Anda di halaman 1dari 34

PROSES ASUHAN GIZI PADA IBU HAMIL

ANEMIA DAN KURANG ENERGI KRONIK


(KEK)

Direktorat Gizi Masyarakat


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI
PROSES ASUHAN GIZI PADA :

Ibu Hamil
Kurang Energi
Kronik (KEK)

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 2


Pemantauan Pertumbuhan dan Status Gizi dalam Proses Asuhan Gizi
ANEMIA
Pengertian Anemia :
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
lebih rendah dari normal (WHO, 2011).
Diagnosis Anemia
Melalui pemeriksaan laboratorium (Cyanmet). Khusus untuk survei di lapangan
digunakan metode yang sama dengan alat HemoCue. Klasifikasi anemia
sesuai dengan standar WHO 2011.

Setiap ibu hamil yang


memeriksakan
kehamilan di
pelayanan kesehatan
HARUS periksa
kadar Hemoglobin

3
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
 Proporsi Ibu hamil trimester I dengan status gizi berdasarkan
IMT pra hamil : Gizi kurang/KEK, normal, kelebihan BB dan
obes
Antropometri  Proporsi Ibu hamil dengan penambahan berat badan tidak
sesuai standar (kohor)
 Proporsi Ibu hamil Risiko KEK, Bayi dengan BBLR
Untuk melihat besaran
Laboratorium  Proporsi Ibu hamil anemia (Hb < 11g/ dl)

P
masalah kesehatan dapat
merujuk pada cut off point
-
Fisik/ Klinis masalah kesmas

 Survei konsumsi terutama makanan sumber protein dan Fe


 Hasil recall pada 10 RT ibu hamil
Riwayat  Cakupan pemberian dan kepatuhan konsumsi TTD
 Akses ketersediaan dan keamanan pangan
Gizi  Pengetahuan ibu tentang makanan sebelum dan saat hamil
 Perilaku makan terkait budaya (pantangan makan, dll)
4
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
 Jumlah/proporsi ibu hamil melakukan ANC (K1, K4)
 Proporsi ibu hamil ikut kelas ibu
 Proporsi ibu hamil dengan riwayat penyakit berkaitan
dengan kelainan darah dan kecacingan
 Proporsi keluarga dengan PHBS

P Riwayat
Klien
 Catatan dari kantong-kantong daerah yang bermasalah
(misalnya jumlah AKI)
 Geografis, akses ke pelayanan kesehatan
 Daya beli masyarakat
 Dukungan sosiobudaya, psikologis, agama, kebijakan
 Data ketersediaan dan distribusi TTD ibu hamil
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 5
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
 Tingginya prevalensi/ proporsi ibu hamil anemia di
Problem wilayah kerja Puskesmas Tanjung Kelor Tahun 2017

 Rendahnya asupan yang disebabkan ketersediaan


pangan di tingkat rumah tangga yang kurang
 Konsumsi makanan atau minuman yang membantu/

D Etiologi
menghambat penyerapan zat besi
 Tingginya angka kesakitan ibu hamil
 Rendahnya cakupan K1 dan K4
 Rendahnya cakupan pemberian dan konsumsi TTD
 Kurangnya penerapan PHBS di keluarga
 Kurangnya dukungan keluarga pada ibu hamil
 Akses yang kurang terhadap fasyankes
 Kurangnya pengetahuan 6
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
 Rendahnya asupan protein pada ibu hamil ( < 70%
Sign/ AKG)
Symptom  Rendahnya cakupan pemberian dan konsumsi TTD
pada ibu hamil

D Contoh diagnosis gizi:


Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah Puskesmas
Tanjung Kelor Tahun 2016 (P) dikaitkan dengan rendahnya asupan
protein hewani dan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi TTD (E)
ditandai dengan proporsi ibu hamil dengan asupan protein < 70% AKG
sebanyak 70 % dan cakupan konsumsi TTD sebesar < 60 % (S).

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 7


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
 Menurunkan proporsi anemia pada ibu hamil di
Tujuan wilayah Puskesmas Tanjung Kelor dari 30% menjadi
20 % selama 3 tahun
 Konsumsi TTD sesuai anjuran
Pemberian Makan

I Edukasi Gizi
 Penyuluhan tentang gizi ibu hamil saat kunjungan di
puskesmas, posyandu, pada pertemuan kelompok
pendukung, kelas ibu balita, dll
 Penyediaan sarana KIE berupa poster, leaflet dan
brosur
Konseling Gizi -

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 8


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
Merujuk ibu hamil anemia ke Fasyankes
Koordinasi dengan dokter utk
penanggulangan penyakit terkait kelainan
darah, kecacingan
Koordinasi dengan program KIA dalam

I Koordinasi
Asuhan Gizi
pendistribusian TTD
Meningkatkan ketersediaan pangan bekerja
sama dengan penyuluh pertanian, termasuk
ketersediaan sumber protein hewani
Menjaga kebersihan perumahan dan sanitasi
lingkungan dengan lintas program dan
camat/kades 9
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Masyarakat
 Jumlah ibu hamil anemia setelah intervensi
 Cakupan ibu hamil anemia yang mendapat TTD
 Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi TTD
 Prevalensi/proporsi anemia pada ibu hamil pasca
intervensi

ME  Cakupan ANC
 Perencanaan kebutuhan dan distribusi TTD ibu
hamil
 Terselenggaranya penyuluhan tentang anemia pada
ibu hamil serta manfaat TTD pada saat kelas ibu
atau kunjungan ANC

Bila tujuan intervensi tidak tercapai, maka perlu dilakukan pengkajian ulang
10
Bila ditemukan kasus ibu hamil anemia gizi besi, maka penanganan Proses
Asuhan Gizi perorangan di puskesmas adalah sebagai berikut:

Proses Asuhan Gizi


pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Individu

Antropometri BB, TB dan Lingkar lengan Atas (LiLA)

 Jika kadar Hb ibu < 11 g/dl maka ibu hamil dikategorikan

P
anemia
Laboratorium  Data hasil laboratorium lainnya : kemungkinan penyakit
penyerta lainnya yang menyebabkan anemia (lihat data
rujukan dan keterangan dari dokter yang memeriksa)

Wajah, kuku dan kelopak mata pucat, dan ibu hamil


Fisik/ Klinis mengalami 5 L
11
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Individu

Riwayat Pola makan ibu hamil, food recall asupan protein dan zat
besi, kepatuhan konsumsi TTD

P
Gizi

Riwayat Usia, etnis, faktor lingkungan (sanitasi), riwayat medis pada


Klien pasien atau keluarga serta sosial ekonomi pasien

Formulir skrining gizi yang dilakukan pada ibu hamil dapat dilihat pada lampiran 4.

12
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Individu

Contoh diagnosis gizi:


Asupan protein dan zat besi tidak adekuat (P)
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan tingkat
D kepatuhan mengonsumsi TTD (E) yang ditandai
dengan Kadar HB < 11 g/dl, asupan protein dan zat
besi < AKG dan TTD yang tidak dikonsumsi sesuai
anjuran (S).

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 13


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi di Tingkat Individu
Meningkatkan asupan protein dan zat besi yang
Tujuan
adekuat pada ibu hamil anemia

Preskripsi Gizi: mencakup jumlah zat gizi yang


dibutuhkan (sumber zat besi, protein hewani)
Pemberian
serta makanan yang meningkatkan penyerapan
I Makan
zat besi (sumber vitamin C).
Konsumsi TTD sesuai anjuran
 Penyuluhan tentang gizi ibu hamil termasuk manfaat
Edukasi dan tatacara konsumsi TTD saat kunjungan di
Gizi puskesmas, posyandu, kelas ibu balita, dll
 Penyediaan sarana KIE (poster, leaflet dan brosur)
14
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi
Memberikan motivasi kepada ibu hamil anemia
untuk mengonsumsi makanan sumber protein
Konseling Gizi dan zat besi serta TTD

I Koordinasi
Koordinasi dengan dokter bila ada penyakit
penyerta
Asuhan Gizi Koordinasi dengan program KIA dalam
pendistribusian TTD

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 15


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk:
•Melihat kenaikan kadar Hb setelah 1 bulan intervensi pada
ibu hamil anemia trimester I
•Memeriksa kadar Hb setelah 15 hari intervensi ( trimester II)

ME •Memantau asupan protein dan zat besi ibu hamil dengan


melihat food recall dan kartu suplementasi TTD

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 16


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil Anemia Gizi Besi

• Jika pada pemeriksaan selanjutnya kadar Hb tidak


berubah  rujuk ke pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi.
• Bila anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi, maka
dengan konsumsi TTD secara teratur akan
meningkatkan kadar Hb, namun jika kadar Hb tidak
meningkat setelah konsumsi TTD secara,
kemungkinan anemia disebabkan oleh faktor lain.
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 17
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)

18
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
 Proporsi Ibu hamil KEK
 Proporsi Ibu hamil yang mengalami penambahan
Antropometri
berat badan tidak sesuai standar

Laboratorium -

P
-
Fisik/ Klinis
 Survei konsumsi ibu hamil
 Hasil recall ibu hamil KEK
 Cakupan ibu hamil KEK mendapat PMT
Riwayat  Pengetahuan bumil, suami dan keluarga tentang makanan
Gizi bergizi seimbang sebelum dan saat hamil
 Perilaku makan terkait budaya (pantangan makan dll)
 Akses ketersediaan dan keamanan pangan
19
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
 Prevalensi/proporsi bumil yang melakukan ANC
(Cakupan K1 dan K4)
 Prevalensi/proporsi ibu hamil yang mendapat TTD
 Catatan dari kantong-kantong daerah yang
bermasalah, misalnya jumlah kesakitan dan kematian

P Riwayat
Klien
ibu
 Prevalensi/proporsi bayi BBLR
 Akses ke Posyandu/fasilitas pelayanan kesehatan,
kondisi geografis
 Daya beli masyarakat
 Prevalensi/proporsi keluarga dengan PHBS
 Dukungan sosiobudaya, psikologis, agama, kebijakan
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 20
 Data perencanaan kebutuhan dan distribusi PMT
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
 Tingginya prevalensi/ proporsi ibu hamil KEK di
Problem wilayah kerja Puskesmas Tanjung Kelor Tahun 2017
 Rendahnya asupan yang disebabkan ketersediaan
pangan di tingkat rumah tangga yang kurang
 Tingginya angka kesakitan ibu hamil & bumil yang
mengalami penyakit berulang dalam jangka waktu

D Etiologi
pendek
 Rendahnya cakupan pemberian PMT Pemulihan pada
bumil
 Kurangnya pengetahuan ibu, suami & keluarga tentang
pemberian makan pada bumil
 Kurangnya dukungan keluarga pada ibu hamil & akses
yang kurang terhadap fasyankes
 Rendahnya cakupan ANC, dapat menjadi indikasi
21
terjadinya bumil KEK. KEK dapat dicegah bila BB bumil
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
 Rendahnya asupan kalori pada ibu hamil
Sign/  Rendahnya asupan protein pada ibu hamil
Symptom

D Contoh diagnosis gizi:


Tingginya prevalensi/proporsi bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas A
pada tahun 2017 (P) dikaitkan dengan rendahnya ketersediaan pangan
di tingkat rumah tangga dan rendahnya pengetahuan ibu (E) ditandai
dengan rendahnya asupan kalori dan protein pada bumil <70% AKG
sebesar 68% dan 70% (S).

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 22


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
 Menurunkan proporsi KEK pada ibu hamil di wilayah
Tujuan Puskesmas Tanjung Kelor dari 30% menjadi 20 %
pada tahun 2018
 Pemberian PMT Pemulihan pada bumil KEK baik
pangan lokal maupun pabrikan

I Pemberian Makan  Pemberian TTD sesuai dosis jika bumil KEK


mengalami anemis gizi besi
 Penyuluhan pada ibu hamil tentang gizi seimbang,
PHBS, pentingnya menjaga kesehatan dan istirahat
yang cukup, pentingnya melakukan pemeriksaan
Edukasi Gizi
dan kunjungan ke Posyandu/faskesyan (ANC rutin)
 Penyediaan sarana KIE berupa poster, leaflet dan
brosur
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 23
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
Merujuk ibu hamil KEK ke Fasyankes
Meningkatkan ketersediaan pangan bekerja
sama dengan penyuluh pertanian, termasuk
ketersediaan sumber protein hewani
Menjaga kebersihan perumahan dan sanitasi

I Koordinasi
Asuhan Gizi
lingkungan dengan lintas program dan
camat/kades

24
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Masyarakat
 Jumlah ibu hamil KEK setelah intervensi
 Jumlah/proporsi bumil KEK yang mengalami
kenaikan BB
 Cakupan ibu hamil KEK yang mendapat PMT
 Cakupan ANC

ME  Terselenggaranya penyuluhan tentang anemia pada


ibu hamil serta manfaat TTD pada saat kelas ibu
atau kunjungan ANC

Bila tujuan intervensi tidak tercapai, maka perlu bumil perlu dirujuk ke
faskesyan 25
Bila ditemukan kasus ibu hamil KEK, maka penanganan Proses Asuhan Gizi
perorangan di puskesmas adalah sebagai berikut:
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Individu
Jika Lingkar lengan Atas (LiLA) <23,5 cm berisiko
KEK
Antropometri Jika pada Trimester I IMT bumil <18,5 kg/m²
dikatatakan bumil KEK
Penambahan BB selama hamil

P Laboratorium
 Pemeriksaan Hb untuk mengetahui apakah bumil
mengalami anemia serta kemungkinan penyakit penyerta
yang memungkinkan terjadinya KEK pada bumil

Wajah pucat, kurus dan ibu hamil mengalami 5 L


Fisik/ Klinis Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG
26
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Individu

Asupan dan kebiasaan makan sehari-hari, melakukan food


Riwayat
recall, pengetahuan bumil, suami dan keluarga ttg

P
Gizi
pemberian makan pada bumil serta ketersediaan pangan
Usia, etnis, dan apakah menderita cacat fisik, riwayat
Riwayat penyakit bumil (anemia masa sebelum hamil, hiperemesis
Klien gravidarum), faktor lingkungan (sanitasi), atau keluarga
serta sosial ekonomi pasien
Formulir skrining gizi yang dilakukan pada ibu hamil dapat dilihat pada lampiran 4.

27
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Individu

Contoh diagnosis gizi:


1.Malnutrisi pada bumil (KEK) (P) berkaitan dengan riwayat
KEK sebelum hamil dan pengetahuan tentang makanan gizi

D seimbang yang kurang (E) ditandai dengan IMT sebelum hamil


<17 kg/m², LILA ,23,5cm dan asupan energi <70% AKG (S).
2.Malnutrisi pada bumil (KEK) (P) berkaitan dengan kondisi
hiperemesis gravidarum (E) ditandai dengan IMT trimester I
<18,5 kg/m², mual, muntah dan asupan energi <70% AKG (S).

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 28


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Individu
Meningkatkan asupan makanan sehingga mencapai
Tujuan
kenaikan BB sesuai dengan status gizi bumil KEK

Preskripsi Gizi: penambahan gizi pada bumil KEK


diawali dengan perhitungan kebutuhan energi
Pemberian untuk trimester I,II,III sesuai dengan Buku
I Makan Pedoman Penanggulangan KEK
Suplementasi gizi : pemberian PMT Pemulihan
minimal 90 hari berupa PMT Lokal atau pabrikan.

29
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK di Tingkat Individu

 Ibu perlu menambah porsi 1 kali makan menjadi 4x


makan/hari dengan makanan selingan tetap atau
mengonsumsi makanan tambahan untuk kebutuhan energi iu
dan janin.
 Ibu harus mengonsumsi sumber protein hewani, sayuran,

I Edukasi
Gizi
buah dan kacang2an. Konsumsi air putih 8-13 gelas/hari
 Konsumsi garam beriodium untuk membantu perkembangan
otak bayi dan pertumbuhan janin dengan baik
 Ibu dapat mengolah makanan bergizi seimbang sesuai daya
beli (dilatih untuk mengatur menu sesuai dengan makanan
lokal, cooking class)
 Ibu perlu beristirahat berbaring 1 jam di siang hari
 Perlu melakukan pemeriksaan (kunjungan ANC) secara rutin.
30
Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK
Memberikan motivasi kepada ibu hamil KEK
untuk mengonsumsi makanan bergizi
Konseling Gizi seimbang dan kepatuhan mengonsumsi
makanan tambahan

I Koordinasi
Koordinasi dengan dokter bila ada penyakit
penyerta
Asuhan Gizi Koordinasi dengan bidan penanggung jawab
poli KIA untuk tindak lanjut

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 31


Proses Asuhan Gizi
pada Ibu Hamil KEK
Satu bulan setelah intervensi gizi, dilakukan monitoring untuk
melihat :
•Peningkatan pengetahuan bumil
•Peningkatan asupan makanan termasuk asupan makan dari PMT
•Kenaikan BB

M Bila hasil monitoring dan evaluasi :


•Terdapat kenaikan BB >1kg dalam 1 bulan maka dapat dikatakan
target tercapai.

E
•Dalam 1 bulan tidak terjadi kenaikan BB sesuai yang diharapakan
maka perlu dilakukan pengkajian ulang asuhan gizi kepada bumil
dan intervensi dapat berupa peningkatan asupan menjadi 2x lipat,
penambahan waktu istirahat, pendampingan dan konseling
•Tidak terjadi kenaikan BB, bumil dirujuk ke fasyankes yang lebih
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 32
tinggi.
Pemantauan Pertumbuhan dan Status Gizi dalam Proses Asuhan Gizi

STATUS GIZI PADA IBU HAMIL

Penilaian status gizi pada ibu Kenaikan BB Selama Hamil berdasarkan


hamil dapat dilakukan dengan IMT Pra Hamil
cara pengukuran LiLA. ibu Status Gizi/ IMT Pra Kenaikan BB
hamil berisiko KEK apabila < Hamil (kg/m2) Selama Hamil
23.5 cm.
Gizi Kurang/KEK (< 18,5) 12,71 – 18,16
Pada kehamilan trimester I,
Normal (18,5- 24,9) 11,35 – 15,89
KEK pada ibu hamil
ditentukan melalui Indeks Kelebihan BB (25,0 –
6,81 – 11,35
Massa Tubuh IMT). 29,9)

Ibu hamil dikatakan KEK Obes (> 30,0) 4,99 – 9,08


apabila IMT < 18,5.
Sumber : Institute of Medicine (IOM, 2009)

Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan PTM dalam PAG 33


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai