Disampaikan pada :
Diseminasi Standar Akreditasi Puskesmas Kepada Dinas Kesehatan
Jakarta, 13 s.d 16 April 2023
1
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI FKTP
▪ MUTU DI FKTP
2
Angka Kematian Bayi di Prevalensi stunting Akses layanan primer di
Indonesia 6X lebih tinggi Indonesia sangat tinggi daerah timur Indonesia
dibandingkan dengan dibandingkan dengan sangat terbatas
negara maju1 negara lain2
23 30
24 24
22 Papua Barat
13 Papua
7 7
6x 3
Malaysia
Vietnam
Cuba
Japan
Philippines
Thailand
States
Indonesia
4 United
4000
2000
179
0
FKTP Terakreditasi FKTP Belum Terakreditasi PUSKESMAS KLINIK
REGIS
TRASI
LISENSI
AKREDI
TASI
PENINGKATAN
PELAYANAN STATUS
KESEHATAN KESEHATAN
PELAYANAN BUDAYA YANG &
KESEHATAN MUTU BERMUTU KEPUASAN
AUDIT SERTIFI
PASIEN
KLINIS KASI
6
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI FKTP
▪ MUTU DI FKTP
7
TRANSFORMASI AKREDITASI
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
diperkuat
dengan
9
Permenkes 34/2022 (6 BAB, 37 Pasal)
I. Ketentuan Umum 1. Definisi Operasional
2. Tujuan Akreditasi
V. Ketentuan Peralihan
11
PENYELENGGARA AKREDITASI Masa Tugas Lembaga
12
SURVEIOR
Permenkes 34 Tahun 2022
Pasal 9 Pasal 10
KESIMPULAN :
Ketersediaan Tim Surveior 311 TIM
Tim dapat ditingkatkan menjadi 569 Tim dengan menambahkan surveior
pelayanan klinis sebanyak 258 Orang
14 14
Simulasi Pemenuhan Surveyor Akreditasi FKTP
Asumsi :
• Seluruh Fasyankes Diakreditasi dengan batas waktu 31 Desember 2023
• Seluruh Fasyankes 10.321 Puskesmas + 7.183 Klink Pratama = 17.504
• Jumlah Tim Surveior per 31 Desember 2022 = 311 Tim
• Total Kebutuhan 659 team : 659 team Tata Kelola dan 659 • Perlu :
team Yan & Penunjang • 401 surveyor tata kelola
• Cara pemenuhan • 258 + 401 surveyor yanjang
• Penambahan 258 team, dengan cara • Total : 1060 surveyor
• Penambahan 258 orang surveyor Yan & penunjang • 1 pelatihan 30 orang
karena sudah terdapat 258 surveyor tata kelola • Perlu 1060/30= 36 pelatihan
• Pemenuhan 659-258 = 401 team • Per Lembaga : 2-3 kali
15
PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS
Pasal 20
Puskesmas,
Klinik, Labkes,
UTD Dinas
Kesehatan
Pasal 19
22
22
Pembinaan dan Pengawasan Kemenkes
Pelaksanaan Survei
Lembaga
Direktur Jenderal dapat melakukan penyesuaian atau
pencabutan penetapan status Akreditasi atau
1. monitoring dan evaluasi persyaratan
rekomendasi pelaksanaan kembali survei Akreditasi
lembaga penyelenggara Akreditasi
kepada lembaga penyelenggara Akreditasi, apabila 2. monitoring dan evaluasi kinerja lembaga
ditemukan: penyelenggara Akreditasi, meliputi:
a. ketidaksesuaian status Akreditasi berdasarkan a. pencapaian indikator kinerja
Standar Akreditasi pada saat validasi; lembaga; dan
b. adanya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai b. pencapaian target indikator mutu
dengan indikator nasional mutu berdasarkan lembaga; dan
laporan melalui sistem informasi; dan/atau c. menjaga kredibilitas lembaga
penyelenggara Akreditasi dalam
c. ditemukan tindakan yang membahayakan
pelaksanaan Akreditasi.
keselamatan pasien.
Pasal 31 Pasal 32
VALIDASI
• Ditujukan untuk menjaga
RUTIN
mutu dan menjamin
pelaksanaan akreditasi Dilakukan terhadap beberapa hasil
secara objektif dan bebas penetapan Akreditasi secara acak
dari konflik kepentingan
• Dilaksanakan oleh Direktur
SEWATU WAKTU
Jenderal
Dilakukan jika :
• terjadi tindakan yang membahayakan
• adanya hasil penilaian yang memiliki karakteristik
yang berbeda secara signifikan.
24
Wewenang Kemenkes
A. Menghukum Lembaga Penyelenggara B. Mencabut dan menurunkan akreditasi
Akreditasi
Pembinaan dan Sanksi: Kegiatan Monitoring dan Sanksi:
Pengawasan Evaluasi
26
PERMENKES 30 TH 2022 Tujuan Pengukuran INM
Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Kepentingan
Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat transparansi
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Menilai apakah
publik
upaya yang
Laboratorium Kesehatan, dan Unit telah dilakukan
Transfusi Darah dapat
meningkatkan
keluaran
INM pelayanan
kesehatan
Memberikan
umpan balik
kepada
Tolok ukur yang digunakan untuk Pembelajaran fasyankes .
menilai tingkat keberhasilan mutu menggunakan
pelayanan kesehatan di fasilitas praktik terbaik
yang diperoleh
pelayanan kesehatan melalui proses kaji
banding
27
INM TPMD, KLINIK, PUSKESMAS,
RS, LABKES, DAN UTD
PASAL 1 : PASAL 19 :
29
SISTEM PELAPORAN & PEMBELAJARAN
KESELAMATAN PASIEN NASIONAL
(SP2KPN)
• SP2KPN adalah pusat data laporan insiden
keselamatan pasien yang merupakan bagian dari
Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP).
• Kemampuan mencegah dan melindungi pasien
terhadap insiden tergantung pada budaya
keselamatan pasien, salah satunya adalah pelaporan
insiden keselamatan pasien.
• Agar budaya keselamatan pasien dapat terwujud
maka perlu didukung oleh Sistem Pelaporan dan
Pembelajaran Keselamatan Pasien di Puskesmas
30
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Tujuan :
• untuk mengetahui data IKP berdasarkan laporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di tingkat nasional
• Insiden yang dilaporkan ke SP2KN untuk mendukung
pembelajaran dan perbaikan secara Nasional
• Hasil kajian insiden akan memberikan informasi prioritas
nasional untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3 bulan : Perdana
12 bulan : re akreditasi KLINIK 3 Bulan TPMD & TPMDG
32
1. Tujuan transformasi layanan primer adalah terwujudnya
KESIMPULAN pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan
berkualitas dengan mengedepankan upaya promotif dan
preventif.
DINAS KESEHATAN PROVINSI
2. Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang
MAUPUN KABUPATEN/KOTA AGAR
berkualitas diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari seluruh
stakeholder.
SEGERA MELAKUKAN
3. Akreditasi merupakan salah satu strategi untuk pencapaian
INTERNALISASI UNTUK
tujuan transformasi layanan primer.
PENGUATAN TPCB SESUAI DENGAN
4. Akreditasi, pengukuran dan pelaporan INM serta pelaporan
IKP di FKTP merupakan strategi untuk menjaga dan
KEWENANGAN MASING-MASING
meningkatkan mutu secara berkesinambungan, yang
DALAM RANGKA PENINGKATAN
memerlukan pembinaan terpadu oleh Dinas Kesehatan,
5. Diperlukan komitmen dukungan anggaran daerah dan
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI
sumber lain sesuai dengan peraturan perundangan untuk
FKTP
pencapaian target RPJMN 2020-2024.