Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum..................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................2
1.5 Keutamaan Penelitian..................................................................................3
1.6 Temuan yang ditargetkan............................................................................3
1.7 Kontribusi Penelitian Terhadap Ilmu Pengetahuan.................................3
1.8 Luaran Penelitian.........................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Kerangka Penelitian.....................................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN.........................................................................5
3.1 Metode Penelitian.........................................................................................5
3.2 Tahapan Penelitian.......................................................................................5
3.3 Prosedur Penelitian......................................................................................5
3.4 Variabel Penelitian.......................................................................................6
3.4.1 Daya tolak FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti...........6
3.4.3 Uji Daya tahan FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti....6
3.4.4 Uji Organoleptik....................................................................................6
3.4.5 PH obat anti nyamuk............................................................................6
3.4.6 Uji Anova................................................................................................7
3.4.7 Hasil uji homogeneity varian (Sig.)......................................................7
3.4.8 Uji normalitas data................................................................................7
3.4.9 Perbandingan analisis biaya yang dikeluarkan per satu kali
produksi...........................................................................................................7
3.5 Luaran dan Indikator Capaian...................................................................7
3.6 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................7

iii
3.7 Analisis data..................................................................................................7
3.8 Rancangan Penelitian...................................................................................8
3.9 Cara Penafsiran............................................................................................8
3.10 Kesimpulan Penelitian...............................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.....................................................9
4.1 Anggaran Biaya............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping..................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas......20
Lampiran 4. Kuesioner uji organoleptik FLASIOKURA kepada konsumen
.................................................................................................................22
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana..........................................23

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah dunia sepakat untuk mencanangkan program aksi global yang
disepakati bersama yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) termasuk
Indonesia ikut serta di dalamnya (SDGs, 2017). Salah satu point penting pada
urutan ketiga ialah memastikan kehidupan yang layak dan kesehatan masyarakat
menyeluruh. Kondisi iklim tropis menyebabkan Penduduk Indonesia mudah
terinfeksi penyakit menular yang diperantarai oleh nyamuk Aedes aegypti yaitu
Demam Berdarah Dengue yang belum terselesaikan hingga saat ini, Provinsi
Bengkulu menjadi provinsi terbesar ketiga se-Indonesia pada kasus tersebut
berdasarkan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue per 100.000 penduduk.
(Kemenkes RI, 2019). Pengendalian nyamuk maupun perlindungan terhadap
gigitan nyamuk merupakan usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit tersebut (Tawatsin et al. 2001 dalam Yuliani 2005). Salah
satu cara pencegahannya yaitu penggunaan obat anti nyamuk sintetis yang mudah
dan efektif selain menerapkan hidup sehat seperti gerakan 3 M (Menguras,
menutup, dan mengubur) yang ternyata belum cukup digunakan untuk membasmi
jentik nyamuk jenis Aedes aegypti (Joharina et al., 2013). Akan tetapi, obat anti
nyamuk berbahan kimia seperti pestisida jenis insektisida memiliki dampak
negatif bagi kesehatan manusia. Senyawa organofosfat yang terkandung di
dalamnya menyebabkan paparan berlebihan dan risiko keracunan yang tidak
disengaja (Rahayu et al. 2018). Timbulnya reaksi toksik dalam beberapa keadaan
dan kelompok umur dan merusak plastik, bahan sintetis, sehingga produk baru
alternatif perlu dieksplorasi (Revay, 2012), dan yang paling rentan terhadap racun
insektisida adalah anak-anak. Anak-anak cenderung memasukkan berbagai jenis
barang yang ditemui ke dalam mulutnya, dan itu beresiko besar yaitu kematian.
(Sujatno, 2011).
Keracunan akut dengan pestisida adalah masalah kesehatan masyarakat
global terutama di negara berkembang, setidaknya membunuh 250.000-370.000
orang di seluruh dunia setiap tahunnya (Dawson, 2010). Oleh karena itu
dibutuhkan obat anti nyamuk yang berasal dari alam, aman untuk manusia juga
lingkungan. Tanaman durian (Durio sp), merupakan salah satu jenis buah- buahan
yang terkenal di Indonesia dan produksinya melimpah setiap tahun. Buah durian
dapat dimakan dagingnya hanya sekitar 20-35%, sisanya berupa kulit 60-75%,
dan biji 5-15% yang terbuang sebagai limbah. Sangat rugi jika kulit durian tidak
dimanfaatkan sebaik mungkin. Berdasarkan data BPS tahun 2015, pohon durian
tumbuh dan ditemukan di 10 kabupaten/kota dan pada tahun 2015 produksinya
mencapai 110.387 kuintal (BPS Provinsi Bengkulu, 2015), dan pertumbuhan
durian pada 2 tahun terakhir di Provinsi Bengkulu mencapai 100,98% (BPS,
Dirjen Hortikultura, 2018). Kulit durian mengandung minyak atsiri juga
2

flavonoid. Kandungan dalam kulit durian tersebut mempunyai bau yang sangat
menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk, efeknya bisa mempengaruhi syaraf
pada nyamuk hingga mengalami kematian (H. Widarto, 2009).
Serai adalah termasuk tanaman yang paling menjanjikan untuk obat
penangkal terhadap spesies nyamuk. Minyak tanaman serai dapat digunakan
untuk mengembangkan formulasi baru untuk mengendalikan nyamuk (Sitrabutra
et al, 2013). Batang serai mengandung komponen sitronelal yaitu 27,3% yang
diperoleh pada perbandingan volume pelarut 3:2 yang berfungsi sebagai racun
kontak terhadap nyamuk (zat anti nyamuk) dalam konsentrasi tinggi dan racun
perut dalam konsentrasi rendah (Yulianti et al, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas diduga kombinasi antara kulit durian
dan batang serai menjadi suatu produk dapat membunuh nyamuk khususnya
Aedes aegypti dalam sediaan spray. Dengan campuran kedua ekstrak tanaman
tersebut dalam sediaan spray diharapkan mempermudah pemakaian dengan daya
tahan lama, selain itu bisa digunakan kapanpun dimanapun pada segala usia. Oleh
karena itu peneliti mengangkat judul penelitian Aktivitas FLASIOKURA (Obat
anti nyamuk kulit durian dan batang serai) terhadap Nyamuk Aedes aegypti dalam
sediaan spray.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pembuatan FLASIOKURA ?
2. Bagaimana aktivitas FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti ?
3. Bagaimana efektivitas FLASIOKURA dalam sediaan spray ?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Mengetahui pengaruh obat anti nyamuk FLASIOKURA terhadap
aktivitas dan efektivitas FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes
aegypti dalam sediaan spray.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui prosedur pembuatan FLASIOKURA.
2. Menguji dan menganalisis aktivitas obat anti nyamuk FLASIOKURA.
terhadap Nyamuk Aedes aegypti.
3. Menguji efektivitas FLASIOKURA dalam sediaan spray.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memudahkan Masyarakat Mengolah Limbah yang Sukar Diolah.
2. Membantu Mengembangkan Potensi Provinsi Bengkulu Terutama Dalam
Bidang Kesehatan, Pertanian, dan Kewirausahaan.
3

3. Membantu Masyarakat Dalam Memilih Obat Anti Nyamuk yang Aman


dan Ramah Lingkungan.

1.5 Keutamaan Penelitian


Keutamaan Penelitian ini adalah bahan baku limbah kulit durian yang
diambil dari Provinsi Bengkulu dengan produksi melimpah dan batang serai yang
banyak dijumpai di lingkungan sekitar khususnya di Provinsi Bengkulu dengan
kondisi geografis lembab, Melalui campuran kedua ekstrak kulit durian dan
batang serai dapat memperkuat tingkat kematian pada Nyamuk Aedes aegypti juga
daya tahan pada kulit lama. Keutamaan lainnya ialah dengan menggunakan bahan
baku alami sebagai alternatif obat anti nyamuk sintetis yang memiliki resiko
tinggi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

1.6 Temuan yang ditargetkan


Pengemasaan dalam sediaan spray yang berarti berbentuk cair sehingga
tidak bersaing dengan produk obat anti nyamuk lain yang menggunakan aerosol,
elektrik, dan bakar dengan penggunaan terbatas (di dalam ruangan) tidak dapat
digunakan dimanapun atau sediaan lotion yang bisa menimbulkan efek lengket
pada kulit.
1.7 Kontribusi Penelitian Terhadap Ilmu Pengetahuan
Dapat dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah dan dipresentasikan
pada seminar nasional, bahkan paten.
1.8 Luaran Penelitian
1. Mampu mengurangi dampak negatif dari obat anti nyamuk sintetis
terhadap kesehatan dan lingkungan.
2. Membantu masyarakat menggunakan produk tepat guna.
3. Membantu memberikan inovasi kepada peneliti agar adanya
pengembangan obat anti nyamuk alami.
4. Memberikan tinjauan literatur yang komprehensif dan perbandingan
antara berbagai penelitian dan hasil mereka.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Penelitian

Penggunaan zat sintetis jenis insektisida sebagai obat anti nyamuk (Sih J et
al, 2013)

Dampak negatif obat anti nyamuk jenis


insektisida organofosfat (Da Silva et al, 2006)

Pemanfaatan kulit durian sebagai obat


anti nyamuk alami (Wahyono, 2009)
4

Khasiat batang serai sebagai


penolak nyamuk (Maia et al,
2011)

FLASIOKURA

FLASIOKURA sebagai obat anti nyamuk aman dan ramah lingkungan


FLASIOKURA (Obat anti nyamuk kulit durian dan batang serai)
merupakan salah satu inovasi obat anti nyamuk yang aman dan ramah lingkungan
dengan pemanfaatan berbagai limbah. FLASIOKURA memanfaatkan limbah kulit
durian karena bagian kulit buah ini mengandung minyak atsiri yang berfungsi
sebagai aktivitas anti nyamuk (H. Widarto, 2009). Sedangkan minyak atsiri pada
batang serai terbukti ampuh melawan nyamuk, batang serai mengandung
komponen sitronelal (27,3%) yang diperoleh pada perbandingan volume pelarut
3:2 yang berfungsi sebagai racun kontak terhadap nyamuk (zat anti nyamuk)
dalam konsentrasi tinggi dan racun perut dalam konsentrasi rendah (Yulvianti et
al, 2014). Melalui ekstrak minyak atsiri dua bahan tersebut (kulit durian dan
batang serai) dapat diperoleh sediaan obat dalam bentuk spray yang lebih efektif
dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pemanfaatan kulit durian sebagai obat anti nyamuk alami
Durian ( Durio sp ) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang
produksi melimpah. Buah durian yang dapat dimakan dagingnya hanya sekitar 20-
35 %, sisanya berupa kulit 60-75%, dan biji 5-15 % yang terbuang sebagai
limbah. Buah durian dengan kekhasannya sangat digemari oleh Penduduk
Indonesia, dan menjadi buah kesukaan yang dicari terutama saat hari raya
(Wahyono, 2009).
Khasiat batang serai sebagai penolak nyamuk
Saat ini, serai merupakan salah satu penolak alami yang paling banyak
digunakan di pasaran, digunakan pada konsentrasi 5-10%. Ini lebih rendah
daripada kebanyakan penolak komersial lainnya tetapi konsentrasi yang lebih
tinggi dapat menyebabkan sensitivitas kulit. Namun, ada beberapa studi yang
telah dilakukan untuk menentukan kemanjuran minyak esensial dari serai sebagai
penolak artropoda. Penolak berbasis Citronella hanya melindungi dari nyamuk
yang mencari inang selama sekitar dua jam meskipun formulasi penolak sangat
penting. Konstituen fitokimia dari minyak serai cukup besar seperti eugenol,
sitronelal, sitronelol, geraniol, sitral, α pinene dan limonene. Konstituen ini
memiliki sifat untuk menolak aktivitas nyamuk (Maia et al, 2011).
5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling, yaitu pemilihan
sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu yang diperoleh oleh peneliti
sendiri atas ciri dan sifat populasi yang diketahui.

3.2 Tahapan Penelitian


Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan yaitu waktu dan tempat
pelaksanaan, persiapan bahan dan alat, pembuatan FLASIOKURA, menguji
sekaligus menganalisis pengaruh FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes
aegypti dan mengkaji perbandingan FLASIOKURA dan obat anti nyamuk
pasaran.

3.3 Prosedur Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan selama lima bulan bertempat di
Laboratorium Riset Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Bengkulu. Bahan yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi kulit durian,
batang serai, kertas koran, kertas, kapas, dan aquades. Sedangkan alat yang akan
digunakan meliputi pisau, sendok, panci kecil, blender, kain flanel, mangkuk, dan
botol spray.
Pertama, potong kulit durian menggunakan pisau menjadi bagian kecil, lalu
pisahkan kulit durian dari dagingnya jika masih ada, cuci bersih, hancurkan kulit
durian dengan mesin blender, letakkan hasil blenderan kulit durian ke atas kain
flanel, lalu peras taruh pada mangkuk 1
Kedua, potong batang serai yang telah di cuci menggunakan pisau menjadi
potongan kecil, hancurkan batang serai menggunakan blender, kemudian letakkan
hasil blenderan batang serai ke atas kain flanel, lalu peras taruh pada mangkuk 2
Ketiga, encerkan air perasan kulit durian dengan menggunakan aquades sesuai
dengan perbandingan konsentrasi 1:4 dan 2:3 taruh pada mangkok 3 dan 4
Keempat, encerkan air perasan batang serai dengan menggunakan aquades sesuai
dengan perbandingan konsentrasi 3:2 dan 4:1 taruh pada mangkok 5 dan 6,
masukkan campuran ektrak kulit durian dan batang serai yang pertama dengan
konsentrasi 1:4 dan 3:2 ke mangkuk 7, dan campuran ekstrak kulit durian batang
serai kedua dengan konsentrasi 2:3 dan 4:1 ke mangkuk 8 beri label pada masing-
masing mangkuk
Kelima, masukkan campuran kedua ekstrak obat anti nyamuk tersebut ke dalam
botol spray yang disediakan
Terakhir obat anti nyamuk siap digunakan.
6

3.4 Variabel Penelitian


Variabel yang diamati pada penelitian ini terbagi menjadi dua pokok, yang
pertama variabel bebas yaitu uji aktivitas obat anti nyamuk FLASIOKURA dan
kedua variabel terikat yaitu pengujian dan penganalisisan pengaruh
FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti meliputi daya tolak
FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti, rata rata, uji daya tahan, uji
homogenity varian, uji normalitas data, uji analisis varian satu arah anova,
perbandingan tingkat efisiensi antara FLASIOKURA dan obat anti nyamuk
sintetis pasaran ditinjau melalui uji organoleptik kepada konsumen, ph obat anti
nyamuk FLASIOKURA, dan keefesiensian modal yang dikeluarkan per satu kali
produksi.
3.4.1 Daya tolak FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti
Pengamatan dilakukan dalam 3 siklus dengan waktu istirahat 30 menit,
lama satu siklus ialah 3 menit, menggunakan manusia sebagai objek penelitian
dengan perlakuan berbeda (kontrol negatif dan kontrol positif), dan kontrol
lainnya dengan konsentrasi ekstrak berbeda di dalam kotak plastik transparan
berukur 30x30x30 cm, lalu dihitung persentase menggigitnya setelah percobaan
kualitas FLASIOKURA terhadap Nyamuk Betina Aedes aegypti dewasa berumur
5-7 hari yang dibesarkan dari jentik, sebagai bahan pakannya diberikan larutan
glukosa 5% dalam kapas yang dibasahi dengan air. Dalam studi Nyamuk Betina
Aedes aegypti dewasa hanya akan kelaparan dengan menyediakan air selama 8
jam dan memperhatikan waktu makan nyamuk ini pada pukul delapan pagi hingga
empat sore (Sritabutra, 2013).
3.4.2 Rata-rata nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dengan perbedaan
konsentransi campuran kedua ekstrak (mean)
Pengamatan rata rata jumlah nyamuk yang hinggap dengan perbedaan
konsentrasi campuran kedua ekstrak diukur melalui nilai mean.
3.4.3 Uji Daya tahan FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes aegypti
Pengujian lama daya tahan FLASIOKURA terhadap Nyamuk Aedes
aegypti setelah diukur persentase gigitan nya selama tiga siklus.
3.4.4 Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan penilaian menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
Pengamatan yang akan dilakukan meliputi warna dan aroma FLASIOKURA yang
ditinjau melalui kuisioner kepada konsumen.
3.4.5 PH obat anti nyamuk
Pengukuran nilai pH menggunakan alat bantu stik pH universal yang akan
dimasukkan pada 2 mangkuk uji berisikan ekstrak FLASIOKURA yang telah
7

diencerkan dengan aquades dengan perbedaan konsentrasi campuran, nilai pH


ekstrak FLASIOKURA yang baik adalah 6-7.5 atau sesuai dengan nilai pH kulit
manusia (Trenggono, 2007).
3.4.6 Uji Anova
Uji anova dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata masing
masing perlakuan.
3.4.7 Hasil uji homogeneity varian (Sig.)
Uji homogeneity varian adalah pengujian terhadap asumsi dalam uji
anova, yaitu homogeneitas varian.
3.4.8 Uji normalitas data
Uji normalitas data merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel apakah sebaran
data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
3.4.9 Perbandingan analisis biaya yang dikeluarkan per satu kali produksi
Semakin sedikit biaya yang dikeluarkan dalam suatu produk, maka
semakin efisien produk tersebut di lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu,
analisis biaya sangan diperlukan sebagai salah satu faktor perbandingan antara
FLASIOKURA dan obat anti nyamuk pasaran.
3.5 Luaran dan Indikator Capaian
Mengetahui persentase nyamuk menggigit sehingga bisa dihitung jumlah
efisiensi obat anti nyamuk ini. Dengan begitu dapat diketahui apakah dalam
sediaan spray efektif digunakan masyarakat.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai evaluasi fisik semprotan
spray dan evaluasi aktivitas ekstrak FLASIOKURA dari kulit durian dan batang
serai. Evaluasi aktivitas ekstrak FLASIOKURA menggunakan Teknik
pengumpulan data dengan metode perbandingan Duncan.
3.7 Analisis data
Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif kuantitatif melalui variabel
yang menunjukkan perbandingan
1. Analisis data Evaluasi Fisik
Analisis data evaluasi fisik harus sesuai dengan ketentuan yang telah
disebutkan di atas.
2. Analisis data Evaluasi Aktivitas

a. Uji Daya tolak


8

Evaluasi aktivitas membutuhkan relawan manusia yang akan dibagi menjadi 3


kelompok uji coba. Pada 3 kelompok uji coba tersebut menggunakan masing-
masing 1 tangan kanan relawan yang dicuci bersih dahulu tangan relawan
dengan air suling lalu dilapisi sarung tangan karet. Pada kelompok pertama
(kontrol positif), diberi olesan (semprotan spray) ekstrak FLASIOKURA. Pada
kelompok kedua (kontrol negatif), diberi olesan (semprotan) tanpa atau bukan
ekstrak FLASIOKURA. Sedangkan pada kelompok lainnya diberi
olesan/semprotan dengan kadar ekstrak FLASIOKURA 70 %
Analisis data hasil uji daya tolak dilakukan dengan pengamatan pada kulit
relawan. Analisis dilihat dari adanya jumlah nyamuk yang hinggap yang dapat
dinilai persentase efektivitas ekstrak FLASIOKURA.
b. Uji Aktivitas
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan metode rancangan acak
lengkap (RAL). Analisis dilihat dari perkembangan yakni perubahan kulit pada
masing-masing kelompok (positif, negatif, uji ekstrak FLASIOKURA 70%.
Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan uji homogenitas dan uji
ANOVA (Analysis of Variance) satu arah.
3.8 Rancangan Penelitian
Kulit Durian + Batang serai

Ekstrak FLASIOKURA

Spray

Evaluasi Fisik Evaluasi Aktivitas

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

3.9 Cara Penafsiran


Bila signifikan P<0.05 dan terdapat perbedaan yang bermakna antar
parameter.
3.10 Kesimpulan Penelitian
Cara melihat apakah obat anti nyamuk FLASIOKURA dapat menolak
100% Nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan objek penelitian dan
persentase kematian nyamuk bila di semprotkan ke dalam kotak observasi
berukuran 30x30x30 cm dan disemprotkan pada tangan relawan. Sehingga
nantinya obat anti nyamuk FLASIOKURA ini dapat atau tidak dijadikan
9

terobosan obat anti nyamuk dengan kombinasi dua campuran kulit durian dan
batang serai.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 1. Rancangan Biaya Penelitian
No Jenis Pengeluaran Biaya

1. Perlengkapan yang diperlukan Rp 6.926.000

2. Bahan habis pakai Rp 1.948.000

3. Perjalanan Rp 562.500

4. Lain-lain Rp 2.329.000

Jumlah Rp. 11.765.500

4.2 Jadwal Kegiatan


Jenis Bulan
No
Kegiatan 1 2 3 4 5
Persiapan
1 bahan
Penelitian
Pelaksanaan
2
Penelitian
Menganalisis
3
Hasil
Pengumpula
4
n Data
5 Analisis Data
Penyusunan
6
Laporan

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi buah-buahan menurut kabupaten/kota dan


jenis buah di Bengkulu (kuintal). Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
Badan Pusat Statistik. dan Dirjen Hortikultura. 2018. Luas Panen Durian
Menurut Provinsi tahun 2014-2018. Badan Pusat Statistik Nasional.
10

Dawson, A.H et al. 2010. Acute Human Lethal Toxicity of Agricultural


Pesticides: A Prospective Cohort Study. PLoS Med. 7 (10): e1000357.
doi:10.1371/journal.pmed.1000357.
Infid. 2017. Sustainable Develoment Goals.
URL:https://www.sdg2030indonesia.org/. Diakses tanggal 9 Desember 2019.
Joharina, A.S. dan Alfiah, S. 2013. Analisis deskriptif insektisida rumah tangga
yang beredar di masyarakat. Jurnal Vektora. 4 (1):24.
Kurniawan, R et al. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Indonesia.
Maia, MF. dan Moore, SJ. 2011. Plant-based insect repellents: a review of their
efficacy, development and testing. Malar J. 10 (1):1–15.
Rahayu, M. dan Solihat, M. F. 2018. Toksikologi Klinik. Edisi 2018, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Indonesia.
Revay, EE et al. 2012. Evaluation of commercial products for personal protection
against mosquitoes. Acta Tropica. 125 (2): 226-230.

Sitrabutra, D et al. 2013. Repellent activity of herbal essential oils against Aedes


aegypti (Linn.) and Culex quinquefasciatus (Say.). Asian Pac J Trop Dis. 3 (4):
271-276.doi: 10.1016/S2222-1808(13)60069-9.
Sujatno. 2011. Antinyamuk: pestisida di balik selimut.
URL:http://www.ylki.or.id/antinyamukpestisidadibalik-selimut.html. Diakses
tanggal 9 Desember 2019.

Tranggono et al. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Gramedia


Pustaka Utama. Jakarta.

Wahyono. 2009. Karakteristik edible film berbahan dasar kulit dan pati biji durian
(Durio sp) untuk pengemasan buah strawberry. Thesis. Pendidikan Biologi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia.

Widarto, H. 2009. Uji aktivitas minyak atsiri kulit durian (Durio zibethinusMurr)
sebagai obat nyamuk elektrik terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Thesis. Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia.

Yuliani, S.H. 2005. Formulation of repellant gel of vetiver oil : Composition of


carbopol 3% w/v – propilenglicol optimization. Majalah Farmasi Indonesia. 16
(4):197-203.

Yulvianti, M et al. 2014. Pengaruh Perbandingan Campuran Pelarut N-Heksana-


Etanol Terhadap Kandungan Sitronelal Hasil Ekstraksi Serai Wangi
(Cymbopogon nardus) . Jurnal Integrasi Proses. 5 (1):8-14.

LAMPIRAN
11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1. Nama lengkap Azella Chika Fauzia


2. Jenis kelamin Perempuan
3. Program studi S-1 Kedokteran
4. NIM/NPM H1A019005
5. Tempat dan tanggal Bandar Lampung, 16 September 2001
lahir
6. E-mail azellachika0@gmail.com
7. Nomor telepon/HP 082278927931

B. Kegiataan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan


Kegiatan Tempat
1. LKMM Dasar Anggota 2019, gedung
FKIK UNIB
2. LKMM Lokal Anggota 2019, gedung
FKIK UNIB
3. PKK Universitas Anggota 2019, gedung
UNIB
4. PKK Fakultas Anggota 2019, gedung
FKIK UNIB
5. Magang ISMKI Anggota 2019, secara
daring
6. ORIABA Fi-Madina Anggota 2019, aula FKIK
UNIB
7. Musyawarah Nasional Panitia 2019, aula kantor
FULDFK XV Penyelenggara gubernur Prov.
Bengkulu, gedung
wali kota Prov.
Bengkulu, aula
LPMP Prov.
Bengkulu
8. Dikdas TBM Averroes Anggota Muda 2019, gedung
FKIK UNIB FKIK UNIB
12
13
14
15

2. Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Liya Agustin Umar, S.Si.,M.Biomed
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran/FKIK
4 NIP/NIDN 199008012019032011/0001089003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu/ 1 Agustus 1990
6 Alamat E-mail liyaagustinumar@unib.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 085267871107

B. Riwayat Pendidikan
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah/ Wajib/Pilihan SKS
1 Tumbuh Kembang Wajib 6 sks
( Embriologi Manusia)
2 Kulit dan Jaringan Penunjang (Embriologi Wajib 6 sks
Kulit)
3 Reproduksi (Pemeriksaan Pria Subfertilitas & Wajib 6 sks
Dasar Penatalaksanaan Infertilitas) (Gangguan
Fertilitas pada Laki-laki, Disfungsi Seksual, dan
Permasalahannya)
4. Riset Wajib 2 sks
5. Sel dan Genetika Wajib 6 sks
6. Sel Genetika dan Biologi Molekuler Wajib 6 sks
7. Neurosains Wajib 6 sks
8. PSHBK Wajib 2 sks

Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Efek Antikanker Ekstrak Daun Andong Skripsi/Mandiri 2012
(Cordyline fruticosa [L.] A. Cheval)
Melalui Uji Antiangiogenesis Pada
Membran Korio Alantois (CAM) Embrio
Ayam
2 Analisis Metilasi DNA pada Gen Tesis/Hibah 2015
Protamin 1 Spermatozoa: Hubungannya Penelitian
dengan Keadaan Kromatin Spermatozoa Kerjasama Luar
serta Tingkat Perkembangan Zigot pada Negeri dan
Program Fertilisasi In Vitro (FIV) Publikasi
Internasional (2nd
16

years)
3 Evaluation of sperm chromatin maturity Hibah Penelitian 2014-
and epigenetic-mediated subfertility in Kerjasama Luar 2015
man; and its correlation to zygote Negeri dan
development in IVF (in vitro fertilization) Publikasi
program. Internasional
4 Penelitian Identifikasi Serotipe Virus PNBP FKIK 2017 2017
Dengue dengan Teknik reverse-
transcriptase polymerase chain reaction
(RT-PCR) Pada Pasien Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Rumah Sakit M. Yunus
Kota Bengkulu.
5 Pengaruh Ekstrak Daun Honje Hutan ( PNBP FKIK 2018 2018
Etlingera hemisphaerica Blume) Untuk
Mencegah Disfungsi Reproduksi Pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan
yang Diinduksi Merkuri
6 Perbandingan Aktivitas Antioksidan Daun PNBP FKIK 2019 2019
Honje Hutan (Etlingera hemisphaerica
Blume) terhadap Penanda Stress Oksidatif
pada Hepar dan Serum Darah Tikus Putih
(Rattus norvegicus) Jantan yang Diinduksi
Merkuri

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Tahun
. Dana
1 Tim Pembinaan Olimpiade Sains Biologi Mandiri 2017
SMAN 8 Kota Bengkulu
2 Sosialisasi Pamplet dan Penyuluhan PNBP FKIK 2017
mengenai Pencegahan Demam Berdarah Ketua
Dengue (DBD) kepada Masyarakat di
Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu
3 Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja PNBP FKIK 2017
terkait Infeksi Menular Seksual (IMS) pada Anggota
Siswa Kelas X SMAN 2 Kota Bengkulu
4 Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dan PNBP FKIK 2018
Infeksi Menular Seksual pada Siswa kelas Ketua
XI SMAN 8 Kota Bengkulu
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Perlengkapan yang diperlukan

Material Volume Harga satuan Total (Rp)


(Rp)
Pisau 4 Rp 50.000 Rp 200.000
Sendok 6 Rp 50.000 Rp 300.000
Nampan Plastik 2 Rp 30.000 Rp 60.000
Kain Flanel 2m Rp 13.000 Rp 26.000
Blender 2 Rp 750.000 Rp 1.500.000
Mangkuk 10 Rp 45.000 Rp 450.000
Oven 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Botol spray 30 Rp 15.000 Rp 450.000
FLASIOKURA
pH meter 1 Rp 2.100.000 Rp 2.100.000
Kotak uji coba 3 Rp 80.000 Rp 240.000
Panci kecil 1 Rp 100.000 Rp 100.000
SUB TOTAL Rp 6.926.000

Bahan habis pakai

Material Volume Harga satuan Total (Rp)


(Rp)
Durian 10 buah Rp 60.000 Rp 600.000
Batang Serai 10 kg Rp 30.000 Rp 300.000
Koran 5 lembar Rp 10.000 Rp 50.000
Kapas 4 kotak Rp 30.000 Rp 120.000
Kertas 2 rim Rp 60.000 Rp 120.000
Masker 1 kotak Rp 40.000 Rp 40.000
Handscoon 1 kotak Rp 62.000 Rp 62.000
Tissue 3 Rp 12.000 Rp 36.000
Kertas Saring 1 Rp 165.000 Rp 165.000
Whatman
No.1
Glukosa 5% 500 ml ( 3) Rp 35.000 Rp 105.000
Aquades 10 liter Rp 35.000 Rp 350.000

SUB TOTAL Rp 1.948.000

Perjalanan
19

Material Volume Harga satuan Total (Rp)


(Rp)
Bensin 1 10 l Rp 7.500 Rp 75.000
Bensin 2 10 l Rp 7.500 Rp 75.000
Bensin 3 50 l Rp 7.500 Rp 375.000
Biaya Perjalanan 5l Rp 7.500 Rp 37.500
ke Fakultas lain
SUB TOTAL Rp 562.500

Lain lain

Material Volume Harga satuan Total (Rp)


(Rp)
Sewa - - Rp 1.000.000
laboratorium
Biaya tak terduga - - Rp 579.000
Biaya Souvenir 50 15.000 Rp 750.000
relawan
kuesioner
SUB TOTAL Rp 2.329.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Uraian
No Nama/NPM Fakultas Prodi Alokasi Tugas
20

Waktu
(Jam/
Minggu)

1. Azella Kedokteran S-1 12 Koordinator


Chika Fauzia Dan Kedokteran Pelaksana
Ilmu Kesehatan Kegiatan

Pelaporan
Kegiatan dan
Akses
Perkembanga
n
penilitian ke
Universitas

Koordinasi
Penilitian
Tahap
persiapan
dan
Laboratoriu
m

Pengadaan
peralatan dan
bahan
penelitian

Koordinasi
Pengaplikasi
an
FLASIOKU
RA

Koordinator
21

Pembuatan
FLASIOKU
RA

Mencatat
2. Idam Matematika dan Statitiska 12 Hasil

Abdurrohim Ilmu Pengetahuan


Hasani Alam Pengamatan

Analisis
Perkembanga
n

Teknologi
3. Nindi Industri Manajemen
Shafa Keuangan
Pertanian
Merliza 12 dan
Peralatan
Penilitian

Perawatan
dan
Dokumentasi
Penilitian

Analisis
Perkembanga
n

Lampiran 4. Kuesioner uji organoleptik FLASIOKURA kepada konsumen


Format: Uji Kesukaan
22

Nomor/Nama Peserta:
Pria/Wanita:
Alamat:
Hari/Tanggal:
Kode contoh: F1/F2
Perintah:
1. Tulislah dahulu nama, jenis kelamin, alamat dan tanggal pengisian anda
2. Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan
pengujian
3. Nyatakan kesukaan anda terhadap karakteristik organoleptiknya dengan
memberi tanda (√)
4. Waktu pengerjaan adalah 30 menit
5. Selamat mengerjakan dan terimakasih

Jenis Pengujian Tingkat Kesukaan


Sangat suka Suka Biasa Tidak suka
1. Warna
obat anti
nyamuk
menarik
2. Aroma
obat anti
nyamuk
3. Tekstur
obat anti
nyamuk
ketika
digunakan
23

Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai