Anda di halaman 1dari 39

KEBIJAKAN

MUTU DAN AKREDITASI KLINIK

Direktorat Mutu Pelayanan


KesehatanSemarang, 26 Juni 2023
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI KLINIK
▪ MUTU DI KLINIK

2
Angka Kematian Bayi di Prevalensi stunting Akses layanan primer
Indonesia 6X lebih Indonesia sangat tinggi di daerah timur
tinggi dibandingkan dibandingkan dengan Indonesia sangat
dengan negara maju1 negara lain2 terbatas
23 3
0
2 2
2 4 4 Papua
Barat
2
1 Papua
3
7 7

6 3

Vietnam
Malaysia
Cuba

Japan

Philippines
Thailand

Indonesia
States
4 United

World Bank (2015), 90% dari 171 Kecamatan


Rata-rata Indonesi mengestimasikan bahwa yang tidak memiliki
negara maju a Indonesia kehilangan 2-3% puskesmas ada di Papua dan
dari PDB pertahun akibat Papua Barat
per 1,000
populasi stunting.2
1. Data Bank Dunia, Infant
Mortality
2. Data Prospera, Laporan
Stunting
Sumber: World Bank, 1
Prospera 1
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit perilaku hidup sehat kesehatan dan
berencana (KB) dan melalui Gerakan pengawasan obat dan
kesehatan Masyarakat Hidup makanan
reproduksi, Sehat
• Fasilitas kesehatan tingkat
• Merokok usia 10-18 pertama terakreditasi (%)
• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita (%) • Insidensi TB (per 100.000
tahun (%) • RS terakreditasi (%)
KH) • Prevalensi wasting balita (%) penduduk)
• Obesitas usia >18 • Puskesmas dengan jenis
• Angka kematian bayi (per 1.000 KH) • Insidensi HIV (per 1000
tahun (%) tenaga kesehatan sesuai
• Angka kematian neonatal (per 1.000 penduduk yang tidak
• Jumlah kab/kota sehat standar (%)
KH) terinfeksi HIV)
• Puskesmas tanpa dokter (%)
• Imunisasi dasar lengkap pada anak • Eliminasi malaria (Kab/Kota)
• Puskesmas dengan
usia12-23 bulan (%)
ketersediaan obat esensial (%)

Indikator RPJMN terkait Akreditasi FKTP 4


KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KESEHATAN 2021-2024
DIPRIORITASKAN UNTUK MENDORONG 6 PILAR TRANSFORMASI KESEHATAN
VISI
SEJALAN DENGAN VISI PRESIDEN UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEHAT, PRODUKTIF, MANDIRI DAN BERKEADILAN

HASIL MENINGKATKAN KESEHATAN MEMPERKUAT SISTEM


SISTEM IBU, ANAK, KELUARGA MEMPERCEPAT PERBAIKAN MEMPERBAIKI GERAKAN MASYARAKAT KESEHATAN &
KESEHATAN BERENCANA DAN KESEHATAN PENGENDALIAN OBAT DAN
GIZI MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT HIDUP SEHAT (GERMAS)
REPRODUKSI
MAKANAN

1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER 2 TRANSFORMASI 3 TRANSFORMASI SISTEM


LAYANAN RUJUKAN KETAHANAN KESEHATAN
PENCEGAHAN
SEKUNDER: MENINGKATKAN MEMPERKUAT
MENINGKATKAN AKSES DAN MENINGKATKAN KETAHANAN
Skrining 14 KETAHANAN
KAPASITAS DAN KUALITAS TANGGAP
KATEGORI EDUKASI PENCEGAHAN penyakit KAPABILITAS SEKTOR FARMASI &
penyebab LAYANAN DARURAT
PROGRAM PENDUDUK PRIMER LAYANAN PRIMER
SEKUNDER & ALAT KESEHATAN
kematian tertinggi MIS., KESIAPAN
UTAMA MIS., VAKSINASI DAN MIS., KEDEKATAN FASILITAS TERSIER MIS., KETERSEDIAAN, AKSES, TANGGAP BENCANA
MIS., KAMPANYE di tiap sasaran LAYANAN PRIMER DAN KUALITAS, DAN
IMUNISASI, BERBASIS MASYARAKAT, MIS., KEDEKATAN KOTA, KESIAPAN
PROMOSI DAN PENYEDIAAN usia, skrining
KETERJANGKAUAN FARMASI
RANTAI PASOKAN E2E,
KUALITAS LAYANAN, JALUR FASILITAS LAYANAN, DAN PERALATAN MEDIS,
PROGRAM MAKANAN SEHAT DI KE LAYANAN SEKUNDER KAPASITAS TEMPAT RENCANA SDM,
stunting, & MENINGKATKAN
EDUKASI SEKOLAH TIDUR, KUALITAS KAPABILITAS R&D MENJAGA KUALITAS
peningkatan ANC LAYANAN/AKREDITASI LAYANAN SELAMA
RUMAH SAKIT
untuk kesehatan KRISIS
ibu & bayi

TRANSFORMASI SDM TRANSFORMASI TEKNOLOGI


ENABLER 4 TRANSFORMASI SISTEM 5 KESEHATAN
6
PEMBIAYAAN KESEHATAN
MENDASAR KESEHATAN MEMPERCEPAT ADOPSI TEKNOLOGI DAN SOLUSI
MEMPERCEPAT KETERSEDIAAN, KUALITAS DAN KESEHATAN DIGITAL, MENINGKATKAN
MENJAMIN TRANSPARANSI DAN EFEKTIVITAS
DISTRIBUSI SDM BIDANG KESEHATAN LINTAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN DATA
PENDANAAN UNTUK SISTEM, DAN AKSES YANG
SISTEM KESEHATAN
ADIL BAGI SETIAP SEGMEN POPULASI
INDIKATOR TERKAIT AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN
PERMENKES NOMOR 21 TAHUN 2021
INDIKATOR IKK 2022 2023 2024

ISS & IKP % FKTP TERAKREDITASI 80 90 100


(17.455) (19.637) (21.818)
53 68 100
% PUSKESMAS TERAKREDITASI
(5.499) (7.054) (10.374)
IKK
% KLINIK PRATAMA TERAKREDITASI 5 50 100
(572) (5.722) (11.444)

BASELINE : DATA PER DESEMBER 2022


(21.818) 6
PUSKESMAS (10.374), KLINIK
PRATAMA (11.444)
USULAN SURVEI
AKREDITASI
(13 JUNI 2023)

7
DATA SURVEYOR AKREDITASI FKTP
(YANG SUDAH TERGABUNG DENGAN LPA)
Data Base SINAF Per 3 Mei 2023

PENYESUAIAN KETERSEDIAAN SURVEYOR BERDASAR PMK 34 TH 2022

SURVEIOR PUSKESMAS DAN KLINIK

TATA KELOLA TATA KELOLA TOTAL TIM SURVEIOR


SUMBER DAYA DAN UKM PELAYANAN DAN PENUNJANG

536 311 311

KESIMPULAN :
Ketersediaan Tim Surveior 311 TIM
Tim dapat ditingkatkan menjadi 536 Tim dengan menambahkan surveior tata
Kelola Pelayanan dan Penunjang sebanyak 225 Orang
8 8
Simulasi Pemenuhan Surveior Akreditasi FKTP
Asumsi :
• Seluruh Fasyankes Diakreditasi dengan batas waktu 31 Desember 2023
• Seluruh Fasyankes 10.374 Puskesmas + 11.444 Klink Pratama = 21.818
• Jumlah Tim Surveior yang tergabung dengan LPA per 3 Mei 2023 = 311 Tim

Kebutuhan Kemampuan GAP FKTP Tidak Kekurangan Surveior


Survei FKTP Survei Berdasarkan Jumlah Tersurvei
Surveior
10.374 + 11.444 311 Tim x 2 kl x 8 bulan 21.818 – 4.976 16.842/8 bl/2 kl
= 21.818 (Mei-Des) = 16.842 FKTP = 1.053 tim
= 4.976 FKTP
❖ Total Kebutuhan ❖ Kebutuhan Surveior :
1.053 tim : 1.053 orang Bidang Tata Kelola Sumber Daya & • 828 surveior Tata Kelola Sumber Daya dan
UKM dan 1.053 orang Bidang Tata Kelola Pelayanan & UKM
Penunjang • 828 + 225 = 1.053 surveior Tata Kelola
❖ Cara pemenuhan Pelayanan & Penunjang
• Penambahan 225 tim, dengan cara • Total : 1.881 surveyor
Penambahan 225 orang Bidang Pelayanan & penunjang ❖ Jika 1 angkatan pelatihan 30 orang
karena sudah terdapat 225 orang Bidang Tata Kelola • Perlu 1.881/30= 63 pelatihan
Sumber Daya dan UKM yang belum memiliki pasangan • Per Lembaga (13 LPA) : 4-5 Angkatan
15
• Pemenuhan 1.053 - 225 = 828 tim melalui pelatihan ❖ Asumsi: semua fasyankes disurvei sd 31 Des 2023
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN

REGIS
TRASI

LISENSI
AKREDI PENINGKATAN
TASI
PELAYANAN STATUS
KESEHATAN KESEHATAN
PELAYANAN BUDAYA YANG &
KESEHATAN MUTU BERMUTU KEPUASAN
AUDIT SERTIFI
PASIEN
KLINIS KASI

tingkat layanan kesehatan untuk individu dan


PENGU
PELAPO
KURAN masyarakat yang dapat meningkatkan keluaran
RAN IKP
MUTU (outcome) kesehatan yang optimal, diberikan sesuai
dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu
pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan
kewajiban pasien.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

10
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI KLINIK
▪ MUTU DI KLINIK

11
TRANSFORMASI AKREDITASI
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PENERBITAN KEPMENKES PENERBITAN PERMENKES NOMOR 34 TAHUN
NOMOR 2022 TENTANG AKREDITASI PUSKESMAS,
HK.01.07/MENKES/32/2023 KLINIK, LABOARTORIUM, UTD, TPMD & TPDG
TENTANG LEMBAGA
PENYELENGGGARA
AKREDITASI PUSKESMAS, PENERBITAN KEPMENKES
PENETAPAN KURIKULUM
KLINIK, LABOARTORIUM, UTD, NOMOR
& MODUL PELATIHANTPMD & TPDG HK.01.07/MENKES/1983/2022
BAGI PELATIH CALON TENTANG STANDAR AKREDITASI
SURVEIOR AKREDITASI KLINIK
& CALON SURVEIOR
AKREDITASI PENERBITAN KEPDIRJEN
PENYELENGGARAAN SURVEI
NOMOR HK.02.02/I/105/2023
AKREDITASI MELALUI APLIKASI
TENTANG INSTRUMEN SURVEI
SINAF DAN DFO
AKREDITASI KLINIK
(SISTEM INFORMASI)
.
PENERBITAN KEPDIRJEN PENERBITAN KEPMENKES
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022 NOMOR
TENTANG JUKNIS SURVEI HK.01.07/MENKES/110/2023
AKREDITASI PUSKESMAS, TENTANG TARIF SURVEI
KLINIK, LABOARTORIUM, UTD, AKREDITASI PUSKESMAS, 12
TPMD & TPDG KLINIK, LABOARTORIUM, UTD,
TPMD & TPDG
KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP

diperkuat
dengan

13
Permenkes 34/2022 (6 BAB, 37 Pasal)
I. Ketentuan 1. Definisi Operasional
Umum 2. Tujuan Akreditasi

II. Penyelenggaraan 1. Umum


Akreditasi 2. Penyelenggara akreditasi (lembaga dan surveyor)
3. Kegiatan akreditasi (persiapan, survei, paska)

III. Sumber dana untuk survei dan binwas


Pendanaan

IV. Pembinaan & 1. Pembinaan & Pengawasan terhadap kegiatan


Pengawasan akreditasi
2. Pembinaan & Pengawasan terhadap
penyelenggara survei

V. Ketentuan
Peralihan
VI. Ketentuan
Penutup 14
14
PENYELENGGARAAN
AKREDITASI
Jangka Waktu Akreditasi
Setiap Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kewajiban Faskes Terakreditasi Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG wajib
dilakukan Akreditasi kembali secara berkala
• Puskesmas, Klinik, Laboratorium setiap 5 (lima) tahun.
Kesehatan, UTD, TPMD, dan
TPMDG wajib Akreditasi
• Akreditasi dilakukan paling lambat
setelah beroperasi 2 (dua) tahun
sejak memperoleh perizinan
berusaha untuk pertama kali.
Standar Akreditasi
• Akreditasi dilakukan sesuai dengan Standar
Akreditasi.
• Standar Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.

15
PENYELENGGARA AKREDITASI MASA TUGAS LEMBAGA

Masa tugas lembaga penyelenggara


PENYELENGGARA Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.

• Menteri menyelenggarakan Akreditasi dengan


melibatkan Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan terkait. KEWAJIBAN LEMBAGA
• Menteri menetapkan lembaga penyelenggara
Akreditasi yang telah memenuhi persyaratan. • Melaksanakan survei Akreditasi
• Lembaga penyelenggara Akreditasi bertugas • Melaporkan kepada Direktur Jenderal mengenai:
membantu Menteri dalam melaksanakan • hasil pelaksanaan survei Akreditasi
• rekomendasi status Akreditasi;
survei Akreditasi.
• Melaporkan kepada Menteri atas
• Dalam melaksanakan tugas bersifat mandiri penyelenggaraan Akreditasi secara berkala
• Lembaga penyelenggara Akreditasi harus • Terakreditasi oleh lembaga pengakreditasi
mampu mengakreditasi Puskesmas, Klinik, lembaga penyelenggara Akreditasi nasional
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan dan/atau internasional paling lambat 5 (lima)
TPMDG. tahun sejak ditetapkan,

16
SURVEIOR
Permenkes 34 Tahun 2022

Pasal 9 Pasal 10

Lembaga Penyelenggara Akreditasi Tim Surveior Puskesmas & Klinik terdiri


dalam menyelenggarakan kewajiban atas :
survei akreditasi harus memiliki tim 1. bidang tata kelola sumber daya dan
surveior upaya kesehatan masyarakat; dan
2. bidang tata kelola pelayanan dan
penunjang. 17
PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS

Persiapan Akreditasi Pelaksanaan Pasca Akreditasi


Akreditasi
Pemenuhan SPA, SDM,
Content Here
proses pelayanan sesuai Kegiatan Perbaikan Setelah
standar Pelaksanaan Assesment Dilaksanakan Survei
Eksternal oleh Surveior Akreditasi
• Self Assesment
• Penyusunan program
• Membuat perencanaan
peningkatan mutu perbaikan strategis
• Penetapan dan pengukuran
indiikator mutu • Pelaksanaan Survei
• Melaksanakan perencanaan
• Pelaporan Insiden • Penetapan status akreditasi perbaikan strategis yang telah
Keselamatan Pasien disusun

Pasal 14 Pasal 17 Pasal 22


MEKANISME PELAKSANAAN Proses di Kemkes
AKREDITASI
Penerbitan Penetapan
e-Sertifikat Status Akreditasi

Pasal 20

Puskesmas,
Klinik, Labkes,
UTD Dinas
Kesehatan

Penjadwalan Survei Laporan Verifikasi Rekomendasi


Survei Hasil Survei Laporan Status
Hasil Survei Akreditasi

Pasal 19

Terakreditasi Tidak Terakreditasi

Proses di Lembaga Penyelenggara Akreditasi diluar Kemkes


19
TARIF SURVEI
AKREDITASI
(KMK 110 TH 2023)
PEMBIAYAAN TARIF SURVEI

JENIS LAPORAN

A. DAK NON FISIK B. TARIF SURVEI AKREDITASI

Dalam hal pembiayaan tarif survei 1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


menggunakan dana alokasi khusus atau pajak lainnya sesuai
nonfisik, pembiayaan tarif survei dengan ketentuan perundang-
akreditasi sesuai dengan petunjuk undangan
teknis dana alokasi khusus
nonfisik sesuai dengan ketentuan 2. Transportasi dan akomodasi
peraturan perundang-undangan
PENDANAAN AKREDITASI
SUMBER PENDANAAN TARIF
1 Penyelenggaraan Fasyankes milik Bersumber dari 1. Lembaga penyelenggara akreditasi
Akreditasi Pemerintah atau Anggaran
Pemerintah Pendapatan dan mengenakan tarif terhadap penyelenggaraan
Daerah Belanja Negara, survei akreditasi.
Anggaran
Pendapatan dan
2. Tarif terhadap penyelenggaraan survei
Belanja Daerah,
sumber lain yang akreditasi ditetapkan oleh Menteri setelah
sah dan tidak berkoordinasi dengan Menteri
mengikat menyelenggarakan urusan pemerintahan di
Fasyankes milik Bersumber dari bidang keuangan negara.
swasta/ pemilik
masyarakat Kepmenkes HK.01.07/MENKES/110/2023
2 Binwas Akreditasi Bersumber dari Anggaran Pendapatan menyebutkan batas atas tarif survei akreditasi
dan Belanja Negara, Anggaran Klinik sebesar Rp. 7.920.000,-
Pendapatan dan Belanja Daerah, (tidak termasuk transportasi dan akomodasi
sumber lain yang sah dan tidak surveior serta pajak sesuai ketentuan
mengikat
peraturan perundang-undangan)
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
INFORMASI
• Penyelenggaraan Akreditasi dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
• Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi meliputi :
• pengusulan survei;
• penjadwalan survei;
• pelaporan hasil survei;
• verifikasi laporan hasil survei;
• pemberian rekomendasi status akreditasi;
• penetapan status akreditasi;
• penerbitan elektronik sertifikat akreditasi
• kegiatan lain dalam penyelenggaraan Akreditasi.
• Lembaga penyelenggara Akreditasi dapat mengembangkan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam
penyelenggaraan Akreditasi untuk kebutuhan internal lembaga penyelenggara Akreditasi.
Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Akreditasi
Pasal 30

