Balita BB Kurang,
Sangat Kurang
(BB/U), Gizi Tingkat
Kurang dan Gizi Individu
Buruk (BB/TB, (UKP)
Defini
si
Tujuan
Cara
Naik Naik
Tidak
Naik
K
on
kesehatan masyarakat an
fir
m
Penilaian status gizi pada balita Pertumbu
as
dilakukan dengan cara han
i
Status
membandingkan hasil
Gizi
penimbangan dengan standar
antropometri berdasrkan indeks
BB/U, TB/U,Pemantauan
BB/TB. Pertumbuhan, Status Gizi dan
9
PTM dalam PAG
INDEKS ANTROPOMETRI BALITA
(PERMENKES RI NO 2 TAHUN 2020
Balita
Gemuk / Obes 13
RENCANA INTERVENSI STUNTING
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF
KEMENDIKBUD
•PAUD dengan muatan
pendidikan gizi dan KEMENKEU
kesehatan •Dana Insentif Daerah
•Pendidikan Kesehatan
Reproduksi dan
gizi untuk anak sekolah KEMENTAN
dan Remaja •Ketahanan pangan
KEMENPUPR
•Sarana air bersih dan •Pemanfaatan Pekarangan Rumah
sanitasi Tangga
15
Proses Asuhan Gizi pada Balita BB Kurang, Gizi Kurang
dan Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat
Tingginya prevalensi / proporsi balita Gizi Kurang, Gizi
Problem Buruk, di wilayah kerja Puskesmas Maju Jaya Tahun
2017
Kurangnya pengetahuan ibu ttg pemberian makan anak
Kurangnya akses terhadap fasyankes termasuk
keterbatasan PMT
Etiologi Kondisi sosial ekonomi dan budaya, rendahnya daya beli
Kurangnya penerapan PHBS
D
Kurang dukungan kebijakan pemerintah setempat
Asupan energi dan protein < 70% AKG, Praktek PMBA
tidak sesuai, Rendahnya cakupan D/S dan N/D , tingginya
Sign/ angka kesakitan pada balita, Rendahnya cakupan pemberian
Symptom Vitamin A dan Imunisasi, Tidak ada sumber air bersih /
sanitasi buruk terkait pengolahan makanan
Contoh diagnosis gizi:
Tingginya proporsi balita Gizi Kurang di wilayah kerja Puskesmas Maju Jaya
Tahun 2017 (P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian makan anak dan rendahnya daya beli (E) ditandai dengan
16
asupan energi pada balita <70% AKG sebesar 60 % (S).
Proses Asuhan Gizi pada Balita BB Kurang dan Balita
Gizi Kurang, Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat
I
lokal/pabrikan), pemberian
multimikronutrien (taburia) jika tersedia
Balita Gizi Buruk dengan komplikasi,
Pemberia rawat inap di TFC pemberian F75, F100
n Makan sesuai TAGB
Balita Gizi Buruk tanpa komplikasi,
rawat jalan di Pos PGBM, pemberian
RUTF (jika tersedia)
Pemberian kapsul
Pemantauan Pertumbuhan, vitamin A bagi kasus
Status Gizi dan
17
gizi buruk PTM dalam PAG
Proses Asuhan Gizi pada Balita BB Kurang, dan Balita Gizi
Kurang , Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat
Penyuluhan kepada ibu balita tentang
PMBA, manfaat PMT, vitamin A, PHBS,
Edukasi Pemantauan pertumbuhan balita secara
rutin di Posyandu, PAUD/TK (diusulkan
Gizi dalam RPK)
Penyediaan sarana dan media KIE
I Melakukan koordinasi:
Lintas program (Dokter, Tim Asuhan Gizi,
Pengelola Program KIA, Kesling, Imunisasi)
Koordinas
Lintas sektor (Kepala Desa, Camat, PKK,
i Asuhan Kemendes, Pertanian, Perindustrian,
Gizi Perikanan, Perternakan, dll)
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan
18
PTM dalam PAG
Proses Asuhan Gizi pada Balita BB Kurang, dan Balita Gizi
Kurang , Balita Gizi Buruk di Tingkat Masyarakat
Monitoring dan Evaluasi secara berkala
untuk memantau:
Terselenggaranya penyuluhan PMBA, dll
Tersedianya PMT, Vitamin A, sarana dan
media KIE
Pemantauan kenaikan berat badan selama
P
21
Proses Asuhan Gizi
pada Balita Gizi Buruk (BB/U) dan Kurus (BB/TB) di Tingkat
Individu
P
Formulir asuhan gizi yang dilakukan pada anak dapat
dilihat pada Lampiran 3.
D
Pola asuh kurang optimal : orangtua tunggal,
ibu bekerja,
Kurangnya penerapan PHBS di keluarga
Kurangnya akses terhadap fasyankes
Etiologi Keterbatasan akses pemenuhan makanan
(termasuk PMT)
Kurangnya dukungan nakes, keluarga,
Sign/ Sesuai data dari
kebijakan pengkajian yang menjadi
pemerintah
Sympto tanda dan gejala
Riwayat kehamilan, persalinan ibu, riwayat
24
CONTOH DIAGNOSIS GIZI PADA BALITA
No. Problem Etiologi (E) Sign/Symptom (S)
(P)
1. Balita berkaitan dengan yang ditandai oleh
Gizi kurangnya BB/TB < - 2 SD,
Kurang pengetahuan ibu asupan makanan
tentang pola asuh hanya 50% dari
yang baik serta kebutuhan, variasi
keterbatasan daya beli makanan kurang,
makanan anak terlihat lesu
2. Balita BB berkaitan dengan yang ditandai oleh
Sangat kurangnya BB/U < - 3 SD,
Kurang pengetahuan ibu kurang mendapat
tentang pola asuh yang asupan makanan
baik serta keterbatasan dengan frekuensi dan
dayaPemantauan
beli makanan
Pertumbuhan, Status Gizi danjumlah yang adekuat
PTM dalam PAG
25
CONTOH DIAGNOSIS GIZI PADA BALITA
I
•Usia 0-12 bulan = BBI x 110 sampai 120 kkal
•Usia 1-3 tahun = BBI x 100 kkal
•Usia 4-5 tahun = BBI x 90 kkal
I
Meningkatkan motivasi dan
Konselin kepatuhan terhadap anjuran
g Gizi pemberian makan bayi dan anak
sertaPemantauan
konsumsi PTM dalam PAGPMT
Pertumbuhan, Status Gizi dan
29
Proses Asuhan Gizi
pada Balita BB Kurang (BB/U) dan Gizi Kurang
(BB/TB) di Tingkat Individu
I
Kunjungan rumah 1 bulan setelah balita ke
M Puskesmas untuk:
Melihat perubahan pengetahuan dan perilaku
ibu balita
Melihat perubahan jumlah asupan makanan
E
balita
Melihat kenaikan berat badan balita
30
Bila ditemukan kasus balita gizi buruk (sangat kurus)
maka penanganan Proses Asuhan Gizi perseorangan di
puskesmas adalah sebagai berikut:
Proses Asuhan Gizi
pada Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Tingkat Individu
P
31
Selanjutnya dapat dilihat pada pedoman TAGB.
Proses Asuhan Gizi
pada Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Tingkat
Individu
P
Formulir asuhan gizi yang dilakukan pada anak dapat
dilihat pada Lampiran 3.
D
Kurangnya penerapan PHBS di keluarga
Kurangnya akses terhadap fasyankes
Etiologi Keterbatasan akses pemenuhan makanan
(termasuk PMT)
Kurangnya dukungan nakes, keluarga, kebijakan
pemerintah
Riwayat kehamilan, persalinan ibu, riwayat
penyakit balita 33
Proses Asuhan Gizi pada
Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Tingkat Individu
Sesuai data dari pengkajian yang menjadi
tanda dan gejala
Contoh :
Sign/ •BB/TB <-3 SD, LiLA < 11,5 cm
Sympto •Asupan energi pada balita (recall ) < 60%
m kebutuhan
I
Food (RUTF) (jika tersedia) atau berbasis
pangan lokal hingga status gizinya menjadi gizi
kurang (BB/TB antara -3 SD s.d. < -2 SD).
Pemberi 1)F100 diberikan bertahap : fase rehab awal(150
an kkal/kgBB/hari), fase rehab lanjutan 200-220
Makan kkal/kgBB/hari Jika tanpa
tanda klinis langsung fase rehab lanjutan
2) Makanan Lokal : 200 kkal/kgBB/hari dikombinasikan
dengan formula
35
F100/RUTF : Setelah ASI, sebelum makanan keluarga
Proses Asuhan Gizi
pada Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Tingkat
Individu
Kasus Balita Gizi Buruk dengan Komplikasi
(Rawat Inap)
Perlu mendapatkan perawatan sesuai TAGB baik di
Puskesmas rawat inap maupun Rumah Sakit.
Tahapan pemberian makan kasus gizi buruk:
Fase stabilisasi : F 75 (80-100 kkal/kgBB/hari, protein
I
Pemberi 1-1,5 g/kgBB/hr
an
Fase transisi : F 100 (100-150 kkal/kgBB/har, protein
Makan
2-3 g/kgBB/hari
Fase rehabilitasi : F100 + makanan. Asupan 150-220
kkal/kgBB/hari, protein 4-6 g/kgBB/hari
Fase tindak lanjut
Memberi : pemulihan
pengetahuan dan dirumah, kontrol
keterampilan ortu
teratur
tentang :
Edukasi
Cara membuat F100, PMBA, memantau berat
Gizi
badan, manfaat
Pemantauan vitamin
Pertumbuhan, Status GiziA,
dan makanan tinggi kalori
36
PTM dalam PAG
Proses Asuhan Gizi
pada Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Tingkat
Individu
Meningkatkan motivasi kepada
Konselin orangtua/pengasuh untuk pemberian
g Gizi makanan (formula 75, 100, dan gizi
seimbang).
I
Pemantauan Pertumbuhan, Status Gizi dan
37
PTM dalam PAG
Proses Asuhan Gizi
pada Kasus Balita Gizi Buruk (BB/TB) di Tingkat
Individu
Monitoring dan evaluasi dilakukan
dengan melihat:
M
•Ada atau tidak adanya tanda-tanda
komplikasi
•Kenaikan berat badan balita dengan
target sekitar 50 gram/kgBB/minggu