Anda di halaman 1dari 28

Evaluasi Pelaksanaan

Program Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan

Oleh :
dr.Regina T.Sidjabat, M.Epid
Kasubdit Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan
Dit.P2PML – Ditjen P2P
Disampaikan pada Pertemuan Nasional Evaluasi Program P2P Tahun 2020 , 30 November 2020
1
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
UPAYA PENGENDALIAN HEPATITIS

• Pemberdayaan Meningkatnya
masyarakat PENGENDALIAN HEPATITIS
Surveilans
• Keterlibatan lintas epidemiologi
sektor

Meningkatkan Upaya promotif dan Meningkatkan Akses &


Meningkatkan Deteksi dini
preventif Mutu Fasyankes

Meningkatkan Kemandirian, Akses & Mutu


Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas, dan
Pemerataan Tenaga Kesehatan
Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar)
& Alkes

MONITORING DAN EVALUASI

2
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
KOMITMEN & STRATEGI GLOBAL
PENGENDALIAN HEPATITIS

GHSS menyepakati:
1. Pada tahun 2020 prevalensi Hepatitis B pada anak sebesar 1%
dan 2030 sebesar 0,1% (ELIMINASI HEPATITIS B PPIA)
2. Vaksinasi Hepatitis B (3 dosis) pada tahun 2020 sebesar 90%
dan 2030 juga 90%
3. Pencegahan Penularan Hep B dari Ibu ke Anak (PPIA) dengan
pemberian HB0<24 jam dan hal lain yg terkait (Deteksi dini
Resolusi WHA ke 63 th 2010.atas inisiasi Hepatitis B dan HBIg pada bayi berisiko) pada tahun 2020
Indonesia, Brazil dan Columbia sebesar 50% dan 2030 sebesar 90%.
4. 80% orang dgn infeksi kronik Hepatitis C yang memenuhi
1. Semua negara melakukan Penanggulangan syarat pengobatan diobati (Eliminasi Hepatitis C) pada tahun
Hepatitis secara komprehensif : pencegahan 2030
dan pengobatan
2. Menetapkan World Hepatitis Day (Hari
Hepatitis Dunia) jatuh pada tanggal 28 Juli

3
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
KEBIJAKAN PROGRAM

4
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
PENCEGAHAN PENULARAN
HEPATITIS B DARI IBU KE ANAK

Dalam tahap
pengembangan

Pemberian Tenofovir Ibu hamil reaktif HBsAg dirujuk


pada bumil dengan VL
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
tinggi

HBIg HBIg diberikan kepada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg

Pemeriksaan pada ibu hamil,


Semua ibu hamil harus melakukan ANC terpadu dan DDHB serta bayinya dilakukan
ANC, dan pemantauan bayi
pemantauan

Pemberian HB0 untuk mengurangi Pemberian HB0 <24 jam diberikan wajib
transmisi dari ibu ke bayi kepada semua bayi baru lahir

Pemberian Imunisasi Hepatitis B (3 Imunisasi wajib hepatitis B (3 dosis)


dosis) untuk mengurangi insiden diberikan kepada semua bayi
5
HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML
CAPAIAN DDHB PADA IBU HAMIL
TAHUN 2015-2019
100% Kabupaten/Kota Melaksanakan
DDHB 89.1% Ibu Hamil DDHB
90% 86.8%

80% 85%
80% 2,576,980
69.7%
70%

60%
60%
50% 1,643,204
1,545,302

40% 2,2% 1,9%


33.7% 2,5% 1,8% 1,7%
2,2%
30%
30%
17.1% 585,430
20%

10% 5.8% 184,000


10% 32,974 725 4,526 12,946 30,965 46,944 26,743
0% 5% 2015 2016 2017 2018 2019 2020
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Target Capaian Ibu Hamil Test DDHB Ibu Hamil Reaktif HBsAg

DDHB: Deteksi Dini Hepatitis B


SITUASI PROGRAM HEPATITIS
TAHUN 2020

CAPAIAN INDIKATOR 2020


Target Capaian
Indikator Renstra Lokasi Nasional Nasional

Persentase Kabupaten/Kota melaksanakan Deteksi Dini Hepatitis B 85 % 86,8%


dan atau C 34 Prov (437 Kab/Kota) (446 Kab/Kota)

CAKUPAN DETEKSI DINI HEPATITIS B PADA IBU HAMIL

Cakupan Target Nasional Capaian Nasional

Ibu Hamil Periksa DDHB 80%* 29,59%


(1.545.302)

1,73%
Ibu Hamil Reaktif HBsAg
(26.743)

