Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR STBM STUNTING

Deskripsi Singkat STBM - STUNTING

• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat ada sekitar 9 juta anak stunting di
Indonesia, meningkat dari 36,8% tahun 2007 ke 37,2% tahun 2013.

• Indonesia merupakan negara terbesar kelima dengan jumlah anak stunting di dunia.

• Sebuah studi terkini di Indonesia menemukan bahwa sebuah kombinasi sanitasi yang
tidak layak dan kualitas air minum yang tidak aman merupakan faktor risiko stunting
yang bermakna (Torlesse, et.al., 2016).

• Sebuah analisis penilaian risiko komparatif global terbaru dari 137 data negara
berkembang mengidentifikasikan faktor-faktor risiko lingkungan (yaitu, kualitas air
yang buruk, kondisi sanitasi yang buruk, dan penggunaan bahan bakar padat)
memiliki dampak terbesar kedua pada kejadian stunting secara global (Andrews,
et.al. 2016).

2
OUTLINE

Pendekatan
secara
Pengertian Penyebab Akibat
langsung dan
Stunting Stunting Stunting
Tidak
Langsung
PENDEK
I. Stunting
adalah kondisi
Stunting ????

panjang/tinggi badan anak


dibawah standar usia anak

TB/U < -2 SD
- Merupakan akibat dari kekurangan
gizi jangka panjang karena kurangnya
asupan dan infeksi penyakit berulang
Terlihat normal - Mengalami hambatanperkembangan
tp lebih pendek mental, gangguan kecerdasan
dr anak seusia
lainya
stunting

• Anak-anak yang menderita gangguan pertumbuhan


sebagai akibat dari asupan makan yang buruk atau
infeksi berulang cenderung berisiko lebih besar untuk
penyakit dan kematian.

• Stunting adalah hasil dari kekurangan gizi jangka


panjang karena kurang asupan dan infeksi penyakit
berulang yang mengakibatkan hambatan
perkembangan mental, prestasi sekolah rendah, dan
gangguan kecerdasan (WHO, 2005).

• stunting adalah kondisi panjang/tinggi badan anak di


bawah standar usia anak. Dengan kata lain stunting
dapat diketahui bila seorang balita sudah diukur
panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan
dengan standar tinggi badan berdasarkan umur, dan
hasilnya berada di bawah normal. Jadi secara fisik
balita akan lebih pendek dibandingkan balita normal
lainnya yang seumur.

5
Stunting menghambat perkembangan otak yang
permanen

• Anak Normal •Anak Stunting

Sel-sel otak rusak,


percabangan
Sel-sel otak normal dan terbatas. Sel tidak
banyak percabangan normal dan cabang
pendek-pendek

Kecukupan gizi dalam 1000 Hari Pertama


6 Kehidupan sangat penting
STUNTING KOK
BISA YA????

• Asupan makanan
Penyebab • Penyakit infeksi
Langsung

Penyebab •

Aksesibilitas pangan
Pola asuh

Tidak •

Ketersediaan air minum/sanitasi
Pelayanan kesehatan

Langsung
Ibu hamil yang
KEK dan
menderita
Anemia

Penyedian air
Bayi tidak
bersih dan
mendapat ASI

Faktor
sanitasi yang
Eksklusif
tidak layak

resiko
Stunting

Makanan
Pendamping ASI
Pertumbuhan yang tidak tepat
tidak dipantau (Waktu, Jenis,
Frekuensi,
Jumlah)
Akibat Stunting
Gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan akan
berakibat secara fisik, mental dan intelektual pada
bayi yang dilahirkan.
Anak perempuan yang stunting kelak berisiko
melahirkan bayi berat badanlahir rendah (BBLR) dan
juga stunting.
Stunting menghambat perkembangan kognitif, prestasi di
sekolah dan keberhasilan pendidikan anak
Stunting kelak menurunkan produktivitas anak pada
usia dewasa, dengan penghasilan yang lebih rendah

Stunting pada anak telah terbukti


berkorelasi bermakna dengan kejadian
penyakit tidak menular (PTM) saat dewasa.
II. PENCEGAHAN STUNTING

1. Pendekatan secara langsung/intervensi gizi spesifik


- Pada ibu hamil : memperbaiki gizi dan kesehatan ibu hamil,
memeriksa kehamilan min. 4 kali, mendapat TTD, menjaga kesehatan

- Pada bayi baru lahir : persalinan ditolong dokter/bidan dan melakukan


IMD, bayi diberi ASI saja, pemantauan pertumbuhan di Posyandu

- Bayi berusia 6 bulan -2 th : mulai usia 6 bln diberi MP-ASI, sampai 2


tahun, bayi dan anak dapat Vit. A, imunisasi lengkap, Pemantauan
pertumbuhan , PHBS setiap rumah tangga
2. Pendekatan secara tidak langsung
• Intervensi melibatkan sektor pembangunan lain

• Ketahanan pangan dan gizi, penyedia lapangan kerja, PAUD, KB, JKN,
perbaikan infrastruktur, penyediaan air bersih, perbaikan perilaku higienis
dan saniter

• Diperlukan kolaborasi antara sektor-sektor lain :kesehatan untuk minum dan


sanitasi, pendidikan, infrastruktur yang dpat berkontribusi menciptakan
generasi sehat, kuar, dan cerdas

• Memutus rantai penularan penyakit atau alur kontaminasi dan mlakukan


perubahan perilaku hidup bersih dan sehat melalui STBM
12
DELAPAN PILAR STBM-
STUNTING
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah selesai mengikuti materi ini,
peserta mampu memahami Konsep Dasar
STBM – Stunting..

• Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini peserta
dapat :
6. Menjelaskan 8 Pilar STBM – Stunting.
A. Pengertian Pilar-Pilar
Dalam STBM - Stunting
Apa Saja Yach Yang
Dimaksud
“ 8 Pilar STBM - Stunting”
1. Stop Buang Air Besar
(SBS)

Adalah Kondisi Ketika Komunitas Tidak


Lagi Melakukan BABS, Sehingga
Berpotensi Menyebarkan Penyakit.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS)

Adalah Cuci Tangan Dengan


Menggunakan Sabun Dan Air Bersih
3. Pengelolaan Air Minum di
RT (PAM-RT)

Ini Untuk Memperbaiki Dan Menjaga


Kualitas Air Dari Sumber Air Yang Akan
Digunakan Untuk Air Minum.
4. Pengamanan Sampah
Rumah Tangga (PS-RT)

Merupakan Kegiatan Pengolahan di RT


Dengan Mengedepankan, memakai
Ulang, dan Mendaur Ulang.
5. Pengamanan Limbah Cair
Rumah Tangga (PLC-RT)

Pengolahan Limbah Cair yang berasal Dari


Sisa Kegiatan Mencuci, Kamar Mandi, dan
Dapur, yang Memenuhi Standar, dan
6. Gizi Ibu Hamil

Hal Ini Perlu Dilakukan Selama 1000 Hari


Pertama Kehidupan Oleh Ibu Hamil
Menjaga Kondisi Gizi Ibu.
7. Pemberian Makanan Bayi
dan Anak

Karena Pemberian Makanan Bayi dan


Anak Yang Tidak Baik, Sehingga
Menyebabkan Stunting.
8. Pemantauan Pertumbuhan

Ini Perlu Dilakukan untuk mencegah


Stunting 24
B. Penyelenggaraan
Pelaksanaan 8 Pilar STBM -
Stunting

Ini Dilakukan oleh Masyarakat, Baik


Individu, Keluarga, Maupun Kelompok
C. Manfaat Pelaksanaan
8 Pilar STBM - Stunting
Terwujud
Lingkungan Me
Yang Bersih nin
y
Ma gka
as itis dan Sehat Ma rta tka
u M n sya bat n
nt i g i e na rak
ba ai H pur at
em ap em
M nc g S
e
M yan

Terhind
ar dari
Resik
Kesakita o
nd
Kematia an
Mencegah n
Stunting
D. Tujuan Pelaksanaan
8 Pilar STBM - Stunting
1. Untuk Mewujudkan
Perilaku Masyarakat Dalam Rangka
Yang Higienis dan Meningkatkan
Saniter. Derajat
2. Menerapkan Pola
Hidup dengan Gizi
Kesehatan
Yang Baik Secara Masyarakat
Mandiri, meliputi 5 Secara Mandiri
Pilar STBM dan 3 dan
Pilar Pencegahan Berkeadilan.
ESIMPULAN :
STBM :
1. SBS
2. CTPS.
3. Pengelolaan Air Minum & Makanan RT.
4. Pengemanan Sampah RT.
5. Pengamanan Limbah Cair RT

Pencegahan Stunting
6. Gizi Ibu Hamil
7. Pemberian Makanan Bayi dan Anak
8. Pemantauan Pertumbuhan
HATUR NUHUN

Assalamu’aalaikum.. Wr.... Wbr........

Anda mungkin juga menyukai