Anda di halaman 1dari 24

Stunting

Peran REMAJA dalam pencegahan


STUNTING
Mengapa Stunting penting?
Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak
terganggu, ditandai dengan tubuh pendek yang disebabkan
oleh kekurangan gizi kronis.
Balita stunting pada umumnya rentan terhadap penyakit,
mempunyai kecerdasan yang di bawah normal serta
produktivitasnya rendah.
Yang dimaksud kekurangan gizi kronis di sini, yakni kondisi
kekurangan gizi yang berlangsung lama, dari janin yang
masih ada di dalam rahim sampai bayi usia 24 bulan.
Kondisi ini menyebabkan tumbuh kembang anak tidak
berlangsung secara optimal.
Grafik
pemantauan
BB menurut
Umur
Grafik
Tinggi
Badan
menurut
Umur
Grafik
BB
menurut
Tinggi
Badan
Kategori
dan
ambang
batas
status gizi
anak
Berat badan Tinggi badan
kurang gizi jangka kurang gizi jangka
pendek Panjang

Penurunan fungsi
Berkembang pesat pada kognitif
2 tahun pertama (kecerdasan)

Penurunan sistem
kekebalan tubuh

Bonus Demografi Indonesia diprediksi


pada tahun 2030-2040 (usia produktif > non-produktif) Bonus Demografi
Berkah? ><Bencana?
Kesempatan Indeks
menyiapkan SDM Pembangunan
Berkualitas Manusia
Menanggulangi dan mencegah kejadian
Bayi mati, Balita stunting, Remaja Anemia meningkat
Konsepsi
Optimalisasi Gizi sesuai
Siklus Kehidupan
Dewasa Neonatus

Jalur hijau ketika stunting dapat dicegah


oleh intervensi (perbaikan pola makan, mencegah
infeksi, dsb).

Jalur kuning ketika beberapa catch-up Pubertas 6 bulan


pertumbuhan linear (TB) dapat terjadi, meskipun
efek pada komponen lain dari stunting (misalnya
kognisi dan fungsi kekebalan tubuh) masih belum
jelas.
Usia
Jalur merah menunjukkan periode ketika sekolah
2 tahun
sindrom stunting tidak responsif terhadap
intervensi.
Prendergast, 2014
Dimana posisi kita?

Remaja & Kehamila Menyusui Makan


Planning n (0-6 bulan) (6-24 bulan)

Wanita Usia Subur (WUS)


Pola Makan Wanita Usia Subur
Standar Isi Piringku Realita
Rahmannia S, et al. 2019

17%
74%

50%
Messages: 17%
• Tingkatkan konsumsi 33%
9%
sayur dan buah
(meningkatkan asupan
vitamin & mineral)
Makanan pokok Makanan pokok
• Kurangi makanan Lauk-pauk Lauk-pauk
pokok, hindari Sayuran & Buah-buahan Sayuran & Buah-buahan
menjadikan nasi
sebagai “alas menu”
Semakin bervariasi, maka kecukupan vitamin & mineral
semakin terpenuhi
Proporsi wanita yang mengalami
kekurangan asupan vitamin & mineral
Zinc 50

Faktanya… 50
Iron

Calcium 50

Vit A 78
Resiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah
Vit B12 46
(BBLR) dan prematur terjadi pada:
• Wanita yang sebelum kehamilan mengalami Folate 47
malnutrisi
• Jarak persalinan yang terlalu dekat (di bawah 18 Niacin 24
bulan) Riboflavin 36
• Kehamilan saat usia remaja (Indonesia: 7% 15-19
tahun memiliki anak pertama) Thiamin 28
0 25 50 75 100
Arimond et al. (2010) & Rahmannia S, et al (2019).
Meningkatkan Peran Remaja Untuk
Pencegahan Stunting

"Stunting adalah sebuah siklus. Jika calon


ibu punya asupan gizi kurang sejak remaja,
Ia berisiko punya anak kurang gizi dan si
anak akan mencontoh pola makan ibunya
dan siklus tersebut akan terus berlanjut".

Pic: conwaymedicalcenter.com
Meningkatkan Peran Remaja Untuk
Pencegahan Stunting

Salah satu kelompok yang patut dan tepat


disasar agar berperan dalam pencegahan
stunting adalah  remaja. 

Remaja merupakan kelompok potensial yang


bisa dilibatkan dalam program pencegahan
stunting.

Pic: conwaymedicalcenter.com
Kesehatan Remaja
Remaja adalah calon orang tua di masa
yang akan datang.
Mereka-mereka itulah yang nantinya
mempunyai peran besar dalam
mewujudkan generasi-generasi berkualitas
dimasa yang akan datang.
Upaya yang paling tepat guna pencegahan
stunting diawali dari mereka sendiri, yakni
kaum remaja.

Pic: conwaymedicalcenter.com
Meningkatkan Peran Remaja Untuk
Pencegahan Stunting

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk


meningkatkan pengetahuan remaja agar dapat berperan
dalam upaya pencegahan stunting, dan menurunkan
kasus stunting di masa yang akan datang, antara lain:

1. Perencanaan keluarga
2. Pengasuhan 1000 HPK
3. Pengetahuan tentang 4 Pilar Gizi Seimbang

Pic: conwaymedicalcenter.com
Kesehatan Remaja

Yang tidak kalah penting


adalah perencanaan keluarga.
Ada beberapa hal yang perlu direncanakan
oleh remaja sebelum masuk kejenjang
pernikahan, antara lain: usia ideal menikah
(21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun
bagi laki-laki), sehat baik jasmani maupun
rohani, kesiapan mental, juga kesiapan
finansial/ekonomi.

Pic: conwaymedicalcenter.com
Kesehatan Remaja
Kurangnya pengetahuan remaja sebagai
calon orang tua tentang pengasuhan 1000
Hari Pertama Kehidupan (HPK) dapat
meningkatkan risiko anak yang dilahirkan
kelak mengalami gangguan pertumbuhan
hingga stunting.

Pic: conwaymedicalcenter.com
Kesehatan Remaja
Mendasari hal tersebut, sangat perlu bagi
remaja untuk mendapatkan pendidikan
parenting juga pemahaman kesehatan serta
pemahaman akan pentingnya
penerapan makan dengan memperhatikan
dan memahami 4 Pilar Gizi Seimbang.

Pic: conwaymedicalcenter.com
4 PILAR
Gizi Seimbang
Konsumsi Makanan Dengan Beraneka
Ragam
Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua
jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Oleh karenanya, kita harus mengombinasikan makanan yang


mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin
dan mineral (dari sayur dan buah).

Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi:

Karbohidrat (nasi, jagung, ubi, singkong): 3-4 porsi per hari


Sayur: 3-4 porsi per hari
Buah: 2-3 porsi per hari
Lauk pauk (ikan, ayam, daging, telur, udang, tempe, tahu): 2-4
porsi per hari
Air mineral: sekitar 2,5 liter per hari
Pola Hidup Aktif dan Berolahraga
Aktivitas fisik merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan
antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi
dalam tubuh.

Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar sistem metabolisme di


dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi.

Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat


gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.
Menerapkan Pola Hidup Bersih
dan Sehat
Hal ini bertujuan untuk menghindari agar tidak terpapar penyakit. Sebagian
besar penyakit disebabkan oleh gaya hidup yang tidak bersih dan sehat,
seperti jarang mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, sebelum dan
setelah makan, atau setelah dari kamar mandi.

Oleh karenanya biasakan untuk menjalankan kunci dari perilaku hidup


bersih dan sehat berikut:
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai
kuman penyakit.
Selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan
kuman dan virus penyebab penyakit.
Selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.
Menjaga Berat Badan Ideal

Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi


keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan
yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badan atau
dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT).
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai