Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

MONITORING SANTRI PADA PONDOK PESANTREN


BERBASIS WEB

Disusun Oleh:

NAMA : WIDYA ASTUTI


NPM : 19.621.020

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS YAPIS PAPUA
JAYAPURA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini maka banyak dibangun
system yang real -time yang memungkinkan seseorang dapat mengaksesnya
dan mendapat informasi terkini. Pondok pesantren merupakan suatu organisasi
Pendidikan yang bertujuan untuk mendidik dan membina siswanya memiliki
kemampuan, kecerdasan dan ketermpilan sehingga pendok pesantren tersebut
mencapai tujuan pendidikam. Pondok pesantren Papua Madani Boarding
School terletak pada Kecamatan Abepura Provinsi Papua, pada pondok
pesantren ini santri lebih difokuskan pada hafalan namun, tetap mempelajari
mata pelajaran lainnya, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
dan Bahasa Arab. Saat ini, rata-rata pondok pesantren pasti melakukan
pendigitalisasian untuk kemajuan pondok pesantren. Digitalisasi pada pondok
pesantren bertujuan untuk memajukan pondok pesantren, apalagi pondok
pesantren itu baru dibangun dan mempermudah aktivitas yang ada dalam
pondok pesantren tersebut. Pada pondok pesantren Papua Madani Boarding
School kegiatan monitoring santri belum berjalan efektif dan efisien.(Azhar
and Putra 2022)

Pondok Pesantren Papua Madani Boarding School merupakan pondok


pesantren yang baru berdiri, dimana Sebagian besar wali santri memiliki
kendala Ketika ingin mengetahui kemajuan hafalan serta prestasi maupun
pelanggaran yang terjadi dipondok pesantren dan perizinan, wali santri yang
ingin mengetahui capaian hafalan, prestasi maupun pelanggaran serta
periziznan santri harus menghubungi ust maupun ustadzah nya bahkan
langsung datang ke pondok karena tidak ada respon dari ust maupun ustadzh
nya, selain itu wali santri juga merasa sulit untuk mendapatkan informasi
mengenai kegiatan pondok karena wali santri hanya bisa menjenguk tiga bulan
sekali .
Pada pondok pesantren Papua Madani Boarding School, terdapat laporan
kegiatan kesantrian yaitu hafalan quran, perizinan, dan point. Selama ini wali
santri sulit mengetahui perkembangan santri selama berada didalam pondok
pesantren karena informasi hafalan santri dan juga akademik hanya
menggunakan buku agenda dan buku tersebut disimpan oleh masing-masing
kepala asrama muslim maupun Muslimah per santri, jadi jika wali santri ingin
mengetahui bagaimana perkembangan hafalan santri harus menghubungi
kepala asrama bahkan ada yang langsung datan ke pondok pesantren untuk
bertanya mengenai hafalan santri, perizinan santri, serta point santri, dimana
pada point tersebut terbagi menjadi dua yaitu point prestasi dan point
pelanggaran, wali santri juga harus datang kepondok pesantren untuk
mengetahui prestasi dan pelanggaran santri ataupun menghubungi kepala
asrama. Pada pondok pesantren Papua madani Boarding School terdapat
prosedur untuk perizinan pulang santri orang tua harus datang ke pondok
pesantren untuk minta izin kepada pimpinan pondoknya, hal ini sangat tidak
efektif bagi orang tua atau wali santri yang yang tempat tinggalnya jauh dari
pondok pesantren.

Untuk membantu permasalahan -permasalahan yang sudah disebutkan


diatas maka penulis mencoba untuk membuat system dengan judul
“Monitoring Santri Pada Pondok Pesantren Berbasis Web”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Penyampaian informasi mengenai hafalan, poin dan perizinan santri masih
belum tersistem dimana orang tua harus datang kepondok untuk bertanya
mengenai hafalan santri
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengecek satu per satu
hafalan santri di buku catatan hafalan.
3. Belum adanya suatu system informasi secara online untuk bisa mengakses
informasi hafalan, poin dan izin santri.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah dalam penulisan proposal ini penulis
membatasi permasalahan pada :
1. Sistem ini menggunakan data-data seperti data santri meliputi, capaian
hafalan, akademik, poin dan data lain yang diperlukan dalam pembuatan
sistem monitoring santri menggunakan framework Codeigniter sebagai
kerangka kerja dalam membangun aplikasi berbasis web.
2. Sistem dibuat sebagai media untuk memantau hafalan santri
3. Untuk keamanan data, agar terhindar dari rusaknya buku catatan santri dan
juga membantu ust/ustadzh dalam merekap data santri
4. Sistem yang dirancang berbasis website
5. Sistem ini dibangun menggunakan pemrograman PHP dan MySQL
sabagai basis datanya.
6. Sistem yang dibangun menggunakan Framework Codeigniter karena
menggunakan Framework ini dapat mempercepat dan mempermudah
dalam pembuatan website.
7. Sistem ini digunakan oleh orang tua atau wali santri pondok pesantren
Papua Madani Boarding School
8. Penelitian ini menggunakan metode PIECES.
9. Metode perancangan menggunakan UML
10. Metode pengembangan menggunakan Waterfall
11. Output dalam penelitian ini adalah:
a. Laporan Hafalan santri dan point
b. Perizinan santri
12. Penelitian ini dilakukan pada Pondok Pesantren Papua Madani Boarding
School Abepura.
1.4 Tujuan
1. Membantu membuat suatu aplikasi berbasis web yan dapat memberikan
informasi mengenai hafalan santri, perizinan dan point santri pada wali
santri.
2. Membantu ust/ustadzh dalam merekap aktivitas santri dengan cepat dan
efisien serta dapat membantu dalam keamanan data, sehingga tidak mudah
rusak atau hilang.
3. Membantu merancang aplikasi yang mempermudah wali santri untuk
mengakses informasi yang diinginkan tanpa harus ke pondok.

1.5 Manfaat
Manfaat yan diharapkan dalam dari pembuatan sistem monitoring santri ini
adalah membantu proses perekapan data santri dan memudahkan oran tua atau
wali santri dalam mendapatkan informasi terkait santri

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian hingga sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi mengenai penelitian terdahulu yang digunakan sebagai
acuan dalam pembuatan laporan dan landasan teori yang menjelaskan teori-
teori dasar ataupun umum yang digunakan.

BAB III METODOLOGI


Bab ini berisi mengenai metode penelitian yang terdiri dari alur penelitian,
metode pengumpulan data, metode analisis, metode perancangan, metode
pengembangan, dan metode pengujian. Analisis yang terdiri dari deskripsi
singkat perusahaan/organisasi, analisis masalah kebutuhan fungsional dan non
fungsional, perancangan sistem yang terdiri dari perancangan proses,
perancangan basis data, perancangan antar muka, dan perancangan tersruktur.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai tahapan hasil dalam pengembangan sistem berupa
implementasi basis data, implementasi antar muka, pengujian sistem dan
Source Code.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian
yang dilakukan, dan saran untuk pengembangan selanjutnya terkait penelitian
ini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian terdahulu


Berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan hasil penelitian dimana
masing-masing peneliti mempunyai sudut pandang berbeda dalam
penelitiannya tersebut yaitu:
Penelitian tentang “ Aplikasi Monitoring Aktivitas Santri Berbasis
Android” penelitian ini dilakukan atas dasar kebutuhan orang tua akan adanya
suatu sistem untuk memonitoring aktivitas santri. Dalm pembangunan sistem
ini menggunakan metode Waterfall, serta analisis sistem berjalan digambarkan
menggunakan Flowmap. Sistem pengolahan data ini dirancang dengan alat
pengembangan sistem Unified Modeling Language (UML) yan terdiri dari
Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram,
Dalam perancangan website nya menggunakan Diagram Berjenjang, Diagram
Konteks, dan Data Flow Diagram. Perancangan Basis data digambar
menggunakan Entitas Relationship Diagram (ERD), menggunakan SDK
(Software Development Kit) sebgai tool dalam mengembangkan aplikasi
berbasis Android, ADT (Android Development Tools) adalah plug-in yang
didesain untuk IDE Eclipse yang memberi kita kemudahan dalam
mengembangkan aplikasi Android,. Dalam membuat sistem ini menggunakan
database MySQL dan Bahasa pemrograman Java dalam hal ini menggunakan
JDK, Android Software Development Kid (Android SDK), Android Studio,
Coreal Draw X6, Microsoft Office 2010, Microsoft Visio 2007, menggunakan
text editor Notepad ++, Xampp. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
disimpulkan bahwa, dapat membantu orangtuadalam memperoleh informasi
santri selama mondok dalam sebuah pesantren, sehingga orangtua dapat
memperoleh data santri lebih detail ( M . IRWAN HIDAYAT 2016).

Penelitian tentang “Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring


Kegiatan Santri Pondok Pesantren Islam Uswatun Hasanah Purwakarta”
dalam proses monitoring dipondok pesantren islam Uswatun Hasanah belum
adanya sistem yang terintegrasi yang memudahkan para guru mengelola nilai
tersebut menyebabkan ketidak rincian laporan bulanan, Raport semester
santri, dan juga menyebabkan bertumpuknya dokumen-dokumen sehingga
menyulitkan dalam proses pencarian data dan pengelolaan lainnya. Dalam
pembangunan sistem ini menggunakan metode pendekatan terstruktur,
dengan metode pengembangan Waterfall. Dengan adanya software ini
pengolahan data nilai dan data proses menjadi otomatis dan menghasilkan
laporan dan raport semester yang terperinci dengan rincian nilai berupa angka-
angka yang valid (Hanief n.d.).
Penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Kegiatan
Asrama Santri Pada Pesantren Sya’Airullah”. Informasi bagi wali santri sangat
diperlukan untuk memantau kegiatan dan perkembangan santri. Saat ini
pemberian informasi perkembangan santri kepada wali santri melalui telepon
yang Panjang untuk mendapatkan informasi dari wali kamar. Adapun metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application
Development (RAD), serta perancangan sistem dalam bentuk Entity
RelationshipDiagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD), rancang database
dan desain antar muka. Perancangan Sistem Informasi monitoring kegiatan
asrama santri dapat membantu wali santri dalam memantau dan mendapatkan
laporan kegiatan serta perkembangan santri mengenai kesehatan, prestasi dan
kemajuan hafalan serta pelanggaran santri secara tepat dan cepat setiap
harinya dari pengurus asrama.(Sains et al. n.d.).
Berdasarkan penelitian terdulu diatas, terdapat persamaan dan perbedaan,
untuk persamaanya yaitu sama-sama membahas monitoring pondok pesantren,
metode pengembangan menggunakan waterfall sedangkan perbedaan
penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian ini
lebih focus pada hafalan santri, poin dan perizinan, lokasi penelitian,
freamwork yang digunakan pada penelitian ini menggunakan codeigniter,
sistem yang dibangun pada penelitian ini berbasis web,sedangkan pada
penelitian diatas berbasis android dan menggunakan metode pengujian Black
Box.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah datayan diolah menjadi
bentuk yang memberikan kegunaan lebih bagi penerimanya (Hanief n.d.).
Jadi sistem informasi adlah kumpulan elemen-elemen yang saling
bekerjasama dalam mengolah suatu data dengan berbagai metode yang
dimilikinya agar menjadi suatu informasi yang berguna bagi setiap pihak yang
menerimanya. Suatu sistem informasi memiliki struktur dimana semua data
yang ada didalamnya memilikii hal ketergabungan dalam hal
penyimpanannya(Hanief n.d.).
Terdapat tiga basis aktivitas pada sistem: input, proses dan output
yang diperlukan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
organisasi. Sistem informasi formal dalam perusahaan mengandung makna
bahwa ada data dan prosedur yang telah ditetapkan untuk pengumpulan,
pemrosesan, penggabungan, dan penggunaan data (Sukoharsono 2008).

Gambar 2.1 Aktivitas Sistem Informasi (Rudy, 2012)

2.2.2 Pengertian Monitoring

Monitoring atau dalam Bahasa arrab disebut mutab’ah berasal dari


kata taaba’a yutaabi’u dengan faidah kalimat lil mubalagoh(penguat).
Yang artinya mutaba’atu wa mulahadzotu al barnamij li yamsyiya
tamaaman. Yang artinya mengikuti dan mengawasi sebuah program agar
berjalan sesuai dengan yang direncanakan, dalam konsep kepengurusan.
Mutaba’ah berarti sama dengan kata pengendalian.(Hanief n.d.)

Adapun pengertian monitoring menurut para ahli:

1. Cassely dan Kumar 1987


Monitoring merupakan program yan terintegrasi, bagian penting dipraktek
manajemen yang baik dan arena itu bagian integral dimanajemen itu
sehari-hari.
2. Caliton dan Petry 1983
Monitoring sebagai proses mengukur, mencatat, mengumpulkan,
memproses, dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu
pengambilan keputusan manajemen program/proyek.
3. Oxfam 1995
Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang
sudah ada bahwa semua berjalan sesuai yang direncanakan dan memberi
kesempatan agar penyesuain dapat dilakukan secara metodologis.
4. SCF 1995
Monitpring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap
kemajuan suatu pekerjaan.
5. WHO
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisa informasi
dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk
melihat apakah kegiatan program itu berjalan sesuai rencana sehingga
masalah dapat ditemukan dan diatasi.

2.2.3 Santri

Santri dalam bahasa Arab disebut thaalib yan secara bahasa


artinya penuntut ilmu. Sedangkan menurut istilah adalah man thalaba
ilman fii madrosatin bin an yattabi’a kulla tahdiidin yuhaddiduha al-
madrosah yang artinya setiap orang yang menuntut ilmu dalam suatu
sekolah dengan mengikuti semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh
sekolah (Hanief n.d.).

2.2.4 PHP

Personal Home Page merupakan bahasa skrip yang tertanam dalam


HTML untuk dieksekusi bersifat server side. PHP termasuk dalam Open
Source Product, sehingga source code PHP dapat diubah dan
didistribusikan secara bebas. PHP juga dapat berjalan pada berbagai web
server sepeti IIS (Internet Information server, PWS (Personal Web
Server), Apache, Xitami, PHP juga mampu berjalan dibanyak sistem
operasi yang beredar saat ini, diantaranya: Sistem Operasi Microsoft
Windows (semua versi), Linux, Mac Os, Solaris, PHP dapat dibangun
sebagai modul Web Server Apache dan sebagi binari yang dapat berjalan
sebagai CGI (Commont Gateway Interface)(Bangun et al. 2022)

2.2.5 Framework

Dalam Bahasa Inggris, Framework dapat diartikan sebagai kerangka


kerja. Framework adalah sebuah struktur konseptual dasar yang digunakan
untuk memecahkan sebuah permasalahan atau isu-isu kompleks (Bangun
et al. 2022)

2.2.6 Codeigniter

Codeigniter adalah Framework Web untuk Bahasa pemrograman


PHP yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri
EllisLab.EllisLab adalah suatu tim kerja yang berdiri pada tahun 2002 dan
bergerak dibidang pembuatan Software dan tool untuk para pengembang
(Bangun et al. 2022).

MVC adalah konsep dasar yang harus diketahui sebelum mengenal


Codeigniter. MVC (Model, View, Controller) merupakan suatu konsep
yang cukup popular dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada
Bahasa pemrograman Small Talk, yang memisahkan bisnis logic (alur
piker), data logic (penyimpanan data) dan presentation logic (antarmuka
aplikasi) atau secara sederhana adalah memisahkan antara desain, data dan
proses. Ada tiga komponen yang membangun suatu MCV yaitu:

1. Model, biasanya berhubungan dengan data dan interaksi ke database atau


webservice. Model juga mempresentasikan struktur data dari aplikasi
berupa basis data, maupun data lain misalnya dalam bentuk file teks, file
XML maupun webservice. Biasanya dalam model akan berisi class dan
fungsi untuk mengambil, melakukan update dan menghapus data website.
Sebuah aplikasi web biasanya menggunakan basis data dalam menyimpan
data, maka pada bagian model biasanya akan berhubungan dengan
perintah-perintah query SQL
2. View, merupakan bagian yang menganani presentation logic. Pada suatu
aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur
oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan mempresentasikan
data hasil dari model dan controller kepada user.View tidak memiliki akses
langsung terhadap bagian model.
3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian
model dan view pada controller terdapat class-class dan fungsi-fungsi yang
memproses permintaan dari view kedalam struktur dalam kedalam model.
Controller juga tidak boleh bersi code untuk mengakses basis data karena
tugas mengakses data telah diserahkan kepada model. Tugas Controller
adalah menyediakan berbagai variable yang akan ditampilkan ke view,
memanggil model untuk melakukan akses ke basis data, menyediakan
penanganan kesalahan/error, mengerjakan proses logika dari aplikasi serta
melakukan validasi atau cek terhadap input (Subagia 2018).

2.2.7 Website

Website adalah suatu pengenalan ruang informasi dimana sumber-


sumber daya yang berguna diidentifikasikan global yang disebut Uniform
Resource Identifer (URI) atau lebih dikenal dengan istilah yang lebih
popular yaitu UniformResource Locator (URL). Perkembangan World
Wide Web (WWW) yang sangat pesat ditandai dengan munculnya
berbagai macam website dengan halaman web yang interaktif (Bangun et
al. 2022).

2.2.8 Flowmap

Flowmap mempunyai fungsi sebagai mendefinisikan hubungan antar


bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis computer), dan aliran data
(dalam bentuk dokumen keluaran dan masukkan). Pengertian Flowmap
adalah peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu
lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah
barangyang diperdagangkan atau jumlah paket dalam jaaringan. Flowmap
menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen -segmen yang lebih kecil dan menolong dalam mengalisis
alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowmap dapat dikatakan
sebuah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu system
informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam
hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran
dokumen ini dapat terjadi dengan entitas diluar system (Maryani,2014).

Tabel 2.1 Simbol Flowmap (Munawar, 2005)

No Gambar Nama Keterangan


Menunjukkan dokumen berupa input
1 Dokumen dan output pada proses manual dan
berbasis komputer
Proses Menunjukkan proses yang dilakukan
2
manual secara manual.
Menunjukkan media penyimpanan
Penyimpanan data/informasi file pada proses berbasis
3
magnetik computer, file dapat disimpan pada
hardisk, disket, CD dan lain-lain.
Menunjukkan arah aliran dokumen
Arah Alir
4 antar bagian yang terkait pada suatu
Dokumen
sistem.
Menunjukkan alir dokumen yang
5 Penghubung teurputus atau terpisah pada halaman
alir dokumen yang sama.

Proses Menunjukkan proses yang dilakukan


6
komputer secara komputerisasi.

Menunjukkan sismpanan data non


computer/informasi file pada proses
7 Pengarsipan
manual. Dokumen dapat disimpan pada
lemari, arsip, map file.

Input Menunjukkan input yang dilakukan


8
Keyboard menggunakan keyboard

Penyimpanan Menunjukkan media penyimpanan data


9
manual atau informasi secara manual.

2.2.9 Metode Analisis Performance, Information, Economy, Control,


Efficiency and Service (PIECES)

Analisi PIECES merupakan Analisa yang melihat sistem dari performance,


information, economy, control Security, efficiency dan service

1. Kehandalan (Performance)
Kehdandalan suatu sistem merupakan variable pertama dari PIECES
dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa
handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menmghasilkan
tujuan yang diinginkan.
Variabel yang digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam
mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:
a. Keampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah
perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan dengan
baik tanpa hambatan (errors).
b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu
perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu
transaksi.
2. Informasi (Information)
Informasi merupakan komoditas krusial bagi komoditas pengguna akhir.
Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan
informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan
menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas
informasi tidak dengan menambah jumlah informasi karena, terlalu
banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.
3. Analisi Ekonomi (Economy)
Analisa ekonomi barangkali motivasi paling umum bagi suatu proyek.
Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan
ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.
4. Analisis keamanan (Control)
Tugas-tugas Administrasi akademik perlu dimonitor dan dibetulkan jika
ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk
meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan
sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-


banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah
suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:
a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya
manusia, mesin, atau komputer.
b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

c. Data diproses secara berlebihan.


d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.


6. Analisi Layanan (Service)
Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa
dikatakan buruk:
a. sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
b. Sistem menghasilkan produk yan tidak konsisten
c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya
d. Sistem tidak mudah dipelajari
e. Sistem tidak mudah digunakan
f. Sistem canggung untuk digunakan
g. Sistem tidak fleksibel (Taufiq, 2013)

2.2.10 Metode pengembangan waterfall

Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering
dinamakan classic life cycle atau siklus hidup klasik, dimana hal ini
menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada
pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan
pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2 Tahapan-tahapan pada metode waterfall (Pressman,


2010)
1. Tahap-tahap metode waterfall
a. Analisa kebutuhan sistem
Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan
untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan
batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat
diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi
dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna
b. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam
fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain sistem membantu dalam
menentukan hardware atau perangkat keras dan sistem persyaratan dan
juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara
keseluruhan.
c. Implementasi dan pengujian unit
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil
yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap
unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai
unit testing
d. Integrasi dan pengujian sistem
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi
diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan
masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk
mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan
e. Operasi dan pemeliharaan sistem
Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah
jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan
termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan
pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem
dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru jika
diperlukan (Yurinda, 2007)
2.2.11 Metode Perancangan UML (Unified Modelling Language)
Unified Modelling Language (UML) merupakan pemodelan
untuk membuat suatu aplikasi. Pemodelan sama halnya dengan
perancangan, bedanya pemodelan sendiri merupakan bentuk
implementasi sistem bagaimana meletakkan suatu rancang bangun ke
dalam sebuah gambar (visual) yang berbentuk diagram. UML akan
membantu programmer dapat dengan mudah memahami, menganalisa
dan, mempermudah pembuatan suatu program menggunakan UML.
Sebuah program aplikasi biasanya berupa sistem yang digunakan dan
diimplementasikan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Program aplikasi bukan hanya digunakan pada saat itu saja,
melainkan terus continue atau berlanjut. Karena program aplikasi
digunakan pada waktu yang panjang, maka perlu adanya suatu
analisis perencanaan, perancangan, dan pemodelan yang baik dan
jelas, seperti flow untuk program aplikasi (Yasin, 2021).
Awal mulanya, UML diciptakan oleh Object Management
Group dengan versi awal 1.0 pada bulan Januari 1997. UML juga
dapat didefinisikan sebagai suatu bahasa standar visualisasi,
perancangan, dan pendokumentasian sistem, atau dikenal juga sebagai
bahasa standar penulisan blueprint sebuah software. UML diharapkan
mampu mempermudah pengembangan piranti lunak (RPL) serta
memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan efektif, lengkap, dan
tepat. Hal itu termasuk faktor-faktor scalability, robustness, security,
dan sebagainya. Perlu kamu ketahui bahwa sistem yang baik itu
berawal dari perancangan dan pemodelan yang matang. Salah satu
yang bisa kamu praktekkan, yaitu dengan menggunakan UML.
Adapun tujuan dan fungsi perlu adanya UML yaitu sebagai berikut:
1. Dapat memberikan bahasa pemodelan visual atau gambar kepada para
pengguna dari berbagai macam pemrograman maupun proses umum
rekayasa.
2. Menyatukan informasi-informasi terbaik yang ada dalam pemodelan.
3. Memberikan suatu gambaran model atau sebagai bahasa pemodelan
visual yang ekspresif dalam pengembangan sistem.
4. Tidak hanya menggambarkan model sistem software saja, namun
dapat memodelkan sistem berorientasi objek.
5. Mempermudah pengguna untuk membaca suatu sistem.
6. Berguna sebagai blueprint, jelas ini nantinya menjelaskan informasi
yang lebih detail dalam perancangan berupa coding suatu program.
UML juga dapat digunakan sebagai alat transfer ilmu tentang
sistem aplikasi yang akan dikembangkan dari developer satu ke
developer lainnya. UML sangat penting bagi sebagian orang karena
UML berfungsi sebagai jembatan penerjemah antara pengembang
sistem dengan pengguna. Di sinilah pengguna dapat memahami
sistem yang nantinya akan dikembangkan. Pada model UML terdapat
4 macam diagram yaitu:
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case akan
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Syarat penamaan pada use case
adalah mendefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada
dua hal utama pada use case yaitu mendefinisikan apa yang disebut
actor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.

Table 2.2 Simbol Use Case Diagram (Rosa dan Shalahuddin, 2011)
Simbol Keterangan
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesar antar unit atau actor.
Use Case
Simbol yang menggambarkan seorang pengguna (user),
yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat.
Actor
Komunikasi antara actor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case memiliki
Associtation
interaksi dengan actor.
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use
case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa
use case tambahan memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan.
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus)
antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya.
Relasi Use Case tambahan ke sebuah use case dimana
use case yang ditambahkan memerlukan use case ini
untuk menjalankan fungsional atau sebagai syarat
dijalankan use case ini
2. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki
apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Rosa dan
Shalahuddin, 2011).
a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu


kelas
Tabel 2. 3 Simbol Class Diagram (Rosa dan Shalahudin, 2011)

No Nama Gambar Fungsi


1 Class Kelas pada struktur sistem.

2 Interface Relasi antar kelas konsep


interface
3 Relasi antar kelas dengan
Association makna umum. Biasanya juga
disertai dengan multipilcy.
4 Relasi antar kelas dengan
makna kelas satu digunakan
Direct Association
oleh kelas lainnya. Biasanya
juga disertai dengan multiplicy.
Relasi antar kelas dengan
makna generalisasi-
5 Generalization
spesialisasi

Relasi antar kelas dengan


makna kelas
6 Dependency
kebergantungan antar kelas.

Relasi antar kelas dengan


makna semua-sebagian.
7 Aggregation

3. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakukan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Banyaknya diagram sekuen
minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses
sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan
interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga
semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen
yang harus dibuat juga semakin banyak.

Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram (Rosa dan Shalahudin, 2011)


Simbol Keterangan
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang dibuat diluar sistem informasi
yang akan dibuat itu sendiri

Actor
Menyatakan kehidupan suatu objek

Lifeline
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Object
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi,
semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah
sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.

Activity
Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode
yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.

4. Activity Diagram
Diagram aktivitas menggambarkan workflow atau aktivitas dari
sebuah sistem atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang
dapat dilakukan oleh sistem.
Tabel 2.5 Simbol-simbol Activity Diagram (Rosa dan Shalahudin, 2011)
Simbol Keterangan
Status awal aktivitas sistem

Titik Awal
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja
Activity
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas
lebih dari satu

Decision
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status akhir
Ttitik Akhir

2.2.12 Metode Pengujian Black Box


Blackbox Testing dilakukan pengujian yang didasarkan pada detail
aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi,
dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan.
Blackbox testing lebih menguji ke tampilan luar (interface) dari suatu
aplikasi agar mudah digunakan. Pengujian ini tidak melihat dan menguji
source code program (Irma, 2020).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Pada gambar 3.1 dapat dilihat alur penelitian yang akan dilakukan dalam
penelitian diatas adalah:
1. Tahap analisis kebutuhan, yaitu analisis terhadap kebutuhan sistem
Kebutuhan sistem diperoleh dengan cara mengidentifikasi permasalah
yang terjadi pada pondok pesantren Papua Madani Boarding School.
Peneliti selanjutnya mengumpulkan data melalui wawancara, kepada
pimpinan pondok kepala asrama dan beberapa orang tua wali santri.
Peneliti menjalankan observasi sesuai dengan situasi dan kondisi pada
Pondok Papua Madani Boarning School. Peneliti juga menjalankan
dokumentasi sebagai bukti aktivitas penelitian dan data. Aktivitas analisis
dilakukan untuk memperoleh informasi terkait permasalahan sistem yang
sedang berjalan menggunakan analisi metode Pieces, dan mengetahui
kebutuhan fungsional dan non fungsional.
2. Tahapan desain menggunakan UML ERD, dan tampilan antarmuka
(Interface).
3. Tahapan pembuatan sistem dilakukan pengkodingan menggunakan Bahasa
pemrograman PHP, HTML, CSS dan, dengan menggunakan database
MySQL.
4. Tahapan pengujian sistem menggunakan Black Box Testing. Tahapan ini
melakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat.untuk
mengecek setiap kesalahan yang terjadi.
5. Tahap maintenance, merupakan tahap pemeliharaan sistem berkelanjutan
yang bertujuan memperbaiki kesalahan yang belum ditemukan dalam
sistem sebelumnya.
3.1.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang lebih tepat dan akurat yang akan
dimasukkan ke dalam sistem yang akan dibuat, maka digunakan
beberapa metode pengumpulan data. Metode yan digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Mencari data dengan cara langsung ke objek yang menjadi sasaran
objek penelitian. Dengan cara ini akan diperoleh data mengenai
gambar yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi dan juga titik
lokasi dari objek tersebut.
2. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara wawancara kepada beberapa
orang tua wali santri yang datang bawakan keperluan anaknya
menjadi sasaran objek penelitian. Dangan car aini akan diperoleh
data mengenai gambar yang akan dimasukkan dalam aplikasi.

3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi serta pengetahuan yang didapat
dari buku-buku dan internet mengenai teori yang bersangkutan
dalam pembuatan aplikasi.
3.1.3 Pengguna
Berdasarkan atas kebutuhan dibuatkan sistem ini maka, pengguna
sistem ini adalah:
1. Orang tua
2. Pimpinan pondok
3. Kepala asrama
3.1.4 Metode Analisis
Dalam metode analisis peneliti menggunakan metode pieces untuk
melakukan identifikasi perbedaan dan pengaru yang diberikan oleh
hasil usulan yang dirancang Peneliti memilih metode ini karena dapat
mengidentifikasi masalah pada suatu sistem berdasarkan enam
komponen, sehingga masalah tersebut dapat dipahami dengan baik.
Alasan peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian ini
karena untuk memperbaiki Performance, Information, Efficiency and
Service dalam memonitoring hafalan santri sehingga menjadi lebih
baik, memudahkan orang tua wali dalam memantau hafalan anaknya
dan untuk mengurangi kesalahn dalam mencatat hafalan serta poin-
poin santri. Untuk mengurangi biaya penggunaan kertas serta biaya
transportasi orang tua wali santri.dan mengurangi keterlambatan
informasi yang diperoleh orang tua.
3.1.5 Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan
berorientasi objek atau yang lebih dikenal dengan metode
perancangan Unified Modelling Language (UML). Dengan
menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) seseorang
dapat membaca alur sebuah rancangan secara real, sehingga akan
terdeteksi lebih awal jika terdapat kesalahan. Alasan peneliti
menggunakan Unified Modelling Language (UML) adalah untuk
menghindari ambiguitas, penggunaan kata yang terlalu banyak dan
detail yang tidak penting (jika pemodelan menggunakan kode maupun
pseudocode) sehingga menyebabkan kesalahpahaman.
3.1.5 Metode Pengembangan
Metode pengembangan yang digunakan adalah metode waterfall.
Alasan menggunakan waterfall karena merupakan suatu metode yang
praktis dan cukup menghemat biaya karena semua parameter-
parameter yang dibutuhkan serta hasil yang diinginkan dapat langsung
dimodelkan dan disimulasikan dengan menggunakan suatu program
komputer dalam bentuk perangkat lunak. Selain itu, struktur tahap
pengembangannya jelas, dokumentasi yang dihasilkan di setiap
pengembangan dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya
selesai dijalankan.
3.1.6 Metode Pengujian

Pengujian atau Testing merupakan tahap akhir dari proses pembuatan


sebuah sistem, dimana sebuah sistem yang dibuat dan dicoba
diimplentasikan. Keunggulan dari pengujian adalah jika terjadi error,
dapat diperbaiki sebelum diimplementasikan. Pada tahap pengujian
sistem menggunakan metode pengujian Black-Box seperti pengujian
yaitu interface sistem, pengujian fungsi dasar sistem, dan pengujian,
form handle sistem, pengujian Black -Box berusaha menemukan
kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan anatrmuka (interface)
3. Kesalahan dalam struktur data atau database eksternal
4. Kesalahan kinerja.
3.2 Analisis Sistem
3.2.1 Sistem yang sedang berjalan
Proses dan prosedur pada pondok pesantren Papua madani Boarding
School. Orang tua / wali santri santri datang ke pondok pesantren,
untuk mengetahui keadaan hafalan santri, meminta perizinan ,
mengetahui poin santri, lalu mengisi buku kunjungan, kepala asrama
mengecek dibuku catatan hafalan, kepala asrama harus melapor
kepada pimpinan pondok jika kepala pondok mengijinkan dengan
alasan syar’I maka santri bisa pulang dan mendapat kartu izin dari
kepala asrama dan dimasukkan pada buku laporan izin santri dengan
mendata nama santri, tanggal izin, dan tanggal Kembali, serta alasan
izin. Namun sebalik nya jika alasan izin tidak urgent maka santri tidak
diberikan izin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2
dibawah ini.
Gambar 3.2 Sistem yang sedang berjalan

3.2.2 Sistem yang diusulkan


Terdapat 3 aktor yang diusulkan orang tua bertindak sebagai
pengguna yang dapat melakukan proses monitoring atau memantau
memantau hafalan santri, point, serta mengajukan izin secara
online kepada kepala asrama orang tua harus melakukan login
terlebih dahulu untuk bisa mengakses data hafalan anaknya dengan
mengisi username dan password, kepala asrama yaitu orang yang
menginput data hafalan, poin, serta izin santri sehingga orang tua
dapat melihat laporan hafalan anak-anaknya dan pimpinan pondok
yang memberi izin kepada santri serta dapat melihat laporan
keadaan hafalan seluruh santri sehingga bisa lebih efisien.
3.3 Perancangan Sistem

Anda mungkin juga menyukai