Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI

PROTEIN
KELMPOK 5

DISUSUN OLEH :
1. Festiana Rahmaya (12)
2. Gracielle Micheline (13)
3. M.Yunus Rafandi (23)
4. Rahma Yuliana M. (26)
5. Satria Wira W. (27)
6. Siti Zahrotul m. (29)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur


Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Daerah
Jalan Panglima Sudirman No. 10 Kertosono – Nganjuk
Telepon/faks(0358)551493
Website : www.sman1kertosono.sch.id. Email : smaker1964@gmail.com
NGANJUK
Kode pos : 64315
2022/2023
DAFTAR ISI
I. LAPORAN UJI AMILUM
A. DASAR TEORI
B. ALAT DAN BAHAN
C. LANGKAH LANGKAH UJI AMILUM
II. LAPORAN UJI PROTEIN
A. DASAR TEORI
B. ALAT DAN BAHAN
C. LANGKAH LANGKAH UJI PROTEIN
III. LAPORAN PEMBUATAN SABUN
A. DASAR TEORI
B. ALAT DAN BAHAN
C. LANGKAH LANGKAH PRAKTIKUM SABUN
I. LAPORAN KIMIA UJI AMILUM

A. Dasar Teori
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam dan mengandung amilosa
danamilopektin. Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir butir pati yang
terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik. Amilosa merupakan bagian dari pati yang
larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000-200.000, dan bila ditambah
dengan iodium akan memberikan warna biru DASAR TEORI
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung hidrogen dan oksigenyang secara
empiris memiliki rumus Cx(H2O)y. Karbohidrat adalah polihidroksi darialdehida atau keton
(Beran, 2000).
Kelompok karbohidrat tersusun atas hidroksi aldehid, alkohol, asam berupa turun-turunannya
dan beberapa komponen yang dapat dihidrolisis menjadi seperti gugusnya
1. Monosakarida, adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat, senyawa ini tidakmengalami
hidrolisa dikenal sebagaigula sederhana "karena memiliki rasamanis.Contohnya gula dan
glukosa.2. Oligosakarida, senyawa ini terdiri dari dua atau lebih monosakarida dan
dapatmengalami hidrolisa menjadi bentuk monosakarida. Bila senyawa ini tersusun atasdua
monosakarida disebut disakarida.3. Polisakarida, senyawa
merupakan gabungan dari banyak molekul monosakaridadengan ikatan glukosakarida.
Oligosakaraida merupakan bentuk sederhana dari polisakarida. Namun tidak ada batasan yang
jelas antara keduanya. Senyawa yangtermasuk dalam golongan ini antaralain pati, dektrin dan
selulosa (Gilvery, 1996).
B. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Kawat Kasa Tepung Kanji
Lampu Spirtus Larutan H2SO4
Tabung Reaksi NaOH
Penjepit Tabung Air
Pipet Fehling A dan B
Lumpang dan Alu Porseling Botol Pencuci
Gelas Kimia
Gelas Ukur 20ml
Kaki Tiga
Kayu Balok
Pengaduk
C. LANGKAH LANGKAH UJI AMILUM

1. Menuang tepung tapioka ke lumpang porselin sebanyak 1 sendok es krim

2. Meneteskan H2SO4 sebanyak 10 tetes kedalam lumpang porselin (H2SO4 sebagai


katalis untuk mempercepat reaksi)

3. Mengukur air di gelas ukur sebanyak 20ml, dan menuangkan sedikit demi sedikit ke
lumpang porselin

4. Mengaduk dengan diputar dan ditekan kuat sampai rata


5. Setelah tercampur, dituang ke dalam gelas kimia kecil

6. Menyalakan Bunsen, diletakkan ke bawah kaki 3 dan meletakkan kawat kasa diatasnya
7. Memasak amilum di gelas kimia hingga bening dan terlihat gelembung (tekstur seperti
kaca)

8. Mematikan bakar bunsen


9. Menetralkan dengan cairan NaOH, teteskan hingga kertas lakmus berwarna biru
10. Menuangkan larutan ke dalam 2 tabung reaksi setinggi 2 ruas jari

11. Meneteskan fehling A 5 tetes dan fehling B 5 tetes dalam 1 tabung reaksi (Tabung 1)
12. Meneteskan fehling A 10 tetes dan fehling B 10 tetes dalam 1 tabung reaksi (Tabung
2)
13. Didihkan air dalam tabung kimia besar dan masukkan tabung reaksinya
14. Tunggu beberapa saat hingga berubah warnaLarutan berwarna merah/bata/kuning
kunyit artinya berhasil terhidrolisis dan dapat dipecah menjadi glukosa
Larutan berwarna hijau/biru artinya tidak terhidrolisis dan tidak dapat dipecah
II. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UJI PROTEIN

A. Dasar Teori
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya unsur
lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat  dan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein
ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam organisme
kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat,
pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat
antibodi.
Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh
dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai
biokatalisator.
Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya
pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati.
Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami. Polipeptida
yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein sederhana. Protein
terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di
samping kerangka utama asam amino.
Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain
dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan
warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai
dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari
protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi
yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test
yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya.
Untuk membuktikan kebenaran teori tersebut maka dianggap penting melakukan percobaan ini.
B. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

Tabung reaksi 8 Putih Telur

Pipet Tetes Agar-agar

Gelas kimia Susu Sapi

Susu Kedelai

NaOH

CUSO4

C. Langkah Langkah Uji Protein


Langkah tes Biuret
1. Memasukkan putih telur, agar-agar, susu sapi, susu kedelai kurang lebih 2 ruas jari kelingking
pada setiap tabung reaksi.

2. Menambahkan 1 Ml NaOH
3. Diaduk sampai rata (dikocok)
4. Kemudian menambahkan 0,01M CuSo4
5. Mengamati perubahan yang terjadi

Langkah tes Xantopotreat


1. Memasukkan putih telur, agar-agar, susu sapi, susu kedelai kurang lebih 2 ruas jari kelingking
pada setiap tabung reaksi.

2. Menambahkan 1 Ml HNO3 pekat.


3. Mengamati perubahan yang terjadi.
4. Memanaskan perlahan-lahan dengan gelas kimia.
5. Tunggu hingga berubah dan amati perubahannya
III. LANGKAH LANGKAH PRAKTIKUM SABUN
A. Dasar Teori
tahun 2500 sebelum maschi sudah menggunakan sabun kalium sebagai pencuci wol. Jenis sabun
ini terbuat dari minyak dan abu tumbuhan yang banyak mengandung kalium karbonat (K.CO),
Sabun berasal dari bahasa latin yaitu sapo yang pertama kali digunakan oleh Plinny tahun 77
masehi. Dengan campuran tallow (lemak binatang) dan abu kayu beech Plinny membuat sabun.
Sabun adalah salah satu produk yang berasal dari minyak. Reaksi pembentukan sabun dari
minyak dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa yang memiliki sifat alkali, seperti NaOH
dan KOH dengan minyak. Reaksi ini disebut juga reaksi penyabunan atau saponifikasi.
Persaamaan reaksi saponifikasi dapat dituliskan sebagai berikut:

Reaksi saponifikasi tersebut menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserol sebagai
produk samping. Untuk memisahkan sabun dengan gliserol di atas dilakukan dengan
menambahkan garam (NaCl) ke dalam campuran tersebut. Karena sabun di dalam air memiliki
bentuk koloid yang kemudian akan mengendap Sedangkan gliserol dan alcohol akan tetap berada
dalam larutan garam NaCl. Pada saponifikasi dengan menggunakan KOH akan menghasilkan
sabun lunak. Sedangkan jika menggunakan NaOH akan menghasilkan sabun keras.

B. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

Gelas Kimia Minyak

Pengaduk Soda Api

Gelas Ukur Air

Pengocok Telur Bibit Parfum

Wadah plastik Perwarna makanan

Cup Plastik

C. Langkah Langkah pembuatan Sabun


● Menimbang soda api sebanyak 12 gram.

● Menuangkan air sebanyak 25 ml kedalam gelas kimia yang berisi soda api.
● Mengaduk soda api yang telah diberi air hingga soda api larut.

● Merendam soda api dengan air hingga benar-benar dingin dan sambil diaduk
● Mengukur minyak sebanyak 97 ml

● Menuang minyak pada gelas ukur dan mencampurkan larutan soda api yang telah dingin.
● Mengaduk campuran minyak dan soda api menggunakan sendok pengaduk (pengocok
telur) selama 15 menit dengan secepat mungkin hingga campuran mengental dan harus
searah
● Menambahkan pewarna dan parfum bibit.
● Mengaduk kembali hingga pewarna dan parfum tercampur merata.
● Menuangkan kedalam cetakan.

● Mendiamkan selama kurang lebih 1 minggu.

Anda mungkin juga menyukai