Anda di halaman 1dari 12

ANALISA KADAR KLORIN PADA BERAS MEDIUM

YANG DIPERJUAL BELIKKAN DI PASAR TRADISIONAL


LUBUK PAKAM

P07534015064
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

1. PANGAN
2. KLORIN

3. PENELITIAN ADE MARIA ULFA


TAHUN 2015

4. PERATURAN MENTERI KESEHATAN


NO 3 TAHUN 2012
PENDAHULUAN

RUMUSAN MASALAH

apakah ada atau tidaknya zat klorin (Cl2)


pada beras medium yang diperjual belikkan
di pasar tradisional Lubuk Pakam.
PENDAHULUAN
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui ada atau tidak
penggunaan zat klorin pada beras medium
yang diperjual belikkan di pasar tradisional
Lubuk Pakam

Tujuan Khusus
Untuk menentukan zat klorin (CI2)
pada beras medium yang diperjual belikkan
di pasar tradisional Lubuk Pakam
PENDAHULUAN
MANFAAT PENELITIAN
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat
mengenai bahaya klorin yang terdapat pada beras.

Sebagai ilmu pengetahuan khususnya tentang klorin


pada beras medium serta menerapkan ilmu pengetahuan
yang telah di peroleh selama perkuliahan di Jurusan
Analis Kesehatan Kemenkes RI Medan.
.
TINJAUAN PUSTAKA

1. Beras
2. Bahan Tambahan Pangan
3. Klorin (Cl2)
4. Ciri – ciri Beras Mengandung Klorin
TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

Kadar Klorin Beras Medium

Titrasi
Iodometri
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI OPERASIONAL
1. Beras merupakan bahan pangan yang menjadi
makanan pokok bagi negara seperti Indonesia,
Vietnam, Thailand dll.

2. Klorin adalah kimia yang berwujud gas berwarna


kuning kehijauan dan dapat membentuk
organoklorin senyawa yang berbahaya bagi
kesehatan

3. Titrasi Iodometri adalah yang menggunakan


larutan standart yaitu natrium thiosulfat dengan
larutan primer.
METODE PENELITIAN

ALAT, BAHAN &


JENIS PENELITIAN
REAGENSIA

LOKASI & WAKTU PEMBUATAN


PENELITIAN REAGENSIA

PROSEDUR KERJA
POPULASI DAN SAMPEL
METODE PENELITIAN
STANDARISASI Natrium Thiosulfat Na2S2O3
Pipet 10 ml larutan KIO3 0,01 N masukkan dalam erlenmeyer 250 ml, tambahkan 5 ml H2SO4
2 N, homogenkan. Tambahkan 10 ml larutan KI 10%. Lakukan titrasi menggunakan Na2S2O3
0,01N hingga berwarna kuning muda, tambahkan 1 ml larutan indikator amilum 1% hingga
berwarna biru. Kemudian lakukan titrasi menggunakan Na2S2O3 0,01 N hingga warna biru benar-
benar hilang (Vogel, 1994).
METODE PENELITIAN
ANALISA SECARA KUALITATIF

a) Timbang sampel 10 gram beras yang sudah di giling


halus.
b) Tambahkan 50 ml aquadest dengan pipet volume ke
dalam sampel lalu di homogenkan.
c) Kemudian disaring menggunakan kertas saring diambil
filtrat sebanyak 2 ml masukan dalam tabung reaksi
d) Kemudian tambahkan 1 ml kalium iodida 10% dan 1
ml larutan amilum 1%. Bila mengandung klorin (positif)
akan terjadi perubahan warna menjadi biru.
METODE PENELITIAN
ANALISA SECARA KUALITATIF
a) Sampel beras yang sudah di giling halus di timbang sebanyak 10 gr, lalu masukkan ke dalam Labu Erlenmeyer.
b) Tambahkan 50 ml aquadest dengan pipet volume. Lalu tambahkan 2 gr Kalium Iodida dan 10 ml Asam Asetat .
c) Tutup Erlenmeyer dengan plastik.
d) Lakukan titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,01 N sampai berwarna kuning muda.
e) Tambahkan larutan indikator amilum 1 ml, dan proses titrasi dilanjutkan hingga warna biru hilang.
f) Catat hasil titrasi tersebut dan ditentukan dengan rumus :

𝑉1−𝑉2 ×𝑁 ×𝐵𝑀 𝐶𝑙 2
×100%
𝑔
Ket : V1 : Volume titrasi sampel
V2 : Volume titrasi blanko
N : Normalitas Na2S2O3 0,01 N
BM : Berat molekul klorin(Cl2) = 35,46
g : Berat sampel

Anda mungkin juga menyukai