Anda di halaman 1dari 24

Pengantar Program

TTD Rematri

Sumber Slide: Orientasi Komponen Gizi Sekolah Sehat


Anemia pada remaja di Indonesia

Anemia pada remaja putra


dan putri usia 15-24 tahun

Riskesdas 2018 Riskesdas 2013


Apa itu anemia?
• Kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah
dari jumlah normal.

• Anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel


darah merah tidak dalam jumlah yang cukup

• Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang


memberikan warna merah darah. Protein ini
membantu sel-sel darah merah membawa oksigen
dari paru-paru ke seluruh tubuh

• Anemia diketahui melalui pemeriksaan kadar


Hemoblobin (Hb) dibawah 12 g/ dl pada wanita
tidak hamil yang berusia ≥ 15 tahun

Sumber gambar: https://www.galena.co.id


Dampak anemia bagi remaja

Penurunan kekebalan tubuh, Remaja putri yang anemia berisiko


konsentrasi, prestasi belajar, tumbuh menjadi ibu hamil yang anemia
kebugaran remaja dan
produktivitas.
Gejala anemia:
Kematian Ibu, bayi prematur,
5L (lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Siklus mata rantai
kurang gizi
Penyebab
anemia
• Kekurangan vitamin dan
mineral (zat besi, vitamin
B12, asam folat)
• Infeksi parasit
• Penyakit (Malaria,
Thalasemia)
Remaja putri dan anemia

Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Mencegah
Anemia

Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Program Pemberian TTD di Sekolah
• Program TTD rematri di sekolah dimulai sejak tahun 2016
• Perlu memastikan remaja minum TTD di sekolah setiap minggu
• setelah sarapan atau makan bersama
• Pendidikan gizi bagi remaja dan guru
• Melibatkan siswa (Kader Kesehatan Sekolah) untuk pencatatan dan
pelaporan dan menyebarkan pesan pentingnya minum TTD
• Puskesmas membuat kesepakatan dengan sekolah untuk suplai TTD
• Sekolah membuat pelaporan ke Puskesmas setiap triwulan
• Dinas Pendidikan dan Kemenag turut memantau sekolah/madrasah
dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan program TTD rematri
Mekanisme Pelaporan TTD Rematri
• Siswi mencatat TTD yang didapat di sekolah maupun diperoleh secara mandiri
melalui kartu suplementasi remaja putri

• Merekap jumlah TTD yang diterima dan diminum (angka 1) serta jumlah minggu
yang dilalui siswi sejak bersekolah ditempat tersebut atau memasuki usia 12 tahun
berdasarkan formulir pemantauan program TTD rematri

• Menghitung persentase jumlah tablet yang diterima terhadap jumlah minggu yang
dilalui dan persentase jumlah tablet yang diminum terhadap jumlah minggu yang
dilalui. Perhitungan ini dilakukan setiap 3 bulan (triwulan)

• Menentukan kategori persentase rematri menerima TTD dan persentase rematri


minum TTD terhadap seluruh remaja putri yang ada/terdaftar disekolah tersebut

• Laporan tahunan menggunakan laporan triwulan ke 4

Sumber: PMK no 14 tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi


Manajemen efek samping
• Siswa lapor pada guru PJ jika ada efek
samping
• Menangani efek samping
• Siswa beristirahat di UKS jika
tidak dapat meneruskan proses
belajar
• Guru memberikan saran pada
siswa untuk menghindari efek
samping
• Jika efek samping berat, guru
segera lapor ke Puskesmas dan
membawa siswa ke Puskesmas
• Koordinasi sekolah, Puskesmas
dan orangtua
Pemberian TTD
Rematri pada
masa pandemi
Covid-19
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Pencatatan dan pelaporan pemberian TTD rematri pada masa pandemi Covid-19

• Unduh Aplikasi CERIA di Playstore HP Android


• Rematri mencatat konsumsi TTD dalam Buku
Rapor Kesehatanku atau kartu suplementasi
gizi untuk remaja putri
• Sekolah menyampaikan hasil pemantauan
kepada Puskesmas, untuk selanjutnya
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan baik
kabupaten/kota dan provinsi melalui Sistem
Informasi Gizi Terpadu (SIGIZI Terpadu)

Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020, dengan revisi dari Direktorat Gizi Kemenkes
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Hasil Analisis Situasi
Program Gizi

Sumber: Hasil Analisis Situasi Unicef & JI Mei 2021


Hasil Analisis Situasi

Konteks
• Distribusi TTD Rematri terbentur pandemi.
Sebelumnya distribusi melalui sekolah
• Metode distribusi saat ini (pandemi): kunjungan
rumah per dusun oleh bidan, melalui posyandu
remaja, melalui kader posyandu, melalui guru
• Saat pandemi, cakupan TTD rematri beberapa
kabupaten dibawah 50%, namun ada yang mencapai
70%
Hasil Analisis Situasi
Inovasi & hal baik
• Leaflet pemantauan minum TTD berisi checklist dan pesan-pesan
(Puskesmas Minasa Upa, Makassar)/Form pemantauan minum (Puskesmas
Lau, Maros)/Kartu Kontrol (Puskesmas Taraweang, Pangkep)
• Pemberdayaan posyandu remaja dan kader remaja (Puskesmas Pallangga,
Gowa)
• Puskesmas melakukan pendataan dan pemetaan ulang sasaran remaja
putri di wilayah kerjanya (Puskesmas Karuwisi, Makassar)
• Memulai kerja sama dengan BKKBN yaitu melalui wadah Bina Keluarga
Remaja/BKR (Kab. Takalar)
• Gerakan Dukung Remaja Bebas Anemia berupa edukasi TTD (Puskesmas
Taraweang, Pangkep)
• MoU Dinkes, Disdik, Kemenag
Hasil Analisis Situasi
Gap & hal yang perlu ditingkatkan
• Beberapa kabupaten dan puskesmas masih mengalami kesulitan distribusi
TTD remaja putri selama pandemi
• Diperlukan kebijakan dan koordinasi lintas sektor penguatan program TTD
Rematri
• Rendahnya koordinasi UKS antara pihak sekolah dan Puskesmas
• Selain distribusi, aspek deteksi anemia dan edukasi juga perlu ditingkatkan
• Menjangkau anak tidak sekolah
• Memperbaiki pemahaman yang keliru di masyarakat (contoh: TTD yang
dinilai tidak sejalan dengan agama, TTD dilihat sebagai suplemen ibu hamil,
dll)
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai