas
dengan baut pengatur, sebuah saringan pada bagian masuk. Katup ekspansi otomatik bekerja
berdasarkan tekanan yang seimbang pada diafragma, dari dua tekanan yang berlawanan dan
saling mengimbangi. Prinsip kerja katup ekspansi otomatik adalah apabila tekanan evaporator
menekan diafragma keatas, membuat lubang saluran refrigeran menutup.

J. Katup Ekspansi Termostatik (Thermostatic Expansion Valve)
Katup ekspansi termostatik merupakan alat pengatur refrigeran yang paling banyak dipakai
untuk sistem pendinginan. Katup ekspansi tersebut dapat mengatur jumlah refrigeran yang
mengalir dalam evaporator sesuai dengan beban evaporator yang maksimum pada setiap
keadaan beban evaporator yang berubah-ubah. Katup ekspansi termostatik dapat
mempertahankan uap panas lanjut yang konstan.
Katup ekspansi tersebut tidak mengatur tekanan dan temperatur dalam evaporator, tetapi
mengontrol jumlah refrigeran yang mengalir masuk dalam evaporator. Refrigeran yang
mengalir melalui katup ekspansi termostatik lalu pada evaporator, selain dikontrol oleh
tekanan rendah dalam evaporator, juga oleh temperatur dan tekanan pada akhir evaporator.

K. Termometer bola kering dan termometer bola basah
Dry Bulb temperature (Temperatur bola kering), yaitu suhu yang ditunjukkan dengan
thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Satuan untuk suhu ini bias dalam
celcius, Kelvin, fahrenheit. Seperti yang diketahui bahwa thermometer menggunakan prinsip
pemuaian zat cair dalam thermometer. Jika kita ingin mengukur suhu udara dengan
thermometer biasa maka terjadi perpindahan kalor dari udara ke bulb thermometer. Karena
mendapatkan kalor maka zat cair (misalkan: air raksa) yang ada di dalam thermometer
mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa tersebut naik. Kenaikan ketinggian cairan ini
yang di konversika dengan satuan suhu (celcius, Fahrenheit, dll).
Wet Bulb Temperature (Temperatur bola basah), yaitu suhu bola basah. Sesuai dengan
namanya wet bulb, suhu ini diukur dengan menggunakan thermometer yang bulbnya
(bagian bawah thermometer) dilapisi dengan kain yang telah basah kemudian dialiri udara
yang ingin diukur suhunya.
Perpindahan kalor terjadi dari udara ke kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan
untuk menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk memuaikan
cairan yang ada dalam thermometer.
Untuk menjelaskan apa itu wet bulb temperature, dapat kita gambarkan jika ada suatu kolam
dengan panjang tak hingga diatasnya ditutup. Kemudian udara dialirka melalui permukaan
air. Dengan adanya perpindahan kalor dari udara ke permukaan air maka terjadilah
penguapan. Udara menjadi jenuh diujung kolam air tersebut. Suhu disinilah yang dinamakan
Wet Bulb temperature.
Untuk mengukur dua sifat (Dry dan Wet bulb temperature) ini sekaligus biasanya
menggunkan alat yang namanya sling, yaitu dua buah thermometer yang di satukan pada
sebuah tempat yang kemudian tempat tersebut dapat diputar. Satu thermometer biasa dan
yang lainnya thermometer dengan bulb diselimuti kain basah.

L. Istilah istilah dalam Pengujian Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap
Dew Point, yaitu suhu dimana udara telah mencapai saturasi (jenuh). Jika udara tersebut
mengalami pelepasan kalor sedikit saja, maka uap air dalam udara akan mengembun.
Humidity Ratio (w), yaitu ukuran massa uap air yang ada dalam satu satuan udara kering
(Satuan International: gram/kg).
Relative Humidity (RH), Perbandingan antara fraksi mol uap dengan fraksi mol udara basah
pada suhu dan tekanan yang sama (satuannya biasanya dalam persen (%)).
Volume Spesifik (v), yaitu besarnya volume udara dalam satu satuan massa. (SI: m3/kg)
Enthalpy (h), yaitu banyaknya kalor (energy) yang ada dalam udara setiap satu satuan
massa. Enthalpy ini merupakan jumlah total energi yang ada dalam udara terebut, baik dari
udara maupun uap air yang terkandung didalamnya.

Macam macam siklus kompresi uap
1. Daur Refrigerasi Carnot
Daur ini merupakan keblikan dari mesin kalor, dimana energi disalurkan dari suhu rendah
menuju suhu yang lebih tinggi. Dengan kata lain daur refrigerasi membutuhkan kerja luar
untuk dapat bekerja.
Proses proses yang membentuk daur Carnot adalah :
1 2 kompresi adiabatik
2 3 pelepasan kalor isotermal
3 4 ekspansi adiabatik
4 1 pemasukan kalor isotermal
Seluruh proses pada daur Carnot secara termodinamik bersifat reversibel (dapat dibalik).
Oleh karenanya proses 1 2 dan 3 4 bersifat isentropik. Penyerapan kalor dari sumber
bersuhu rendah pada proses 4 1 merupakan tujuan utama dari daur ini. Seluruh proses
lainnya pada daur berfungsi sedemikian rupa sehingga energi bersuhu rendah dapat
dikeluarkan ke lingkungan yang bersuhu lebih tinggi. Daur carnot ini terdiri dari proses
proses reversibel yang menjadikan efisiensinya menjadi lebih tinggi dari yang dapat dicapai
oleh daur nyata. Hal yang penting dari daur Carnot adalah daur ini merupakan pembanding
yang standar dan dengan daur tersebut memberikan pedoman tentang suhu suhu yang harus
dipertahankan sehingga diperoleh keefektifan yang maksimum.

2. Daur Kompresi Uap Standar (DKUS)
Proses proses yang membentuk daur ini adalah :
1 2 kompresi adiabatik dan reversibel, dari uap jenuh menuju tekanan kondensor.
2 3 pelepasan kalor reversibel pada tekanan konstan, menyebabkan penurunan panas lanjut
(desuperheating) dan pengembunan refrigeran.
3 4 ekspansi tidak reversibel pada entalpi konstan, dan cairan jenuh menuju tekanan
evaporator.
4 1 penambahan kalor reversibel pada tekanan tetap, yang menyebabkan penguapan menuju
uap jenuh

Prestasi daur kompresi uap standar
Untuk mengetahui prestasi DKSU terlebih dahulu harus diketahui beberapa besaran seperti :
kerja kompresi, laju pengeluaran kalor, dampak refrigerasi, koefisien prestasi, Coefficient of
Performance (COP). Istilah prestasi di dalam daur refrigerasi disebut dengan Koefisien
Prestasi. Yang didefinisikan sebagai perbandingan antara refrigerasi yang bermanfaat
terhadap kerja bersih, yang identik dengan jumlah hasil yang diinginkan tgerhadap jumlah
pengeluaran.

3. Daur kompresi Uap Nyata
Daur ini mengalami pengurangan efisiensi dibanding dengan daur standar. Perbedaan penting
antara daur nyata dengan daur standar terletak pada penurunan tekanan di dalam kondensor
dan evaporator, dalam pembawahdinginan cairan yang meninggalkan kondensor, dan dalam
pemanasan lanjut uap yang meninggalkan evaporator. Daur standar dianggap tidak
mengalami penurunan tekanan pada kondensor dan evaporator. Tetapi pada daur nyata,
terjadi penurunan tekanan karena adanya gesekan. Akibat dari penurunan tekanan ini,
kompresi pada titik 1 dan 2 memerlukan lebih banyak kerja dibanding dengan daur standar.

