Anda di halaman 1dari 5

LOKASI

NO JUDUL PENULIS TUJUAN METODE HASIL DAN URAIAN


(TAHUN)
1 Evaluasi Arifudin, Tanggerang Tujuan kegiatan Kegiatan evaluasi Instalasi Dari hasil pengukuran parameter polutan
Instalasi Setiyono, (2019) ini adalah Pengolahan Air Limbah pada air limbah hasil prose
Pengolahan Fajar Eko melakukan (IPAL) Industri Pengolahan elektrokoagulasi di IPAL eksisting adalah
Air Limbah Priyanto, evaluasi kinerja Makanan dimulai dengan nilai COD, BOD dan TSS mengalam
Industri dan Susi dari IPAL melakukan survei kondisi penurunan berturut–turut yaitu sebesa
Pengolahan Sulistia Industri eksisting dari sumber air 60% dari 3.083 mg/L menjadi 1.055 mg/L
Makanan Pengolahan limbah, jaringan air limbah, 67% dari 820 mg/L menjadi 273mg/L dan
Makanan. oil trap dan unit oparasi 55% dari 398 mg/L menjadi 178 mg/L
IPAL yang ada. Juga tingginya nilai tersebut menunjukan bahw
dilakukan pengambilan beban polutan pada air limbah hasil prose
contoh air limbah di oil trap, elektrokoagulasi masih tinggi. Hal in
bak ekualisasi, bak menyebabkan air olahan hasil IPAL masih
sedimentasi dan outlet diatas baku mutu air limbah yaitu dengan
nilai COD, BOD dan TSS berturut-turu
751 mg/L, 194 mg/L dan TSS 164 mg/L.
2 Evaluasi Fahmi Surabaya Tujuan penelitian Evaluasi akan dilakukan Hasil penelitian diperoleh debit inlet rata
Kinerja Alpha (2016) ini untuk secara menyeluruh pada tiap- rata 0.049 m3 s-1 dan debit puncak
Instalasi Yanitra, mengetahui tiap unit pengolahan. 0.074m3 s-1. Karakteristik inlet air limbah
Pengolahan Alexander kualitas air Pengukuran dan pengujian pada parameter pH, BOD, COD dan TSS
Air Limbah Tunggul limbah yang lapang dilakukan untuk memenuhi standar buangan IPAL PT
PT Surabaya Sutan Haji, dihasilkan, memperoleh data dan SIER–PIER. Outlet air limbah yang
Industrial dan mengetahui selanjutnya akan dilakukan dihasilkan dari IPAL PT SIER–PIER
Estate Bambang kinerja masing perhitungan kinerja. sesuai dengan baku mutu Peraturan
Rungkut – Suharto masing unit dan Perhitungan kinerja akan Gubernur Jawa Timur no. 72 tahun 2013
Management mengetahui dibandingkan dengan standar Secara keseluruhan kinerja IPAL masih
of Pasuruan efisiensi removal kriteria desain tiap unit. baik. Namun terdapat beberapa paramete
Industrial total IPAL PT yang tidak sesuai dengan standar kriteria
Estate SIER–PIER. desain. Parameter tersebut terdapat pada
Rembang masing-masing unit pengolahan.

3 Evaluasi Muhammad Bandung Tujuan penelitian Pengambilan sampel Hasil penelitian menunjukkan Konsentras
Kinerja Unit Ihsan (2017) ini adalah dilakukan di inlet, outlet parameter terkecil di outlet unit set A untuk
Instalasi Firdaus, mengetahui kolam anaerobik, outlet TSS adalah 50 mg/l, BOD 27 mg/l, COD
Pengolahan Satyanto kualitas air kolam fakultatif, dan outlet 67 mg/l, dan pH 6,5. Konsentras
Air Limbah Krido limbah kolam maturasi dan parameter terkecil di outlet unit set B
Bojongsoang, Saptomo, berdasarkan dilakukan antara pukul 8-10 adalah TSS 75 mg/l, BOD 21 mg/l, COD
Bandung Joana parameter BOD, pagi. Pengambilan sampel 45 mg/l, dan pH 6,5. Konsentras
Febrita COD, TSS, dan dilakukan dengan dua parameter terbesar di outlet unit set A
pH di influen metode yaitu metode grab untuk TSS adalah 100 mg/l, BOD 70 mg/l
serta efluen dan time detention. Metode COD 99 mg/l, dan pH 7. Konsentras
masingmasing grab (langsung) merupakan parameter terbesar untuk unit set B adalah
unit, metode pengambilan sampel TSS 100 mg/l, BOD 65 mg/l, COD 102
membandingkan dengan sekali pengambilan mg/l, dan pH 7.
kualitas air dari inlet sampai outlet
limbah di outlet langsung. Pengukuran
dengan baku metode time detention
mutu, dan dilakukan dengan
membandingkan pengambilan sampel di inlet
efisiensi setiap pada hari pertama dan
unit pengolahan selanjutnya di masing-
air limbah dalam masing kolam sesuai waktu
menurunkan detensinya. Metode
konsentrasi pengambilan dengan metode
pencemar dengan time detention ini akan
literatur. terpengaruh oleh kondisi
cuaca karena cuaca dalam
satu minggu tidak akan
seragam dan akan
mempengaruhi proses
pengolahan pada kolam
stabilisasi.
4 Evaluasi Britta Denmark Tujuan model Metode yang digunakan Hasil penelitian menunjukkan model yang
Petersen, (2002) yang dikalibrasi dalam penelitian ini dengan dikalibrasi akhirnya dikurangi dar
prosedur
Krist menentukan cara prosedur kalibrasi model konfigurasi 24 tank-dalam-seri menjad
kalibrasi Gernaey, melakukan lengkap diterapkan termasuk: konfigurasi 12 tank-dalam-seri
Mogens pendekatan (1) deskripsi hidraulik dalam menghasilkan pengurangan waktu simulas
model ASM1
Henze dan kalibrasi model, sistem melalui uji pelacakan, 50%. Analisis sensitivitas memastikan
pada instalasi Peter A. misalnya (2) kampanye pengukuran bahwa keluaran model sensitif terhadap
Vanrolleghe informasi mana intensif dan (3) mendukung parameter yang dimodifikasi dari nila
pengolahan air
m yang diperlukan eksperimen parameter default. Model yang dikalibras
limbah kota- dan pada tingkat skala lab untuk mendapatkan akhirnya dikurangi dari konfigurasi 24
detail model dan mengkonfirmasi tank-dalam-seri menjadi konfigurasi 12
industri
mana yang harus parameter kinetik untuk tank-dalam-seri, menghasilkan
dikalibrasi. Oleh model. Dalam makalah ini pengurangan waktu simulasi 50%. Analisi
karena itu, prosedur kalibrasi model sensitivitas menegaskan bahwa keluaran
prosedur kalibrasi untuk studi kasus ini model sensitif terhadap parameter yang
model sistematis dijelaskan selangkah demi dimodifikasi dari nilai parameter default
ditentukan dan selangkah, dan pentingnya Model yang dikalibrasi akhirnya dikurang
dievaluasi untuk langkah-langkah yang dari konfigurasi 24 tank-dalam-ser
instalasi berbeda dibahas. Model yang menjadi konfigurasi 12 tank-dalam-seri
pengolahan air dikalibrasi dievaluasi melalui menghasilkan pengurangan waktu simulas
limbah kota- analisis sensitivitas pada 50%.
industri pengaruh parameter model
dan konsentrasi
komponen influen pada
keluaran model. Analisis
sensitivitas menegaskan
bahwa keluaran model
sensitif terhadap parameter
yang dimodifikasi dari nilai
parameter default.

Anda mungkin juga menyukai