Anda di halaman 1dari 31

Peran Perawat

dalam Stunting
pada Balita

Martina Mutiara Dewi, SKep,Ners,M.Kep,Sp.Kep.A.


Outline
Latar 02 Definisi
01 Belakang
Prevalensi
Stunting Faktor Ciri-ciri
03 di 04 Risiko 05 Stunting
Indonesia Stunting

Akibat Strategi Peran Perawat


06 04
07 dalam
05 Stunting Pencegahan 0708 Pencegahan
Stunting
Stunting
Latar
Belakang

- Di dunia, 1 dari 5 anak usia dibawah 5 th mengalami stunting


- 150 jt anak usia dibawah 5 tahun di dunia mengalami stunting,
55 % di Asia

- Peringkat stunting di Indonesia ke 17 dunia dari 117 negara


(Huriah,Nurjannah;2020) dan peringkat ke-3 di Asia Tenggara
(Komalasari, et al, 2020).

-Survei Status Gizi Indonesia oleh Kemenkes, prevalensi stunting


pada balita tercatat sebesar 27,76%, 28 per 100 balita alami stunting

- Persepsi yang salah di masyarakat terkait tinggi badan adalah


Definisi
Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode
1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak
berusia 23 bulan (Kemenkes, 2019)
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi
badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya
(Pranata et al; 2023)

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh


multifaktorial dan terjadi secara silang generasi ( Budiastutik,
Nugraheni; 2018)
Prevalensi Stunting di Indonesia

Prevalensi Stunting di Indonesia


2007; Prevalensi; 2013; Prevalensi;
36.80% 2010; Prevalensi; 37.20%
35.60%

2018; Prevalensi;
30.80%
Prevalensi
Prevalensi
Prevalensi
Prevalensi
Prevalensi

Prevalensi; 0.00%

Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia


Faktor yang berpengaruh
Faktor Orang Faktor
Tua Faktor Anak Lingkungan

1. Status Nutrisi 1. Nutrisi 1. Sumber Air


Maternal 1000 2. Penyakit 2. Kebersihan
HPK Infeksi lingkungan
2. Status sosial 3. Weaning ASI 3. Pengaruh lingkungan
ekonomi keluarga < 6 bln terhadap
3. Pendidikan Ibu perkembangan janin
4. TB Ibu/Postur OT
Faktor Risiko Stunting
Status
sosial
ekonomi
Gender BBLR

Usia ASI
anak Inklusi

Stunting
Faktor
komunitas/ Melahirkan
masy lama

Defisiensi
Persalinan
makro &
prematur
mikro
Pendidikan
Ibu
Kerangka Konsep Penyebab & Pencegahan
Stunting

Ekonomi
Ciri-ciri anak Stunting
Daya tahan tubuh
<
Tubuh Nutrisi < daya tahan Perkembangan
pendek tubuh lemah
Kognitif terganggu
Tulang tidak
tumbuh optimal Nutrisi < anak kurang
cerdas

Postur tubuh < ideal


Postur cenderung
pendek
Akibat Stunting
Efek Penurunan
jangka kemampuan
Pendek kognitif
Pendidika
n Kualitas <
maksimal

Penurunan kemampuan
belajar
Akibat Stunting
Efek
jangka Perawakan
Panjang Dewasa Pendek

Kualitas <
Pendidika
maksimal
n
Stunting dapat menjadi faktor
predisposisi terjadinya penyakit
kronis pada usia dewasa Ekonomi Sumber daya <
Langkah Pencegahan Stunting
1. Terapkan pola hidup bersih & sehat
2. Penuhi kebutuhan gizi sejak hamil
3. Beri ASI eksklusif pada bayi sd bayi usia 6 bulan
4. Dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat
5. . Pastikan anak mendapatkan gizi yang baik &
cukup (Protein hewani, kacang-kacangan, makanan
pokok + telur)
Langkah pencegahan Stunting...

6. Waspada anemia pada calon ibu (ibu


anemia risiko anak stunting 3,2X)
7. Pantau perkembangan anak secara rutin
(TB, BB, LK, perkembangan kognitif &
motorik)
Intervensi Gizi Spesifik Percepatan Pencegahan
Stunting
Intervensi Gizi Sensitif Percepatan Pencegahan
Stunting
Kelompok Intervensi Jenis Intervensi
1. Peningkatan penyediaan • Penyediaan akses air bersih dan air
air bersih dan sanitasi minum
• Penyediaan akses sanitasi yang layak
2. Peningkatan akses dan • Penyediaan akses Jaminan
kualitas pelayanan gizi Kesehatan, seperti Jaminan Kesehatan
dan kesehatan Nasional (JKN)
• Penyediaan akses kepada layanan
kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)
• Penyediaan akses bantuan tunai
bersyarat untuk keluarga kurang mampu,
seperti Program Keluarga Harapan (PKH)
Intervensi Gizi Sensitif Percepatan Pencegahan
Stunting
Kelompok Intervensi Jenis Intervensi
3. Peningkatan kesadaran, • Penyebarluasan informasi mengenai
komitmen, dan praktik gizi dan kesehatan melalui berbagai
pengasuhan dan gizi ibu media
dan anak • Penyediaan konseling perubahan
perilaku antar pribadi
• Penyediaan konseling pengasuhan
untuk orang tua
• Penyediaan akses pendidikan anak usia
dini, promosi stimulasi anak usia dini,
dan pemantauan tumbuhkembang anak
• Penyediaan konseling kesehatan
reproduksi untuk remaja
• Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
Intervensi Gizi Sensitif...
Kelompok Intervensi Jenis Intervensi
4. Peningkatan akses • Penyediaan akses bantuan pangan
pangan bergizi untuk keluarga kurang mampu, seperti
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
• Pengembangan pertanian dan
peternakan untuk memenuhi kebutuhan
pangan dan gizi di rumah tangga, seperti
program Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL)
• Fortifikasi bahan pangan utama,
misalnya garam, tepung terigu, dan
minyak goreng
• Penguatan regulasi mengenai label dan
iklan pangan
5 Pilar Percepatan Pencegahan Stunting

