Anda di halaman 1dari 21

Proposal Inovasi

Pemerintah Kabupaten Garut

Inisiator : Yeti Heryati, SKM, MKM


Judul : Diar Cahdiar, Drs, M.Si
Gambar : Dandan Ismail, ST

SKPD Inisiator Dinas Kesehatan Kabupaten Garut

1
2

DESAIN INOVASI

I. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)


merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat penentu
Angka Harapan hidup (AHH). Kabupaten Garut termasuk salah satu dari 10
Kabupaten penyumbang AKI tertinggi di Jawa Barat . Hal ini disebabkan
karena masih tingginya AKI dan AKB dengan kasus kematian ibu
sebanyak 37 kasus (2013), 45 kasus (2014) dan sebanyak 45 kasus
(2015). Sedangkan kasus kematian bayi sebanyak 190 kasus (2013), 217
kasus (2014) dan 278 kasus (2015), dengan penyebab kematian bayi
karena berat bayi lahir rendah (BBLR): tahun 2012; 52%, 2013; 54,7% dan
tahun 2014; 36,9%. Salah satu penyebab masih tingginya angka kematian
ibu melahirkan (AKI) sampai saat ini adalah karena masih tingginya kasus
pendarahan saat persalinan.

Permasalahan kesehatan yang ditunjukkan dengan tingginya AKI dan


AKB merupakan dampak dari masalah kesehatan sebelumnya, mulai dari
masa janin, bayi, balita, anak usia pra sekolah, anak usia sekolah dan
remaja. Melalui pendekatan siklus hidup (life cycle) sebagai salah satu
kebijakan operasional mengatasi masalah mendasar yang berdampak pada
kesehatan selanjutnya.

Tingginya resiko kematian akibat pendarahan masa persalinan dan


pasca persalinan pada Ibu melahirkan akan berdampak fatal apabila terjadi
pada ibu yang mengidap anemia, sebab wanita yang anemia tidak dapat
mentolelir kehilangan darah. Sebagai langkah preventif untuk menghindari
terjadinya kasus seperti itu diperlukan upaya intervesi agar kondisinya
sehat dan tidak mengalami kekurangan darah sewaktu melahirkan.
3

Intervensi yang dilakukan adalah dengan mendeteksi sedini mungkin


pada remaja putri usia 16-19 tahun sebagai calon ibu di Kabupaten Garut
untuk mencegah Anemia, karena akibat jangka panjang dari anemia pada
remaja putri adalah apabila dikemudian hari semasa kehamilannya nanti,
maka tidak akan mampu memenuhi kebutuhan zat-zat gizi bagi dirinya dan
juga janin dalam kandungannya. Selain itu, risiko lainnya dari defisiensi fe
jangka panjang adalah kematian maternal, prematuritas, berat badan bayi
lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat.

Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin remaja putri putri usia 16-19


tahun (Hb rematri) setingkat SMA di Kabupaten Garut pada bulan
November tahun 2014, diketahui sebesar 48,1% anemia. Oleh karena itu,
upaya yang dilakukan menitikberatkan pada usaha pemecahan masalah di
setiap siklusnya sehingga intervensinya akan fokus.

Dalam rangka menyiapkan kualitas sumber daya manusia di masa


yang akan datang, dimana proporsi penduduk diperkirakan sekitar 18,3%
adalah kelompok usia remaja, maka diperlukan juga intervensi pelayanan
kesehatan terhadap calon ibu yang berkualitas sehingga akan berdampak
positif terhadap penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB).

II. Inisiatif dan Inovasi

Inisiatif untuk mengatasi permasalah Anemia di Kabupaten Garut


diperlukan sebuah terobosan dimana Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
harus “Jemput bola” kepada remaja putri usia 16-19 tahun dengan
mendatangi sekolah – sekolah untuk melakukan pemeriksaan Hb darah,
sehingga diketahui data akurat remaja putri usia 16-19 tahun yang
Anemia. Inisiatif untuk mengintervensi permasalahan tersebut, Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut Menginisisasi sebuah Inovasi Pelayanan
kesehatan untuk remaja putri usia 16-19 tahun, yaitu melalui GebetAn
4

(Gerakan Membebaskan Garut dari Anemia) dengan sasaran pada remaja


putri usia 16-19 tahun.

III. Tujuan GebetAn

1. Meningkatan kadar haemoglobin (Hb) remaja putri sebagai calon ibu


yang perlu dipersiapkan kondisi kesehatannya.
2. Meningkatkan kualitas kelangsungan hidup remaja putri dalam jangka
menengah.
3. Memberikan kontribusi positif dalam jangka panjang terhadap
peningkatan status kesehatan ibu yang berisiko terhadap kasus
kematian ibu dan bayi.

IV. Manfaat GebetAn

1. Kegiatan GebetAn pada remaja putri usia 16-19 tahun di Kabupaten


Garut, menjadi upaya nyata untuk meningkatkan kesehatan remaja putri
sebagai calon ibu.
2. Secara jangka pendek terwujudnya remaja putri tanpa anemia

V. Pelaksanaan GebetAn (Gerakan Membebaskan Garut Dari Anemia )


1. Strategi
Inovasi GebetAn menurut strategi dan rencana aksi sebagai berikut :

a. Identifikasi Masalah
Langkah awal dalam merealisasikan rencana aksi adalah melakukan
diskusi kelompok focus dengan Stakeholder untuk mengidentifikasi
permasalahan kesehatan dan solusinya, salah satu permasalah yang
muncul berdasarkan kekinian dan kedisinian adalah Anemia.
b. Koordinaasi informal
5

Melaksanakan FGD di internal untuk menentukan langkah-langkah


selanjutnya dan disampaikan kepada pejabat penting di Dinas
Kesehatan dan Kepala Puskesmas di Kabupaten Garut, untuk meminta
saran dari para pemangku kepentingan terkait cara, fasilitasi dan
partisipasi stakeholder.
c. Kesepahaman bersama antar sektor
Mengadakan perjanjian kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan
membangun komitmen di lingkungan Internal Dinas Kesehatan (melalui
UPTD Puskesmas dan Labkesda) sebagai pihak yg melaksanakan
pengambilan sampel darah dan pemeriksaan Hb Rematri pada siswi
Kelas XII pada SLTA sederajat. Menentukan Lokasi dan Jadwal
pelaksanaan, UPTD Labkesda membuat dan menyampaikan dokumen
laporan analisa hasil kegiatan kepada Seksi Kesehatan Anak & Lansia.

2. Sumberdaya

Untuk melaksanakan GebetAn Pemerintah Daerah Kabupaten Garut melalui


Dinas Kesehatan menyediakan dana guna mendukung inisiatif ini :
 Tahun 2014 sebesar Rp.43.800.000,-
Selain Sumberdaya anggaran di atas yang mendukung proses inovasi
GebetAn, juga melibatkan sumber daya lain meliputi :

 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Garut


 Sekretariat Daerah Kabupaten Garut
 Dinas Kesehatan
 Dinas Pendidikan
 Dinas Komunikasi dan Informatika
 Kepala Puskesmas di Kabupaten Garut
 Kepala Sekolah di 7 wilayah sampling
 Tokoh Masyarakat
 Tokoh Agama
6

 Media
Semua sumber daya yang disebutkan di atas berperan aktif dalam
mendukung dan mendorong pelaksanaan inisiatif GebetAn, Komitmen ini
ditingkatkan melalui serangkaian diskusi melalui FGD dan diskusi internal.

3. Pelaksanaan Dan Hasil Pemeriksaan Hb

Pemeriksaan kadar Hb pada siswi SLTA (Sederajat)/remaja putri

kelas XII Kabupaten Garut dilaksanakan dari tanggal 30 November 2015

sampai dengan 17 Desember 2015. Metode yang digunakan yaitu dengan

metode Cyanmeth. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut.

a. Jumlah Responden

Jumlah responden yang dijadikan sampel pada pemeriksaan Hb ini

sebanyak 2.410 siswi, yang tersebar di 37 sekolah SMA/MA/SMK, 7

wilayah Puskesmas, dan 7 wilayah Kecamatan di Kabupaten Garut.

b. Umur Responden

Umur responden yang dijadikan sampel pada pemeriksaan Hb ini,

yang paling muda 16 tahun dan paling tua 19 tahun, adapun rata-rata

terbanyak umur responden adalah 17 tahun (55,7%).

c. Hasil Pemeriksaan Hb

Dari hasil pemeriksaan Hb pada tahun 2015 terhadap 2410 siswi

dapat dilihat adanya penurunan pengidap anemia sebesar 12,6 %,

sebelumnya pada tahun 2014 siswi yang anemic sebanyak 48,1 % dan pada

tahun 2015 menjadi 35,5 %.


7

4. Sistem untuk memantau dan mengevaluasi

Agar lebih memahami pelaksanaan inisiatif untuk memantau dan


mengevaluasi kemajuan yang dicapai secara teratur maka Dinas
Kesehatan bersama Puskesmas melakukan evaluasi secara berjenjang
selama 1 bulan 1 kali.
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan :
1. Dinas Kesehatan dan Puskesmas memantau pekembangan kesehatan
Siswi melalui laporan tiap bulan dari sekolah ke puskesmas yang
menjadi wilayah kerja
2. Menggunakan Buku Register Penjaringan;
3. Observasi langsung setiap 3 bulan sekali.

5. Kendala Utama

Kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan inovasi GebetAn adalah


gaya hidup para remaja putri remaja usia 16-19 di Kabupaten Garut,
terutama pola makan yang terbawa oleh kebiasaan masa kini cenderung ke
Junk Food, Fast Food dan jajanan yang tidak sehat.
Kurangnya kesadaran dan pengetahuan remaja dan orang tua
menyebabkan kebiasaan-kebiasaan ini tidak terkendali dan memerlukan
inisiatif baru dari Kesehatan lingkungan untuk memberikan sosialisasi
untuk mengurangi kebiasaan tersebut.
Adanya asumsi yang berkembang di kalangan remaja bahwa kurus/langsing
itu identik dengan sehat dan cantik, sehingga mengabaikan asupan gizi dan
makanan yang diperlukan oleh tubuh

6. Dampak dan Keberlanjutan


8

 Dampak Terhadap kualitas Pelayanan


Meningkatnya pemeriksaan Hb di Puskesmas dan Pemberian Tablet
Tambah darah pada remaja putri dan pra nikah bagi pasangan yang
akan menikah pada tahun 2015.
 Dampak Terhadap akses Ke Pelayanan Kesehatan
Kerjasama dan pemberdayaan Upaya Kesehatan Sekolah lebih optimal
sehingga memudahkan identifikasi dan penanganan gejala penyakit
khususnya anemia pada remaja putri sehingga diharapkan dapat lebih
mempersiapkan diri untuk menjadi calon ibu.

 Dampak Terhadap Publik


Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan pentingnya
penanganan Anemia terutama keluarga, ibu hamil dan remaja putri.
Melahirkan kelompok komunitas siswi di sekolah yang fokus dan peduli
terhadap anemia.

7. Keberlanjutan dan Replikasi

Untuk memastikan agar program GebetAn di Kabupaten Garut berjalan

secara berkelanjutan maka langkah-langkah ini telah diambil :

 Program kegiatan yang berlanjut pada tahun 2016 pada Rencana

Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang akan dilaksanakan

pada 10 lokus dengan sasaran Usia Remaja Awal (kelas X smp);

 Alokasi anggaran dari Pemerintah Kabupaten Garut mendukung

program GebetAn dalam mata anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten

Garut tahun 2016 sebesar Rp. 50. 380. 000.-


9

 Buku monitoring dan Evaluasi (Rekam medis Remaja Putri)

didistribusikan secara menyeluruh.

8. Pembelajaran yang dipetik

Inisiatif ini berhasil berkat adanya komitmen dari pemerintah daerah dan
semua stake holder yang terkait. Tanpa adanya kerjasama dan koordinasi
yang baik tentu program ini tidak akan berjalan dan diterima dengan baik
oleh para remaja putri usia 16 – 19 tahun selaku sasaran utama program
ini.
Komitmen untuk membebaskan remaja putri dari anemia oleh internal
sekolah melalui Partisipasi para siswa yang tergabung dalam kegiatan
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai Kader Kesehatan Remaja (KKR)
di garis depan memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap
berhasilnya program GebetAn ini.
10

LAMPIRAN TABEL

Tabel 1
Umur Responden

No Umur Frequency Percent Cumulative Percent


1 16 645 26.8 26.8
2 17 1342 55.7 82.4
3 18 413 17.1 99.6
4 19 10 0.4 100.0
Total 2410 100.0
(Sumber : Hasil Kegiatan GebetAn Dinas Kesehatan tahun 2015)

Tabel 2
Hasil Pemeriksaan Hb

No Nilai Hb (gr%) Frequency Percent Cumulative Percent


1. 3.0 1 .0 .0
2. 6.0 7 .3 .3
3. 7.0 8 .3 .7
4. 8.0 46 1.9 2.6
5. 9.0 99 4.1 6.7
6. 10.0 266 11.0 17.7
7. 11.0 428 17.8 35.5
8. 12.0 520 21.6 57.1
9. 13.0 452 18.8 75.8
10. 14.0 332 13.8 89.6
11. 15.0 192 8.0 97.6
12. 16.0 59 2.4 100.0
Total 2410 100.0
11

(Sumber : Hasil Kegiatan GebetAn Dinas Kesehatan tahun 2015)

Tabel 3
Kategori Hb Berdasarkan Umur

Kategori Nilai HB
No Umur (Tahun) Total
Di Bawah Nilai Normal Normal
1 16 230 415 645
35.7% 64.3% 100.0%
2 17 475 867 1342
35.4% 64.6% 100.0%
3 18 147 266 413
35.6% 64.4% 100.0%
4 19 3 7 10
30.0% 70.0% 100.0%
855 1555 2410
Total
35.5% 64.5% 100.0%
(Sumber : Hasil Kegiatan GebetAn Dinas Kesehatan tahun 2015)

Tabel 4
Kategori Hb Berdasarkan Sekolah
Kategori Nilai HB
No Nama Sekolah Total
Di Bawah Nilai Normal Normal
1 MA AL HIDAYAH 20 6 26
76.9% 23.1% 100.0%
2 MA AL ITIHAD 2 16 18
11.1% 88.9% 100.0%
3 MA AL QONAAH 9 59 68
13.2% 86.8% 100.0%
4 MA MUHAMMADIYAH 10 0 10
100.0% .0% 100.0%
5 MA MUHAMMADIYAH CISAAT 8 26 34
23.5% 76.5% 100.0%
6 MA PERSIS BENTAR 9 40 49
18.4% 81.6% 100.0%
7 MA PERSIS CIBATU 10 13 23
43.5% 56.5% 100.0%
8 MA SUNAN RAHMAT 16 5 21
76.2% 23.8% 100.0%
12

9 MA YPI PULOSARI 4 12 16
25.0% 75.0% 100.0%
10 MAN CIBATU 119 167 286
41.6% 58.4% 100.0%
11 SMA AL FATAH 3 8 11
27.3% 72.7% 100.0%
12 SMA AL HIKMAH 18 29 47
38.3% 61.7% 100.0%
13 SMA ALMADINA CIBUNAR 8 10 18
44.4% 55.6% 100.0%
14 SMA MA'ARIF 4 8 12
33.3% 66.7% 100.0%
15 SMA PGRI 15 34 49
30.6% 69.4% 100.0%
16 SMA SETIA BAKTI 3 6 9
33.3% 66.7% 100.0%
17 SMA YPI PULOSARI 15 26 41
36.6% 63.4% 100.0%
18 SMAN 13 GARUT 16 101 117
13.7% 86.3% 100.0%
19 SMAN 22 GARUT 33 53 86
38.4% 61.6% 100.0%
20 SMAN 3 GARUT 157 239 396
39.6% 60.4% 100.0%
21 SMAN 4 GARUT 25 81 106
23.6% 76.4% 100.0%
22 SMAN 8 GARUT 40 70 110
36.4% 63.6% 100.0%
23 SMK 1 JULI 0 7 7
.0% 100.0% 100.0%
24 SMK AL QUDSI 9 35 44
20.5% 79.5% 100.0%
25 SMK ARRAHMAN 13 44 57
22.8% 77.2% 100.0%
26 SMK BKL 48 89 137
35.0% 65.0% 100.0%
27 SMK BMI 1 7 8
12.5% 87.5% 100.0%
28 SMK IKA KARTIKA 4 10 14
28.6% 71.4% 100.0%
29 SMK MUHAMMADIYAH 5 17 22
22.7% 77.3% 100.0%
30 SMK MUHAMMADIYAH GUNTUR 83 31 114
72.8% 27.2% 100.0%
31 SMK PBI 17 4 21
81.0% 19.0% 100.0%
32 SMK SANTANA 2 52 140 192
27.1% 72.9% 100.0%
33 SMK SETIA BAKTI 4 6 10
40.0% 60.0% 100.0%
34 SMK TARBIYATUL AULAD 0 8 8
.0% 100.0% 100.0%
35 SMK YAPINDA NURUL HUDA 6 0 6
13

100.0% .0% 100.0%


36 SMKN 10 GARUT 19 64 83
22.9% 77.1% 100.0%
37 SMKN 6 GARUT 50 84 134
37.3% 62.7% 100.0%
Total 855 1555 2410
35.5% 64.5% 100.0%
(Sumber : Hasil Kegiatan GebetAn Dinas Kesehatan tahun 2015)

Tabel 4
Kategori Hb Berdasarkan Wilayah Puskesmas

Kategori Nilai HB
No Wilayah Puskesmas Total
Di Bawah Nilai Normal Normal
1 CISOMPET 39 53 92
42.4% 57.6% 100.0%
2 DTP CIBATU 388 667 1055
36.8% 63.2% 100.0%
3 DTP CIKAJANG 37 178 215
17.2% 82.8% 100.0%
4 DTP CILAWU 66 146 212
31.1% 68.9% 100.0%
5 DTP LIMBANGAN 189 335 524
36.1% 63.9% 100.0%
6 GUNTUR 102 71 173
59.0% 41.0% 100.0%
7 KADUNGORA 34 105 139
24.5% 75.5% 100.0%
Total 855 1555 2410
35.5% 64.5% 100.0%
(Sumber : Hasil Kegiatan GebetAn Dinas Kesehatan tahun 2015)

Tabel 5
Kategori Hb Berdasarkan Wilayah Kecamatan

Kategori Nilai HB Total


No Wilayah Kecamatan
Di Bawah Nilai Normal Normal
1 CIBATU 388 667 1055
36.8% 63.2% 100.0%
2 CIKAJANG 37 178 215
17.2% 82.8% 100.0%
3 CILAWU 66 146 212
31.1% 68.9% 100.0%
4 CISOMPET 39 53 92
42.4% 57.6% 100.0%
14

5 GARUT KOTA 102 71 173


59.0% 41.0% 100.0%
6 KADUNGORA 34 105 139
24.5% 75.5% 100.0%
7 LIMBANGAN 189 335 524
36.1% 63.9% 100.0%
Total 855 1555 2410
35.5% 64.5% 100.0%
(Sumber : Hasil Kegiatan GebetAn Dinas Kesehatan tahun 2015)

LAMPIRAN GAMBAR
15
16
17
18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai