Anda di halaman 1dari 4

SIMPOSIUM

Tema “Sekolah VS Siswa”

Nama Kelompok :
1. Alma Siwi A
2. Amalia S. Firdausy
3. M. Aditya Wilman
4. Nur Sbrina Salwa
5. Widya Putri
Sekolah VS Siswa
Penyaji

Sebagai perwakilan pihak sekolah dan guru bidang studi mengenai evaluasi atau diskusi
mengenai “ hal – hal yang berkaitan dengan sekolah dan siswa.”

Pokok pembahasan :

1. Peraturan sekolah
Peraturan sekolah merupakan rambu – rambu bagi siswa dalam bersikap
berucap, bertindak, dan melaksanakan kegiatan sehari – hari disekolah, sehingga
dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
Peraturan sekolah, berkaitan dengan kewajiban siswa – siswi yang harus ditaati dan
dipatuhi, mengenai kewajiban, larangan, sanksi, dan bobot pelanggaran apabila
kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar siswa.
Peraturan sekolah tersebut berisi mengenai :
a. nilai ketakwaan
b. sopan santun pergaulan
c. kedisplinan
d. ketertibaan
e. kebersihaan
f. kesehatan
g. kerapihan
h. keamanan
i. dan nilai – nilai yang mendukung kegiatan belajar yang efektif.
Namun, pada kenyataan saat ini, aturan atau peraturan tersebut mulai
dilanggar dan diabaikan oleh siswa – siswi. Dengan beragai macam alasan. Berkaitan
dengan hal tersebut peraturan sekolah akan dibuat menjadi lebih efektif dan displin
sehingga memciptakan sekolah dan siswa yang taat aturan dan peraturan.
2. Taat terhadap peraturan guru bidang studi dan menghormatinya, terutama pada saat
KBM
Setiap guru bidang studi pasti memiliki berbagai aturan, aturan tersebut
merupakan salah satu syarat untuk mengikuti pelajaran bidang studi tersebut. Saya
berharap setiap siswa bersedia untuk mengikuti peraturan tersebut. Dan jangan
melalaikan perintah atau tugas yang diberikan oleh guru bidang studi tersebut.
Sehingga nilai disetiap pelajaran, akan aman dan baik – baik saja.
3. Keterlibataan siswa terhadap organisasi atau ekskul
Organisasi atau ekskul merupakan salah satu hak siswa yang dapat diperoleh
di sekolah, siswa berhak mengikuti kegiatan tersebut sesuai dengan minat dan bakat.
Sehingga dengan hal tersebut siswa dapat mencetak prestasi dan membangakan pihak
sekolah. Serta dapat mengharumkan nama sekolah di masyarakat luas.
Dan berhubung mulai sepi dan kurang berfungsinya kegiatan sekolah seperti
organisasi atau ekskul, maka mulai saat ini seluruh siswa – siswi diwajibkan untuk
mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan organisasi atau ekskul dijadikan sebagai nilai
tambahan, mata pelajaran tertentu.

Penyangah 1 :

Sebagai perwakilan dari pengurus kelas, dan mewakili siswa – siswi.

Pokok sanggahan:

1. Pro dan kontra siswa terhadap aturan sekolah


Mengenai peraturan sekolah yang telah ditetapkan disekolah ini, beberapa
siswa merasa keberatan dengan peraturan tersebut dan terlalu berlebihan, maka dari
itu sebagian dari kami menghidari peraturan tersebut dengan cara mengeluarkan
pendapat atau berargument dengan berbagai macam alasan. Dengan maksud pihak
sekolah dan guru – guru mengerti dengan keluhan dan keadaan kami. Namun bukan
hanya itu saja kami juga akan tetap bersedia untuk taat dan mematuhi peraturan
sekolah tersebut, jika memang peraturan tersebut dapat membuat kami menjadi
displin dan tertib. Sehingga dapat terciptanya sekolah dan siswa taat aturan dan
peraturan.
2. Saran dan kritik siswa :
Aturan dan peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah dan guru sebaiknya
jangan terlalu berlebihan. Maksud dari itu adalah hal – hal yang berkaitan dengan
tidak menganggunya pembelajaran dan KBM yang efektif, tidak dilarang.

Penyangah 2 :

Sebagai pengurus organisasi atau ekskul :

Pokok sanggahan :

1. Pro dan kontrak siswa terhadap organisasi atau ekskul


Organisasi atau ekskul merupakan hak siswa, yang artinya siswa berhak untuk
mengikuti kegiatan ataupun tidak megikuti kegiatan tersebut. Mengenai akan
diwajibkannya kegiatan organisasi atau ekskul dan akan dijadikan sebagai nilai
tambahan mata pelajaran tertentu, sebagaian dari kami menyatakan tidak setuju.
Dikarenakan, tidak semua organisasi atau ekskul disekolah ini, sesuai dengan minat
dan bakat siswa – siswi. Adapun organisasi di sekolah ini memiliki kekurang
diantaranya tidak dapat menyalurkan aspirasi siswa.
2. Saran dan kritik siswa
Sebaiknya organisasi atau ekskul lebih diarahkan dan diperhatikan oleh pihak
sekolah sehingga organisasi atau ekskul yang dapat mengembangkan minat dan bakat
siswa dan dapat menampung aspirasi siswa menjadi semakin berkualitas. Sehingga
sekolah tidak hanya meminta siswanya terlibat dalam organisai atau ekskul, namun
organisasi atau ekskul tersebut lebih memiliki kualitas yang baik.

Anda mungkin juga menyukai