Pengkondisian Udara ( air Conditioner )
2.1 Sejarah Pengkondisian Udara
Awal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi yaitu dengan
membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga menurunkan suhu
ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang bisa karena biaya membangunnya
sangatlah mahal karena membutuhkan air dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para
raja dan orang kaya saja yang dapat membangunnya.
Baru kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday Image
menemukan cara baru mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia dan pada
tahun 1842 seorang dokter menemukan cara mendinginkan ruangan dirumah sakit
Apalachicola yang berada di Florida Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie Image adalah yang
menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air conditioner) tetapi
sayangnya sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun 1855.
Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika
menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan untuk
kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan percetakan dan industri
lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama
dipakai disbuah rumah di Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua
sektor, tidak hanya industri saja tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan
berbagai macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi
sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang merasa nyaman.
2.2 Teori Dasar
Pengkondisian udara adalah pengaturan kondisi udara yang meliputi : Temperatur,
kelembaban, Kualitas, dan Sirkulasi. Sistem pengkondisian udara atau Air conditioning
system pada dasarnya adalah bagian dari sistem refrigerasi. Ada beberapa definisi yang
menjelaskan tentang hakekat dari sistem refrigerasi itu, namun secara umum dapat
ditekankan bahwa proses pada sistem refrigerasi adalah bersifat terus menerus (continue) dan
menyangkut adanya suatu fenomena pemindahan (transport phenomenon) dari kondisi satu
ke kondisi dua dan berlangsung secara siklus / bolak balik.
Siklus Refrigerasi Kompressi Uap

Sistem refrigerasi yang sangat umum diaplikasikan di lapangan adalah sistem siklus
kompresi uap atau vapor compression cycle atau siklus pemampatan uap. Media yang
digunakan untuk proses ini dinamakan refrigerant. Jenis refrigerant yang digunakan misalnya
adalah jenis R-22, R-134a. Jenis refrigerant ini bersifat dapat berubah bentuk sesuai dengan
tekanannya yaitu menjadi cair / liquid ataupun menjadi gas pada suatu tekanan tertentu. Saat
menjadi gas inilah refrigerant dimampatkan untuk menciptakan tekanannya yang lebih tinggi
yang akan berdampak pada naiknya temperatur refrigerant.

Secara skematik, proses refrigerasi nya dapat digambarkan dalam diagram yang
dinamakan diagram Mollier yang menggambarkan kondisi yang terjadi pada setiap tekanan
pada entalpi nya tersebut.


Terlihat dari gambar skematik, bahwa proses refrigerasi akan mengubah media kerja
yaitu refrigerant dari bentuk cair ke bentuk gas (bergerak ke kanan sejajar dengan garis
entalpi) dan kemudian kembali lagi berubah bentuk dari bentuk gas ke bentuk cair kembali
(bergerak ke kiri sejajar dengan garis entalpi pada tekanan & temperatur yang lebih tinggi
dibandingkan pada saat berubahnya menjadi gas) sebagai suatu siklus yang berkelanjutan.
Pada tekanan yang lebih tinggi, maka refrigerant akan lebih mudah melepaskan panasnya dan
sebaliknya pada tekanannya yang lebih rendah, maka refrigerant akan lebih mudah menyerap
/ menerima panas. Jika refrigerant menyerap panas dari suatu media di sekitarnya misalnya
udara, maka udara yang diserap panasnya itu akan menjadi lebih dingin; nah ini lah yang
biasa disebut dengan proses pendinginan.
Tempat terjadinya proses perubahan bentuk refrigerant dinamakan heat exchanger
sebagai tempat terjadinya perpindahan panas yaitu saat menerima panas maka heat
exchangernya disebut evaporator dimana refrigerant berubah bentuk dari cair menjadi gas
dan sebaliknya dari bentuk gas menjadi bentuk cair dan heat exchagernya disebut sebagai
condenser.

Sebenarnya komponen utama dari sistem refrigerasi jenis ini adalah:
1. Compressor
2. Condenser
3. Metering device ( Expansion device atau Katup )
4. Evaporator
Kompresor adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi.
Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan mendorongnya dengan cara
kompresi agar mengalir masuk ke kondenser.


(Kompressor)
Kondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa refrigeran, dari
fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi (pengembunan) yang terjadi di dalamnya
itulah maka komponen ini mendapatkan namanya. Proses kondensasi akan berlangsung
apabila refrigeran dapat melepaskan kalor yang dikandungnya. Kalor tersebut dilepaskan dan
dibuang ke lingkungan


(Kondensor)
Metering device ( Expansion device atau Katup ). Piranti ini berfungsi seperti sebuah
gerbang yang mengatur banyaknya refrigeran cair yang boleh mengalir dari kondenser ke
evaporator. Oleh sebab itu piranti ini sering juga dinamakan refrigerant flow controller



(Expansion valve)
Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya
akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran menyerap
kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi siste


(Evaporator)
Pada prinsipnya proses kerja dari sistem pengkondisian ini adalah menyangkut
tentang PANAS yaitu menambah atau membuang sejumlah panas dari tempat/media yang
dikondisikan dan sekali lagi prosesnya adalah terus - menerus sebagai suatu siklus.
Jika media yang dikondisikan adalah udara misalnya untuk proses mendinginkan
maka jumlah panas yang terkandung dalam udara yang dikondisikan akan dikurangi; dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa entalpi dari refrigerant pun dikurangi yang berdampak pada
entalpi udara yang berkurang juga dan juga untuk sebaliknya.

Yang perlu diperhatikan / diingat di sini adalah adanya media yang di dinginkan
(misalnya udara atau air) dan adanya media yang mendinginkan (biasa disebut sebagai
refrigerant / primary refrigerant). Dalam melakukan prosesnya, tentu aja sistem ini sebagai
suatu mesin akan membutuhkan energi. Yang umum digunakan adalah energi listrik.
PRINSIP DASAR KERJA AC/PENDINGIN
Sebagaimana disebutkan di atas, kerja AC adalah berupa suatu siklus dengan media
kerja yang biasa disebut sebagai refrigerant yang bersirkulasi membentuk siklus tersebut.
Refrigerant ini bersifat dapat menyerap panas dan juga dapat membuang panas pada tekanan
& temperaturnya masing-masing.
Pada aplikasi di negara tropis / pendingin, maka Refrigerant menyerap panas di
evaporator sehingga udara/air/media yang dikondisikan dan ada di sekitar evaporator akan
terambil panasnya sehingga menjadi dingin. Panas yang terambil oleh refrigerant itu dibawa
ke evaporator melalui hisapan dan dorongan kompressor menuju condenser. Di condenser
inilah panas yang terhisap itu dilepaskan karena temperatur refrigerant di condenser ini
memang relatif lebih tinggi dari media di sekitar condenser akibat kerja kompressor yang
memang menaikkan tekanan yang pada akhirnya menaikkan temperatur. Maka, di condenser
ini panas yang terkandung di refrigerant pun terlepas ke udara /media yang ada di sekitar
condenser sehingga kandungan panas dalam refrigerant pun kembali berkurang dan kembali
ke evaporator lagi melalui metering device dan siap menyerap panas lagi, begitulah
seterusnya.
Maka dapatlah dikatakan bahwa dalam hal ini, AC merupakan mesin pemindah panas
yaitu dari ruangan yang dikondisikan ke ruang yang tidak dikondisikan. Jumlah panas yang
dapat dipindahkan menentukan besarnya kapasitas AC. Hal lain yang dapat dikatakan di sini
adalah mengkondisikan media adalah dengan mengatur jumlah panas yang terkandung dalam
media tersebut yaitu dengan dikurangi atau ditambah. Misal: untuk mendinginkan udara
dalam suatu ruang maka sebagian panas yang terkandung dalam udara di ruang tersebut di
serap dan dibuang ke luar ruang. Maka udara dalam ruang pun akan menjadi lebih dingin
karena ada sejumlah panas yang sudah "terambil".
Banyaknya panas yang terambil pada satu satuan waktu biasa disebut sebagai
kapasitas mesin / unit. Misalnya dalam satuan Btu/H yang menunjukkan banyaknya panas
yang diambil atau ditambahkan setiap satu jam lamanya proses pengambilan / penambahan
panas. Sedangkan satuan PK (istilah Belanda) atau HP (Istilah Inggris/US) yang biasanya
digunakan dalam unit pendingin lebih mengekspresikan tentang kapasitas motor yang
digunakan kompressor mesin/unit tersebut untuk bekerja yang erat hubungannya dengan
tenaga listrik yang digunakan.
Secara sederhana, seringkali diekspresikan bahwa 1 PK atau 1 HP unit pendingin
disetarakan dengan kemampuan unit untuk memindahkan panas sebesar sekitar 9,000 Btu
dalam setiap jam-nya. Berarti kalau 3/4 PK, maka jumlah panas yang dapat dipindahkan
adalah sekitar 7,000 Btu untuk setiap jam-nya, dst.


