TTD Rematri
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Mencegah
Anemia
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Program Pemberian TTD di Sekolah
• Program TTD rematri di sekolah dimulai sejak tahun 2016
• Perlu memastikan remaja minum TTD di sekolah setiap minggu
• setelah sarapan atau makan bersama
• Pendidikan gizi bagi remaja dan guru
• Melibatkan siswa (Kader Kesehatan Sekolah) untuk pencatatan dan
pelaporan dan menyebarkan pesan pentingnya minum TTD
• Puskesmas membuat kesepakatan dengan sekolah untuk suplai TTD
• Sekolah membuat pelaporan ke Puskesmas setiap triwulan
• Dinas Pendidikan dan Kemenag turut memantau sekolah/madrasah
dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan program TTD rematri
Mekanisme Pelaporan TTD Rematri
• Siswi mencatat TTD yang didapat di sekolah maupun diperoleh secara mandiri
melalui kartu suplementasi remaja putri
• Merekap jumlah TTD yang diterima dan diminum (angka 1) serta jumlah minggu
yang dilalui siswi sejak bersekolah ditempat tersebut atau memasuki usia 12 tahun
berdasarkan formulir pemantauan program TTD rematri
• Menghitung persentase jumlah tablet yang diterima terhadap jumlah minggu yang
dilalui dan persentase jumlah tablet yang diminum terhadap jumlah minggu yang
dilalui. Perhitungan ini dilakukan setiap 3 bulan (triwulan)
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020, dengan revisi dari Direktorat Gizi Kemenkes
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Sumber: Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri Pada Masa Pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI, 2020
Hasil Analisis Situasi
Program Gizi
Konteks
• Distribusi TTD Rematri terbentur pandemi.
Sebelumnya distribusi melalui sekolah
• Metode distribusi saat ini (pandemi): kunjungan
rumah per dusun oleh bidan, melalui posyandu
remaja, melalui kader posyandu, melalui guru
• Saat pandemi, cakupan TTD rematri beberapa
kabupaten dibawah 50%, namun ada yang mencapai
70%
Hasil Analisis Situasi
Inovasi & hal baik
• Leaflet pemantauan minum TTD berisi checklist dan pesan-pesan
(Puskesmas Minasa Upa, Makassar)/Form pemantauan minum (Puskesmas
Lau, Maros)/Kartu Kontrol (Puskesmas Taraweang, Pangkep)
• Pemberdayaan posyandu remaja dan kader remaja (Puskesmas Pallangga,
Gowa)
• Puskesmas melakukan pendataan dan pemetaan ulang sasaran remaja
putri di wilayah kerjanya (Puskesmas Karuwisi, Makassar)
• Memulai kerja sama dengan BKKBN yaitu melalui wadah Bina Keluarga
Remaja/BKR (Kab. Takalar)
• Gerakan Dukung Remaja Bebas Anemia berupa edukasi TTD (Puskesmas
Taraweang, Pangkep)
• MoU Dinkes, Disdik, Kemenag
Hasil Analisis Situasi
Gap & hal yang perlu ditingkatkan
• Beberapa kabupaten dan puskesmas masih mengalami kesulitan distribusi
TTD remaja putri selama pandemi
• Diperlukan kebijakan dan koordinasi lintas sektor penguatan program TTD
Rematri
• Rendahnya koordinasi UKS antara pihak sekolah dan Puskesmas
• Selain distribusi, aspek deteksi anemia dan edukasi juga perlu ditingkatkan
• Menjangkau anak tidak sekolah
• Memperbaiki pemahaman yang keliru di masyarakat (contoh: TTD yang
dinilai tidak sejalan dengan agama, TTD dilihat sebagai suplemen ibu hamil,
dll)
Terima
Kasih