Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKARYA

TOPI RAJUT

DISUSUN OLEH :
SANINDRI FEBY BRILLIANTY
9-K / 37
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. Atas rahmat dan hidayah-NYA yang membuat laporan ini
bisa terselesaikan dengan baik tanpa ada halangan apapun. Syukur Alhamdulillah saya
ucapkan dan curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang akan memberi syafa`at di
hari akhir nanti. Laporan ini saya susun dengan semaksimal mungkin walapun belum begitu
sempurna. Terlepas dari itu kami menyadari bahwa dalam laporan ini juga terdapat hal yang
kurang mulai dari segi bahasa yang salah, susunan kalimat yang kurang lengkap, tulisan yang
masih ada salah ketik dan juga hal lain yang tidak kami sadari. Adanya dukungan dari pihak-
pihak yang terkait, yaitu :

1. Drs. H. Fauzi, M.Pd


2. Dra. Arifatul Munawaroh
3. Orang tua

Demikian kata pengantar ini semoga dapat bermanfaat khususnya bagi diri sendiri dan pada
pembaca pada umumnya.

23 Maret 2019

SANINDRI FEBY BRILLIANTY


DAFTAR ISI

LAPORAN PRODUK KERAJINAN TANGAN

DARTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan Pembuatan
1.3 Manfaat Pembuatan

BAB 2 : LANDASAN TEORI

BAB 3 : PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan

3.2 Alat

3.3 Bahan

3.4 Langkah-langkah

BAB 5 : PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Hambatan

4.3 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Latar belakang dibuatnya ini adalah sebagai progam pembelajaran agar siswa bisa
mengembangkan kreativitasnya dan menambah pengalaman serta wawasan siswa.
Seiring perkembangan fashion dunia yang terus berkembang dengan memperbaharui
atau mengupdate mode-mode mulai daripaaian sampai dengan aksesoris dan segala
macam hiasan yang dapat digunakan mulai dari ujung kaki hingga ujung rambut.

Tahun 2019 ini banyak sekali berbagai macam aksesoris yang sebagai pelengkap
dan hiasan dalam berbusana mulai dari manik-manik, kayu, pecahan kaca, dan yang
sedang menjadi trend adalah aksesoris dengan bahan rajutan. Berbagai macam jenis
aksesoris rajutan mulai dari kalung, baju, bros, gelang, topi, sepatu, dan lain sebagainya.

Rajutan atau kaitan mempunyai banayak teknik yang dapat digunakan untuk
membuat aksesoris. Membuat rajutan harus belajar mengenai teknikdasar dalam
merajut atau mengait karena dengan teknik dasar tersebut dapat di kreasikan secara
mandiri untuk membuat berbagai macam jenis rajutan. Beberapa jenis benang rajut
seperti poliester, wool, katun bali, dan lain-lain dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Pilihan warna dan perpaduan dengan ornamen unik
menjadikan rajutan semakin tampak indah. Selain dapat menambah penghasilan rajutan
juga dapat digunakan sebagai penghis perabotan rumah tangga seperti toples, tempat
tisu, vas bunga, dan lain-lain.

1.2 Tujuan Pembuatan

Adapun tujuan dari pembuatan topi rajut ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi mengenai berbagai macam


bahanyang dapat digunakan untuk membuat aksesoris rajutan.
2. Memberikan keterampilan kepada siswa-siswi agar dapat membuat topi rajut
dengan baik dan rapi sehingga memberikan kenyamanan pada pemakai.
3. Membangun jiwa dan seni kreativitas siswa-siswi dalam membuat topi rajut.
4. Memanfaatkan waktu luang untuk sesuatu yang lebih berguna.
1.3 Manfaat Pembuatan

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan topi rajut ini adalah
sebagai berikut :

1. Siswa-siswi mendapatkan pengetahuan mengenai berbagai jenis bahan yang


dapat digunakan untuk membuat rajutan khususnya topi rajut.
2. Siswa-siswi mendapatkan keterampilan baru yakni dapat membuat topi raut
dengan baik dan rapi.
3. Jiwa dan seni kreativitas siswa-siswi menjadilebih kuat dan luas.
4. Menambah wawasan siswa-siswi tentang proses pembuatan kerajinan topi rajut.

BAB 2
LANDASAN TEORI
Merajut ( bahasa Inggris: knitting) adalah metode membuat kain, pakaian, topi, atau
perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua
jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris
tusukan yang sudah selesai di pegang disalah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan
yang baru.

Merajut dapat dilakukan dengan tangan atau juga bisa dengan menggunakan mesin.
Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas
dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan,
sementara tusuk bawah dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah belakang. Hasil
rajutan akan memiliki pola membentuk seperti huruf v yang bersambungan. Perajutan datar
yang dilakukan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain lurus
dan mendatar ( persegi panjang ). Perajutan melingkar yang dilakukan memakai jarum rajut
berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain berbentuk silinderr seperti kaus
kaki dan lengan baju hangat.

Berbagai jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan
dengan bentuk berbeda-beda. Teknik merajut dengan sebatang jarum rajut disebut merenda
( bahasa Inggris: crochet ). Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan
mengait benang melalui lubang tusukan yang ada, namun menggunakan teknik rajutan dan
jarum yang berbeda. Jarum untuk merrenda disebut jarum renda atau hakpen ( dari bahasa
Belanda: haakpen ) yang emiliki pengait pada ujungnya.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.2 Perencanaan
1. Analisis Kebutuhan

Ilustrasi
Lisa ingin berwisata ke Gunung Bromo, tetapi dia bingung karena di sana sangatlah
dingin. Lisa berpikir ingin membeli topi rajut agar tubuhnya bisa menjadi hangat. Namun,
harga topi rajut di luar lumayan mahal, dia sangat bingung harus bagaimana lagi. Keesokan
harinya aku berfikir untuk membuatkan topi rajut untuknya. Sekitar 5 sampai 6 hari topi rajut
yang aku buat sudah selesai. Aku berencana besok ingin pergi ke rumah Lisa untuk
meberikan topi rajut yang cantik ini. Pasti Lisa sangat senang mendapat topi rajut itu dariku.

Ide / Gagasan :
Aku ingin mencoba membuat topi rajut dengan karyaku sendiri. Walaupun hasilnya
tidak begitu maksimal, namun aku tetap bangga karena aku telah berusaha keras.

Membuat Sketsa Karya

3.1 Alat
- Jarum rajut
- Gunting
3.2 Bahan
- Benang rajut (wool)

3.3 Langkah Pembuatan


1. Siapkan alat dan bahan-bahannya terlebih dahulu.

2. Ambil jarum rajut dan ambil benang woolnya.

3. Tali benang wool pada pangkalnya.

4.Kemudian buat 7 rantai dan buat rantai lagi dengan cara memasukkan benang pada lubang
rantai yang kedua.
5. Buat rantai itu sampai panjang dengan ukuran sesuai kepala kita.

6. Setelah membuat bawahnya, lalu kaitkan / kunci bagian awal dengan bagian yang terakhir.
Kemudian akan membentuk sebuah lingkaran.

7. Buatlah 3 rantai pada atas lingkaran yang sudah dikunci tadi.

8. Di setiap topi bagian bawah tadi akan terdapat garis-garis yang di antara dua garis terdapat
lubang. Ambil benang lalu masukkan dalam lubang tersebut kemudian ambil benang lalu
keluarkan. Lakukan sebanyak tiga kali kemudian kunci.

9. Lakukan hal tersebut sebanayak 5 putaran.

10. Jika sudah 5 putaran, buatlah tusuk tadi sebanyak 4 kali. Kemudian beri jarak 1 yang
terdiri dari 3 tusukan tadi dan masukkan ke dalam lubang yang sudah diberi jarak sebanyak 3
tusuk.

11. Dalam putaran ke 6 ambil benang masuk ambil benang keluarkan lakukan hal itu lagi
sebanyak 3 kali, lalu ambil benang lalu masukkan ke dalam lubang yang ada didekat tusuk
tadi kemudian kunci.

12. Putaran ke 7 ambil benang masuk ambil benang keluarkan, lakukan hal tersebut sampai 3
kali lalu kunci. Setelah itu lanjutkan seperti yang di atas.
13. Putaran ke 8 lakukan hal tersebut namun putaran 6, 7, dan 8 semua berbeda. Di putaran
6 ada 3 tusuk yang dikunci sebanyak 4, di putaran ke 7 terdapat 3, dan di putaran ke 8 ini
hanya terdapat 2 tusuk yang dikunci.

14. Semakin banyak putarannya semakin mengurang tusuk yang terdapat dalam lubang yang
sama tadi. Di putaran ke 9 ini hanya terdapat 1.

15. Di putaran ke 10 ini hanya lakukan tusuk yang masuk dalam lubang dan eluarkan
kemudian masukkan lagi beri jarak dan keluarkan lalu kunci.

16. Lakukan hal ini sampai bagian atas tertutup rapat.

17. Setelah semuanya sudah selesai, saya membuat hiasan yang ada di atas topi berupa
benang wool yang saya gulung pada kertas yang berbentuk lingkaran, kemudian potong
secara perlahan.

18. Tali bagian tengah dan rapikan bagian benang tadi yang masih kurang rapi.

19. Pasang hiasan tadi di atas topi tadi, kemudian tali secara kuat.

20. Topi rajut sudah siap di pakai.


BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari proses pembuatan topi rajut dari benang wol tadi dapat disimpulkan bahwa
benang wool itu berguna untuk bermacam-macam manfaat. Dapat digunakan
untuk membuat kerajinan berupa topi, baju, syal, sepatu, kaus kaki, dan masih
banyak lagi. Adapun teknik-teknik merajut yang dapat kita pelajari juga. Kita pun
juga menjadi lebih mengerti bagaimana cara merajut dan lebih tertarik untuk
membuat suatu karya. Para siswa pun juga lebih aktif dan berkreatif dalam
menciptakan suatu karya yang bermanfaat.

4.2 Hambatan

1. Kurangnya pengalaman.
2. Kurangnya ketrampilan dan kreativitas siswa.
3. Kurang mampu dalam menerapkan praktek.
4. Kurang maksimal dalam pembuatan atau proses pembuatannya, karena
bahan yang diguanakan kurang memadai.
5. Kurangnya rasa semangat dalam menciptakan suatu karya atau kerajinan.

4.3 Saran

Disarankan untuk :
1. Melakukan proses pembuatan dengan hati-hati atau tidak ceroboh.
2. Mengukur dengan baik dan benar agar tidak kecewa dengan hasilnya.
3. Menggunakan alat dan bahan dengan baik.
4. Berhati-hati dalam menggunakan alat yang tajam, seperti gunting, cutter
maupun jarum.
5. Jangan takut untuk berkreasi atau menciptakan suatu hal yang
bermanfaat untuk orang lain maupun untuk diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai