Anda di halaman 1dari 12

Manajemen gudang farmasi, puskesmas dan

rumah sakit
Manajemen gudang farmasi di
puskesmas
• Gudang obat Puskesmas merupakan salah satu
sarana yang perlu diperhatikan dalam upaya
penyimpanan obat. Penyimpanan adalah suatu
kegiatan menyimpan dan memelihara dengan
cara menempatkan obat-obatan yang diterima
pada tempat yang dinilai aman dari pencurian
serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu
obat. Oleh karena itu, gudang obat sebagai
sarana penyimpanan sebaiknya memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan (Depkes RI,
2007)
• Tujuan
– terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan
kesehatan.
– Tertatanya perbekalan kesehatan.
– Peningkatan pelayanan pendistribusian.
– Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat,
aktual, dan dapat dipertanggungjawabkan.
– Kemudahan akses dalam pengendalian dan
pengawasan.
– tertib administrasi
tugas
• gudang obat puskesmas memiliki tugas untuk
melaksanakan pengelolaan, penerimaan,
penyimpanan, dan pendistribusian perbekalan
farmasi dan alat kesehatan dalam rangka
mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
Persyaratan gudang
• Sesuai dengan buku Pedoman Pengelolaan Obat di Puskesmas
persyaratan gudang obat antara lain:
• Harus ada prosedur tetap (Protap) yang mengatur tata cara kerja
bagian gudang termasuk di dalamnya mencakup tentang tata cara
penerimaan barang, penyimpanan, dan distribusi barang atau
produk.
• Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan
dalam keadaan kering, bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih
dan teratur.
• Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang
mudah terbakar atau mudah meledak (misalnya alkohol atau
pelarut-pelarut organik).
• Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status
‘karantina’ dan ‘ditolak’.
• Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling (sampling room)
dengan kualitas ruangan seperti ruang produksi (grey area).
Penyimpanan dalam gudang
• Menuru bentuk sediaan dan alfabetis
• Menerapkan sistem FIFO dan FEFO
• Menggunakan almari, rak, dan pallet
• Menggunakan almari khusus untuk menyimpan
narkotika dan psikotropika
• Menggunakan almari khusus untuk perbekalan
farmasi yang memerlukan penyimpanan pada
suhu tertentu
• Dilengkapi kartu stock obat
Managemen obat di puskesmas
• PERENCANAAN
• Perencanaan kebutuhan obat, dan sediaan
farmasi lainnya adalah salah satu fungsi yang
menentukan dalam proses pengadaan obat, dan
sediaan farmasi lainnya.
• Tujuan perencanaan kebutuhan obat, AHP dan
sediaan farmasi lainnya adalah untuk
menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan
pola penyakit dan kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar termasuk program kesehatan
yang telah ditetapkan
• Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam
perencanaan kebutuhan obat adalah:
o Tahap Pemilihan
Fungsi seleksi / pemilihan obat, AHP dan sediaan
farmasi lainnya adalah untuk menentukan apakah obat,
AHP dan sediaan farmasi lainnya benar-benar
diperlukan sesuai dengan jumlah penduduk dan pola
penyakit.
o Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
Kompilasi pemakaian obat berfungsi untuk mengetahui
pemakaian bulanan masing-masing jenis obat di unit
pelayanan kesehatan / Puskesmas selama setahun dan
sebagai data pembanding bagi stok optimum.
• Adapun pendekatan perencanaan kebutuhan
dapat dilakukan melalui beberapa metoda :
– Metoda Konsumsi
Didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun
sebelumnya, dimana untuk menghitung jumlah obat
yang dibutuhkan berdasarkan metoda konsumsi
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengumpulan dan pengolahan data
2. Analisa data untuk informasi dan evaluasi.
3. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
4. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan
alokasi Dana
• Metoda Morbiditas
– Metoda morbiditas adalah perhitungan kebutuhan
obat berdasarkan pola penyakit, perkiraan kenaikan
kunjungan dan waktu tunggu (lead time).
– Langkah-langkah dalam metoda ini adalah :
1. Menentukan jumlah penduduk yang akan dilayani.
2. Menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan
frekwensi penyakit.
3. Menyediakan standar/ pedoman pengobatan yang
digunakan.
4. Menghitung perkiraan kebutuhan obat.

5. Penyesuaian dengan alokasi dana yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai