Anda di halaman 1dari 25

KOMPRES HANGAT/PANAS

A. Pengertian Kompres Hangat

1. Pengertian

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan

cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini

selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang

peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan

kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot,

perut kembung, dan kedinginan.

2. Tujuan Kompres Hangat

a. Memperlancar sirkulasi darah

b. Menurunkan suhu tubuh

c. Mengurangi rasa sakit

d. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien

e. Memperlancar pengeluaran eksudat

f. Merangsang peristaltik usus

3. Pengaruh Kompres Hangat

Efek dari kompres hangat untuk meningklatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri.

Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan

kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat diberikan satu jam

atau lebih.
4. Metode Kompres hangat

kompres menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan air

dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin

maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit

(vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu menerima

informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk

segera diturunkan. Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita

justru mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan,

disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih

nyaman. Memperbaiki sirkulasi.

Perlengkapan

a. Botol kantong air panas

1) Botol air panas dengan tutupnya

2) Sarung botol

3) Air panas dan sebuah termometer

b. Bantalan pemanas elektrik

1) Bantalan elektrik dan pengontrolnya

2) Sarung ( gunakan bahan yang kedap air jika kemungkinan bagian bawah bantalan akan

menjadi lembab]

3) Pengikat kasa (pilihan)

c. Bantalan akutermia

1) Bantalan

2) Air suling
3) Unit pengontrol

4) Sarung

5) Pengikat plasa atau plaster

d. Kemasan pemanasan disposabel

Satu atau dua buah kemasan pemanas disposabel yang telah dipersiapkan secara komersial

Pelaksanaan

a. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan,

dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk

merencanakan perawatan atau terapi selajutnya

b. Cuci tangan dan obserpasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat

c. Berikan prifasi klien

d. Berikan kompres panas

Memberikan Kompres Panas

Bayi/anak

Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun.

Lansia

a. berikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengefaluasi efek

terapi karena lensia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi terjadinya cidera pada

pemberian kompres.

b. Laporkan penyimpangan yang signifikan dari normal kepada dokter.

5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat

Kompres hangat
a. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain

flanel atau handuk.

b.Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi

sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.

c. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit

penderita.

d. kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh darah di area

tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.

e. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.

Dalam keadaan cair [contohnya air] dengan spontan menjadi gas [contohnya uap air]. Ketika

kompres diletakkan pada bagian tubuh [kulit] maka pori-pori akan terbuka sehingga panas tubuh

akan keluar dari sana bersamaan dengan keringat, untuk itu pada pemberian kompres hangan

harus lebih banyak minum . Juga jangan menggunakan pakaian yang terlalu tebal karena proses

evaporasi tidak berjalan dengan baik. Cara ini akan mengeluarkan panas tubuh memindahkannya

ke lingkungan luar, atur juga ventilasi ruangan agar tidak terlalu panas. Kompres hangat bekerja

dengan menggunakan sistem evaporasi, evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam

tubuh.
Ketika seseorang demam, selain mengonsumsi obat penurun panas, juga dapat dibantu dengan

kompres. Jenis kompres apa yang digunakan untuk menurunkan panas? Kompres panas

merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan kompres dingin?

Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang bernama hipotalamus akan

menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat dari kompres tadi, sehingga otak justru

akan memerintahkan untuk meningkatkan suhu tubuh kita. bukannya turun demamnya, malah

tambah parah, Jadi, fungsi kompres panas tadi adalah agar hipotalamus menangkap pesan bahwa

suhu tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus diturunkan. suhu yang disarankan untuk

kompres panas adalah 40-50º C.

Selain untuk menurunkan demam, kompres panas juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri

pada saat cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang baru saja

terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka. Kompres panas ini dapat

digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam. Kompres panas juga dapat digunakan

buat cewek- cewek yang tengah mengalami nyeri haid atau dismenorhea. Tempelkan kompres

panas pada bagian perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh digunakan di perut

pada orang yang mengal ami radang atau infeksi

http://forumkeperawatanandakara.blogspot.com/2012/11/makalah-kompres-hmlangat.ht

Kompres Panas

Saat otot terasa kaku, nyeri atau cedera yang berkepanjangan, kompres panas adalah pertolongan

pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat pergerakan otot yang

berlebihan. Kompres dengan menggunakan kantung atau handuk panas meningkatkan elastisitas

jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.


Kompres selama 20 menit juga membantu merenggangkan dan menenangkan bagian tubuh yang

cedera. Maka kompres panas baik dilakukan sebelum olahraga yang mungkin akan menyebabkan

rasa sakit itu muncul ketika beraktivitas. Satu hal yang penting diperhatikan, jangan mengompres

panas pada cedera atau luka yang baru.

Saat Anda baru cedera, panas hanya akan membuatnya lebih buruk. Menyebabkan pembuluh

darah membesar. Gunakan kompres panas jika Anda telah relaks sehabis berolahraga, minimal

48 jam setelah mengalami cedera.

Pada kompres hangat yang terjadi adalah pusat pengatur suhu akan menangkap sinyal bahwa

disekitar tubuh hangat maka pusat pengatur suhu akan menurunkan suhu tubuh untuk

mengimbangi. Respon pada tubuh akan terjadi vasodilatasi. Vasodilatasi ini yang menyebabkan

pembuangan atau pelepasan panas dari dalam tubuh melalui kulit sehingga suhu tubuh akan

menurun. Inilah efek yang diinginkan dalam penggunaan kompres yaitu untuk menurunkan

demam. Jadi, mulai sekarang tinggalkan kompres dengan air dingin dan gunakan air hangat

untuk mengkompres saat demam.

1.Pengertian Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan

air hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu

berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran

udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh

dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit

ataupun paruparu anak. Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang

telah di celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu. Tepid sponging
adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi. Cara mengompres dengan air hangat

yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan

di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas

dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau

perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat. Cara ini terbukti sangat

membantu untuk menurunkan panas badan anak."

Tujuan

1. meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan..

2 .dapat memberikan rasa nyaman

3. menurunkan suhu tubuh yang demam

Kompres hangat pada anak balita

Kompres paling efektif untuk menurunkan suhu tubuh balita adalah dengan air hangat. Karena,

bila tubuh dikompres dengan air hangat, pusat suhu tubuh akan menerima informasi bahwa suhu

di sekitar tubuh sedang hangat. Tubuh pun akan menurunkan suhunya secara otomatis.

Kompres air hangat

Kompres jenis ini sangat cocok digunakan untuk menurunkan demam. Air hangat bukannya

menambah suhu tubuh menjadi lebih hangat, tetapi justru akan menyerap panas dari dalam tubuh

sehingga mampu menurunkan demam

Kompres hangat juga dapat digunakan untuk memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa

sakit, dan memberikan rasa tenang. Suhu air yang disarankan untuk kompres hangat adalah

sekitar40-50derajatcelcius.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa

nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan

memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Uliyah & Hidayat, 2008). Kompres hangat dapat

dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah

direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya diikuti dengan latihan

pergerakan atau pemijatan. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan

fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan

memperlancar aliran darah (Kompas, 2009).

Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi

darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang

nyeri, menghilangkan sensasi rasa nyeri, serta memberikan ketenangan dan kenyamanan

(Simkin, 2005).
Konsep suhu tubuh

1. Pengertian

Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dandiatur oleh suatu pusat di dalam

hipotalamus dari otak. Pusat ini bereaksiterhadap darah yang melaluinya. Bila diukur di dalam

mulut atau anus,suhu yang terbaca menunjukkan “suhu tengah” dari tubuh, yaitu suhu dariorgan

– organ rongga dada dan rongga perut serta dari otak. Suhu mulutnormal berkisar antara 36,0° -

37,5°C, suhu rektal / anus sedikit lebihtinggi. Suhu yang terbaca di ketiak dan lipat paha sedikit

lebih rendah(Ignatavicius, 2002).

2. Fisiologi Suhu Tubuh

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti(core temperatur), yaitu suhu yang

terdapat pada jaringan dalam, sepertikranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu

ini biasanyadipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface

temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini

biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C (Corwin, 2001).

3. Penghasil Suhu Tubuh

1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semuasel tubuh.

2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot(termasuk kontraksi otot akibat

menggigil).

3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dansebagian kecil hormon lain,

misalnya hormon pertumbuhan (growthhormone dan testosteron).

4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine,dan rangsangan simpatis pada

sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi didalam sel itu sendiri terutama

bila temperatur menurun.

4. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak

tergantung pada suhu lingkungan. Tubuhmanusia memiliki seperangkat sistem yang

memungkinkan tubuhmenghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh

dalamkeadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan

proses metabolisme yang utama (Corwin, 2001).Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi

setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk

mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukanregulasi suhu tubuh.

Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik ( feed back ) yang diperankan oleh

pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu

tubuhyang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.Mekanisme umpan

balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan

suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti

konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan

merangsang untuk melakukan serangkaian mekanismeuntuk mempertahankan suhu dengan cara

menurunkan produksi panas danmeningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada

titik tetap (Smletzer, 2002).

B. Pengertian Kompres Hangat

1. Pengertian

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan

cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini
selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang

peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan

kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot,

perut kembung, dan kedinginan.

2. Tujuan Kompres Hangat

Kompres Hangat

a. Memperlancar sirkulasi darah

b. Menurunkan suhu tubuh

c. Mengurangi rasa sakit

d. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien

e. Memperlancar pengeluaran eksudat

f. Merangsang peristaltik usus

3. Pengaruh Kompres Hangat

Efek dari kompres hangat untuk meningklatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri. Pemberian

kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan kemerahan,

kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih.

4. Metode Kompres hangat

Kompres hangat

kompres menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan air dingin

itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin maka

pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit (vasokonstriksi)

sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu
tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan.

Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru mengalami

peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan, disamping membantu

mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih nyaman. Memperbaiki

sirkulasi.

Perlengkapan

a. Botol kantong air panas

1) Botol air panas dengan tutupnya

2) Sarung botol

3) Air panas dan sebuah termometer

b. Bantalan pemanas elektrik

1) Bantalan elektrik dan pengontrolnya

2) Sarung ( gunakan bahan yang kedap air jika kemungkinan bagian bawah bantalan akan menjadi

lembap)

3) Pengikat kasa (pilihan)

c. Bantalan akutermia

1) Bantalan

2) Air suling

3) Unit pengontrol

4) Sarung

5) Pengikat plasa atau plaster

d. Kemasan pemanasan disposabel

Satu atau dua buah kemasan pemanas disposabel yang telah dipersiapkan secara komersial
Pelaksanaan

a. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dan

bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk

merencanakan perawatan atau terapi selajutnya

b. Cuci tangan dan obserpasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat

c. Berikan prifasi klien

d. Berikan kompres panas

Memberikan Kompres Panas

Bayi/anak

Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun.

Lansia

a. berikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengefaluasi efek

terapi karena lensia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi terjadinya cidera pada

pemberian kompres.

b. Laporkan penyimpangan yang signifikan dari normal kepada dokter.

5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat

Kompres hangat

a. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain

flanel atau handuk.

b. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi sepertiganya

untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.

c. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit

penderita.
d. kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh 0darah di area

tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.

e. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.

Kompres hangat dapat dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi

air hangat atau handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh

yang nyeri. Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan. Dampak

fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot

tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar

aliran darah (Kompas, 2009).


Tujuan utama pemantauan KIPI adalah untuk mendeteksi dini, merespon dengan cepat dan tepat,
mengurangi dampak negatif imunisasi terhadap kesehatan individu dan terhadap program
imunisasi. Hal ini merupakan indikator kualitas program.

Kegiatan pemantauan KIPI meliputi

1. Menemukan kasus, melacak kasus, menganalisis kejadian, menindaklanjuti kasus,


melaporkan dan mengevaluasi kasus. Mencatat, merekapitulasi jumlah kasus dan
melaporkan kasus KIPI secara berjenjang
2. Memperkirakan angka kejadian KIPI (rasio KIPI) pada suatu populasi.
3. Mengidentifikasi peningkatan rasio KIPI yang tidak wajar pada batch vaksin atau merek
vaksin tertentu.
4. Mengidentifikasi kesalahan prosedur program imunisasi sebagai bahan untuk
rekomendasi perbaikan program.
5. Menyediakan data berbasis bukti sebagai acuan untuk memberi respons yang cepat dan
tepat terhadap perhatian orang tua/masyarakat tentang keamanan imunisasi, di tengah
kepedulian (masyarakat dan profesional) tentang adanya risiko imunisasi.

Beberapa rekomendasi WHO terkait pemantauan KIPI antara lain sebagai berikut:

1. Program Imunisasi (PI) mempunyai perencanaan rinci dan terarah sehingga dapat
memberikan tanggapan segera pada laporan KIPI
2. Setiap KIPI serius dianalisis oleh tim yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan profesi
(di Indonesia oleh Komite Nasional
3. Pengkajian dan Penangulangan KIPI/Komnas PP-KIPI) dan temuan tersebut
disebarluaskan melalui jalur Program Imunisasi dan media massa
4. PI segera memberikan tanggapan secara cepat dan akurat kepada media massa, perihal
KIPI yang terjadi
5. Pelaporan KIPI karena kesalahan prosedur misalnya abses, BCG-itis, harus dipantau
demi perbaikan cara penyuntikan yang benar di kemudian hari
6. PI melengkapi petugas lapangan dengan formulir pelaporan kasus, definisi KIPI yang
jelas, dan instruksi yang rinci perihal jalur pelaporan
7. PI perlu mengkaji laporan KIPI dari pengalaman dunia internasional sehingga dapat
memperkirakan besar masalah KIPI yang dihadapi.

KIPI tidak terlepas dari efek samping penggunaan vaksin. Sebagai gambaran, berikut beberapa
efek sampaing yang sudah terprediksi pada beberapa vaksi.

1. Beberapa efek samping vaksin DPT/HB: Reaksi lokal atau sistemik yang bersifat ringan;
Kasus yang sering terjadi seperti bengkak, nyeri, penebalan kemerahan pada bekas
suntikan; Menangis lebih dari 3 jam;Demam >38,5°C muntah, diare.
2. Beberapa efek samping vaksin BCG: Reaksi lokal yang timbul setelah imunisasi BCG
merupakan hal wajar; Suatu pembengkakan kecil, merah, lembut biasanya timbul pada
daerah bekas suntikan dan kemudian menjadi sebuah ulkus dalam waktu 2 -4 minggu;
Kadang pembesaran kelenjar getah bening pada daerah ketiak dapat timbul 2-4 bulan
setelah imunisasi ; Suntikan yang kurang hati-hati dapat menimbulkan abses dan jaringan
parut.
3. Beberapa Efek Samping Vaksin TT: Bersifat ringan dan jarang, seperti sakit dan
kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, serta kadang-kadang demam;
Aman diberikan selama masa kehamilan.
4. Beberapa Efek Samping vaksin Polio (OPV): Secara umum tidak terdapat efek samping.
Sangat jarang terjadi kelumpuhan (paralyticpoliomyelitis), yang diakibatkan karena
vaksin (perbandingan 1/1.000.000dosis)
5. Beberapa efek samping Vaksin Campak: Vaksin campak dapat mengakibatkan sakit
ringan dan bengkak pada lokasi suntikan, umumnya terjadi 24 jam pasca vaksinasi; Pada
5-15% kasus terjadi demam (selama 1-2 hari),biasanya 8-10 hari setelah vaksinasi; Pada
2% kasus terjadi kemerahan (selama 2 hari),biasanya7-10 hari setelah vaksinasi.; Kasus
ensefalitis pernah dilaporkan terjadi, namun perbandingannya kecil (1/1.000.000 dosis);
kejang demam (perbandingan 1/3000 dosis).
6. Beberapa Efek Samping Vaksin Hep B: Reaksi lokal yang secara umum sering
dilaporkan berupa rasa sakit, kemerahan Dan pembengkakan disekitar tempat
penyuntikan; Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya berkurang dalam 2 hari
setelah vaksinasi. Keluhan sistemik seperti demam, sakit kepala, mual, pusing dan rasa
lelah belum dapat dibuktikan karena pemberian vaksin.
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TA 2014/2015
KOMPRES HANGAT

1. Pengertian Kompres Hangat


Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di kompres-
hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
meninbulkan efek fisiologis. Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan
merelaksasikan otot – otot yang tegang (Gabriel F. J, 1998).
Menurut Sylvia A price (2005) kompres hangat adalah memberikan rasa hangat kepada
pasien untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan
pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan memberikan kenyaamanan
kapada pasien.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit,
merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan
ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian,
kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer,
GI, Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999)
Presepsi nyeri dipengaruhi oleh variabel fisiologis dan psikologis. Status gate atau ointu
gerbang berada pada dorsal horn subtansial gelantinose yang akan menghasilkan impuls nyeri
dalam arti lain bahwa gerbang terbukan maka impuls dapat bergerak bebas menuju jalur
asending (ke atas) yang akan menghasilkan persepsi nyeri. Dengan pemberian panas gerbang
akan tertutup karena adanya stimulasi dari serabut saraf A delta. Ketika gerbang tertutup impuls
nyeri terhambat, hal ini akan mengurangi persepsi nyeri (Mander R, 2004).
Selain itu pemberian panas dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga akan
memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam
dan bahan makanan ke sel-sel akan diperbesar dan pembuangan za-zat akan diperbaiki. Jadi akan
timbul proses pertukaran zat yang lebih baik. Aktivitas sel akan meningkat sehingga mengurangi
rasa sakit (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI, Almekinders, J, Caris, & I, AG Van
Der Weyde. 1999).
Kompres hangat merangsang sirkulasi dan meningkatkan lokalisasi bahan purulen pada
jaringan (Johnson JY, Temple JS, & Carr P, 2005). Kompres panas juga dapat membuka aliran
darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot (Turana Y, 2003).
2. Tujuan Kompres Hangat
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Menurunkan suhu tubuh
c. Mengurangi rasa sakit
d. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
e. Memperlancar pengeluaran eksudat
f. Merangsang peristaltik usus
g. Mengurangi peradangan dan spasmus otot
h. Meningkatan aktivitas sel.

3. Manfaat Kompres Hangat

Saat otot terasa kaku, nyeri atau cedera yang berkepanjangan, kompres hangat adalah
pertolongan pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat pergerakan otot
yang berlebihan. Kompres dengan menggunakan kantung atau handuk panas meningkatkan
elastisitas jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.
Kompres selama 20 menit juga membantu merenggangkan dan menenangkan bagian tubuh
yang cedera. Maka kompres hangat baik dilakukan sebelum olahraga yang mungkin akan
menyebabkan rasa sakit itu muncul ketika beraktivitas. Satu hal yang penting diperhatikan,
jangan mengompres hangat pada cedera atau luka yang baru.
Saat Anda baru cedera, panas hanya akan membuatnya lebih buruk. Menyebabkan
pembuluh darah membesar. Gunakan kompres hangat jika Anda telah relaks sehabis berolahraga,
minimal 48 jam setelah mengalami cedera.
Kompres hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan
kompres dingin? Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang bernama
hipotalamus akan menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat dari kompres tadi,
sehingga otak justru akan memerintahkan untuk meningkatkan suhu tubuh kita. Nah, bukannya
turun demamnya, malah tambah parah, kan? Jadi, fungsi kompres hangat tadi adalah agar
hipotalamus menangkap pesan bahwa suhu tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus
diturunkan. Oh ya, suhu yang disarankan untuk kompres hangat adalah 40-50º C.
Selain untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk
mengurangi nyeri pada saat cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera
yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka. Kompres hangat
ini dapat digunakan untuk cedera yang sudah lebih dari 48 jam. Kompres hangat juga dapat
digunakan buat cewek- cewek yang tengah mengalami nyeri haid atau dismenorhea. Tempelkan
kompres hangat pada bagian perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh digunakan di
perut pada orang yang mengalami radang atau infeksi usus buntu.

4. Pengaruh Kompres Hangat


Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri,
melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut. Pada
otot, panas memiliki efek menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih secara total dan
fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan
peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam
darah akan meningkat sedangkan PH darah akan mengalami penurunan (Gabriel F.J, 1998).
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres hangat
diberikan satu jam atau lebih.

5. Indikasi Kompres Hangat

 Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah).


 Klien dengan perut kembung.
 Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
 Sepasme otot.Adanya abses, hematoma.

6. Kontra Indikasi Kompres Hangat

 Gangguan sensibilitas.
 Buerger diseases.
 Gangguan peredaran darah arterial perifir.

7. Mekanisme Tubuh terhadap Kompres Hangat


Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus
melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus
dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi
perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata
dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi panas melalui
kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
keadaan normal kembali.

8. Penggunaan Kompres Hangat


a. Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu
kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan.
Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh
sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil
yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima
informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah
pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita
sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh
terasa lebih nyaman.
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi
tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan
untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah
bengkak yang sudah ada.

Cara Menggunakan Kompres Hangat

 Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk yang
telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit
mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan
panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
 Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basah.
 Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
 Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
 Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh
lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.

Memberikan Kompres Hangat

 Bayi/anak
Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun.
 Lansia
Memberikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengevaluasi
efek terapi karena lansia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi terjadinya cidera
pada pemberian kompres.

9. Metode Kompres Hangat


Kompres hangat menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan
menggunakan air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak
dengan air dingin maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin akan
menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu
menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh
butuh untuk segera diturunkan. Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun
tubuh kita justru mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa
keuntungan, disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh
terasa lebih nyaman.
10. Cara Pemberian Kompres Hangat
a. Kompres Hangat Basah

Persiapan alat
 kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
 bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
 kasa perban atau kain segitiga
 pengalas
 sarung tangan bersih di tempatnya
 bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
 waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
 pinset anatomi 2 buah
 korentang

Prosedur
 mendekatkan alat-alat kedekat klien
 memperhatikan privacy klien
 mencuci tangan
 mengatur posisi klien yang nyaman
 memasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
 memakai sarung tangan lalu membuka balutan perban bila diperban.
Kemudian, membuang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
 mengambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu memasukkan ke dalam kom
yang berisi cairan hangat.
 kemudian mengambil kasa tersebut, lalu membentangkan dan meletakkan pada area yang akan
dikompres
 bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya
dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
 melakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit
 melepaskan sarung tangan
 mengatur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
 membereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
 mencuci tangan
 mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya

Hal yang perlu diperhatikan


 kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat, cairan jangan
terlalu panas,
 hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
 kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
 untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti memar
atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih
b. Kompres Hangat Kering Menggunakan Buli-Buli Panas

Persipan alat
 buli-buli panas dan sarungnya
 termos berisi air panas
 termomerter air panas
 lap kerja

Prosedur
 mempersiapan alat
 mencuci tangan
 melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan
air panas, mengencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu
mengosongkan isinya. Menyiapkan dan mengukur air yang di inginkan (50-60ºc)
 mengisi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut.
Lalu mengeluarkan udaranya dengan cara :meletakkan atau menidurkan buli-buli di atas meja
atau tempat datar.Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli.
Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
 memeriksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu mengeringkn dengan lap kerja dan memasukkan
ke dalam sarung buli-buli
 membawa buli-buli tersebut ke dekat klien
 meletakkan atau memasang buli-buli pada area yang memerlukan
 mengkaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian
kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
 mengganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengan air panas lagi, sesuai yang di
kehendaki
 membereskan alat alat bila sudah selesai
 mencuci tangan
 mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya

Hal-hal yang peril di perhatikan


 buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
 pemakaian buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke samping
 pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
 buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya

11. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat

 Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong dengan kain flanel
atau handuk.
 Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh terisi sepertiganya
untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
 Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa memeriksa kulit penderita.
 Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh 0darah di area
tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
 Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi usus buntu.

Alat-Alat untuk Mengompres dengan Air Hangat


Kom berisi air hangat

Bak steril

Kain segitiga

Bengkok

Buli-buli panas

Termometer air panas

Kain pengompres

Termos air panas

Sarung tangan bersih

KESIMPULAN
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang
telah di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
tubuh tertentu.
Pemberiankompreshangatbertujuanuntukmemperlancar sirkulasi darah,
menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat,nyaman dan
tenang pada klien, memperlancar pengeluaran eksudat, merangsang peristaltik
usus, mengurangi peradangan dan spasmus otot, dan meningkatan aktivitas sel.
Kompres hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan
demam.Selain untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan
untuk mengurangi nyeri pada saat cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada
cedera akut atau cedera yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah
kondisi cedera atau luka.
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian
yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut.
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel
epitel, menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan.
Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai