Anda di halaman 1dari 7

Ciliata

Balantidium coli

Hospes : babi dan kera yang hidup di daerah tropik


Menyebabkan balantidosis/disentri balantidium
Distribusi geografik : kosmopolitan dg frekuensi rendah

Morfologi
- Protozoa terbesar pd manusia
o Memiliki 2 bentuk : trofozoit & kista

 Trofozoit : lonjong, 60 – 70 mikron


- bagian anterior terdapat sitostom
- bagian posterior terdapat cytopyge (mengeluarkan zat yg
tdk diperlukan)
 Seluruh permukaan badan terdapat silium (bulu
getar)
 Berkembang biak dengan belah pasang

 Bentuk kista
 Ukuran 60 mikron, lonjong, berdinding tebal
 Memiliki bulu getar yang masih bergerak
 Berfungsi untuk pertahanan
 Pada suhu kamar dapat hidup 1 – 2 hari

Infeksi terjadi jika bentuk kista tertelan


 Patologi

 Hampir sama dengan penyakit yg ditimbulkan oleh


E.histolitika

 Bentuk trofozoit membentuk abses-abses kecil di usus


besar → pecah mjd gangren. Biasanya disertai
sindrom disentri

 Penyakit kronis : diare disertai konstipasi, sakit perut,


tdk nafsu makan, muntah
 B. coli dapat menimbulkan infeksi ekstra intestinal,
misal : uretritis & abses hepar pd orang yg setiap hari
kontak dg babi.

 Diagnosis
Dengan menemukan bentuk trofozoit (vegetatif) dlm
tinja encer & kista pd tinja padat

Penularan terjadi dr tangan ke mulut/melalui


makanan yg terkontaminasi
 Pengobatan
Metronidazol
Tetrasiklin 4 x 250 mg/hari

Prognosis : infeksi ringan maupun menahun dpt


sembuh dg pengobatan, kecuali pd penderita yg lemah
dpt berakibat fatal

Pencegahan : menjaga higien perorangan

Anda mungkin juga menyukai