Menteri & Gubernur Bupati/ Walikota

1. supervisi; 1. fasilitasi pemahaman Standar


2. pemberian konsultasi dan Akreditasi;
bimbingan teknis; 2. pembinaan penyusunan PPS;
3. pembinaan dalam
3. fasilitasi pendidikan dan
penyelenggaraan
pelatihan;
peningkatan mutu;
4. pemantauan; dan/atau 4. pembinaan dalam penetapan
5. evaluasi. dan pengukuran indikator
mutu; dan
5. pembinaan dalam pelaporan
insiden keselamatan pasien.
Permenkes 34/2022 (Pasal 22)
Perencanaan Perbaikan Strategis
(PPS)

1. Dinas Kesehatan Kab/Kota


2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Lembaga Penyelenggara Akreditasi

Bahan pelaksanaan monitoring


dan evaluasi akreditasi

22
22
Pembinaan dan Pengawasan Kemenkes

Pelaksanaan Survei
Lembaga
Direktur Jenderal dapat melakukan
penyesuaian atau pencabutan penetapan
1. monitoring dan evaluasi persyaratan
status Akreditasi atau rekomendasi lembaga penyelenggara Akreditasi
pelaksanaan kembali survei Akreditasi 2. monitoring dan evaluasi kinerja lembaga
kepada lembaga penyelenggara Akreditasi, penyelenggara Akreditasi, meliputi:
apabila ditemukan: a. pencapaian indikator kinerja
a. ketidaksesuaian status Akreditasi lembaga; dan
berdasarkan Standar Akreditasi pada saat b. pencapaian target indikator mutu
validasi; lembaga; dan
c. menjaga kredibilitas lembaga
b. adanya pelayanan kesehatan yang tidak
penyelenggara Akreditasi dalam
sesuai dengan indikator nasional mutu pelaksanaan Akreditasi.
berdasarkan laporan melalui sistem
informasi; dan/atau
c. ditemukan tindakan yang membahayakan
keselamatan pasien.
Pasal 31 Pasal 32
VALIDASI
• Ditujukan untuk menjaga
RUTIN
mutu dan menjamin
pelaksanaan akreditasi Dilakukan terhadap beberapa hasil
secara objektif dan bebas penetapan Akreditasi secara acak
dari konflik kepentingan
• Dilaksanakan oleh Direktur
SEWAKTU-WAKTU
Jenderal
Dilakukan jika :
• terjadi tindakan yang membahayakan
• adanya hasil penilaian yang memiliki karakteristik
yang berbeda secara signifikan.

27
Wewenang Kemenkes
A. Menghukum Lembaga Penyelenggara B. Mencabut dan menurunkan akreditasi
Akreditasi
Pembinaan dan Sanksi: Kegiatan Monitoring dan Sanksi:
Pengawasan Evaluasi

1. Monitoring dan Pencabutan 1. Validasi • Penyesuaian


evaluasi persyaratan Penetapan a. Validasi Rutin atau
lembaga Lembaga b. Validasi Sewaktu pencabutan
penyelenggara > Penyelenggara 2. Pembinaan dan > penetapan
akreditasi Jika terdapat Akreditasi Pengawasan Jika terdapat status
2. Monitoring dan temuan temuan akreditasi
evaluasi kinerja pelanggaran pelanggaran
lembaga • Rekomendasi
penyelenggara kepada
akreditasi Lembaga
3. Menjaga kredibilitas Penyelenggara
lembaga Akreditasi untuk
penyelenggara melaksanakan
akreditasi dalam survei ulang
pelaksanaan
akreditasi
▪ PENDAHULUAN
▪ AKREDITASI DI KLINIK
▪ MUTU DI KLINIK

29
INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM) KLINIK
adalah tolok ukur kepentingan
yang digunakan transparansi
untuk menilai menilai apakah publik
tingkat upaya yang telah
dilakukan dapat
keberhasilan mutu meningkatkan
pelayanan keluaran pelayanan
kesehatan di Klinik kesehatan memberikan
umpan balik
kepada Klinik
pembelajaran
TUJUAN menggunakan
praktik terbaik yang
diperoleh melalui
proses kaji banding
INM TPMD, KLINIK, PUSKESMAS,
RS, LABKES, DAN UTD

• Untuk mempertahankan dan meningkatkan


mutu harus melakukan pengukuran dan PUSKESMAS • 6 INDIKATOR
evaluasi mutu pelayanan Kesehatan
RS • 13 INDIKATOR
• Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan
menggunakan profil Indikator Mutu melalui KLINIK • 4 INDIKATOR
tahapan kegiatan:
• pengumpulan data
• validasi data
LABKES • 7 INDIKATOR
• analisis data
• pelaporan dan komunikasi  UTD • 7 INDIKATOR

• Pengukuran Indikator Mutu tersebut TPMD/DG • 4 INDIKATOR


dilakukan melalui sistem informasi yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
31
1. Kepatuhan 2. Kepatuhan
Kebersihan Penggunaan
Tangan APD

INM
KLINIK
3. Kepatuhan
Identifikasi 4. Kepuasan
Pasien Pasien

Permenkes 30 tahun 2022


KESELAMATAN PASIEN
PERMENKES NO.11 TAHUN 2017 TTG KESELAMATAN
PASIEN

PASAL 1 : PASAL 19 :

Keselamatan Pasien adalah suatu • Fasilitas pelayanan kesehatan


sistem yang membuat asuhan harus melakukan pelaporan
pasien lebih aman, meliputi: Insiden, secara online atau
• asesmen risiko, tertulis kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien
• identifikasi dan pengelolaan risiko
• Pelaporan Insiden tersebut
pasien, disampaikan setelah dilakukan
• pelaporan dan analisis insiden, analisis, serta mendapatkan
• kemampuan belajar dari insiden rekomendasi dan solusi dari tim
dan tindak lanjutnya, Keselamatan Pasien fasilitas
• implementasi solusi pelayanan kesehatan.

33
SISTEM PELAPORAN & PEMBELAJARAN
KESELAMATAN PASIEN NASIONAL
(SP2KPN)
• SP2KPN adalah pusat data laporan insiden
keselamatan pasien yang merupakan bagian dari
Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP).
• Kemampuan mencegah dan melindungi pasien
terhadap insiden tergantung pada budaya
keselamatan pasien, salah satunya adalah pelaporan
insiden keselamatan pasien.
• Agar budaya keselamatan pasien dapat terwujud
maka perlu didukung oleh Sistem Pelaporan dan
Pembelajaran Keselamatan Pasien di Puskesmas

34
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Tujuan :
• untuk mengetahui data IKP berdasarkan laporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di tingkat nasional
• Insiden yang dilaporkan ke SP2KN untuk mendukung
pembelajaran dan perbaikan secara Nasional
• Hasil kajian insiden akan memberikan informasi prioritas
nasional untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Apa yang dilaporkan ?


Internal : semua kejadian Sentinel dan KTD, KNC, KTC, KPCS 🡪 Pelaporan IKP melalui
dianalisis dan ditindaklanjuti oleh Puskesmas aplikasi mutu
playanan kesehatan
Eksternal : ke KNKP : Sentinel dan KTD
Pelaksanaan teknis survei akreditasi Klinik diatur dalam Petunjuk Teknis
Survei Akreditasi (Kepdirjen HK.02.02/I/3991/2022)

APLIKASI REGISTRASI FASYANKES APLIKASI SISDMK


APLIKASI DFO
MEMILIKI
PERIJINAN PIMPINAN
BERUSAHA DAN FASYANKES
❑ PJ TEKNIS KLINIK SEORANG
SUDAH NAKES YANG MEMILIKI SIP DI
APLIKASI ASPAK KLINIK TERSEBUT
TEREGISTRASI DI
PENGISIAN
KEMENKES MEMILIKI SIP YANG
ASPAK
❑ UPDATE 100%
KLIN MASIH BERLAKU

❑ VALIDASI 100%
IK ❑
100% TENAGA MEDIS
100% TENAGA KESEHATAN

APLIKASI MUTU FASYANKES


MEMILIKI STR YANG
PELAPORAN INM
❑ PERDANA : 3 BULAN MASIH BERLAKU
TERAKHIR ❑ 100% TENAGA MEDIS
❑ REAKRED : 12 BLN ❑ 100% TENAGA KESEHATAN
TERAKHIR PELAPORAN IKP
❑ PERDANA : 3 BULAN
TERAKHIR
❑ REAKRED : 12 BLN
TERAKHIR
Khusus untuk pelaksanaan pada tahun 2023 dilakukan beberapa penyesuaian berdasarkan
Surat Edaran Dirjen Yankes nomor HK.02.02/D/7012/2023 tanggal 27 April 2023

Th 2023
Bagi Klinik Pemerintah
Non Badan Layanan
MEMILIKI PERIJINAN Umum (BLU) atau Non
BERUSAHA DAN Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), perizinan
PIMPINAN
SUDAH TEREGISTRASI dapat dilakukan/
FASYANKES
diperoleh di luar sistem
DI KEMENKES OSS ❑ PJ TEKNIS KLINIK SEORANG
NAKES YANG MEMILIKI SIP DI
KLINIK TERSEBUT
Th 2023
PENGISIAN ASPAK Bagi Klinik Utama
MEMILIKI SIP YANG
+ Th 2023 (PRATAMA)
Hanya berupa screen ❑ UPDATE 100%
mengisi data
Sarana, Prasarana,
dan Alat Kesehatan
KLIN MASIH BERLAKU

shot dari aplikasi ASPAK
VALIDASI 100% secara free text

sampai selesainya
bridging ASPAK dan
SINAF (Surat plt. Dir.
MPK) tgl 15032023
pada ASPAK
IK ❑
100% TENAGA MEDIS
100% TENAGA KESEHATAN

MEMILIKI STR YANG


PELAPORAN INM
❑ PERDANA : 3 BULAN Th 2023
MASIH BERLAKU
TERAKHIR minimal 1 (satu) bulan
Th 2023
❑ 100% TENAGA MEDIS
ditiadakan, dan
❑ REAKRED : 12 BLN terakhir, baik bagi diganti dengan surat ❑ 100% TENAGA KESEHATAN
TERAKHIR survei perdana
maupun bagi survei
PELAPORAN IKP pernyataan
bermaterai yang
ulang (reakreditasi). ❑ PERDANA : 3 BULAN ditandatangani
TERAKHIR Penanggung Jawab
❑ REAKRED : 12 BLN Klinik
TERAKHIR
1. Tujuan transformasi layanan primer adalah terwujudnya pelayanan
kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas dengan
mengedepankan upaya promotif dan preventif.

2. Akreditasi merupakan salah satu strategi untuk pencapaian tujuan


transformasi layanan primer

3. Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang berkualitas


diperlukan kolaborasi dan sinergitas dari seluruh stakeholder termasuk
KESIMPULAN Lembaga Penyelenggara Akreditasi dan surveior yang handal

4. Akreditasi, pengukuran dan pelaporan INM serta pelaporan IKP di FKTP


merupakan strategi untuk menjaga dan meningkatkan mutu secara
berkesinambungan yang memerlukan pembinaan terpadu oleh Dinas
Kesehatan

5. Transformasi kesehatan ini menjadi gerakan bersama yang tidak hanya


dikerjakan pemerintah, melainkan dilaksanakan secara gotong royong
dengan seluruh komponen bangsa termasuk pemerintah daerah, tenaga
kesehatan, dan masyarakat agar fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh
pelosok tanah air semakin merata dan berkualitas termasuk untuk
pencapaian target RPJMN 2020-2024.

Anda mungkin juga menyukai