Pemantau
Ketahanan an &
Pangan & Evaluasi
Konvergensi Gizi
Program
Pusat, Daerah
Kampanye & Desa
Nasional &
Komunikasi
Komitmen &Perubahan
Visi Perilaku
Kepemimpinan
Nasional &
Penanganan Stunting
Gizi

Perekonomian Pendkesmasy

Deteksi Penyakit
Menular
Kendala dalam Percepatan Pencegahan Stunting

1. Belum efektifnya program-program pencegahan stunting.


2. Belum optimalnya koordinasi penyelenggaraan intervensi gizi
spesifik dan sensitif di semua tingkatan terkait dengan perencanaan
dan penganggaran, penyelenggaraan, dan pemantauan dan evaluasi.
3. Belum efektif dan efisiennya pengalokasian dan pemanfaatan
sumber daya dan sumber dana.
4. Keterbatasan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan program.
5. Masih minimnya advokasi, kampanye, dan diseminasi terkait
stunting, dan berbagai upaya pencegahannya.
Peran Perawat dalam Stunting

• Pendidik
Preventiv • Komunikator
• Fasilitator

• Pendidik
Promotif • Konselor
• Motivator
Simpulan
● Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi
gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita)
akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama
pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari
janin hingga anak berusia 23 bulan
● Pencegahan dan penanganan stunting menjadi tanggung jawab
semua pihak dan bersifat multifaktorial
● Peran keluarga sangat penting, dapat memberikan dukungan
emosional, dukungan informasi dan dukungan instrumental
yang baik kepada ibu, demi terciptanya perilaku kesehatan
dalam mencegah stunting
“Generasi cerdas dan berkualitas tidak
terbentuk dari generasi stunting.”
—Someone ---
Balita sehat,
masa depan
generasi
gemilang
Menuju Indonesia Sehat 2030
Daftar Referensi
● Ali, Z., Saaka, M., Adams, A.-G., Kamwininaang, S. K., & Abizari, A.-R. (2017). The effect of maternal and child
factors on stunting, wasting and underweight among preschool children in Northern Ghana. BMC Nutrition, 3(1), 31.
https://doi.org/10.1186/s40795-017-0154-2
● Budiastutik, I., & Nugraheni, A. (2018). Determinants of Stunting in Indonesia: A Review Article. International
Journal Of Healtcare Research, 1(1), 2620–5580.
● Huriah, T., & Nurjannah, N. (2020). Risk factors of stunting in developing countries: A scoping review. Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(F), 155–160. https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.4466
● Kartinawati, K. T., Pradnyawati, L. G., & Dwipayana, I. M. E. (2022). Early Detection of Children’S Development on
Stunting Toddlers. Jurnal Kedokteran, 7(2), 57. https://doi.org/10.36679/kedokteran.v7i2.521
● Komalasari, K., Supriati, E., Sanjaya, R., & Ifayanti, H. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada
Balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2), 51–56. https://doi.org/10.47679/makein.202010
● Pranata, I. W., Yuniawati, R. A., Robbika, N. A., Permadi, G. H., Anwar, M. N., Putri, R. A. D. E., Wusqo, H. U.,
Arsyie, S. S., Novel, N., & Fransisca, S. M. (2022). Prevention of Stunting through Improving Maternal Parenting and
Early Detection of Pregnancy Risk Factors. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari, 1(9), 1025–1034.
https://doi.org/10.55927/jpmb.v1i9.1977
● Ricca Handayani, & Sri Rahayu. (2023). Analysis of Stunting Management Policy : Case of Pandeglang, Banten -
Indonesia. East Asian Journal of Multidisciplinary Research, 2(1), 291–300. https://doi.org/10.55927/eajmr.v2i1.2596
● Sari, G. M. (2021). Early Stunting Detection Education as an Effort to Increase Mother’s Knowledge about Stunting
Prevention. Folia Medica Indonesiana, 57(1), 70. https://doi.org/10.20473/fmi.v57i1.23388
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai