Anda di halaman 1dari 34

15/04/2023

KEBIJAKAN MUTU DAN AKREDITASI


FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan

Disampaikan pada :
Diseminasi Standar Akreditasi Puskesmas Kepada Dinas Kesehatan
Jakarta, 13 s.d 16 April 2023

1
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI FKTP
▪ MUTU DI FKTP

2
Angka Kematian Bayi di Prevalensi stunting Akses layanan primer di
Indonesia 6X lebih tinggi Indonesia sangat tinggi daerah timur Indonesia
dibandingkan dengan dibandingkan dengan sangat terbatas
negara maju1 negara lain2
23 30

24 24
22 Papua Barat

13 Papua

7 7

6x 3

Malaysia

Vietnam
Cuba

Japan

Philippines
Thailand
States

Indonesia
4 United

World Bank (2015), 90%dari 171 Kecamatan


Rata-rata Indonesia mengestimasikan bahwa yang tidak memiliki
negara maju Indonesia kehilangan 2-3% puskesmas ada di Papua dan
dari PDB pertahun akibat Papua Barat
per 1,000 populasi
stunting.2
1. Data Bank Dunia, Infant Mortality
2. Data Prospera, Laporan Stunting

Sumber:World Bank, Prospera 11


ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit perilaku hidup sehat kesehatan dan
berencana (KB) dan melalui Gerakan pengawasan obat dan
kesehatan Masyarakat Hidup makanan
reproduksi, Sehat
• Fasilitas kesehatan tingkat
• Merokok usia 10-18 pertama terakreditasi (%)
• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita (%) • Insidensi TB (per 100.000
tahun (%) • RS terakreditasi (%)
KH) • Prevalensi wasting balita (%) penduduk)
• Obesitas usia >18 • Puskesmas dengan jenis
• Angka kematian bayi (per 1.000 KH) • Insidensi HIV (per 1000
tahun (%) tenaga kesehatan sesuai
• Angka kematian neonatal (per 1.000 penduduk yang tidak
• Jumlah kab/kota sehat standar (%)
KH) terinfeksi HIV)
• Puskesmas tanpa dokter (%)
• Imunisasi dasar lengkap pada anak • Eliminasi malaria (Kab/Kota)
• Puskesmas dengan
usia12-23 bulan (%)
ketersediaan obat esensial (%)

Indikator RPJMN terkait Akreditasi FKTP 4


INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN PRIMER
PERMENKES NOMOR 21 TAHUN 2021

IKP IKK 2022 2023 2024


% FKTP TERAKREDITASI
% PUSKESMAS TERAKREDITASI (BASELINE 47%) 90 95 100

% KLINIK PRATAMA TERAKREDITASI (BASELINE 3%) 65 90 100

% TMPD YG MELAKUKAN PENGUKURAN INM PELAYANAN


30 60 100
KESEHATAN (BASELINE 0%)

% FKTP TERAKREDITASI TPMD/TPMDG JUMLAH PER JENIS FKTP YANG TERAKREDITASI


BELUM ADA YG
TERAKREDITASI 10000
SAMPAI
DENGAN SAAT 8000 9151
46% INI
54%
6000

4000

2000
179
0
FKTP Terakreditasi FKTP Belum Terakreditasi PUSKESMAS KLINIK

DATA PER DESEMBER 2021 5


STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN

REGIS
TRASI

LISENSI
AKREDI
TASI
PENINGKATAN
PELAYANAN STATUS
KESEHATAN KESEHATAN
PELAYANAN BUDAYA YANG &
KESEHATAN MUTU BERMUTU KEPUASAN
AUDIT SERTIFI
PASIEN
KLINIS KASI

tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang


PENGU
PELAPO
KURAN dapat meningkatkan keluaran (outcome) kesehatan yang optim
RAN IKP
MUTU al, diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembang
an ilmu pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan kew
ajiban pasien.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

6
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI FKTP
▪ MUTU DI FKTP

7
TRANSFORMASI AKREDITASI
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

PENERBITAN PERMENKES NO. 34 TAHUN 2022


PENERBITAN KEPMENKES NOMOR 32 TENTANG AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK,
TAHUN 2023 TENTANG LEMBAGA LABOARTORIUM, UTD, TPMD & TPDG

PENERBITAN KMK No.


HK.01.07/Menkes/165/2023 TENTANG
STANDAR AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
PENETAPAN KURIKULUM & MASYARAKAT
MODUL PELATIHAN BAGI
PELATIH CALON SURVEIOR
AKREDITASI & CALON
SURVEIOR AKREDITASI
PENETAPAN BIAYA SURVEI
AKREDITASI FKTP OLEH MENKES
MELALUI KEPUTUSAN MENTERI
NOMOR HK.01.07/MENKES/110/2023

PENYELENGGARAAN SURVEI AKREDITASI PENERBITAN JUKNIS SURVEI


MELALUI APLIKASI SINAF DAN DFO AKREDITASI MELALUI KEPDIRJEN
(SISTEM INFORMASI) NOMOR 3991 TAHUN 2022
.
KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP

diperkuat
dengan

9
Permenkes 34/2022 (6 BAB, 37 Pasal)
I. Ketentuan Umum 1. Definisi Operasional
2. Tujuan Akreditasi

II. Penyelenggaraan Akreditasi 1. Umum


2. Penyelenggara akreditasi (lembaga dan surveyor)
3. Kegiatan akreditasi (persiapan, survei, paska)

III. Pendanaan Sumber dana untuk survei dan binwas

IV. Pembinaan & Pengawasan 1. Pembinaan & Pengawasan terhadap kegiatan


akreditasi
2. Pembinaan & Pengawasan terhadap
penyelenggara survei

V. Ketentuan Peralihan

VI. Ketentuan Penutup


10
10
PENYELENGGARAAN
AKREDITASI
Jangka Waktu Akreditasi
Setiap Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kewajiban Faskes Terakreditasi Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG wajib
dilakukan Akreditasi kembali secara berkala
• Puskesmas, Klinik, Laboratorium setiap 5 (lima) tahun.
Kesehatan, UTD, TPMD, dan
TPMDG wajib Akreditasi
• Akreditasi dilakukan paling lambat
setelah beroperasi 2 (dua) tahun
sejak memperoleh perizinan
berusaha untuk pertama kali.
Standar Akreditasi
• Akreditasi dilakukan sesuai dengan Standar
Akreditasi.
• Standar Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.

11
PENYELENGGARA AKREDITASI Masa Tugas Lembaga

Masa tugas lembaga penyelenggara


Penyelenggara Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.

• Menteri menyelenggarakan Akreditasi dengan


melibatkan Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan terkait. Kewajiban Lembaga
• Menteri menetapkan lembaga
penyelenggara Akreditasi yang telah • Melaksanakan survei Akreditasi
memenuhi persyaratan. • Melaporkan kepada Direktur Jenderal
• Lembaga penyelenggara Akreditasi bertugas mengenai:
membantu Menteri dalam melaksanakan • hasil pelaksanaan survei Akreditasi
• rekomendasi status Akreditasi;
survei Akreditasi.
• Melaporkan kepada Menteri atas
• Dalam melaksanakan tugas bersifat mandiri penyelenggaraan Akreditasi secara berkala
• Lembaga penyelenggara Akreditasi harus • Terakreditasi oleh lembaga pengakreditasi
mampu mengakreditasi Puskesmas, Klinik, lembaga penyelenggara Akreditasi nasional
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan dan/atau internasional paling lambat 5 (lima)
TPMDG. tahun sejak ditetapkan,

12
SURVEIOR
Permenkes 34 Tahun 2022

Pasal 9 Pasal 10

Lembaga Penyelenggara Akreditasi Tim Surveior Puskesmas & Klinik terdiri


dalam menyelenggarakan kewajiban atas :
survei akreditasi harus memiliki tim 1. bidang tata kelola sumber daya dan
surveior upaya kesehatan masyarakat; dan
2. bidang tata kelola pelayanan dan
penunjang. 13
DATA SURVEYOR AKREDITASI FKTP
(YANG SUDAH TERSEDIA)

PENYESUAIAN KETERSEDIAAN SURVEYOR BERDASAR PMK 34 TH 2022

TATA KELOLA PELAYANAN KLINIS TOTAL


TOTAL TIM
TATA PELAYANAN SURVEIOR
ASN SWASTA PURNA ASN SWASTA PURNA
KELOLA KLINIS

382 4 183 205 11 95 569 311 311

KESIMPULAN :
Ketersediaan Tim Surveior 311 TIM
Tim dapat ditingkatkan menjadi 569 Tim dengan menambahkan surveior
pelayanan klinis sebanyak 258 Orang
14 14
Simulasi Pemenuhan Surveyor Akreditasi FKTP
Asumsi :
• Seluruh Fasyankes Diakreditasi dengan batas waktu 31 Desember 2023
• Seluruh Fasyankes 10.321 Puskesmas + 7.183 Klink Pratama = 17.504
• Jumlah Tim Surveior per 31 Desember 2022 = 311 Tim

Kebutuhan Kemampuan GAP FKTP Tidak Kekurangan Surveior


Survei FKTP Survei Berdasarkan Jumlah Tersurvei
Surveior
10.292 + 7.183 311 Tim x 2 x 9 bulan (April-des) 17.475 – 5.598 11.877/9 bl/2 = 659
= 17.475 = 5.598 FKTP = 11.877 FKTP team

• Total Kebutuhan 659 team : 659 team Tata Kelola dan 659 • Perlu :
team Yan & Penunjang • 401 surveyor tata kelola
• Cara pemenuhan • 258 + 401 surveyor yanjang
• Penambahan 258 team, dengan cara • Total : 1060 surveyor
• Penambahan 258 orang surveyor Yan & penunjang • 1 pelatihan 30 orang
karena sudah terdapat 258 surveyor tata kelola • Perlu 1060/30= 36 pelatihan
• Pemenuhan 659-258 = 401 team • Per Lembaga : 2-3 kali
15
PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS

Persiapan Akreditasi Pelaksanaan Pasca Akreditasi


Akreditasi
Pemenuhan SPA, SDM,
Content Here
proses pelayanan sesuai Kegiatan Perbaikan Setelah
standar Pelaksanaan Assesment Dilaksanakan Survei
Eksternal oleh Surveior Akreditasi
• Self Assesment
• Penyusunan program
• Membuat perencanaan
peningkatan mutu perbaikan strategis
• Penetapan dan pengukuran
indiikator mutu • Pelaksanaan Survei
• Melaksanakan perencanaan
• Pelaporan Insiden • Penetapan status akreditasi perbaikan strategis yang telah
Keselamatan Pasien disusun

Pasal 14 Pasal 17 Pasal 22


MEKANISME PELAKSANAAN Proses di Kemkes
AKREDITASI
Penerbitan Penetapan
e-Sertifikat Status Akreditasi

Pasal 20

Puskesmas,
Klinik, Labkes,
UTD Dinas
Kesehatan

Penjadwalan Survei Laporan Verifikasi Rekomendasi


Survei Hasil Survei Laporan Status
Hasil Survei Akreditasi

Pasal 19

Terakreditasi Tidak Terakreditasi

Proses di Lembaga Penyelenggara Akreditasi diluar Kemkes


17
TARIF SURVEI
AKREDITASI
(KMK 110 TH 2023)
PEMBIAYAAN TARIF
SURVEI
JENIS LAPORAN

A. DAK NON FISIK B. TARIF SURVEI AKREDITASI

Dalam hal pembiayaan tarif survei 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


menggunakan dana alokasi khusus atau pajak lainnya sesuai
nonfisik, pembiayaan tarif survei dengan ketentuan perundang-
akreditasi sesuai dengan petunjuk undangan
teknis dana alokasi khusus nonfisik
sesuai dengan ketentuan peraturan 2. Transportasi dan akomodasi
perundang-undangan
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI
• Penyelenggaraan Akreditasi dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
• Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi meliputi :
• pengusulan survei;
• penjadwalan survei;
• pelaporan hasil survei;
• verifikasi laporan hasil survei;
• pemberian rekomendasi status akreditasi;
• penetapan status akreditasi;
• penerbitan elektronik sertifikat akreditasi
• kegiatan lain dalam penyelenggaraan Akreditasi.
• Lembaga penyelenggara Akreditasi dapat mengembangkan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam
penyelenggaraan Akreditasi untuk kebutuhan internal lembaga penyelenggara Akreditasi.
Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Akreditasi
Pasal 30

Menteri & Gubernur Bupati/ Walikota

1. supervisi; 1. fasilitasi pemahaman Standar


2. pemberian konsultasi dan Akreditasi;
bimbingan teknis; 2. pembinaan penyusunan PPS;
3. pembinaan dalam
3. fasilitasi pendidikan dan
penyelenggaraan
pelatihan;
peningkatan mutu;
4. pemantauan; dan/atau 4. pembinaan dalam penetapan
5. evaluasi. dan pengukuran indikator
mutu; dan
5. pembinaan dalam pelaporan
insiden keselamatan pasien.
Permenkes 34/2022 (Pasal 22)
Perencanaan Perbaikan Strategis
(PPS)

1. Dinas Kesehatan Kab/Kota


2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Lembaga Penyelenggara Akreditasi

Bahan pelaksanaan monitoring


dan evaluasi akreditasi

22
22
Pembinaan dan Pengawasan Kemenkes

Pelaksanaan Survei
Lembaga
Direktur Jenderal dapat melakukan penyesuaian atau
pencabutan penetapan status Akreditasi atau
1. monitoring dan evaluasi persyaratan
rekomendasi pelaksanaan kembali survei Akreditasi
lembaga penyelenggara Akreditasi
kepada lembaga penyelenggara Akreditasi, apabila 2. monitoring dan evaluasi kinerja lembaga
ditemukan: penyelenggara Akreditasi, meliputi:
a. ketidaksesuaian status Akreditasi berdasarkan a. pencapaian indikator kinerja
Standar Akreditasi pada saat validasi; lembaga; dan
b. adanya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai b. pencapaian target indikator mutu
dengan indikator nasional mutu berdasarkan lembaga; dan
laporan melalui sistem informasi; dan/atau c. menjaga kredibilitas lembaga
penyelenggara Akreditasi dalam
c. ditemukan tindakan yang membahayakan
pelaksanaan Akreditasi.
keselamatan pasien.

Pasal 31 Pasal 32
VALIDASI
• Ditujukan untuk menjaga
RUTIN
mutu dan menjamin
pelaksanaan akreditasi Dilakukan terhadap beberapa hasil
secara objektif dan bebas penetapan Akreditasi secara acak
dari konflik kepentingan
• Dilaksanakan oleh Direktur
SEWATU WAKTU
Jenderal
Dilakukan jika :
• terjadi tindakan yang membahayakan
• adanya hasil penilaian yang memiliki karakteristik
yang berbeda secara signifikan.

24
Wewenang Kemenkes
A. Menghukum Lembaga Penyelenggara B. Mencabut dan menurunkan akreditasi
Akreditasi
Pembinaan dan Sanksi: Kegiatan Monitoring dan Sanksi:
Pengawasan Evaluasi

1. Monitoring dan Pencabutan 1. Validasi • Penyesuaian


evaluasi persyaratan Penetapan a. Validasi Rutin atau
lembaga Lembaga b. Validasi Sewaktu pencabutan
penyelenggara > Penyelenggara 2. Pembinaan dan > penetapan
akreditasi Akreditasi Pengawasan status
Jika terdapat Jika terdapat
2. Monitoring dan akreditasi
temuan temuan
evaluasi kinerja
pelanggaran pelanggaran
lembaga • Rekomendasi
penyelenggara kepada
akreditasi Lembaga
3. Menjaga kredibilitas Penyelenggara
lembaga Akreditasi untuk
penyelenggara melaksanakan
akreditasi dalam survei ulang
pelaksanaan
akreditasi
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI FKTP
▪ MUTU DI FKTP

26
PERMENKES 30 TH 2022 Tujuan Pengukuran INM
Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Kepentingan
Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat transparansi
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Menilai apakah
publik
upaya yang
Laboratorium Kesehatan, dan Unit telah dilakukan
Transfusi Darah dapat
meningkatkan
keluaran
INM pelayanan
kesehatan
Memberikan
umpan balik
kepada
Tolok ukur yang digunakan untuk Pembelajaran fasyankes .
menilai tingkat keberhasilan mutu menggunakan
pelayanan kesehatan di fasilitas praktik terbaik
yang diperoleh
pelayanan kesehatan melalui proses kaji
banding

27
INM TPMD, KLINIK, PUSKESMAS,
RS, LABKES, DAN UTD

• Untuk mempertahankan dan meningkatkan


mutu harus melakukan pengukuran dan PUSKESMAS • 6 INDIKATOR
evaluasi mutu pelayanan Kesehatan
RS • 13 INDIKATOR
• Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan
menggunakan profil Indikator Mutu melalui KLINIK • 4 INDIKATOR
tahapan kegiatan:
• pengumpulan data
• validasi data
LABKES • 7 INDIKATOR
• analisis data
• pelaporan dan komunikasi UTD • 7 INDIKATOR

• Pengukuran Indikator Mutu tersebut TPMD/DG • 4 INDIKATOR


dilakukan melalui sistem informasi yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
28
KESELAMATAN PASIEN
PERMENKES NO.11 TAHUN 2017 TTG KESELAMATAN
PASIEN

PASAL 1 : PASAL 19 :

Keselamatan Pasien adalah suatu • Fasilitas pelayanan kesehatan


sistem yang membuat asuhan harus melakukan pelaporan
pasien lebih aman, meliputi: Insiden, secara online atau
• asesmen risiko, tertulis kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien
• identifikasi dan pengelolaan risiko
• Pelaporan Insiden tersebut
pasien, disampaikan setelah dilakukan
• pelaporan dan analisis insiden, analisis, serta mendapatkan
• kemampuan belajar dari insiden rekomendasi dan solusi dari tim
dan tindak lanjutnya, Keselamatan Pasien fasilitas
• implementasi solusi pelayanan kesehatan.

29
SISTEM PELAPORAN & PEMBELAJARAN
KESELAMATAN PASIEN NASIONAL
(SP2KPN)
• SP2KPN adalah pusat data laporan insiden
keselamatan pasien yang merupakan bagian dari
Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP).
• Kemampuan mencegah dan melindungi pasien
terhadap insiden tergantung pada budaya
keselamatan pasien, salah satunya adalah pelaporan
insiden keselamatan pasien.
• Agar budaya keselamatan pasien dapat terwujud
maka perlu didukung oleh Sistem Pelaporan dan
Pembelajaran Keselamatan Pasien di Puskesmas

30
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Tujuan :
• untuk mengetahui data IKP berdasarkan laporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di tingkat nasional
• Insiden yang dilaporkan ke SP2KN untuk mendukung
pembelajaran dan perbaikan secara Nasional
• Hasil kajian insiden akan memberikan informasi prioritas
nasional untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Apa yang dilaporkan ?


Internal : semua kejadian Sentinel dan KTD, KNC, KTC, KPCS → Pelaporan IKP melalui
dianalisis dan ditindaklanjuti oleh Puskesmas aplikasi mutu
playanan kesehatan
Eksternal : ke KNKP : Sentinel dan KTD
PERSYARATAN MUTLAK UNTUK PELAPORAN INM & IKP
KEP.DIRJEN YANKES NOMOR NOMOR HK.02.02/I/3991/2022

12 Bulan PUSKESMAS 3 Bulan UTD & LABKES

3 bulan : Perdana
12 bulan : re akreditasi KLINIK 3 Bulan TPMD & TPMDG
32
1. Tujuan transformasi layanan primer adalah terwujudnya
KESIMPULAN pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan
berkualitas dengan mengedepankan upaya promotif dan
preventif.
DINAS KESEHATAN PROVINSI
2. Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang
MAUPUN KABUPATEN/KOTA AGAR
berkualitas diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari seluruh
stakeholder.
SEGERA MELAKUKAN
3. Akreditasi merupakan salah satu strategi untuk pencapaian
INTERNALISASI UNTUK
tujuan transformasi layanan primer.
PENGUATAN TPCB SESUAI DENGAN
4. Akreditasi, pengukuran dan pelaporan INM serta pelaporan
IKP di FKTP merupakan strategi untuk menjaga dan
KEWENANGAN MASING-MASING
meningkatkan mutu secara berkesinambungan, yang
DALAM RANGKA PENINGKATAN
memerlukan pembinaan terpadu oleh Dinas Kesehatan,
5. Diperlukan komitmen dukungan anggaran daerah dan
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI
sumber lain sesuai dengan peraturan perundangan untuk
FKTP
pencapaian target RPJMN 2020-2024.

Anda mungkin juga menyukai