2.3 Perkembangan Alat
Sudah banyak di dunia ini yang menggunakan AC agar suhu ruangan, suhu kamar dan
suhu dalam rumah agar tetap stabil dan nyaman untuk tubuh. Maka dari itu berbagai macam
jenis AC semakin berdatangan mulai dari low watt, inverter sampai berplasma.
AC Low Wattage
Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC.
Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih
kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000
BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit.
Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.
AC konvensional 1 pk pada umumnya memerlukan daya 800 880 watt. Sharp
Sayonara Panas 3 type AH/AP 9 KHL dengan kapasitas 1 pk hanya 690 watt . Lantas LG
dengan Hercules S09LPBX meng claim paling hemat 670 watt.Sang Market Leader kategori
AC pernah mencoba dengan ALOWA kapasitas pk, tapi kurang mendapat respons dari
pasar. Kini bahkan merk merk dari negara Panda pun (GREE, Chang Hong) ikut meramaikan
pasar AC Low Wattage
Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik 20% dengan
catatan, ada hal-hal yang harus diperhatikan :
Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor < 10 mtr
Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
Outdoor lebih berisik
Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat
AC Inverter
Teknologi inverter sendiri sudah umum dipakai industri dalam proses produksi dengan
tujuan lebih cepat, lebih hemat dan lebih akurat (tapi tentu saja harga lebih
mahal).Kelebihan tersebut juga berlaku pada AC inverter.
AC inverter menggunakan kompresor dengan arus DC (Direct Current: arus searah),
seperti arus listrik yang dihasilkan oleh batu baterai. Berbeda dengan kompresor dengan arus
AC (Alternating Current: arus bolak balik) yang mempunyai kecepatan putaran motor yang
konstant, motor DC kompresor mempunyai kecepatan putaran yang dapat diatur oleh
seberapa besar arus listrik yang diberikan. Bayangkan mobil mainan, dengan baterai baru
(arus listriknya kuat) akan ngebut, sementara jika baterainya sudah soak (arus listriknya
lemah) jadi pelan.Kata kunci yang kedua adalah regulasi (pengaturan), yaitu mengatur berapa
arus listrik yang diberikan kepada kompresor.
Parameternya adalah perbedaan suhu, yaitu antara suhu ruangan yang sebenarnya dan
suhu yang kita inginkan (suhu yang tertera di remote AC). Jika perbedaan suhunya besar,
maka arus yang diberikan juga besar, supaya kompresor bekerja full power. Bahasa
sederhananya, jika kamar belum dingin, ayo dinginkan secepat kamu bisa. Ini adalah
kelebihan pertamanya yakni Lebih Cepat.
Setelah beberapa saat suhu kamar turun (menjadi lebih dingin), sehingga perbedaan
suhunya juga menjadi lebih kecil, maka arus menjadi lebih kecil, supaya kompresor bekerja
slow down. Demikian seterusnya, pada akhirnya kompresor bekerja setengah hati dengan
penggunaan arus listrik yang minimal. Ini kelebihan kedua Lebih Hemat.
AC konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita inginkan.
Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati. Setelah beberapa lama
kamar menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali. Pada AC inverter dengan
regulasinya, kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu kamar lebih stabil. Kelebihan ketiga
Lebih AkuratSehingga dibandingkan AC konvensional, type AC Inverter lebih hemat
listrik 60%.
Selain penggunaannya dalam produk customer appliances, teknologi inverter juga
digunakan pada bermacam-macam produk yang menggunakan motor, seperti lift, robot,
power steering listrik dan sepeda listrik. Selain itu, teknologi ini juga digunakan dalam
produk non-motor seperti perangkat memasak elektromagnetik dan lampu neon.

4.1 Jawab Tugas dari Modul
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Freon yang anda ketahui?
1. Chlorofluorocarbon CFC
2. Amoniak
3. Hidrokarbon (propana, etana, etilene dll)
4. Karbondioksida
5. Udara
6. Air
Amoniak
Kelebihan: murah, COP tinggi sehingga biaya operasional rendah, sifat termodinamika
bagus, mudah dideteksi apabila terjadi kebocoran, bukan ODS (Ozone Depleting Substance)
Kekurangan: beracun.


Chlorofluorocarbon CFC
Dengan merek dagang Freon, refrigeran jenis ini adalah yang paling banyak dipakai. Tetapi
karena sifatnya yang berupa ODS maka pemakaiannya di negara-negara maju sudah sangat
dibatasi. Jenis-jenis freon antara lain R-11 (AC dengan kapasitas besar), R-12 (AC dan
freezer dalam rumah tangga), R-22 (heat pump dan AC bangunan komersial dan industri
besar), R-502 (chiller supermarket) dll. Jenis Freon yang bukan ODS adalah R-134a.

Hydrocarbons seperti methane CH4, isobutane C4H10, dan propane C3H8 sering
digunakan sebagai bahan bakar dan biasa dijual dalam kemasan kaleng. Methyl klorida
CH3Cl juga biasa digunakan sebagaimana CH2Cl2.
Air sebagai refrigerant masih digunakan terus sampai sekarang sebagai media pemindah
panas pada sistem air conditioner yang menggunakan cooling tower yang mana bekerja
efektif dimana kelembaban lingkungan cukup rendah untuk menghasilkan tingkat penguapan
yang bagus. Sistem ini banyak digunakan di Amerika.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan refrigeran:
1. Temperatur media yang akan didinginkan.
Disini perlu perbedaan temperatur yang cukup antara media dan refrigeran (yang optimal
5~10C). Misal, untuk mendinginkan media pada temperatur -10C maka temperatur
refrigeran adalah sekitar -20C.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan minimum (tekanan dalam evaporator) dalam
sistem harus sedikit lebih besar dari tekanan atmosfer untuk mencegah masuknya udara
masuk dalam sistem perpipaan. Dengan kata lain refrigeran harus mempunyai tekanan jenuh
sedikit lebih besar dari 1 atm pada -20C (dalam contoh di atas).
2. Temperatur media dimana panas dibuang
Temperatur ini akan menentukan temperatur minimum refrigeran. Misal, untuk refrigerator
rumah tangga maka refrigeran tidak boleh dibawah 40C (kondisi Indonesia). Juga tekanan
jenuh dari refrigeran di kondenser harus dibawah tekanan kritisnya.


2. Jelaskan perbedaan AC KOnvensional ( model lama ), AC Low watt dan AC Inverter
AC Konvensional
AC Konvensional tentu Anda sudah tahu, karena sejak AC dikeluarkan jenis AC ini
sudah ada atau istilahnya Kakek Buyutnya AC . Namun seiring berkembangnya waktu dan
adanya kemajuan teknologi, berbagai varian AC bermunculan diantaranya AC Low Wattage
dan AC Inverter.
AC konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita
inginkan. Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati. Setelah
beberapa lama kamar menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali.
AC Low Watt
Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC.
Teknologi watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih
kecil. Dan untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000
BTU/hour), salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit.
Jika volume udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.

Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik 20% dengan
catatan, ada hal-hal yang harus diperhatikan :
Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor < 10 mtr
Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
Outdoor lebih berisik
Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat

AC Inverter
Pada AC inverter dengan regulasinya, kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu kamar
lebih stabil. Kelebihan ketiga Lebih AkuratSehingga dibandingkan AC konvensional, type
AC Inverter lebih hemat listrik 60%.
Beberapa keuntungan yang Anda dapatkan daripada AC Inverter:
Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan.
"Tarikan" pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak
menggunakan teknologi inverter.
Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang
30%lebih kecil dibandingkan AC biasa. Beberapa merk air conditioner bahkan
mengklaimdapat menghemat listrik hingga 60% dibanding AC tanpa inverter. Dapat
menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan.

3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis compressor AC yang ada di pasaran?
Kompresor Torak
Kompresor model torak terdiri dari beberapa bentuk gerak torak yakni:
a.tegak lurus c.aksial e.menyudut
b.memanjang d.radial
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder
kompresor.
Kompresor Rotary
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling-baling.
Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk
tertutup. Pada waktu pintu masuk sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup
pengeluaran membuka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah
hisap, demikan seterusnya.
4. Sebut dan jelaskan macam-macam dan jenis heat exchanger yang anda ketahui
Heat exchanger merupakan alat penukar panas (kalor). Pengertian dalam hal ini komponen
dapat di fungsikan sebagai pendingin ataupun pemanas, tergantung tinjauan manfaat yang
dimaksudkan.
System penghantaran panas dapat dilakukan melalui media:
Fluid to fluid heat transfer
Penghantaran sejumlah kalor pada media fluida ke media fluida lain dimana masing-masing
memiliki nilai kalor yang berbeda. Contoh: plat to plat heat exchanger dimana masing-
masing fluida dipisahkan oleh plat tipis sekaligus sebagai transfer kalor diantara keduanya.
Air to air heat transfer
Pengahantaran sejumlah kalor pada media udara ke udara yang mempunyai perbedaan
sejumlah kalor. Contoh : rotary heat exchanger, sejumlah udara panas berhembus pada sisi
separo dari komponen roda besar yang berputar dimana separo sisi yang lain dialiri oleh
udara yang lebih dingin. Komponen roda yang berputar merupakan media penukar kalor
diantara keduanaya.
Fluid to air heat transfer
Sistem penghantaran kalor yang dapat berlaku sebaliknya. Contoh: cooling tower,
mengunakan media udara segar untuk mendinginkan sejumlah air lewat hembusan yang
bersinggungan lansung dengan titik-titik air yang dikucurkan dengan maksud memperluas
luasan contac pendinginan.



KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media bertemperatur
rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan kerja dari luar sistem. Secara
prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin kalor (heat engine). Dilihat dari tujuannya
maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua yaitu refrigerator yang berfungsi
untuk mendinginkan media dan heat pump yang berfungsi untuk memanaskan media.
Siklus refrigerasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
1. Siklus kompresi uap (vapor compression refrigeration cycle) dimana refrigeran mengalami
proses penguapan dan kondensasi, dan dikompresi dalam fasa uap.
2. Siklus gas (gas refrigeration cycle), dimana refrigeran tetap dalam kondisi gas.
3. Siklus bertingkat (cascade refrigeration cycle), dimana merupakan gabungan lebih dari satu
siklus refrigerasi.
4. Siklus absorpsi (absorption refrigeration cylce), dimana refrigeran dilarutkan dalam sebuah
cairan sebelum dikompresi.
5. Siklus termoelektrik (thermoelectric refrigeration cycle), dimana proses refrigerasi
dihasilkan dari mengalirkan arus listrik melalui 2 buah material yang berbeda.
Kinerja suatu refrigerator dan heat pump dinilai dari besarnya koefisien kinerja
(coefficient of performance COP) yang didefinisikan sebagai berikut,
Harga COP
R
dan COP
HP
umumnya lebih besar dari satu dimana COP
HP
= COP
R
+ 1 untuk
suatu rentang tekanan kerja yang sama.

Anda mungkin juga menyukai