Ibu Hamil Postif HBsAg dirujuk untuk 34,23% *Sumber: PMK No.52 Tahun 2017 tentang
tatalaksana 100%* (9.153) Eliminasi Penularan HIV, SIfilis, dan
Hepatitis B dari Ibu ke Anak
Kab/Kota Melaksanakan DDHB Ibu Hamil Melaksanakan DDHB
Tahun 2020 Tahun 2020
INDONESIA INDONESIA
Kab/Kota Bumil DDHB: 29,59%
DDHB: 446 HBsAg (+): 1,73%
(86,8%)
KASKADE DDHB PADA IBU HAMIL
TAHUN 2020
Kaskade Ibu Hamil DDHB Kaskade Bayi Lahir dari Ibu Reaktif HBsAg
Tahun 2020 Tahun 2020

5,221,784
20,684

1,545,302 17,379

26,743 9,153
il B Bumil
Ag k
m H s ju
Ha D u
DDHB:
u il D 29,59% HB di
r
Ib m ktif Reaktif g & Reaktif:
lah Ha ea sA
HBsAg: Dirujuk: 1,58%
u
Ju
m Ib il R B
1,73%
H 34,23% HBIg:
as
i
Ha
m
ktif 84,02%

tim Ib
u ea
Es il R 2,917 2,871
m
Ha
u
Ib
Bayi Lahir dari Ibu Bayi Lahir dari Ibu Bayi usia 9-12 bln Bayi usia 9-12 bln
Reaktif HBsAg Reaktif HBsAg & tes HBsAg tes HBsAg (NR)
dapat HBIg <24 jam
Persentase Kabupaten/Kota Melaksanakan DDHB pada Ibu Hamil di Indonesia
Tahun 2020
120.00
446 Kab/Kota
100.00

100.00

100.00

100.00
100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

100.00

96.30

90.91
100.00

90.00

89.47

88.24

86.77

81.82

80.00

78.57
80.00

100% Kab/Kota

54.55
60.00 DDHB di 21

48.28

47.06

46.67
Provinsi

46.15
40.00 %Capaian
%Target (85%)

20.00

DDHB: Deteksi Dini Hepatitis B


Sumber: Data Program Hepatitis per 23 Nov ‘20
Persentase Ibu Hamil DDHB
di Indonesia Tahun 2020
90.0

80.0

70.0
1.545.302
60.0
52.3
46.9
45.7
45.3

50.0
42.7
41.7
40.2
39.9
39.4
35.5
35.1
35.1
33.8
40.0

32.1
31.0
30.9
30.4
29.6
28.7
Capaian

27.7
26.6
30.0 Target (80%)

22.7
22.3
19.8
19.6
16.0
15.9
15.5
15.4
14.6
14.6
14.0
20.0

9.6
10.0

5.5
5.2
-
a h g g li a n h h t r o r n i t a al h u n t u t r n a u a a t u t a a
ar Ace un tun Ba kart lata nga nga Bara imu ntal imu nte amb Bara tar ion nga Ria lata Bara kul Bara imu lata gar Ria kart apu Bara luk Bara tar tar
Ut p eli a e e e T o T a J U s e n e g T e g a P a U U
n m
La a B IJ i S n T a T ara an or wa B n
wa ku Na esi T laua an S ntan Be tera ara ra S i Te
n y si M ua era esi
ta DK wes nta Jaw ngg ant G Ja Ja alu og we p t
an gk a a w p u t
n im a a
m en gg te
a we s I Y
ul a Pa ma ulaw
lim an l
Su alim
a e
T al im M
Su
l e
K lim Ka
a l Su m a D S Su S
Ka B
K u sa K K a s a T Su Sul
N Nu

DDHB: Deteksi Dini Hepatitis B


Sumber: Data Program Hepatitis per 23 Nov ‘20
Persentase Ibu Hamil Reaktif HBsAg
di Indonesia Tahun 2020
6.00
5.17

5.00
4.24
4.18
4.11
4.00
3.46
3.34
2.85
26.743

2.68
2.56
3.00

2.54
2.26
2.20
2.19
2.19
2.16
2.12
2.07
2.06
1.97
1.96
1.79
1.73
1.65
1.58
2.00

1.45
1.43
1.32
1.27
1.27
1.25
1.24
1.21
1.02
0.99
0.61
1.00

u r r a at a lo r a a t h at h g n ra n ra u u u r u r at l u al u n ra g a t b i t a h al i at h n ta
i m Uta Bar apu nta gga Bar ng a Bar nga itun lata Uta lata Uta aluk Ria im im Bar gku ion Ria nte Uta pun Bar Jam kar nga B Bar Ace lata kar
T P ro n a Te n Te Bel i Se esi Se an M T T s a e
r a ku ua o Te a r i a n a an esi en Na uan B ra Lam era a
IJ aT w
a
a
S e g ya
a l u p G i g s
e n t a a es w a n t a w t w B l a t e t K Ja r o
n gg a P a es eng law ma ant ngk aw ula ant man J an l a
u p u m
a
m
a D Jaw
a te I Y
M w l im S
a
Te u l a a T S u K al i l i m B a S u S i m al i
l K al Ke Su Su um
D
s S u s K a a K S
K
Nu N

Sumber: Data Program Hepatitis per 23 Nov ‘20


SKRINING HEPATITIS C TERFOKUS

 Skrining terfokus dapat meningkatkan capaian hasil skrining reaktif dan memaksimalkan sumber daya yang
ada
 Tanpa skrining terfokus, berdasarkan angka prevalensi 1% pada populasi umum maka diperlukan setidaknya
100 skrining/RDT untuk menemukan 1 orang dengan antiHCV reaktif  skrining terfokus dapat
mengidentifikasi pasien lebih banyak dengan menggunakan sumber daya (RDT) lebih sedikit

13

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


PRIORITAS PASIEN SKRINING ANTI HCV

14

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


KASKADE PENGOBATAN DAA HEPATITIS C
TAHUN 2017-2020

15

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


KASKADE PENGOBATAN DAA HEPATITIS C
PER TAHUN
Kaskade Pengobatan DAA Hepatitis C Kaskade Pengobatan DAA Hepatitis C
Tahun 2017 Tahun 2018

16

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


KASKADE PENGOBATAN DAA HEPATITIS C
PER TAHUN
Kaskade Pengobatan DAA Hepatitis C Kaskade Pengobatan DAA Hepatitis C
Tahun 2019 Tahun 2020

17

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


KARAKTERISTIK PASIEN PENGOBATAN DAA
HEPATITIS C TAHUN 2017-2020

Status Sirosis Status Koinfeksi

18

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


KARAKTERISTIK PASIEN PENGOBATAN DAA
HEPATITIS C TAHUN 2017-2020

Berdasarkan Faktor Risiko Berdasarkan Jenis Kelamin

19

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


LAYANAN TATALAKSANA HEPATITIS C DENGAN
DAA DI INDONESIA

Sumut
3 RS
Kaltim Sulut
Jambi Kalbar 1 RS
1 RS
1 RS 1 RS

Lampung 1
RS DKI Jateng 3 Sulsel 2
13 RS RS RS
Jabar Jatim NTB
RS Hepatitis C dg DAA, 4 RS 3 RS 1 RS
s/d 2020: DIY Bali
15 propinsi di 37 RS 1 RS 1 RS
20

HEPATITIS & PISP Kementerian Kesehatan Republik Indonesia – Direktorat P2PML


UPAYA P2 PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN
PENYAKIT & SPESIFIK DETEKSI DINI
CARA BESARAN PROMOTIF PREVENTIF PROTECTIO &
PENULARAN MASALAH N TATALAKSANA
FECAL ORAL
1. PHBS (ASI, MP ASI,
1.Masyarakat dengan higiene dan sanitasi air bersih, CTPS,
yang masih buruk jamban, membuang
2.KLB Hep A tinja bayi dengan
3.Diare penyebab kematian Bayi dan Balita benar, Imunisasi
campak) Imunisasi 1.Pemeriksaan
HEPATITIS A (RKD 2007) Intervensi 2. Penyehatan
4.Diare penyebab kematian Neonatal dan perubahan Hepatitis A Antibodi HAV
&E lingkungan (Stop
Balita (SRS 2014) perilaku melalui BAB sembarangan, pada 2.LROA
5.Setiap balita 3-4 kali/tahun terkena diare CTPS, pengelolaan kelompok Risti 3.Penguatan
sosialisasi dan
DIARE 6.Faktor risiko berdasarkan RKD 2018
a) Cakupan oralit : 34,8%
pembuatan
air minum dan
makanan RT,
kapasitas petugas
kesehatan
b) Cakupan Zinc : 26,1% Media KIE baik Pengamanan sampah 1. LROA 4.Penguatan logistik
RT, Pengamanan
c) Prev Diare Balita : 12,3% cetak maupun limbah cair RT) 2. Imunisas PISP
d) CTPS : 49,8% elektronik
TIFOID e) Gizi Buruk : 3,9% dengan materi :
3. Penyediaan air bersih
4. Pengelolaan sampah
i 5.Pengobatan karier
Tifoid
5. Sarana pembuangan Rotaviru
f) Proporsi Penanganan Tinja Balita 1.PHBS 6.Update pedoman
Secara Aman oleh Rumah Tangga : limbah s
1.Imunisasi
2.CTPS 6. Penguatan SKD KLB manajemen
61,6% Tifoid
HFMD g) Akses optimal air bersih : 46,5%
3.PENULARAN, Diare dan Hepatitis A
7. Kolaborasi LP dan LS 2.Survey
program dan
tatalaksana kasus
5.Stunting :
4.PENCEGAHA dalam pemeriksaan
N karier tifoid
a) RKD 2018 : 30,8% secara berkala
kualitas makanan dan pada
b) SSGBI 2019 : 27,67%
air penjamah
6.Prevalensi Tifoid : 1,6% (RKD 2007) 8. Kontrol Reservoir
7.Karier dan resistensi antibiotik Tifoid makanan
9. Kontrol transmisi
8.Beban pembiayaan baik bagi masyarakat 10.Kontrol populasi
19/05/2022 maupun negara yang rentan 22
INDIKATOR
2020 - 2024
PROGRAM PENYAKIT INFEKSI
SALURAN PENCERNAAN
Indikator Utama Definisi Operasional
Persentase Kab/Kota yang 80 %
Puskesmasnya melaksanakan
Persentase Kab/Kota yang tatalaksana Diare sesuai standar
80 % Puskesmasnya bila:
melaksanakan tatalaksana cakupan pemberian Oralit dan Zinc
Diare sesuai standar 100% pada penderita diare balita
SITUASI PROGRAM PENYAKIT INFEKSI SALURAN PENCERNAAN
(DIARE) 2020

CAPAIAN INDIKATOR 2020


Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan Lokasi Target Nasional Capaian Nasional
(Output)/Indikator

Persentase Kab/Kota yang 80% puskesmasnya melaksanakan 51 % 41,1%


tatalaksana diare sesuai standar 34 Prov (262 Kab/Kota) (211 Kab/Kota)

CAKUPAN LAYANAN DIARE BALITA INDONESIA

Cakupan Target Nasional Capaian Nasional

Layanan Diare Balita 3.953.716 680.963


(17,22%)

Oralit balita 100 % 100,41%

Zinc balita 100 % 96,33%


Persentase Penemuan Kasus Diare Balita
40.27
32.31
di Indonesia Tahun 2020
30.16
23.06
22.73
20.86
20.58
19.44
18.21
17.89
17.53
17.22
15.08
14.24
13.77
13.60
13.01
12.81
12.55
12.37
12.25
12.07
11.97
11.97
11.77
11.32
11.30
10.87
10.81
10.42
9.99
8.93
6.21
3.98
2.53
at a h r o a t i t l a r u n r u t u t li t a
r rt nten ga imu tal pu ara mb luku ara ona gah g ah ung tung tar imu tara ceh Ria ata imu atan Ria ara atan tara kul ara Ba arta ara tara gar
Ba ka a e n T on Pa B Ja a B si en e n p li U T U A el T l n B l U g B k B U g
a Ja B iT a r es
i M a Na a T n T Lam a Be era tan tan S a Se a a Se n n a
gy pua es i Te
i n
g ar DKI e s a w Go w Ja w
w a t n n e si gar an lau ter ra luku Be nta o w
J la t k a t u a e a Y a s
ng aw Su
Ja an g a
an Sum alim alim
a aw ng n p m at M a I P ula e
Te Sul lim B Sul Te lima Ke Su um a lim D S law
sa Ka K K sa Ka S K Su
Nu Nu
145.75
90.14
120.15
122.13
118.91
99.81
110.53
111.62
105.60
104.51
105.59
103.50
103.10
103.49
103.04
90.95
102.97
100.21
100.41
96.33
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
99.47
100.00
100.00
100.00
93.90
99.55
99.29

Cakupan Pemberian Oralit Diare Balita


98.17
93.32
97.02
105.44
96.99
95.44
96.98
68.29
96.37
93.03
96.31
94.11
di Indonesia Tahun 2020

Cakupan Pemberian Zinc Diare Balita

96.20
94.59
95.91
95.13
91.83
91.15
91.51
100.00
89.37
81.13
Persentase Cakupan Tatalaksana Diare Balita

88.98
95.11
82.31
83.43
81.42
79.70
80.84
85.63
78.32
87.89
73.59
95.25
64.40
63.69
Upaya Percepatan
Pencapaian Target tahun 2020
1. Pemanfaatan teknologi informasi untuk penguatan kapasitas,
bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi program pada masa
pandemi ini
2. Optimalisasi sumber daya yang ada dalam rangka percepatan
pencapaian target
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai